7
Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Sesuai Perpres tersebut, pengadaan tanah dilakukan oleh Panitia Pengadaan
Tanah yang bersifat ad-hoc. Prosesnya sering terhambat oleh diskontinuitas anggaran. Selain itu, masalah lain yang sering muncul adalah definisi
pembangunan untuk kepentingan umum yang masih banyak diperdebatkan. Dan yang lebih penting lagi, pengadaan tanah juga bersinggungan dengan isu hukum
mendasar seperti hak azasi manusia, prinsip keadilan, prinsip keseimbangan antara kepentingan negara dengan kepentingan masyarakat baik secara individu
maupun kelompok. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 merupakan sebuah langkah
perbaikan, karena peraturan perundang-undangan sebelumnya dianggap belum memenuhi rasa keadilan bagi pihak yang kehilangan tanahnya. Dengan
diterbitkannya undang-undang
tersebut diharapkan
dapat mengatasi
permasalahan-permasalahan dalam pengadaan tanah. Beberapa permasalahan mendasar dalam proses pengadaan tanah selama ini antara lain: pertama, belum
tersedianya aturan dasar, prinsip, prosedur dan mekanisme pengadaan tanah; kedua, belum ditetapkannya kelembagaan pengadaan tanah; ketiga, tidak adanya
peraturan khusus pembiayaan pengadaan tanah; dan keempat, belum jelasnya kriteria kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai kepentingan umum. Keempat
permasalahan tersebut menjadi salah satu penghambat untuk mencapai tujuan pembangunan untuk kepentingan umum.
Berdasarkan fakta pada latar belakang masalah di atas, hal ini yang mendasari penulis melakukan penelitian dengan judul: ”LEGALITAS
PELEPASAN TANAH KAS DESA DIBAL UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOLO-MANTINGAN
”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian masalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut :
8
1. Apakah pelepasan tanah kas desa di Desa Dibal sudah sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum?
2. Apakah bentuk ganti rugi pembabasan tanah kas desa di Desa Dibal sudah
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang yang kemudian dianalisis, sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang
pembebasan tanah kas desa untuk pembangunan jalan tol Solo-Mantingan. Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka penelitian
ini bertujuan sebagai berikut : 1.
Tujuan Obyektif a.
Mengetahui kesesuaian proses pelepasan tanah kas desa di Desa Dibal dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah
bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. b.
Mengetahui kesesuaian bentuk ganti rugi pembabasan tanah kas desa di Desa Dibal dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. 2.
Tujuan Subyektif a.
Memperoleh data sebagai bahan utama penyusunan skripsi guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di bidang ilmu
hukum di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. b.
Meningkatkan dan memahami berbagai teori yang telah penulis peroleh selama berada di bangku kuliah.
c. Mengembangkan dan memperluas aspek hukum dalam teori maupun
praktek.
9
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1.
Secara Teoritis a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu hokum
khususnya mengenai pembebasan tanah untuk kepentingan umum. b. Memperkaya referensi penulisan tentang hukum pertanahan
2. Secara Praktis
a. Mengembangkan daya penalaran dan membentuk pola pikir dinamis penulis yang berhubungan dengan proses pelepasan tanah kas desa.
b. Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi Pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang muncul dalam pelepasan
tanah untuk pembangunan Jalan Tol Solo-Mantingan.
G. Metode Penelitian