20
6. Pipa Tembaga
Pipa tembaga digunakan untuk menyalurkan bahan bakar dari pompa bahan bakar sebelum masuk ke karburator. Pipa tembaga memiliki sifat
thermal dan electrical konduktivitas nomor dua setelah silver. Sifat lain dari pipa tembaga ialah sifat ketahanannya terhadap korosi atmospheric serta
sebagai serangan media korosi lainnya. Pipa tembaga sangat mudah disambung melalui proses penyolderan serta pengelasan. Pipa tembaga
termasuk golongan logam berat dimana memiliki berat jenis 8,9 kgm
3
dengan titik cair 1083
o
C. Pipa tembaga yang digunakan dalam penelitian ini berdiameter 6 mm sebanyak 3 pipa dengan panjang masing – masing 450 mm
dan panjang keseluruhan 1350 mm. Adapun variasi yang dilakukan adalah jarak antar sirip yaitu 10 mm, 20 mm dan 30 mm. Pipa tembaga akan di
pasang di upper tank radiator sebagai tempat mengalirnya bahan bakar dari pompa bahan bakar sebelum ke karburator. Bahan bakar yang mengalir di
dalam pipa tembaga akan terkonveksi panas dari fluida yang ada pada radiator, sehingga bahan bakar akan mendapatkan pertambahan nilai kalori
bakar, dan molekul bensin yang bermutu kurang baik rantai karbon lurus menjadi bensin yang bermutu lebih baik rantai karbon bercabang.
7. Pipa Tembaga Bersirip Profil Radial
Pipa tembaga bersirip dimana sirip kontruksinya melintang terhadap bidangnya untuk memaksimalkan pemanasan pada bahan bakar. Pipa
tembaga bersirip memiliki profil yang berbeda – beda. Pada penelitian ini menggunakan profil radial dengan luas 176, 625 mm
2
.
8. Perpindahan kalor Pada Pipa Bersirip radial
Perpindahan kalor dapat didefinisikan sebagai proses berpindahnya suatu energi kalor dari suatu daerah ke daerah lain, akibat adanya perbedaan
suhu pada daerah tersebut. Bahan bakar bensin yang mengalir di dalam pipa bersirip radial yang
dipasang pada upper tank radiator, akan menyebabkan terjadinya proses perpindahan kalor dari fluida panas di upper tank ke bahan bakar bensin yang
21 ada di dalam pipa bersirip radial, adapun proses perpindahan kalor yang
terjadi dapat berupa : a.
Perpindahan kalor secara konduksi Konduksi adalah proses dimana panas mengalir dari daerah yang
bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu rendah di dalam satu medium atau antar medium – medium yang berlainan yang bersinggungan secara
langsung. b.
Perpindahan kalor secara konveksi Konveksi adalah proses transpor energi dengan kerja gabungan
dari konduksi panas, penyimpanan energi dan gerakan mencampur. Konveksi sangat penting sebagai mekanisme perpindahan energi antara
permukaan benda padat, cairan atau gas. Perpindahan panas secara konveksi diklasifikasikan dalam konveksi bebas dan konveksi paksa
menurut cara menggerakan alirannya. Bila gerakan mencampur berlangsung semata – mata sebagai akibat dari perbedaan kerapatan yang
disebabkan oleh gradien suhu, maka disebut konveksi bebas, bila gerakan mencampur disebabkan oleh suatu alat dari luar seperti pompa atau kipas,
maka prosesnya disebut konveksi paksa.
9. Radiator