pH = - log 10
-7
= 7 Atas dasar pengertian ini, ditentukan:
- Jika nilai pH = pOH = 7, maka larutan bersifat netral - Jika nilai pH 7, maka larutan bersifat asam
- Jika nilai pH 7, maka larutan bersifat basa
- Pada suhu kamar: pK
w
= pH + pOH = 14
Untuk menyatakan nilai pH suatu larutan asam, maka yang paling awal harus ditentukan dibedakan antara asam kuat dengan asam lemah.
1. pH Asam Kuat
Bagi asam-asam kuat = 1, maka menyatakan nilai pH larutannya dapat dihitung langsung dari konsentrasi asamnya
dengan melihat valensinya.
Contoh: 1. Hitunglah pH dari 100 ml larutan 0.01 M HCl
Jawab: HClaq H
+
aq + Cl
-
aq [H
+
] = [HCl] = 0.01 = 10
-2
M pH = - log 10
-2
= 2 2. Hitunglah pH dari 2 liter larutan 0.1 mol asam sulfat
Jawab: H
2
SO
4
aq 2 H
+
aq + SO
4 2-
aq [H
+
] = 2[H
2
SO
4
] = 2 x 0.1 mol2.0 liter = 2 x 0.05 = 10
-1
M pH = - log 10
-1
= 1
2. pH Asam Lemah
Bagi asam-asam lemah, karena harga derajat ionisasinya 1 0 1 maka besarnya konsentrasi ion H
+
tidak dapat dinyatakan secara langsung dari konsentrasi asamnya seperti
halnya asam kuat. Langkah awal yang harus ditempuh adalah
Modul Kimia Kelas XI Semester 2 20
menghitung besarnya [H
+
] dengan rumus
[H
+
] = C
a
. K
a
dimana: C
a
= konsentrasi asam lemah K
a
= tetapan ionisasi asam lemah Contoh:
Hitunglah pH dari 0.025 mol CH
3
COOH dalam 250 ml larutannya, jika diketahui Ka = 10
-5
Jawab: Ca = 0.025 mol0.025 liter = 0.1 M = 10
-1
M [H
+
] = C
a
. K
a
= 10
-1
. 10
-5
= 10
-3
M pH = -log 10
-3
= 3 Prinsip penentuan pH suatu larutan basa sama dengan penentuan pH larutam asam,
yaitu dibedakan untuk basa kuat dan basa lemah.
1. pH Basa Kuat
Untuk menentukan pH basa-basa kuat = 1, maka terlebih dahulu dihitung nilai pOH larutan dari konsentrasi basanya.
Contoh: a. Tentukan pH dari 100 ml larutan KOH 0.1 M
b. Hitunglah pH dari 500 ml larutan CaOH
2
0.01 M Jawab:
a. KOHaq K
+
aq + OH
-
aq [OH
-
] = [KOH] = 0.1 = 10
-1
M pOH = - log 10
-1
= 1 pH = 14 - pOH = 14 - 1 = 13
b. CaOH
2
aq Ca
2+
aq + 2 OH
-
aq [OH
-1
] = 2[CaOH
2
] = 2 x 0.01 = 2.10
-2
M pOH = - log 2.10
-2
= 2 - log 2 pH = 14 - pOH = 14 - 2 - log 2 = 12 + log 2
2. pH Basa Lemah
Modul Kimia Kelas XI Semester 2 21
Bagi basa-basa lemah, karena harga derajat ionisasinya 1, maka untuk menyatakan konsentrasi ion OH- digunakan rumus:
[OH
-
] = C
b
. K
b
dimana: C
b
= konsentrasi basa lemah K
b
= tetapan ionisasi basa lemah Contoh:
Hitunglah pH dari 100 ml 0.001 M larutan NH
4
OH, jika diketahui tetapan ionisasinya = 10
-5
Jawab: [OH
-
] = C
b
. K
b
= 10
-3
. 10
-5
= 10
-4
M pOH = - log 10
-4
= 4 pH = 14 - pOH = 14 - 4 = 10
TUGAS TERSTRUKTUR
1. Hitunglah derajat ionisasi α larutan NH3 0,05 M jika Kb = 1,8
10
–5
. 2. Diketahui tetapan kesetimbangan hidrazina N2H4 adalah 1,7
10
–6
. Tuliskanlah persamaan reaksi kesetimbangannya dalam air dan
tentukan banyaknya ion OH– jika konsentrasi hidrazina 0,01 M.
3. Hitunglah konsentrasi ion OH– dalam larutan 0,105 M anilina C6H5NH2
jika diketahui nilai Kb = 3,8
10
–10.
4. Hitunglah konsentrasi ion hidrogen untuk larutan yang memiliki pH:
a 2,42;b 11,21;c 6,96;d 5,20. 5. Hitunglah pH larutan berikut: a HCl 0,001 M; b HNO3 5,2
10
– 4
M. 6. Asam format HCOOH memiliki pKa = 3,75. Hitunglah pH asam
tersebut jika konsentrasinya 5,0
10
–3
mol L–1. 7. Hitunglah pH larutan CH3COOH 0,25 mol L–1. Diketahui pKa =
Modul Kimia Kelas XI Semester 2 22
4,77. 8. pH air hujan yang ditampung dari suatu daerah sebesar 4,82.
Hitunglah konsentrasi H+ dalam air hujan tersebut.
9. Hitunglah pH larutan berikut: a KOH 0,76 M; b BaOH2 2,8
10
–4
M; c NaOH 5,0
10
–2
M. 10. Metilamina memiliki nilai pKb = 3,34. Berapa pH larutannya jika
konsentrasinya 0,1 M?. 11. pOH suatu larutan adalah 9,40. Hitunglah konsentrasi ion
hidrogen dalam larutan.
12. Berapa banyak dalam gram NaOH yang diperlukan untuk membuat
546 mL larutan dengan pH 10,0?
PENCEMARAN AIR Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi,
badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien
dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan sewage menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen
pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan
padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi
oksigen dalam air.
Pendahuluan
Modul Kimia Kelas XI Semester 2 23
Dapatkah Anda bayangkan jika di dunia ini tidak ada air, ya tentu saja tidak pernah ada kehidupan seperti yang ada sekarang ini. Air
memang mutlak diperlukan dalam kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung.
Demikian juga dalam kehidupan kita sehari-hari, air sangat diperlukan untuk berbagai kegiatan di dalam rumah tangga, juga
untuk pertanian, transportasi serta rekreasi. Di dalam industri, air digunakan antara lain sebagai bahan pengolah, pendingin dan
pembangkit tenaga.
Air merupakan pelarut yang baik, sehingga air di alam tidak pernah murni akan tetapi selalu mengandung berbagai zat terlarut maupun
zat tidak terlarut serta mengandung mikroorganisme atau jasad renik.Apabila kandungan berbagai zat maupun mikroorganisme
yang terdapat di dalam air melebihi ambang batas yang diperbolehkan, kualitas air akan terganggu, sehingga tidak bisa
digunakan untuk berbagai keperluan baik untuk air minum, mandi, mencuci atau keperluan lainya. Air yang terganggu kualitasnya ini
dikatakan sebagai air yang tercemar.
Air Yang Tercemar
Sebelum membahas tentang pencemaran air baiklah kita bicarakan terlebih dahulu apakah pencemaran lingkungan itu? Menurut UU
Republik Indonesia No 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan
hidup yaitu; masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup, oleh
kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi
sesuai dengan peruntukkannya. Demikian pula dengan lingkungan air yang dapat pula tercemar karena masuknya atau dimasukannya
Modul Kimia Kelas XI Semester 2 24
mahluk hidup atau zat yang membahayakan bagi kesehatan. Air dikatakan tercemar apabila kualitasnya turun sampai ke tingkat
yang membahayakan sehingga air tidak bisa digunakan sesuai peruntukannya.
Berdasarkan PP no 82 tahun 2001 pasal 8 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, klasifikasi dan kriteria mutu air ditetapkan
menjadi 4 kelas yaitu:
Kelas 1 : yaitu air yang dapat digunakan untuk bahan baku air minum atau peruntukan lainnya mempersyaratkan mutu air yang
sama
Kelas 2 : air yang dapat digunakan untuk prasarana sarana rekreasi air, budidaya ikan air tawar, peternakan, dan pertanian
Kelas 3 : air yang dapat digunakan untuk budidaya ikan air tawar, peternakan dan pertanian
Kelas 4 : air yang dapat digunakan untuk mengairi pertanaman pertanian
Beberapa parameter yang digunakan untuk menentukan kualitas air diantaranya adalah :
- DO Dissolved Oxygen - BOD Biochemical Oxygen Demand
- COD Chemical Oxygen Demad, dan - Jumlah total Zat terlarut
Air Yang Tercemar DO Dissolved Oxygen Oksigen Terlarut
Yang dimaksud adalah oksigen terlarut yang terkandung di dalam air, berasal dari udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air.
Oksigen diperlukan oleh semua mahluk yang hidup di air seperti ikan, udang, kerang dan hewan lainnya termasuk mikroorganisme
seperti bakteri.
Agar ikan dapat hidup, air harus mengandung oksigen paling sedikit 5 mg liter atau 5 ppm part per million. Apabila kadar oksigen
kurang dari 5 ppm, ikan akan mati, tetapi bakteri yang kebutuhan oksigen terlarutnya lebih rendah dari 5 ppm akan berkembang.
Apabila sungai menjadi tempat pembuangan limbah yang mengandung bahan organik, sebagian besar oksigen terlarut
digunakan bakteri aerob untuk mengoksidasi karbon dan nitrogen dalam bahan organik menjadi karbondioksida dan air. Sehingga
Modul Kimia Kelas XI Semester 2 25
kadar oksigen terlarut akan berkurang dengan cepat dan akibatnya hewan-hewan seperti ikan, udang dan kerang akan mati. Lalu
apakah penyebab bau busuk dari air yang tercemar? Bau busuk ini berasal dari gas NH3 dan H2S yang merupakan hasil proses
penguraian bahan organik lanjutan oleh bakteri anaerob.
Air Yang Tercemar BOD Biochemical Oxygen Demand
BOD Biochemical Oxygen Demand artinya kebutuhan oksigen biokima yang menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan dalam
reaksi oksidasi oleh bakteri. Sehingga makin banyak bahan organik dalam air, makin besar B.O.D nya sedangkan D.O akan makin
rendah. Air yang bersih adalah yang B.O.D nya kurang dari 1 mgl atau 1ppm, jika B.O.D nya di atas 4ppm, air dikatakan tercemar.
Air Yang Tercemar COD Chemical Oxygen Demand
COD Chemical Oxygen Demand sama dengan BOD, yang menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan dalam reaksi kimia
oleh bakteri. Pengujian COD pada air limbah memiliki beberapa keunggulan dibandingkan pengujian BOD.
Keunggulan itu antara lain :
Sanggup menguji air limbah industri yang beracun yang tidak dapat diuji dengan BOD karena bakteri akan mati.
Waktu pengujian yang lebih singkat, kurang lebih hanya 3 jam
Air Yang Tercemar Zat Padat Terlarut
Air alam mengandung zat padat terlarut yang berasal dari mineral dan garam-garam yang terlarut ketika air mengalir di bawah atau di
permukaan tanah. Apabila air dicemari oleh limbah yang berasal dari industri pertambangan dan pertanian, kandungan zat padat
tersebut akan meningkat. Jumlah zat padat terlarut ini dapat digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran air. Selain
jumlah, jenis zat pencemar juga menentukan tingkat pencemaran. Air yang bersih adalah jika tingkat D.O nya tinggi, sedangkan B.O.D
dan zat padat terlarutnya rendah.
Penyebab dan Dampak Pencemaran Air
Apa sajakah sumber-sumber pencemaran air? Sumber pencemaran air yang paling umum adalah :
Limbah Pemukiman
Limbah Pertanian
Limbah Industri
Modul Kimia Kelas XI Semester 2 26
Selain itu, yang terdapat pada daerah tertentu yaitu :
Limbah Pertambangan
Penyebab dan Dampak Pencemaran Air Limbah Pemukiman
Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik
adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan.
Sedangkan sampah anorganik sepertikertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah
ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri non biodegrable. Sampah organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah
oksigen terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah anorganik yang dibuang ke
sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan
oksigen. Tentunya anda pernah melihat permukaan air sungai atau danau yang ditutupi buih deterjen. Deterjen merupakan limbah
pemukiman yang paling potensial mencemari air. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen, padahal
limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri.
Sehingga tetap aktif untuk jangka waktu yang lama. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat
pada air sungai atau danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan eceng
gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya
matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan persediaan oksigen dan pengendapan bahan-bahan
yang menyebabkan pendangkalan.
Penyebab dan Dampak Pencemaran Air Limbah Pertanian
Pupuk dan pestisida biasa digunakan para petani untuk merawat tanamannya. Namun pemakaian pupuk dan pestisida yang
berlebihan dapat mencemari air. Limbah pupuk mengandung fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang
dan eceng gondok. Pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali ini menimbulkan dampak seperti yang diakibatkan pencemaran oleh
deterjen.
Limbah pestisida mempunyai aktifitas dalam jangka waktu yang lama dan ketika terbawa aliran air keluar dari daerah pertanian,
Modul Kimia Kelas XI Semester 2 27
dapat mematikan hewan yang bukan sasaran seperti ikan, udang dan hewan air lainnya. Pestisida mempunyai sifat relatif tidak larut
dalam air, tetapi mudah larut dan cenderung konsentrasinya meningkat dalam lemak dan sel-sel tubuh mahluk hidup disebut
Biological Amplification, sehingga apabila masuk dalam rantai makanan konsentrasinya makin tinggi dan yang tertinggi adalah
pada konsumen puncak. Contohnya ketika di dalam tubuh ikan kadarnya 6 ppm, di dalam tubuh burung pemakan ikan kadarnya
naik menjadi 100 ppm dan akan meningkat terus sampai konsumen puncak.
Penyebab dan Dampak Pencemaran Air Limbah Industri
Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran air. Pada umumnya limbah industri mengandung
limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun. Menurut PP 18 tahun 99 pasal 1, limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan
yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga
membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya. Karakteristik limbah B3 adalah korosif
menyebabkan karat, mudah terbakar dan meledak, bersifat toksik beracun dan menyebabkan infeksi penyakit. Limbah industri yang
berbahaya antara lain yang mengandung logam dan cairan asam. Misalnya limbah yang dihasilkan industri pelapisan logam, yang
mengandung tembaga dan nikel serta cairan asam sianida, asam borat, asam kromat, asam nitrat dan asam fosfat. Limbah ini
bersifat korosif, dapat mematikan tumbuhan dan hewan air. Pada manusia menyebabkan iritasi pada kulit dan mata, mengganggu
pernafasan dan menyebabkan kanker.
Logam yang paling berbahaya dari limbah industri adalah merkuri atau yang dikenal juga sebagai air raksa Hg atau air perak. Limbah
yang mengandung merkurei selain berasal dari industri logam juga
Modul Kimia Kelas XI Semester 2 28
berasal dari industri kosmetik, batu baterai, plastik dan sebagainya. Di Jepang antara tahun 1953- 1960, lebih dari 100 orang meninggal
atau cacat karena mengkonsumsi ikan yang berasal dari Teluk Minamata. Teluk ini tercemar merkuri yang bearasal dari sebuah
pabrik plastik. Senyawa merkuri yang terlarut dalam air masuk melalui rantai makanan, yaitu mula-mula masuk ke dalam tubuh
mikroorganisme yang kemudian dimakan yang dikonsumsi manusia. Bila merkuri masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran
pencernaan, dapat menyebabkan kerusakan akut pada ginjal sedangkan pada anak-anak dapat menyebabkan Pink Disease
acrodynia, alergi kulit dan kawasaki disease mucocutaneous lymph node syndrome.
Penyebab dan Dampak Pencemaran Air Limbah Pertambangan
Limbah pertambangan seperti batubara biasanya tercemar asam sulfat dan senyawa besi, yang dapat mengalir ke luar daerah
pertambangan. Air yang mengandung kedua senyawa ini dapat berubah menjadi asam. Bila air yang bersifat asam ini melewati
daerah batuan karang kapur akan melarutkan senyawa Ca dan Mg dari batuan tersebut. Selanjutnya senyawa Ca dan Mg yang larut
terbawa air akan memberi efek terjadinya AIR SADAH, yang tidak bisa digunakan untuk mencuci karena sabun tidak bisa berbuih. Bila
dipaksakan akan memboroskan sabun, karena sabun tidak akan berbuih sebelum semua ion Ca dan Mg mengendap. Limbah
pertambangan yang bersifat asam bisa menyebabkan korosi dan melarutkan logam-logam sehingga air yang dicemari bersifat racun
dan dapat memusnahkan kehidupan akuatik.
Selain pertambangan batubara, pertambangan lain yang menghasilkan limbah berbahaya adalah pertambangan emas.
Pertambangan emas menghasilkan limbah yang mengandung merkuri, yang banyak digunakan penambang emas tradisional atau
penambang emas tanpa izin, untuk memproses bijih emas. Para penambang ini umumnya kurang mempedulikan dampak limbah
yang mengandung merkuri karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki.
Modul Kimia Kelas XI Semester 2 29
Biasanya mereka membuang dan mengalirkan limbah bekas proses pengolahan pengolahan ke selokan, parit, kolam atau sungai.
Merkuri tersebut selanjutnya berubah menjadi metil merkuri karena proses alamiah. Bila senyawa metil merkuri masuk ke dalam tubuh
manusiamelalui media air, akan menyebabkan keracunan seperti yang dialami para korban Tragedi Minamata.
MencegahMengurangi Dampak Pencemaran Air
Limbah atau bahan buangan yang dihasilkan dari semua aktifitas kehidupan manusia, baik dari setiap rumah tangga, kegiatan
pertanian, industri serta pertambangan tidak bisa kita hindari. Namun kita masih bisa mencegah atau paling tidak mengurangi
dampak dari limbah tersebut, agar tidak merusak lingkungan yang pada akhirnya juga akan merugikan manusia.
Untuk mencegah atau paling tidak mengurangi segala akibat yang ditimbulkan oleh limbah berbahaya; setiap rumah tangga sebaiknya
menggunakan deterjen secukupnya dan memilah sampah organik dari sampah anorganik. Sampah organik bisa dijadikan kompos,
sedangkan sampah anorganik bisa didaur ulang. Pemerintah bekerjasama dengan World Bank, pada saat ini tengah
mempersiapkan pemberian insentif berupa subsidi bagi masyarakat yang melakukan pengomposan sampah kota.
Beberapa manfaat pengomposan sampah antara lain :
Mengurangi sampah di sumbernya
Mengurangi beban volume di TPA
Mengurangi biaya pengelolaan
Menciptakan peluang kerja
Memperbaiki kondisi lingkungan
Mengurangi emisi gas rumah kaca
Penggunaan kompos mendukung; Produk organik Green Consumerism dan more sustain land use.
Modul Kimia Kelas XI Semester 2 30
Penggunaan pupuk dan pestisida secukupnya atau memilih pupuk dan pestisida yang mengandung bahan-bahan yang lebih cepat
terurai, yang tidak terakumulasi pada rantai makanan, juga dapat megurangi dampak pencemaran air.
Setiap pabrik kegiatan industri sebaiknya memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL, untuk mengolah limbah yang
dihasilkannya sebelum dibuang ke lingkungan sekitar. Dengan demikian diharapkan dapat meminimalisasi limbah yang dihasilkan
atau mengubahnya menjadi limbah yang lebih ramah lingkungan.
Mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam kegiatan pertambangan atau menggantinya dengan bahan-bahan yang lebih
ramah lingkungan. Atau diharuskan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah pertambangan, sehingga limbah bisa diolah
terlebih dahulu menjadi limbah yang lebih ramah lingkungan, sebelum dibuang keluar daerah pertambangan.
Cara Memperoleh Air Bersih
Air yang kita minum harus bersih sesuai standar, demikian juga air yang kita gunakan untuk mandi, mencuci, memasak, juga harus
bersih. Bersih disini artinya bersih dari segi fisik, kimiawi dan biologis. Bersih secara fisik artinya jernih, tidak berwarna, tawar dan
tidak berbau.
Secara kimiawi air yang kualitasnya baik adalah yang memiliki pH netral, tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun B3 dan
ion-ion logam, serta bahan organik. Sedangkan bersih secara biologis artinya tidak mengandung mikroorganisme seperti bakteri
baik yang patogen menyebabkan penyakit atau yang apatogen.
Ada 2 cara untuk mendapatkan air bersih dalam skala terbatas yaitu :
Tanpa Bahan Kimia, dan
Dengan Menambahkan Bahan Kimia. Kedua cara penjernihan air ini melalui 2 tahap, yaitu tahap
pengendapan dan tahap penjernihan. Media penyaring yang digunakan adalah; pasir, arang batok, ijuk dan kerikil. Pada cara
yang kedua, ditambahkan bahan kimia berupa tawas, kapur dan kaporit ke dalam bak pengendap untuk membantu menggumpalkan
zat kimia pencemar.
Cara Memperoleh Air Bersih Tanpa Bahan Kimia
Cara ini biasanya digunakan untuk sumber air terbuka dengan menggunakan 3 macam bak yaitu bak pengendap, bak
Modul Kimia Kelas XI Semester 2 31
penyaring dan bak penampung air bersih, yang ukurannya tergantung volume air yang akan dialirkan. Mula-mula air dari
sumbernya dialirkan ke bak pengendap. Selanjutnya lewat saluran bambu yang pada bagian ujungnya di beri kawat kasa, dari bak
pengendap air dialirkan ke dalam bak penyaring melalui parit yang berbelok-belok dan berbatuan untuk mendapatkan kandungan
oksigen. Atau jika tidak mungkin parit dapat diganti dengan saluran bambu. Bak penyaring ini telah diisi dengan media penyaring, yang
disusun berturut-turut dari bagian dasar bak berupa batu setinggi 10 cm, kerikil 10 cm, pasir halus setinggi 20 cm, arang 5 cm, ijuk 10
cm, pasir halus 15 cm dan lapisan paling atas diisi ijuk lagi setinggi 10 cm. Setelah melewati bak penyaring air di tampung di dalam
bak penampung air bersih.
Untuk keperluan minum dan masak, air ini tetap harus dimasak agar kumannya mati.
Cara Memperoleh Air Bersih Dengan Menambahkan Bahan Kimia
Pada cara kedua ini digunakan 2 buah Drum yang berukuran sama yang dilengkapi dengan keran air, sebagai bak pengendap dan
bak penyaring. Tinggi keran air dari dasar drum kira-kira 5-10 cm harus lebih tinggi dari lumpur yang akan terkumpul. Tetapi drum
bisa juga diganti dengan gentong. Setelah air kotor masuk ke drum pengendap, masukkan 1 gr tawas 1 gr kapur 2,5 gr kaporit untuk
setiap 10 liter air, lalu diaduk perlahan ke satu arah. Pengadukan sebaiknya dilakukan pada malam hari sehingga pengendapan
berlangsung sempurna pada keesokan paginya.
Pada drum yang berfungsi sebagai bak pengendap diberi media penyaring yang terdiri dari kerikil setinggi 5 cm di bagian dasar,
kemudian berturut-turut ke atas diberi arang batok setinggi 10 cm, ijuk setinggi 10 cm dan pasir halus setinggi 20 cm. Ketika air yang
dialirkan dari drum pengendap melewati media penyaring ini, air akan dijernihkan lagi melalui proses penyaringan. Sehingga ketika
kran dibuka akan diperoleh air yang bersih. Apabila air yang keluar dari drum kedua sudah tidak jernih, media penyaring harus dicuci
atau diganti dengan yang baru.
TUGAS MANDIRI
1. Perhatikan zat-zat berikut ini: 1.
3
HCO
dan
2
3
CO
2. H
2
O dan
OH
3.
4
NH
dan NH
3
4. HCl dan
Cl
Modul Kimia Kelas XI Semester 2 32
Yang merupakan pasangan asam basa konjugasi adalah … . A. 1, 2, dan 3
B. 1 dan 3 C. 2 dan 4
D. 4 saja E. 1, 2, 3, dan 4
2. Dari reaksi : CH
3
COOH + NH
3
CH
3
COO
-
+ NH
4 +
Menurut teori Bronsted – Lowry pasangan asam-basa konjugasi adalah … .
A. CH
3
COOH dengan NH
3
B. CH
3
COOH dengan NH
4 +
C. CH
3
COOH dengan CH
3
COO
-
D. CH
3
COO
-
dengan NH
3
E. CH
3
COO
-
dengan NH
4 +
3. Diketahui reaksi : HB + H
2
O H
3
O
+
+ B
-
NH
3
+ H
2
O NH
4 +
+ OH
-
Dari kedua reaksi tersebut, menurut Bronsted – Lowry dapat disimpulkan bahwa … .
A. NH
3
bersifat asam B. HB bersifat basa
C. H
2
O hanya bersifat asam D. H
2
O hanya bersifat basa E. H
2
O bersifat amfotir 4. Asam konyugasi dari PO
4 3-
adalah … . A. HPO
4 +
B. HPO
4 2-
C. H
2
PO
4 -
D. H
3
PO
4
E. POH
3
5. Data hasil pengujian daya hantar listrik suatu larutan dan dengan kertas lakmus sebagai berikut:
Pengamatan Lar
uta n
Lampu Gelembun
g Lakmus
gas merah
biru 1
2 3
4 5
terang mati
terang mati
terang ada
ada ada
tidak ada ada
merah tetap
biru tetap
tetap biru
merah tetap
tetap merah
Modul Kimia Kelas XI Semester 2 33
Berdasarkan data di atas, yang merupakan larutan asam lemah dan larutan basa kuat berturut-turut adalah … .
A. 1 dan 5 B. 2 dan 4
C. 4 dan 5 D. 3 dan 1
E. 2 dan 3
6. Hasil pengamatan siswa pada beberapa larutan dengan kertas lakmus menghasilkan data-data sebagai berikut :
Laruta n
Perubahan warna kertas lakmus
Merah Biru
1 2
3 4
5 Merah
Biru Merah
Merah Biru
Merah Biru
Biru Merah
Merah Larutan yang bersifat asam adalah … .
A. 1 dan 4 B. 2 dan 5
C. 3 dan 4 D. 3 dan 5
E. 3 saja
7. pH suatu larutan yang terbentuk dari campuran 50 ml HCl 0,2 M dan 150 ml H
2
SO
4
0,1 M adalah … . A. 2
B. 1 – log 2 C. 1
D. 2 – log 5 E. 3
8. Derajat ionisasi larutan NH
3
0,2 M yang mempunyai harga Kb = 2 . 10
-5
adalah … . A. 0,001
B. 0,002 C. 0,01
D. 0,02 E. 0,2
9. Harga pH larutan basa kuat MOH
2
0,005 M adalah … . A. 2
B. 3 – log 5 C. 11
D. 11 + log 5 E. 12
10. Sebanyak 0,49 gram H
2
SO
4
Mr = 98 dilarutkan dalam air hingga volumenya mencapai 1 liter, maka harga pH larutan yang
terjadi adalah … . A. 1
B. 2 C. 3
Modul Kimia Kelas XI Semester 2 34
D. 3 – log 5 E. 3 + log 5
11. Satu liter larutan HCl 0,02 M mempunyai pH yang sama
dengan satu liter larutan CH
3
COOH 0,1 M, maka derajad ionisasi CH
3
COOH adalah … . A. 0,1
B. 0,2 C. 0,3
D. 0,4 E. 0,5
12. Jika harga tetapan asam metanoat = 1 x 10
-8
, maka besarnya pH larutan asam metanoat 0,01 M adalah … .
A. 2 B. 3
C. 4 D. 5
E. 6
13. Besarnya pH larutan NH
4
OH 0,1M adalah 11. Maka harga tetapan basa NH
4
OH tersebut adalah … . A. 1 x 10
-5
B. 1 x 10
-6
C. 1 x 10
-7
D. 1 x 10
-8
E. 2 x 10
-5
14. Sebanyak 100 ml larutan HCl 0,1 M dicampurkan dengan 100
ml larutan BaOH
2
0,1 M, maka harga pH larutan adalah … . A. 12
B. 13 C. 12 – log 5
D. 12 + log 5 E. 13 + log 5
15. Sebanyak 50 ml H
2
SO
4
0,2 M dicampurkan dengan 50 ml larutan NaOH 0,2 M, maka konsentrasi ion H
+
dalam larutan adalah … .
A. 0,005 M B. 0,010 M
C. 0,020 M D. 0,050 M
E. 0,100 M
16. Asam lemah HX ka = 1 x 10
-8
pHnya = 5, maka konsentrasi HX adalah … .
A. 0,1 M
Modul Kimia Kelas XI Semester 2 35
B. 0,01 M C. 0,001 M
D. 0,0001 M E. 0,00001 M
17. Sebanyak 100 ml larutan HCl 0,2 M dicampur dengan 100 ml
larutan NaOH 0,1 M. Maka pH larutan yang terjadi adalah … . A. 2 – log 5
B. 3 – log 5 C. 4
D. 12 E. 13
18. Cuka dapur CH
3
COOH akan ditentukan kadarnya dengan cara titrasi. Larutan standar yang digunakan adalah NaOH 0,1 M.
Ternyata 10 ml cuka dapur setelah dititrasi mencapai titik akhir titrasi memerlukan larutan standar 25 ml, maka kadar cuka
dapur tersebut adalah … . A. 0,25 molliter
B. 0,025 molliter C. 0,015 molliter
D. 0,005 molliter E. 0,001 molliter
19. 50 ml larutan HCl 0,1 M dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M, maka harga pH
larutan sesudah penambahan larutan NaOH sebanyak 50,01 ml adalah … . A. 3
B. 5 C. 7
D. 9 E. 11
20. Sebanyak 100 ml larutan PbNO
3 2
0,2 M direaksikan dengan 100 ml larutan KI 0,2 M menurut reaksi :
PbNO
3 2aq
+ 2KI
aq
PbI
2s
+ 2KNO
3aq
Maka banyaknya PbI
2
yang dihasilkan adalah … A. 5 m mol
B. 10 m mol C. 15 m mol
D. 20 m mol E. 25 m mol
Modul Kimia Kelas XI Semester 2 36
TITRASI ASAM BASA
Standar Kompetensi 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran,
dan terapannya.
Kompetensi Dasar 4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan
elektrolit dari hasil titrasi asam basa.
Anda akan melakukan kegiatan-kegiatan berikut.
Menjelaskan reaksi netralisasi yang setara melalui diskusi kelas
Merancang dan melakukan percobaan titrasi untuk menentukan konsentrasi asam atau basa.
Merancang dan melakukan percobaan untuk menentukan kadar
suatu zat dengan cara titrasi melalui kerja kelompok di laboratorium.
Menghitung kadar dari data percobaan
Akhirnya Anda akan mampu :
Menjelask Menyetarakan reaksi netralisasi
Menentukan konsentrasi asam atau basa dengan titrasi
Menyimpulkan hasil percobaan
Menentukan kadar zat melalui titrasi.
Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan
basa
Menentukan kadar zat dari data hasil titrasi
Membuat grafik titrasi dari data hasil percobaan.
Ringkasan Materi Prinsip Titrasi Asam basa
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan.
Modul Kimia Kelas XI Semester 2 37
Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya.
Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen artinya secara stoikiometri titrant dan titer
tepat habis bereaksi. Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”.
Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titer yang diperlukan untuk
mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung
kadar titrant.
Cara Mengetahui Titik Ekuivalen
Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa.
1. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titrant
untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalent”.
2. Memakai indicator asam basa. Indikator ditambahkan pada titrant sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna
ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi kita hentikan.
Pada umumnya cara kedua dipilih disebabkan kemudahan pengamatan, tidak diperlukan alat tambahan, dan sangat praktis.
Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indicator yang perbahan warnanya dipengaruhi oleh pH. Penambahan
indicator diusahakan sesedikit mungkin dan umumnya adalah dua hingga tiga tetes.
Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik equivalent, hal ini dapat
dilakukan dengan memilih indicator yang tepat dan sesuai dengan titrasi yang akan dilakukan.
Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indicator disebut sebagai “titik akhir titrasi”.
Rumus Umum Titrasi
Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalent asam akan sama dengan mol-ekuivalent basa, maka hal ini dapat kita tulis sebagai
berikut:
Modul Kimia Kelas XI Semester 2 38
mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basa
Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara Normalitas dengan volume maka rumus diatas dapat kita tulis sebagai:
NxV asam = NxV basa
Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas M dengan jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion OH pada basa,
sehingga rumus diatas menjadi:
nxMxV asam = nxVxM basa
keterangan : N = Normalitas
V = Volume M = Molaritas
n = jumlah ion H+ pada asam atau OH – pada basa
Anda bisa menggunakan rumus diatas bila anda menhadapi soal-soal yang melibatkan titrasi.
2. Contoh Soal Titrasi