Contoh Soal Titrasi MODUL KIMIA KELAS XI SMT 2

mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basa Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara Normalitas dengan volume maka rumus diatas dapat kita tulis sebagai: NxV asam = NxV basa Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas M dengan jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion OH pada basa, sehingga rumus diatas menjadi: nxMxV asam = nxVxM basa keterangan : N = Normalitas V = Volume M = Molaritas n = jumlah ion H+ pada asam atau OH – pada basa Anda bisa menggunakan rumus diatas bila anda menhadapi soal-soal yang melibatkan titrasi.

2. Contoh Soal Titrasi

Titrasi adalah cara penetapan kadar suatu larutan dengan menggunakan larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya. Motode ini banyak dilakukan di laboratorium. Beberapa jenis titrasi, yaitu: 1. titrasi asam-basa 2. titrasi redoks 3. titrasi pengendapan Contoh: 1. Untuk menetralkan 50 mL larutan NaOH diperlukan 20 mL larutan 0.25 M HCl. Tentukan kemolaran larutan NaOH Jawab: NaOHaq + HClaq  NaClaq + H 2 Ol mol HCl = 20 x 0.25 = 5 m mol Berdasarkan koefisien reaksi di atas. mol NaOH = mol HCl = 5 m mol M = nV = 5 m mol50mL = 0.1 M 2. Sebanyak 0.56 gram kalsium oksida tak murni dilarutkan ke dalam air. Larutan ini tepat dapat dinetralkan dengan 20 mL larutan 0.30 M HCl.Tentukan kemurnian kalsium oksida Ar: Modul Kimia Kelas XI Semester 2 39 O=16; Ca=56 Jawab: CaOs + H 2 Ol  CaOH 2 aq CaOH 2 aq + 2 HClaq  CaCl 2 aq + 2 H 2 Ol mol HCl = 20 x 0.30 = 6 m mol mol CaOH 2 = mol CaO = 12 x mol HCl = 12 x 6 = 3 m mol massa CaO = 3 x 56 = 168 mg = 0.168 gram Kadar kemurnian CaO = 0.1680.56 x 100 = 30 Pemilihan indikator untuk titrasi Harus diingat bahwa titik ekivalen titrasi yang mana anda memiliki campuran dua zat pada perbandingan yang tepat sama. anda tak pelak lagi membutuhkan pemilihan indikator yang perubahan warnanya mendekati titik ekivalen. Indikator yang dipilih bervariasi dari satu titrasi ke titirasi yang lain. Asam kuat vs basa kuat Diagram berikut menunjukkan kurva pH untuk penambahan asam kuat pada basa kuat. Bagian yang diarsir pada gambar tersebut adalah rentang pH untuk jingga metil dan fenolftalein. anda dapat melihat bahwa tidak terdapat perubahan indikator pada titik ekivalen. Modul Kimia Kelas XI Semester 2 40 Akan tetapi, gambar menurun tajam pada titik ekivalen tersebut yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan pada volume asam yang ditambahkan apapun indikator yang anda pilih. Akan tetapi, hal tersebut berguna pada titrasi untuk memilihih kemungkinan warna terbaik melalui penggunaan tiap indikator. Jika anda mengguanakan fenolftalein, anda akan mentitrasi sampai fenolftalein berubah menjadi tak berwarna pada pH 8,8 karena itu adalah titik terdekat untuk mendapatkan titik ekivalen. Dilain pihak, dengan menggunakan jingga metil, anda akan mentitrasi sampai bagian pertama kali muncul warna jingga dalam larutan. Jika larutan berubah menjadi merah, anda mendapatkan titik yang lebih jauh dari titik ekivalen. Asam kuat vs basa lemah Kali ini adalah sangat jelas bahwa fenolftalein akan lebih tidak berguna. Akan tetapi jingga metil mulai berubah dari kuning menjadi jingga sangat mendekati titik ekivalen. anda memiliki pilihan indiaktor yang berubah warna pada bagian kurva yang curam. Modul Kimia Kelas XI Semester 2 41 Asam lemah vs basa kuat Kali ini, jingga metil sia-sia Akan tetapi, fenolftalein berubah warna dengan tepat pada tempat yang anda inginkan. Asam lemah vs basa lemah Kurva berikut adalah untuk kasus dimana asam dan basa keduanya sebanding lemahnya - sebagai contoh, asam etanoat dan larutan amonia. Pada kasus yang lain, titik ekivalen akan terletak pada pH yang lain. Anda dapat melihat bahwa kedua indikator tidak dapat digunakan. Fenolftalein akan berakhir perubahannya sebelum tercapai titik ekivalen, dan jingga metil jauh ke bawah sekali. Ini memungkinkan untuk menemukan indiaktor yang memulai perubahan warna atau mengakhirinya pada titik eqivalen, karena pH titik ekivalen berbeda dari kasus yang satu ke kasus yang lain, anda tidak dapat mengeneralisirnya. Modul Kimia Kelas XI Semester 2 42 Secara keseluruhan, anda tidak akan pernah mentitrasi asam lemah dan asam basa melalui adanya indikator. Larutan natrium karbonat dan asam hidroklorida encer Berikut ini adalah kasus yang menarik. Jika anda menggunakan fenolftalein atau jingga metil, keduanya akan memberikan hasil titirasi yang benar - akan tetapi harga dengan fenolftalein akan lebih tepat dibandingkan dengan bagian jingga metil yang lain. Hal ini terjadi bahwa fenolftalein selesai mengalami perubahan warnanya pada pH yang tepat dengan titik ekivalen pada saat untuk pertamakalinya natrium hidrogenkarbonat terbentuk. Perubahan warna jingga metil dengan tepat terjadi pada pH titik ekivalen bagian kedua reaksi. TUGAS TERSTRUKTUR 1. Sebanyak 25 mL larutan natrium hidroksida tepat menetralkan 20 mL larutan asam klorida. Hitunglah konsentrasi asam. 2. Sebanyak 0,262 g sampel suatu asam monoprotik dapat Modul Kimia Kelas XI Semester 2 43 dinetralkan oleh 16,4 mL larutan KOH 0,08 M. Hitunglah massa molar asam tersebut. 3. Tentukan pH pada titik ekuivalen dari titrasi larutan HCl 0,1 M yang ditambahkan pada 25 mL larutan NH 4 OH 0,1 M. Diketahui pKa untuk NH4 + adalah 9,25. 4. Berapakah volume dalam mL kalium hidroksida 0,15 M yang diperlukan untuk menetralkan 32 mL larutan asam nitrat? 5. Asam sulfat bereaksi dengan larutan natrium hidroksida menurut persamaan reaksi berikut: H 2 SO 4 aq + 2 NaOHaq Na 2 SO4aq + 2 H 2 Ol a. 30 mL asam diperlukan untuk menetralkan 25 mL larutan NaOH 0,2 M. Hitunglah molaritas asam. b. Berapakah molaritas basa jika 26,5 mL larutannya dinetralkan oleh 25 mL H 2 SO 4 0,025 M ? 6. Hitunglah pH pada titik ekuivalen untuk titrasi berikut: a. HCl 0,1 M dengan NH 3 0,1 M; b. CH 3 COOH 0,1 M dengan NaOH 0,1 M. 7. Sebanyak 25 mL larutan HCl 0,1 M dititrasi dengan larutan NH 3 0,1 M dari suatu buret. Hitunglah pH larutan: a. setelah 10 mL larutan NH3 ditambahkan; b. setelah 25 mL larutan NH3 ditambahkan; c. setelah 35 mL larutan NH3 ditambahkan. 8. Sebanyak 200 mL larutan NaOH ditambahkan pada 400 mL larutan HNO2 2,0 M. pH larutan campuran adalah 1,5 poin lebih besar daripada pH larutan asam mula-mula. Hitunglah molaritas larutan NaOH. STOIKIOMETRI LARUTAN Pada stoikiometri larutan, di antara zat-zat yang terlibat reaksi, sebagian atau seluruhnya berada dalam bentuk larutan.

1. Stoikiometri dengan Hitungan Kimia Sederhana