Dasar-dasar evaluasi pendidikan Evaluasi Pendidikan a. Pengertian evaluasi pendidikan

18 gunakan untuk mengambil keputusan, membuat kebijakan serta me- nyusun program sehingga dapat diperoleh tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Evaluasi pendidikan merupakan bagian terpenting darii sistem pendidikan yaitu tercapainya tujuan pendidikan. Evaluasii pen- didikan dapat memberikan informasi mengenai pertumbuhan dan kemajuan peserta didik.

b. Dasar-dasar evaluasi pendidikan

Evaluasi harus memiliki dasar yang kuat dalam pelaksanaanya, yaitu prinsip ilmiah yang mendasari pelaksanaan dan penyusunan evaluasii tersebut. Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 38-40 prinsip umum dan khusus dalam kegiatan evaluasi adalah adanya triangulasi hubungan antara tiga komponen yaitu a Tujuan Pembelajaran, b Kegiatan pembelajaran KBM, 3 Evaluasi. Triangulasi tersebut digambarkan dalam bagan sebagai berikut, Penjelasan dari bagan triangulasi sebagai berikut: 1 Hubungan tujuan dengan KBM, yaitu kegiatan belajar mengajar yang dirancang dalam bentuk rencana mengajar disusun oleh guru dan mengacu pada tujuan yang akan dicapai. Anak panah Tujuan KBM Evaluasi Gambar 1. Bagan Trianggulasi 19 yang menunujukan hubungan antara keduanya mengarah pada tujuan dengan makna bahwa KBM mengacu pada tujuan, tetapi juga mengarah dari tujuan ke KBM, menunjukan langkah dari tujuan dilanjutkan pemikirannya ke KBM. 2 Hubungan tujuan dengan evaluasi, yaitu kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan sudah tercapai. Anak panah berasal dari evaluasi menuju ke tujuan. Jika dilihat dari langkah, dalam menyusun alat evaluasi , evaluasi mengacu pada tujuan yang sudah dirumuskan. 3 Hubungan KBM dengan Evaluasi, yaitu KBM dirancang dan disusun dengan mengacu pada tujuan yang telah dirumuskan. Alat evaluasi juga disusun dengan mengacu pada tujuan. Selain mengacu pada tujuan, evaluasi juga harus mengacu atau disesuaikan dengan KBM yang akan dilaksanakan. Sebagai contoh jika kegiatan pembelajaran oleh guru dengan menitik beratkan pada ketrampilan, evaluasinya juga harus mengukur tingkat ketrampilan siswa, bukannya aspek pengetahuan. Dasar evaluasi belajar menurut Anas Sudjiono 2013: 31-33 dibagi dalam tiga prinsip, yaitu prinsip keseluruhan, prinsip kesinambungan, dan prinsip obyektivitas. Penjelasan dari tiga prinsip dasar evaluasi belajar tersebut adalah sebagai berikut: 1 Prinsip Keseluruhan komperhensif dimaksudkan bahwa evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut dilaksanakan secara bulat, utuh, atau 20 menyeluruh. Evaluasi hasil belajar harus mencakup berbagai aspek yang dapat menggambarkan perkembangan atau perubahan tingkah laku pada diri peserta didik. 2 Prinsip Kesinambungan dimaksudkan bahwa evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur dari waktu ke waktu. Dengan evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur, terencana, dan terjadwal itu maka dimungkinkan bagi evaluator untuk mem- peroleh informasi yang dapat memberikan gambaran mengenai kemajuan atau perkembangan peserta didik yang dimulai dari awal mula mengikuti program pendidikan sampai pada saat-saat mereka mengakiri program pendidikan yang mereka tempuh. 3 Prinsip Obyektifitas, yaitu evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila dapat terlepas dari faktor- faktor yang sifatnya subyektif. Sehubungan dengan itu, dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar, seorang evaluator harus senantiasa berfikir, bertindak wajar, menurut keadaan yang senyatanya, tidak dicampuri oleh kepentingan-kepentingan yang bersifat subyektif. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas maka dapat dipahami bahwa prinsip dasar kegiatan evaluasi pendidikan mempunyai hubungan yang saling berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. Evaluasi belajar dalam pelaksanaannya memiliki dasar atau prinsip sebagai landasan untuk mencapai tujuan dari pendidikan. 21

c. Fungsi dan tujuan evaluasi pendidikan