25 Seni Budaya
atau realisme. Atau jika kehadirannya dipicu oleh kehidupan bawah sadar pencipatanya, maka bisa pula menghasilkan karya-
karya surealisme seperti pada karya-karya Salvador Dali, Sudibio, atau Ivan Sagito.
Bentuk semi iguratif antara lain bentuk distorsif, bentuk yang telah dirubah dari bentuk asal menjadi bentuk yang
lebih estetis sesuai dengan cita rasa penciptanya. Dengan gaya perseorangan yang khas bisa dihasilkan dengan teknik
pemanjangan, pemendekan, peninggian, pemiringan, dan perubahan-perubahan lain dari objek yang dilukis, semuanya
ditujukan untuk maksud-maksud tertentu sebagai pengungkapan pengalaman seni perseorangan. Juga dikenal bentuk geometris,
teknik pelukisan yang menghadirkan bentuk-bentuk yang tertib, teratur, dengan pengulangan objek atau motif tertentu sesuai
dengan kebutuhan. Bentuk dalam konteks ini bisa dihasilkan dari analisis bentuk alam menjadi bentuk dasar dengan kebebasan
yang bervariasi, seperti lukisan kubisme, optical art dan sejenisnya. Karya yang dihasilkan bisa semi iguratif, dan bisa
pula menjadi abstrak geometris, apabila bentuk lukisan tidak lagi menggambarkan bentuk-bentuk yang bisa diamati dalam
kehidupan keseharian. Jika pelukisan menjadi bidang warna yang datar dalam karya maka bentuk-bentuk yang dihasilkan
menjadi neo plastisisme, seperti karya Piet Mondrian, atau color ield painting, seperti karya Ellswort Kelly. Sebaliknya jika
pelukisannya disertai unsur emosi maka akan menjadi abstrak ekspresionisme seperti karya Jackson Pollock. Atau jika bentuk
itu tidak berupaya mencapai efek tiga dimensional disebut bentuk dekoratif, seperti lukisan-lukisan tradisional Bali, atau
karya-karya Kartono Yudhokusumo, Mulyadi W. Batara Lubis dan lain-lain.
G. Penciptaan Desain
Desain sebagai kata kerja berarti proses penciptaan objek baru, sedangkan sebagai kata benda desain berarti hasil akhir sebuah
proses kreatif baik dalam wujud rencana, proposal, atau karya desain sebagai objek nyata.
Sebagai aktivitas reka letak atau perancangan, desain dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan benda-benda
fugsional yang estetis. Proses kreasi desain mencakup 1 studi pendahuluan 2 Proil Pasar dan Segmen Konsumen. 3 Alternatif
Desain, 4 Uji coba, dan 5 Standar prosedur Produksi.
Penciptaan desain bisa atas dasar pesanan pihak tertentu, dan bisa pula berupa ciptaan pedesain yang ditawarkan kepada masyarakat
yang menjadi segmen pasar. Pada tahap studi pendahuluan pedesain
Kelas XI SMAMASMKMAK 26
Semester 1
mengkaji trend produk sejenis, aspek bahan baku, teknik dan proses kreasi, susunan rupa, gaya, fungsi, harga, dari jenis desain
yang akan diciptakan. Penciptaan alternatif desain pada umumnya mempertimbangkan
faktor kebutuhan fungsional, faktor estetis, faktor lingkungan, dan faktor kenyamanan dan keamanan masyarakat pengguna desain, baik
dalam arti isik maupun mental. Sedangkan uji coba merupakan upaya mendeteksi sejauh mana alternatif desain awal telah memenuhi
kriteria standar desain. Kesimpulan dari hasil analisis dan evaluasi yang dilakukan dipergunakan untuk memperbaiki desain awal,
sehingga diperoleh karya desain yang representatif dan memuaskan.
H. Prinsip Desain
Dalam proses kreasi seorang pedesain biasanya memerlukan pengetahuan dasar tentang keselarasan, kesebandingan, irama,
keseimbangan dan penekanan.
1. Keselarasan harmony
Dalam suatu desain adalah keteraturan tatanan di antara bagian-bagian desain, yaitu susunan yang seimbang, menjadi
satu kesatuan yang padu dan utuh, masing-masing saling mengisi sehingga mencapai kualitas yang disebut harmoni.
Faktor keselarasan merupakan hal utama dan penting dalam penciptaan sebuah karya desain.
2. Kesebandingan proportion
Merupakan perbandingan antar satu bagian dengan bagian lain, atau antara bagian-bagian dengan unsur keseluruhan secara
visual memberikan efek menyenangkan, artinya tidak timpang atau janggal baik dari segi bentuk maupun warna.
Sumber: www.griya-asri. com
Gambar 2.10 Desain Interior Modern.
Menerapkan konsep bentuk mengikuti fungsi.