28
Selain menggunakan perbandingan r hitung dengan r tabel, uji signifikansi dapat juga dilakukan dengan uji t .
Langkah-langkah pengujian signifikansi dengan menggunakan uji t adalah sebagai berikut:
a. ambil sembarang r hitung diambil dari correlated item-Total
correlation b.
hitung nilai t hitung dengan rumus:
2 1
2
− −
= N
r r
t
c. Bandinngkan nilai t hitung dengan t tabel pada alpha=0,05 dan df=N-2.
d. Jika nilai t hitung t tabel, maka Ho diterima atau r berkorelasi positif
atau variabel valid. Imam Ghazali, 2005:45
3.6. Analisis Faktor
3.6.1. Statistik yang Relevan Dengan Analisis Faktor adalah Sebagai Berikut
3.6.1.1. Bartlett’s test of sphericity
Bartlett’s test of sphericity adalah suatu uji ststistik yang dipergunakan
untuk menguji hipotesis bahwa variabel tidak saling berkorelasi uncorrelated dalam populasi.
3.6.1.2. Kaiser-Meyer-Olkin KMO measure of sampling adequacy
Kaiser-Meyer-Olkin KMO measure of sampling adequacy merupakan
suatu indeks yang dipergunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor. Nilai tinggi antara 0,5 – 1,0 berarti analisis faktor tepat, kalau kurang dari 0,5 analisis
faktor dikatakan tidak tepat. Nilai MSA Measure of Sampling Adequacy berkisar 0 sampai 1, dengan
kriteria: a.
MSA =1, faktor tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh faktor lain. b.
MSA0,5, faktor masih bisa diprediksi dan masih bisa dianalisis lebih lanjut. c.
MSA0,5, faktor tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut.
29
Maka KMO dan Bartlett’s Test 0,5 dengan signifikan dibawah 0,05 variabel dan sampel yang sebenarnya bisa dianalisis lebih lanjut Singgih Santoso,
2006:94. 3.6.1.3.
Communality Communality
merupakan jumlah varians yang disumbangkan oleh variabel dengan seluruh variabel lainnya dalam analisis.
3.6.1.4. Eigenvalue
Eigenvalue merupakan jumlah varians yang dijelaskan oleh setiap
variabel. 3.6.1.5.
Scree Plot Scree
Plot merupakan plot dari eigenvalue sebagai sumbu tegak dan banyaknya faktor sebagai sumbu datar, untuk menentukan banyaknya faktor yang
bisa ditarik factor extraction. 3.6.1.6.
Factor Loadings Factor Loadings
adalah korelasi sederhana antara variabel dengan faktor.
3.6.2.
Langkah-Langka Dalam Analisis Faktor Dengan Menggunakan SPSS.
Pada penulisan Tugas Akhir ini dalam menganalisis data penulis menggunakan software SPSS 12.0.
3.6.3. Untuk melakukan proses analisis validitas dengan menggunakan software
SPSS 12.0 dilakukan langkah-langkah sebagai berikut
30
3.6.3.1. setelah data dibuka
→ Analyze → Scale → reliability analysis…
Akan muncul tampilan
31
3.6.3.2. masukkan semua variabel pada kolom Items
3.6.3.3. Klik pada kotak Statistics…, akan muncul tampilan seperti dibawah ini.
Pada Descriptive for pilih Item, scale, scale if item deleted. Pada Inter- Item
pilih Correlations → continue → OK.
32
3.8.2. Untuk melakukan proses analisis faktor dengan menggunakan software SPSS 12.0 dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.
3.8.2.1. Setelah data dibuka
→ klik analyze → pilih sub menu Data Reduction → factor…
Kemudian muncul tampilan
33
Masukkan semua variabel yang akan dianalisis pada kotak Variabels
3.8.2.2. Kemudian klik Descriptives… seperti tampilan dibawah ini, tampilan
Descriptives…. , berisis alat-alat statistik yang digunakan untuk
menggambarkan variabel-variabel, termasuk pengujiannya. Singgih Santoso, 2006:99.
Correlation matrix yang berisi berbagai alat pengujian dengan
dasar korelasi antar variabel. Untuk keseragaman, pilih KMO and Bartlett’s test of sphericity
dan Anti-Image.
34
3.8.2.3. Kemudian klik Extraktion seperti tampilan dibawah ini, tampilan
Extraktion berisi berbagai tool untuk melakukan proses ekstraksi
variabel factoring. Singgih Santoso,2006:115. Pengisian pada Extraktion:
a. Method atau metode pembuatan faktor ekstraksi variabel. Pada