Gambar 4.3 Kelompok Motor Pattimura Brothers Berpose dengan motor Mereka
di kawasan Jalan Pattimura Salatiga
Bahkan,  jika  ada  salah  satu  anggotanya  yang  tertimpa  musibah,  maka  yang  lain  akan mengumpulkan  dana  untuk  membantu  anggota  tersebut.  Hal  ini  terjadi  tanpa  melalui
komando dari sang ketua karena biasanya ada salah satu anggota yang memiliki inisiatif untuk menggalang dana dan mengkoordinir anggota lainnya.
4.2. Pola Komunikasi Kelompok Motor Pattimura Brothers Salatiga
Djamarah 2004:1 menjelaskan jika  pola komunikasi  adalah  bentuk  atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan cara yang tepat sehingga pesan
yang  dimaksud  dapat  dipahami.  Tubbs  dan  Moss  dalam  Rakhmat,  1994  menyebutkan  jika ciri  pola  komunikasi  adalah  adanya  komplementaris  dan  simetris.  Dalam  kelompok  motor
Pattimura  Brothers  komplementaris  terlihat  dari  adanya  dominasi  dalam  komunikasi  yang terjadi  pada  kelompok  ini.  Perilaku  dominan  yang  dimaksud  adalah  perilaku  salah  satu
partisipan  komunikasi  mengakibatkan  adanya  perilaku  tunduk  diantara  perilaku  peserta komunikasi  lainnya.  Hal  ini  tidak  hanya  terjadi  ketika  Wawung,  sang  ketua  kelompok,
melakukan komunikasi kepada anggota kelompok yang lainnya, tetapi juga terjadi pada orang yang  dituakan  di  kelompok  tersebut  yaitu  Valent.  Perilaku  Wawung  dan  Valent  dalam
kelompok  motor  Pattimura  Brothers  akan  mendatangkan  perilaku  tunduk  dari  anggota kelompok yang lain.
Ketika Wawung atau Valent sedang berbicara dalam sebuah diskusi di kelompok, anggota lain cenderung mengiyakan apa yang dikatakan, tetapi diskusi seperti ini biasanya terjadi pada
hal-hal yang membutuhkan keputusan akhir seperti penentuan titik berkumpul ketika touring, waktu  berkumpul,  penentuan  jam  berkumpul  ketika  akan  melakukan  kegiatan  lain,  dan
penunjukan  anggota  yang  mendapat  tugas  tertentu.  Dalam  kasus-kasus  seperti  itu,  peran Wawung dan Valent sangat besar dan dominan. Anggota yang lain akan mengikuti apa yang
diputuskan oleh keduanya. Berdasarkan  hasil  pengamatan  penulis  ketika  kelompok  motor  Pattimura  Brothers
melakukan  diskusi  pada  hari  Jumat,  5    12  Agustus  2016  di  kawasan  Jalan  Pattimura, Salatiga.  Topik  yang  mereka  diskusikan  adalah  mengenai  rencana  kelompok  ini  touring  ke
Yogyakarta,  penggalangan  dana  untuk  diberikan  kepada  salah  satu  anggotanya  yang  sedang dirawat di rumah sakit dan rencana menghadiri pernikahan salah satu anggotanya. Pada proses
diskusi  tanggal  5  Agustus  2016  dengan  agenda  rencana  touring  ke  kota  Yogyakarta,  ketua kelompok motor Pattimura Brothers pada awalnya melemparkan isu ke forum untuk dibahas
oleh  seluruh  anggota  kelompok  untuk  didiskusikan.  Setelah  memaparkan  rencana  tersebut, ketua  mengembalikan  ke  forum  mengenai  langkah  apa  saja  yang  akan  disiapkan  berkaitan
dengan  rencana  tersebut  misalnya  mengenai  titik  keberangkatan,  waktu  dan  data  jumlah personel yang akan berpartisipasi dalam acara touring kali itu.
Diskusi berjalan lancar, hampir semua anggota mengeluarkan suara dan antusias mengenai rencana  touring  tersebut.  Tetapi  sayangnya  ketika  diskusi  mencapai  titik  dimana  harus
menentukan  waktu  dan  titik  keberangkatan,  tidak  mencapai  keputusan.  Kondisi  tersebut berlangsung  selama  sekitar  40  menit  dan  akhirnya  Valent  bersuara  mengusulkan  waktu  dan
titik  keberangkatan  kepada  forum  yaitu  berkumpul  di  Selasar  Kartisi  Salatiga  pukul  10.00
WIB. Usulan Valent langsung disambut baik oleh seluruh peserta diskusi yang berjumlah 15 orang. Semua peserta diskusi mengiyakan apa yang diusulkan oleh Valent dan keputusan telah
dibuat  dan  disepakati  bersama.  Berdasarkan  keterangan  Valent,  ia  mengusulkan  hal  tersebut karena  melihat  tidak  ada  keberanian  diantara  anggota  untuk  mengambil  keputusan  maka  ia
berinisiatif untuk mengambil keputus.
Gambar 4.4 Kelompok Motor Pattimura Brothers Ketika Berdiskusi untuk Rencana touring
Sedangkan hal kedua yang mencirikan terbentuknya sebuah pola komunikasi adalah simtri yaitu sejuh mana orang berinteraksi  atas dasar kesamaan. Ketika diamati dari sudut pandang
simetri,  akan  terlihat  sekali  pola  komunikasi  yang  terbentuk  dalam  komunikasi  di  kelompok motor  Pattimura  Brothers.  Komunikasi  yang  terjadi  di  dalam  kelompok  tersebut  memiliki
dasar  yang  sama  tetapi  tidak  selalu  mengenai  otomotif.  Interaksi  yang  terjadi  baik  antara Wawung,  Valent  dan  anggota  lainnya  adalah  karena  kesamaan.  Dan  kesamaan  inilah  yang
membuat  satu  dan  yang  lainnya  saling  merespon  pesan  yang  disampaikan  dalam  kelompok
tersebut.  Seperti  yang  telah  diungkapkan  pada  contoh  diskusi  yang  terjadi  pada  Jumat,  5 Agustus 2016 saat menentukan waktu dan lokasi titik keberangkatan  touring ke Yogyakarta.
Respon  yang  diberikan  oleh  seluruh  peserta  diskusi  dalam  kelompok  motor  Pattimura Brothers ini didasari karena kesamaan tujuan diskusi yaitu menyusun rencana keberangkatan
touring ke Yogyakarta. Pola  komunikasi  menjadi  terlihat  sebagai  proses  interaksi  menciptakan  struktur,
bagaimana  orang  merespon  satu  sama  lain  menetukan  jenis  hubungan  yang  mereka  miliki. Begitu juga dengan yang terjadi pada kasus ini, anggota yang merespon tanggapan atau usulan
dalam diskusi kelompok tersebut menunjukkan adanya hubungan yang mereka miliki. Dalam hal  ini  hubungan  yang  terjadi  antara  mereka  adalah  sama-sama  anggota  kelompok  motor
Pattimura  Brothers.  Sehingga  masing-masing  individu  merasa  memiliki  kelompok  tersebut dan merasa perlu berpartisipasi dalam diskusi.
Ada  lima  pola  komunikasi  yang  akan  digambarkan  yaitu  pola  roda,  pola  rantai,  pola  Y, pola  lingkaran  da  pola  rantai.  Pola  pertama  yaitu  pola  roda.  Pada  komunikasi  model  roda,
biasanya  pemimpin  menjadi  fokus  perhatian.  Ia  dapat  berhubungan  dengan  semua  anggota kelompok,  tetapi  setiap  anggota  kelompok  hanya  bisa  berhubungan  dengan  pemimpinnya.
Pola  roda  ini  tidak  sesuai  dengan  yang  terjadi  dalam  kelompok  motor  Pattimura  Brothers karena  dalam  kelompok  ini,  setiap  anggota  kelompok  tidak  hanya  bisa  berhubungan  dengan
ketua saja, tetapi juga bisa berhubungan dengan anggota kelompok yang lainnya. Pola  kedua  yaitu  pola  rantai.  Pada  jaringan  komunikasi  rantai,  anggota  A  dapat
berkomunikasi  dengan  B,  B  dapat  berkomunikasi  dengan  dengan  C,  C  dapat  berkomunikasi dengan  dengan  D,  dan  begitu  seterusnya.  Komunikasi  terjadi  secara  estafet  dan  tidak  bisa
terjadi secara acak. Pola rantai tidak sesuai dengan yang terjadi dengan yang terjadi di dalam kelompok motor Pattimura Brothers karena komunikasi yang terjalin di dalam kelompok tidak
terjadi  secara  estafet.  Setiap  anggota  kelompok  bisa  menyampaikan  pesan  kepada  yang lainnya tanpa harus melalui orang lain sebagai perantaranya.
Pola ketiga yaitu pola Y. Pada pola komunikasi Y, tiga orang anggota dapat berhubungan dengan orang-orang di sampingnya seperti pada pola rantai, tetapi ada dua orang yang hanya
dapat  berkomunikasi  dengan  hanya  seseorang  di  sampingnya.  Pola  ini  tidak  sesuai  dengan komunikasi  yang  terjadi  di  dalam  kelompok  motor  Pattimura  Brothers  karena  ketika  ketika
ada tiga orang anggota  yang berkomunikasi, mereka tidak hanya bisa berkomunikasi dengan
dua orang yang ada disampingnya. Ketiganya bisa berkomunikasi dengan siapapun yang ada dalam kelompok tersebut.
Pola  keempat  yaitu  pola  komunikasi  lingkaran.  Pada  pola  komunikasi  lingkaran,    setiap orang hanya dapat  berkomunikasi  dengan dua orang, di  samping kiri dan kanannya. Dengan
perkataan lain, dalam model ini tidak ada pemimpin. Pola komunikasi ini tidak sesuai dengan kelompok  motor  Pattimura  Brothers  karena  pola  ini  tidak  menghendaki  adanya  pemimpin.
Sedangkan di dalam kelompok tersebut ada Wawung yang merupakan ketua kelompok motor Pattimura Brothers.
Pola  komunikasi  yang  terakhir  adalah  pola  komunikasi  Bintang.  Pola  ini  juga  disebut dengan  komunikasi  semua  saluranall  channel.  Artinya  setiap  anggota  dapat  berkomunikasi
dengan semua anggota kelompok yang lain.
4.3. Solidaritas di Kelompok Motor Pattimura Brothers Salatiga