BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Kelompok Motor Pattimura Brothers Salatiga
Pattimura Brothers merupakan sebuah kelompok motor di Salatiga yang berdiri pada tahun 2003. Kelompok ini beranggotakan para pecinta motor klasik di kota Salatiga. Pada
awalnya, Wawung, pendiri Pattimura Brothers, tidak merencanakanakan membentuk sebuah kelompok pecinta motor klasik. Ide ini muncul setelah ia dan rekanya Valent, yang juga
memiliki hobi otomotif klasik sering berkumpul dan berdiskusi bersama membicarakan hal- hal seputar motor klasik seperti motor dari pabrikan Honda jenis C70, 90, CB, RC Bravo dan
bahkan motor hasil custom. Secara perlahan, anggota kelompok motor ini pun bertambah banyak.
Wawung, sang pendiri kelompok pecinta motor klasik ini menjelaskan perihal pemilihan nama Pattimura Brothers sebagai nama kelompok. Alasannya adalah karena sejak awal berdiri
hingga sekarang 2003-2016, kelompok ini selalu berkumpul di kawasan Jalan Pattimura Salatiga. Maka Wawung dan anggota lainnya sepakat menamai kelompok mereka dengan
nama Pattimura Brothers. Sejak awal pula, kelompok ini memilih hari Jumat malam untuk dijadikan waktu berkumpul bagi para anggotanya. Valent, anggota kelompok Pattimura
Brothers terlama, menjelaskan jika tradisi ini awalnya tidak sengaja dilakukan. Tetapi lama kelamaan justru menjadi kebiasaan hingga ditetapkan menjadi hari untuk berkumpul bagi
kelompok ini. Begitu pula dengan pemilihan lokasi berkumpul, sejak awal berdiri hingga skripsi ini ditulis juga tidak ada perubahan yaitu di kawasan Jalan Pattimura, Salatiga. Waktu
yang mereka pilih juga tidak berubah, yaitu pada malam hari karena pada saat itulah anggotanya bebas dari aktivitas keseharian mereka seperti bekerja, sekolah dan kuliah.
Tidak ada batasan bagi siapa saja yang ingin bergabung dengan kelompok ini. Baik Wawung dan Valent menegaskan jika siapapun boleh bergabung menjadi anggota kelompok
ini selama memiliki kecintaan yang sama terhadap dunia otomotif terutama motor klasik. Keragaman latar belakang anggotanya baik dari segi usia dan profesi tidak menjadi masalah
bagi kelompok pecinta motor Pattimura Brothers karena menurut Wawung, justru disitulah letak keunikan dan kekhasan kelompok ini. Selain itu, kelompok ini berpegang teguh pada
tujuan utama berdirinya kelompok ini yaitu menjadikannya sebagai wadah bagi para pecinta
motor klasik di Salatiga. Saat ini, kelompok motor Pattimura Brothers memiliki jumlah anggota sebanyak 85 orang, tetapi tidak semuanya aktif karena berbagai alasan seperti
kesibukan pribadi masing-masing anggota. Maka Kempong sebagai salah satu anggota kelompok wawancara pada Senin, 1 Agustus 2016
pukul 14.00 WIB juga mengatakan bahwa: “…Siapa saja bisa bergabung dengan kami Pattimura Brothers. Tidak peduli dari
latar belakang profesi apa saja. Seperti saya yang berprofesi sebagai teknisi di bengkel di Salatiga juga bisa bergabung dengan kelompok ini. Ada juga yang pelajar bahkan tukang
rosok pun ada…”
Gambar 4.2 Kelompok Motor Pattimura Brothers sedang Berkumpul
di kawasan Jalan Pattimura Salatiga
Mereka menegaskan jika Pattimura Brothers bukan merupakan komunitas yang memiliki pakem tertentu dalam beraktivitas. Dalam menjalankan aktivitasnya, Pattimura Brothers
berpegang pada tujuan utama dibentuknya komunitas ini yaitu untuk menjadi wadah bagi para pecinta motor klasik di Salatiga agar dapat menyalurkan kecintaannya terhadap dunia
otomotif secara positif. Kegiatannya pun bermacam-macam seperti diskusi, touring, penggalangan dana untuk rekan yang sedang mengalami musibah dan bakti sosial. Melalui
kelompok ini juga, anggotanya memiliki wadah untuk saling berbagi mengenai info dunia otomotif yang sedang tren pada saat itu. Tidak hanya itu, dalam kelompok ini juga tidak
jarang menjadi ladang untuk mencari rejeki karena banyak anggotanya yang berlatar berlakang profesi sebagai mekanik. Tetapi diskusi yang dilakukan tidak hanya seputar dunia
otomotif saja, tetapi juga mengenai hal-hal di sekitar mereka. Seperti membahas mengenai rencana bakti sosial maupun penggalangan dana bagi anggota yang sedang tertimpa musibah.
Gambar 4.2 adalah salah satu contoh aktivitas yang dilakukan oleh kelompok pecinta motor Pattimura Brothers yaitu berdiskusi. Komunikasi yang terjalin dalam kelompok ini pun
tidak mengacu pada pakem tertentu. Artinya, semua boleh berkomunikasi dengan siapapun di dalam kelompok tersebut tanpa terbatas oleh garis kepemimpinan. Tak terkecuali bagi
anggota yang ingin berdiskusi dengan ketua atau pendiri karena bagi mereka, kelompok ini tidak hanya berfungsi sebagai wadah untuk menyalurkan hobi otomotif mereka. Tetapi juga
telah menjadi keluarga kedua bagi sebagian anggotanya. Seperti yang dituturkan oleh Samsul, salah satu anggota Pattimura Brothers, dalam wawancara yang dilakukan pada Selasa, 2
Agustus pukul 19.45 WIB. “…Kalo pas sumpek penat dan kumpul bareng teman-teman tu rasanya plong. Kalau
sudah lama tidak kumpul mereka rasanya ada yang kurang. Saya sering sharing dan minta nasehat dari Mas Valent tentang kehidupan. Beliau sudah seperti kakak saya sendiri…”
Gambar 4.3 Kelompok Motor Pattimura Brothers Berpose dengan motor Mereka
di kawasan Jalan Pattimura Salatiga
Bahkan, jika ada salah satu anggotanya yang tertimpa musibah, maka yang lain akan mengumpulkan dana untuk membantu anggota tersebut. Hal ini terjadi tanpa melalui
komando dari sang ketua karena biasanya ada salah satu anggota yang memiliki inisiatif untuk menggalang dana dan mengkoordinir anggota lainnya.
4.2. Pola Komunikasi Kelompok Motor Pattimura Brothers Salatiga