Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

ini sering disebut dengan cobek, alat untuk menghaluskan rempah-rempah, menghaluskan bumbu masak atau tempat membuat sambal. Alat bebatuan ini sudah dikenal ribuan tahun yang lalu. Nah, kali ini kita akan mengkaji tentang “Perkembangan teknologi bebatuan sampai dengan masa mesolitikum”. h. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para peserta didik. Guru menekankan pelajaran ini lebih pada pemaknaan dan penerapan, bukan hafalan. i. Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok kelompok I, II, III, IV, V, dan VI. Kegiatan Inti mengamati  Guru memberikan instruksi secara jelas kepada peserta didik untuk membuat kelompok menjadi 6, dengan mengurutkan 1-6, sehingga diperoleh anggota secara acak  Peserta didik duduk secara berkelompok  Guru dengan jelas menyampaikan tugas yang harus diakukan oleh masing- masing kelompok  Peserta didik menyiapkan buku, mencari materi, dan melakukan diskusi mengenai perkembangan teknologi bebatuan sampai dengan masa mesolitikum. menanya  Setiap kelompok mendapatkan tugas menganalisa dari sumber yang ada, mendiskusikan, dan menjawab permasalahan-permasalahan berikut : o Apa makna paleolitikum? o Hasil kebudayaan zaman praaksara bersifat trial and eror, apa maksudnya? o Beberapa jenis kapak yang ditemukan dalam Kebudayaan Pacitan misalnya kapak …. o Jelaskan tentang Kebudayaan Kjokkenmoddinger .... o Jelaskan tentang Kebudayaan Abris sous roche .... Mengumpulkan informasi  Setiap peserta didik yang tergabung dalam kelompok untuk mendiskusikan apa yang menjadi tugasnya dan 60 menit mencatat hasil diskusi Mengasosiasi  Peserta didik melaporkan hasil diskusi dari masing- masing kelompoknya dan kelompok lain menanggapi atau melengkapi. Mengkomunikasikan  Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas bersama-sama dengan dibantu guru.  Peserta didik menyimpulkan nilai-nilai atau manfaat apa yang didapat dari pembelajaran tentang perkembangan teknologi bebatuan sampai dengan masa mesolitikum Penutup  Dengan dibantu guru, peserta didik menyimpulkan pembelajaran tentang perkembangan teknologi bebatuan sampai dengan masa mesolitikum  Peserta didik dapat memperoleh nilai-nilai manfaat mempelajari perkembangan teknologi bebatuan sampai dengan masa mesolitikum  Evaluasi tertulis atau lisan  Memberikan tugas mandiri terstruktur  Guru memberi informasi pertemuan berikutnya  Menutup pelajaran dengan salam 15 menit

J. Penilaian

Teknik Penilaian : Tes dan Non Tes Bentuk Test : Uraian dan Lembar Observasi terlampir Instrumen : terlampir ogyakarta, Juli 2016 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Sejarah Mahasiswa PPL UNY Sigit Susila, S.P.d. Hastika Ningrum NIP. 197004051997021003 NIM. 13406244007 Lampiran I Soal Uraian Tertulis : 1. Apa makna Paleolitikum? 2. Jelaskan ciri hasil kebudayaan masa Mesolitikum 3. Sebutkan hasil kebudayaan dari masa Paleolitikum 4. Analisislah tenatng revolui kebudayaan yang terjadi pada zaman neolitikum Kunci Jawaban 1. Paleolitikum bermakna zaman batu tua, Zaman batu tua ini bertepatan dengan zaman neozoikum terutama pada akhir zaman Tersier dan awal zaman Quartair. Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Zaman ini merupakan zaman yang sangat penting karena terkait dengan munculnya kehidupan baru, yakni munculnya jenis manusia purba. Zaman ini dikatakan zaman batu tua karena hasil kebudayaan terbuat dari batu yang relatif masih sederhana dan kasar. 2. Ciri hasil kebudayaan masa Mesolitikum: o Hasil kebudayaan masa Mesolitikum ini sudah lebih maju o Peralatan terbuat dari batu kali yang sisi luarnya dibiarkan o Begitu saja dan sisi bagian dalam dikerjakan sesuai dengan keperluannya o Manusia purba pendukung kebudayaan ini tinggal di gua-gua o Kebudayaan Abris Sous Roche o Kebudayaan Kjokkenmoddinger. 3. Hasil kebudayaan dari masa Paleolitikum: a. Kebudayaan Pacitan o kapak genggam atau kapak perimbas o Alat serpih atau flakke o Chopper sebagai alat penetak b. Kebudayaan Ngandong o Tombak yang bergerigi o Flakke o Alat-alat dari tulang 4. Pada zaman neolitikum yang juga dapat dikatakan sebagai zaman batu muda. Pada zaman ini telah terjadi “revolusi kebudayaan”, yaitu terjadinya perubahan pola hidup manusia. Pola hidup food gathering digantikan dengan pola food producing. Hal ini seiring dengan terjadinya