Pakan Lobster Air Tawar Latihan Rangkuman

27

C. Pakan Lobster Air Tawar

Pakan memegang peranan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan lobster. Pemberian pakan jenis, jumlah, dan frekuensi yang tepat diharapkan lobster akan tumbuh dengan cepat dalam kondisi sehat, kuat, dan terbebas dari serangan penyakit. Pakan yang baik adalah pakan dengan kandungan zat-zat gizi yang dibutuhkan lobster, seperti protein, lemak, mineral, dan vitamin. Protein mutlak dibutuhkan lobster karena fungsinya sebagai pemacu pertumbuhan dan pengganti jaringan yang rusak. Seperti halnya protein, kecukupan lemak dalam tubuh lobster juga diperlukan Karena terkait erat dengan karbohidrat. Keduanya merupakan sumber energi utama. Kebutuhan mineral seperti mineral kalsium, besi, fosfor, magnesium,dan lain-lain memang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit bila dibandingkan dengan kebutuhan protein, karbohidrat dan lemak. Meskipun sedikit, peranan mineral dalam menjaga kondisi tubuh lobster agar senantiasa prima sangat dibutuhkan. Vitamin bagi lobster dibutuhkan untuk membentuk warna yang cemerlang. Zat-zat gizi dapat diperoleh dari berbagai jenis pakan alami dan pakan buatan.

D. Budidaya di Kolam Terpal 1. Pemberian Pakan

Lobster termasuk pemakan segalanya omnivora, misalnya plankton, benthos, cacing, peripithon, atau lumut. Namun,dalam kolam budi daya, lobster dapat diberi pakan pelet. Lobster dapat diberi pakan berupa cincangan wortel, ketela rambat oranye, kecambah, atau cacing rambut. Untuk mempercepat pertumbuhan dan menjaga kesehatannya, ketika masih larva sebaiknya diberi pakan berupa moina, daphnia, atau artemia dan setelah mulai besar pemberian pakan yang paling praktis adalah dengan pakan buatan atau pelet. Pakan buatan selain komposisinya mengandung gizi yang lebih baik kandungan protein 35-42, juga lebih praktis dalam pemberian dan penyimpanannya. Lobster lebih senang bila pemberian pakan dilakukan sedikit demi sedikit karena lobster memiliki kebiasaan memakan sedikit demi sedikit, makanan yang telah dimakan biasanya akan dicerna habis selama 2-3 jam. Lobster akan lapar lagi setelah tiga jam tersebut. Dalam sehari frekuensi pemberian pakan sebaiknya 4 kali, yaitu pukul 07.00, 13.00, 17.00, dan 19.00. Semakin besar tubuh lobster, persentase kebutuhan pakan menjadi lebih sedikit, tetapi frekuensi pemberiannya menjadi lebih banyak. metode 28 pemberian pakan seperti ini dianggap cukup efektif karena sisa pakan yang tidak termakan hanya sedikit.

2. Perawatan

Dalam budi daya lobster, penggantian air merupakan hal yang mutlak dan sering untuk dilakukan. Hal ini karena lobster sensitif terhadap kondisi kualitas air yang kurang baik. Selain untuk membersihkan sisa kotoran pada media budi daya, penggantian air yang sering akan merangsang lobster untuk moulting. Penyiponan sebaiknya dilakukan dua hari sekali. Sedangkan, untuk mempertahankan suhu tubuh lobster akibat penurunan suhu lingkungan yang mendadak, sebaiknya dipasang penghangat water heater di kolam budi daya, terutama untuk benih lobster yang masih kecil. Untuk budi daya pembesaran dengan kepadatan yang cukup tinggi sebaiknya ke dalam kolam diberikan aerasi agar lobster lebih mudah untuk memanfaatkan oksigen dari media air. Sedangkan untuk pembenihan gunakan air media yang mengalir pelan, gemericik, dan diberi aerasi sehingga suplai air dibuat sedemikian rupa agar mengalir dengan gemericik. Kondisi ini sangat disukai oleh lobster dan merangsang lobster untuk melakukan pemijahan. Bila menggunakan air dari sungai atau ingin mengelola air dengan resirkulasi dapat dilakukan penyaringan air dengan treatment bak biofilter. Bak biofilter dibuat dari lapisan yang paling bawah gravel besar, ijuk, arang aktif, pecahan karang, koral kecil, kerikil, gravel dan spon. Air dari sungai atau dari hasil pembuangan dari budi daya dimasukkan kedalam bak biofilter, untuk disaring hingga bersih. Selanjutnya air saringan baru dialirkan ke kolam pemeliharaan. Tabel 2. Proses Produksi Lobster Air Tawar di Kolam Terpal Kriteria Pembesaran I Pembesaran II Panjang tebar cm 2 - 3 7 - 10 Berat tebar gram 0,5 - 3 25 – 50 Padat tebar ekorm 2 40 – 100 50 Berat panen gram 25 – 50 80 – 100 Waktu pemeliharaan hari 60 60 29 Pakan : Tingkat pemberian bobot biomasa frekuensi pemberian kalihari 5 – 10 3 – 5 3 – 5 4

E. Latihan

1. Bagaimana cara membedakan lobster betina dan lobster jantan? Jelaskan 2. Jelaskan perbedaan antara pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan nisbi? 3. Sebut dan jelaskan apa saja yang perlu di perhatikan dalam sebelum menebar benih? 4. Sebutkan penyakit yang sering menyerang lobster? jelaskan salah satunya

F. Rangkuman

Lobster air tawar merupakan udang ukuran relatif besar dengan capitnya yang besar. Tubuhnya tertutup kulit beruas-ruas yang keras dan terbuat dari bahan kitin. Bagian tubuh terbagi menjadi dua bagian, yaitu kepala-dada chephalothorax dan badan-ekor abdomen. Kepala tertutup kulit keras dengan bagian depan rostrum meruncing dan bergerigi. Di kepala terdapat sepasang mata bertangkai, sepasang antena besar, dan sepasang antena kecil. Bagian kepala terdapat lima pasang kaki. Tiga kaki, di antaranya kaki pertama, kedua, dan ketiga mengalami perubahan bentuk dan fungsi menjadi capit. Sepasang capit yang pertama besar dan kokoh yang berfungsi dalam mempertahankan diri dan untuk menangkap mangsa. Bagian belakang, yaitu perut dan ekor kulit tubuhnya beruas-ruas dengan kulit keras. Di bagian ini terdiri dari empat pasang kaki renang, sedangkan ekornya berbentuk kipas dengan lima ruas. Sebelum melakukan pembenihan pembudidaya lobster harus dapat mengetahui terlebih dulu perbedaan antara lobster jantan dan betina. Cara membedakan kelamin yang paling mudah adalah menggunakan teknis visual dari atas.Lobster jantan dapat di lihat jika pada capik sebelah luarnya terdapat bercak berwarna merah. Namun, tanda merah itu baru muncul ketika lobster berumur 3-4 bulan atau setelah lobster berukuran 3 inc 7 cm. Tanda merah ini juga merupakan tanda lobster jantan telah siap kawin matang gonad. Sedangkan pada lobster betina di bagian yang sama tidak tampak tonjolan penis. Ciri lobster betina adalah terdapat lubang pada pangkal kaki ketiga dari bawah ekor. Lubang tersebut adalah kelamin lobster betina dan tempat mengeluarkan telurnya. 30 Pembesaran lobster air tawar bertujuan untuk mendapatkan lobster dewasa yang siap dikonsumsi, untuk mendapatkan indukan dan untuk dijadikan lobster hias. Pembesaran lobster sangat berhubungan dengan laju pertumbuhan. Semakin tinggi laju pertumbuhannya, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan lobster ukuran konsumsi akan semakin pendek. Dalam pembesaran, pilih benih yang berjenis kelamin jantan saja karena pertumbuhannya lebih cepat dari pada yang betina apalagi ketika memasuki tahap pembesaran energi yang dimiliki lobster betina tidak hanya untuk membesarkan dagingnya, tapi juga untuk memelihara telurnya. Meskipun lobster air tawar termasuk tahan terhadap serangan hama dan penyakit karena kulitnya yang keras dan tebal, tetapi kewaspadaan tetap saja diperlukan. Beberapa cara yang dilakukan untuk mencegah adanya serangan hama di lokasi pembudidayaan lobster air tawar sebagai berikut : g Mengeringkan bak atau kolam yang akan digunakan sehingga hama-hama mati. h Melakukan pengapuran pada saat persiapan kolam atau bak. i Memasang saringan pada pintu masuk sehingga hama tidak masuk ke kolam. j Melakukan filterisasi, yakni air yang masuk ke areal kolam harus melalui filter terlebih dahulu sehingga bibit-bibit hama yang masih kecil dapat tertahan oleh oleh filter tersebut. k Memberantas hama, baik secara mekanik, biologis, maupun secara kimiawi. l Memberi pagar pada seputaran areal kolam setinggi 60 cm. Bahan pagar yang digunakan yaitu seng, semen, atau jaringan. G. Evaluasi Materi Pokok 2. Pernyataan dibawah ini pilih B benar atau S salah : 1. Induk lobster yang siap dikawinkan minimal berumur lebih dari 5 bulan. B S 2. Ketika anakan sudah lepas dari induknya lebih dari 70, sisa yang 30 sebaiknya dirontokan saja. B S 3. Setelah menetas anakan lobster baiknya diberi sayur atau ubi. B S 4. Kematian benih lobster biasanya oleh kegagalan moulting pertama. B S 5. Pakan lobster baiknya diberikan lebih banyak pada malam hari. B S 31 32 33 34 35 36 37 MATERI POKOK 3. PERAWATAN DI AKUARIUM

A. Akuarium