IVKelurahan Asam Kumbang jumlah peserta KB yang menggunakan metode kontrasepsi AKDR pada tahun 2012 juga masih sedikit, hanya 26 orang dari 150
peserta KB aktif dan 250 PUS.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahannya adalah faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor
KB menggunakan kontrasepsi AKDR di Lingkungan IV Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun 2013.
C. Tujuan Penelitian 1.
Tujuan Umum
Menggambarkan faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR di Lingkungan IV Kelurahan
Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan faktor pendidikan responden sebagai faktor yang
mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan
kontrasepsi AKDR
b. Menggambarkan faktor usia responden sebagai faktor yang
mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR
c. Menggambarkan faktor pengetahuan responden sebagai faktor yang
mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR
Ubiversitas Sumatera Utara
d. Menggambarkan faktor sikap responden sebagai faktor yang
mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman secara langsung tentang penelitian yaitu dengan mengaplikasikan berbagai teori dan
konsep yang didapatkan dari bangku kuliah ke dalam bentuk penelitian
2.
Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam upaya pemberian konseling kepada calon akseptor khususnya akseptor KB yang
tidak menggunakan kontrasepsi AKDR agar dapat menerima alat kontrasepsi AKDR
3. Bagi Responden
Bagi responden hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan ibu akseptor KB tentang kontrasepsi AKDR
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai sumber data atau masukan bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya minat
ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR.
Ubiversitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Keluarga Berencana KB 1. Defenisi KB
Menurut WHO World Health Organisation, keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan
kelahiran yang memang diinginkan, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat
kelahiran, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga Hartanto, 2004: 27
2. Tujuan KB
Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuannya yaitu tujuan demografi mencegah terjadinya ledakan penduduk
dengan menekan laju pertumbuhan penduduk, mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama, dan menjarangkan
kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup, mengobati kemandulan atau infertilitas bagi
pasangan yang telah menikah lebih dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, sebagai nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan
menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan
berkulitas, demi tercapainya NKKBS Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera Suratun,et al. 2008: 15.
Ubiversitas Sumatera Utara
3. Sasaran KB
Sasaran dan target program KB adalah tercapainya Norma keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera NKKBS. Sasaran untuk mencapai target tersebut dibagi
menjadi dua bagian yaitu sasaran secara langsung dan tidak langsung. Sasaran langsung dari program KB adalah pasangan usia subur PUS yakni pasangan
yang wanitanya berusia antara 15-49 tahun karena kelompok ini merupakan pasangan yang aktif melakukan hubungan seksual dan setiap kegiatan seksual
yang dapat mengakibatkan kehamilan. Secara tidak langsung adalah dari kelompok remaja usia 15-19 tahun, organisasi- organisasi, lembaga
kemasyarakatan, serta instansi pemerintah maupun swasta serta tokoh masyarakat dan pemuka agama yang diharapkan dapat memberikan dukungan
demi tercapainya NKKBS Suratun, et al. 2008: 17.
B. Kontrasepsi
Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti “melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur
yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Jadi kontrasepsi adalah mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur
dengan sel sperma Hartanto, 2004.
C. Pengertian AKDR
AKDR Alat Kontrasepsi Dalam Rahim adalah alat kecil yang terbuat dari plastik keras atau campuran plastik atau tembaga, yang diletakkan di dalam rahim
untuk mencegah kehamilan Klein Thompson, 2009: 398. Menurut Pendit 2007:20, AKDR adalah cara pencegahan kehamilan yang sangat efektif, aman, dan
reversibel bagi wanita tertentu, terutama yang tidak terjangkit PMS Penyakit Menular Seksual dan sudah pernah melahirkan.
Ubiversitas Sumatera Utara
D. Jenis- Jenis AKDR