Latar belakang Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Akseptor KB Menggunakan Kontrasepsi AKDR di Lingkungan IV Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Jumlah penduduk yang terus meningkat merupakan masalah besar bagi negara- negara di dunia khususnya negara berkembang. Menurut data WHO didapatkan bahwa di seluruh dunia terjadi 1 juta kelahiran baru per hari, dimana 50 diantaranya tidak direncanakan dan 25 tidak diharapkan Wiknjosastro, 2011:437.Jumlah penduduk di Indonesia sejak sensus pertama sampai dengan sensus terakhir jumlahnya terus bertambah. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat 215,27 juta jiwa setelah Cina 1,306 milyar jiwa, India 1,068 milyar jiwa dan Amerika Serikat 295 juta jiwa Anggraini Martini, 2012: 9-10. Upaya langsung untuk menurunkan tingkat kelahiran dilaksanakan melalui program keluarga berencana KB, yaitu dengan mengajak pasangan usia subur PUS agar memakai alat kontrasepsi Angraini Martini, 2012: 1. Keluarga Berencana KB merupakan upaya pelayanan kesehatan preventif atau pencegahan yang paling dasar dan utama.Untuk menekan angka kenaikan jumlah penduduk pemerintah menyusun program Keluarga Berencana sebagai program nasional yang bertujuan untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas Tahun 2015”. Keluarga yang berkualitas yang dimaksud adalah keluarga yang sehat, sejahtera, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Saifuddin, 2006. Keluarga Berencana KB membantu perorangan atau pasangan untuk memilih apakah ingin mempunyai anak atau menentukan jumlah anak yang mereka inginkan Ubiversitas Sumatera Utara pembatasankeluarga Jones, 2005: 106. KB dalam kesehatan reproduksi berperan untuk menunjang tercapainya kesehatan ibu dan bayi karena kehamilan yang diinginkan dan berlangsung dalam keadaan dan saat yang tepat akan lebih menjamin keselamatan ibu dan bayi yang dikandungnya. Selain itu juga berperan dalam menurunkan risiko kematian ibumelalui pencegahan kehamilan, menunda kehamilan melalui pendewasaan usia hamil, menjarangkan kehamilan atau membatasi kehamilan bila anak sudah dianggap cukup Pinem, 2009. Salah satu alat jenis alat kontrasepsi yang memiliki efektivitas tinggi adalah Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR. AKDR adalah cara pencegahan kehamilan yang sangat efektif, aman, dan reversibel bagi wanita Pendit, 2006: 20. Efektivitas AKDR dalam mencegah kehamilan mencapai 98 hingga 100, tergantung jenis AKDR Meilani N, et al. 2010: 119. Selain efektivitas yang tinggi, sebagian besar AKDR memiliki angka berkelanjutan yang tinggi, antara 70 dan 90. Studi mengenai kegagalan metode di 15 negara berkembang mengungkapkan angka kegagalan AKDR tahun pertama rata- rata 0,1 Pendit, 2006: 20. Kontrasepsi AKDR memiliki angka kegagalan yang rendah dibandingkan kontrasepsi lain pada tahun pertama pemakaiannya 0,1, suntik 0,3, pil 5, dan diafragma 20 Glasier Gebbie, 2005: 11. Walaupun demikian, terdapat satu masalah utama yang dihadapi saat ini yaitu masih rendahnya penggunaan KB AKDR. Saat ini kurang lebih 85 juta wanita di seluruh dunia yang menggunakan AKDR dimana kira- kira 70 59 juta ada di RRC. Dari data yang dikumpulkan pada tahun 1982, tercatat 2,2 juta wanita akseptor KB AKDR di Amerika Serikat. Tetapi sejak tahun 1982, timbul sejumlah kejadian yang mengakibatkan penurunan jumlah akseptor KB AKDR Anggraini Martini, 2012: 155. Ubiversitas Sumatera Utara Menurut BKKBN dan UNFPA 2005 dalam pelaksanaannya, program KB masih mengalami beberapa hambatan. Menurut SDKI 2002-2003, masih sekitar 40 pasangan usia subur PUS yang belum menjadi peserta KB.Secara umum faktor- faktor yang menyebabkan PUS tidak menjadi peserta KB adalah pelayanan KB yang masih kurang berkualitas, keterbatasan alat kontrasepsi, penyampaian konseling maupun KIE komunikasi, informasi, dan edukasi belum dilaksanakan dengan baik, hambatan budaya, kelompok wanita yang sudah tidak ingin anak lagi tetapi tidak menggunakan alat kontrasepsi unmet need, dan kelompok hard core yaitu kelompok wanita yang tidak mau menggunakan alat kontrasepsi baik pada saat ini maupun pada waktu yang akan datang Pinem, 2009: 199. Berdasarkan Profil Data Kesehatan Indonesia jumlah peserta KB aktif di Indonesia pada tahun 2011 adalah 75,96 dari seluruh jumlah PUS. Metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah suntikan 48,47, pil 25,81, sedangkan AKDR berada di urutan ketiga 11,28. Di Medan peserta KB aktif berjumlah 1.509.109 orang, metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah suntikan 44,69, berikutnya pil 40,32, sementara AKDR berada di urutan ketiga 10,61 BKKBN, 2011. Hasil penelitian Haryani 2008 yang dilakukan di Kelurahan PrengganKecamatan KotagedeYogyakarta, menyebutkan bahwa ada pengaruh antara faktor pendidikan, pengetahuan, dan sikap terhadap pemilihan penggunaan kontrasepsiIUD. Menurut hasil penelitian Brambila C dan Taracena B 2003,rendahnya penggunaan AKDR dipengaruhi oleh usia dan kurangnya pengetahuan ibu tentang AKDR. Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan di Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang diperoleh jumlah peserta KB aktif 1.513 dari 2.248 PUS. Metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah pil 40,7, kemudian suntik 40,1, sedangkan AKDR berada di urutan ketiga 7,18. Di lingkungan Ubiversitas Sumatera Utara IVKelurahan Asam Kumbang jumlah peserta KB yang menggunakan metode kontrasepsi AKDR pada tahun 2012 juga masih sedikit, hanya 26 orang dari 150 peserta KB aktif dan 250 PUS.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan polonia Tahun 2013

5 151 91

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Akseptor KB Menggunakan Kontrasepsi AKDR di Lingkungan IV Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun 2013

1 60 60

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Menggunakan Metode Kontrasepsi AKDR di Desa Kedai Damar Kecamatan Tebing Tinggi

49 178 81

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan polonia Tahun 2013

5 79 91

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan polonia Tahun 2013

0 0 11

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan polonia Tahun 2013

0 0 1

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan polonia Tahun 2013

0 0 7

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan polonia Tahun 2013

0 0 26

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan polonia Tahun 2013

0 0 11

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep - Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Akseptor KB Menggunakan Kontrasepsi AKDR di Lingkungan IV Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun 2013

0 1 22