73
Gambar model atom John Dalton
2. Model Atom Thomson
Tahun 1897 : Joseph John Thomson berhasil menunjukkan bahwa sinar katode adalah berkas partikel. Thomson mengamati dalam medan listrik sinar katode
dibelokkan ke arah pelat logam positif, hal ini menandakan bahwa sinar katode bermuatan negatif. Kesimpulan Thomson adalah sinar katode merupakan berkas
partikel bermuatan negatif berkas elektron dan ada dalam setiap materi. a.
Percobaan Tetes Milikan Pada tahun 1909, Robert Andrews Millikan berhasil melakukan
percobaan untuk menentukan nilai e atau m. Percobaannya dikenal sebagai percobaan tetes minyak Millikan. Millikan menyimpulkan bahwa muatan
tersebut adalah muatan dari satu elektron. Sehingga massa dari elektron dapat dihitung :
Thomson : em = 1,76 x 10
8
C.gram
-1
Millikan : e
= 1,602 x 10
-19
C Maka massa elektron, m
= 9,11 x 10
-28
gram b.
Teori Atom Thomson Secara umum model atom Thomson adalah sebagai berikut :
Atom berbentuk bulat dengan muatan positif tersebar merata dalam atom yang dinetralkan oleh elektron yang bermuatan negatif yang berada diantara
muatan positif. Elektron-elektron pada atom diumpamakan butiran kismis dalam roti.
Gambar model atom J.J. Thomson
3. Model Atom Rutherford
Pada tahun 1910, Ernest Rutherford bersama dua orang asistennya, yaitu Hans Geiger
dan Ernest Marsden, melakukan serangkaian eksperimen untuk mengetahui kedudukan partikel-partikel di dalam atom
dengan menembakkan sinar
alfa sinar bermuatan positif yang berkecepatan 10.000 mildetik pada pelat emas yang sangat tipis.
74
Gambar 1. Eksperimen Rutherford : penembakan lempeng emas tipis dengan sinar
Data hasil eksperimen Ernest Rutherford sebagai berikut :
1. Sebagian besar partikel sinar alfa dapat menembus pelat diteruskan.
2. Sebagian kecil partikel alfa dibelokkan dengan sudut pembelokkan yang
besar. 3.
Sebagian kecil partikel alfa dipantulkan. Penemuan ini menyebabkan gugurnya teori atom Thomson. Partikel yang
terpantul tersebut diperkirakan telah menabrak sesuatu yang padat di dalam atom. Dengan demikian atom tersebut tidak bersifat homogen seperti digambarkan oleh
Thomson .
Gambar 2. Penjelasan Eksperimen Rutherford : penembakan lempeng emas tipis dengan sinar
Dari data hasil eksperimen tersebut, Ernest Rutherford menjelaskan sebagai
berikut : a. Sebagian besar partikel sinar alfa dapat menembus pelat karena melalui daerah
hampa. b. Sebagian kecil partikel alfa bermuatan positif yang mendekati inti atom
dibelokkan karena mengalami gaya tolak inti juga bermuatan positif. c. Sebagian kecil partikel alfa yang menuju inti atom dipantulkan karena inti
bermuatan positif dan sangat massif keras dan berat. Akhirnya Rutherford mengusulkan model atomnya
yang menyatakan bahwa