Model Atom Thomson Model Atom Rutherford

74 Gambar 1. Eksperimen Rutherford : penembakan lempeng emas tipis dengan sinar  Data hasil eksperimen Ernest Rutherford sebagai berikut : 1. Sebagian besar partikel sinar alfa dapat menembus pelat diteruskan. 2. Sebagian kecil partikel alfa dibelokkan dengan sudut pembelokkan yang besar. 3. Sebagian kecil partikel alfa dipantulkan. Penemuan ini menyebabkan gugurnya teori atom Thomson. Partikel yang terpantul tersebut diperkirakan telah menabrak sesuatu yang padat di dalam atom. Dengan demikian atom tersebut tidak bersifat homogen seperti digambarkan oleh Thomson . Gambar 2. Penjelasan Eksperimen Rutherford : penembakan lempeng emas tipis dengan sinar  Dari data hasil eksperimen tersebut, Ernest Rutherford menjelaskan sebagai berikut : a. Sebagian besar partikel sinar alfa dapat menembus pelat karena melalui daerah hampa. b. Sebagian kecil partikel alfa bermuatan positif yang mendekati inti atom dibelokkan karena mengalami gaya tolak inti juga bermuatan positif. c. Sebagian kecil partikel alfa yang menuju inti atom dipantulkan karena inti bermuatan positif dan sangat massif keras dan berat. Akhirnya Rutherford mengusulkan model atomnya yang menyatakan bahwa 75 atom terdiri atas inti atom yang sangat kecil sebagai pusat massa dan bermuatan positif, yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti, sehingga atom bersifat netral. Gambar 3. Model atom Rutherford. Sebagian besar atom merupakan ruang hampa. Dari eksperimen tersebut, Rutherford juga dapat memperkirakan jari-jari atom kira-kira 10 -8 cm dan jari-jari inti kira-kira 10 -13 cm 75

4. Penemuan Proton

Fakta pertama mengenai partikel dasar bermuatan positif berasal dari kajian tentang “sinar terusan” canal rays yang diamati dalam tabung sinar katode berlubang oleh Eugen Goldstein 1850 –1930. Partikel yang bermuatan negatif menuju anode yang bermuatan positif karena adanya gaya tarik menarik. Sedangkan sinar yang dihasilkan dari anode yan bermuatan posotif diteruskan oleh katode yang bermuatan negatif sehingga pada percobaan ini ditemukan partikel bermuatan positif yang diberi nama proton..

5. Neils Bohr

Tiga postulat yang diusulkan sebagai berikut : 1. Atom H hanya mempunyai tingkat energi tertentu yang diperbolehkan, yang disebut Bohr sebagai tingkat stasioner stationary states atau tingkat dasar. Setiap tingkat energi ini terkait dengan orbit perputaran elektron mengelilingi inti yang tetap. 2. Atom tidak memancarkan energi ketika elektron berada pada orbitnya. Jadi, atom tidak mengubah energinya ketika elektron bergerak pada orbitnya 3. Elektron berpindah ke tingkat energi yang lain melalui penyerapan atau pelepasan foton dengan energi yang setara dengan perbedaan antara kedua tingkat energi dasar Model atom Bohr menjelaskan bahwa spektrum atom tidak kontinyu terputus-putus karena energi atom hanya memiliki tingkat tertentu yang diskrit. Pada model atom Bohr, jari-jari orbit elektron yang terkait dengan energi elektron dinyatakan dengan bilangan kuantum n 1, 2, 3, .... Model atom Bohr adalah Adanya spektrum garis yang berbeda-beda menunjukkan bahwa elektron dalam atom berada pada lintasan lintasan garis edar dengan tingkat-tingkat energi tertentu. Lintasan-lintasan garis edar elektron lintasan Bohr disebut sebagai kulit atom n. n= 1 kulit yang terdekat dengan inti disebut kulit K. n= 2: kulit L n= 3: kulit M, dan seterusnya. 76 Model Atom Bohr Struktur Atom 1. Atom adalah partikel bermuatan netral berbentuk bulat, tersusun atas inti atom yang bermuatan positif yang dikelilingi oleh satu atau lebih elektron yang bermuatan negatif. 2. Inti atom mengandung proton dan neutron. Protonp + bermuatan positif dan neutron n tidak bermuatan. 3. Atom bersifat netral karena jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron di sekitar inti atom. Lambang Atom Nomor atom Z unsur sama dengan jumlah proton dalam inti atom. Massa atom nomor massa merupakan jumlah dari massa proton dan neutron. ISOTOP Semua atom dalam satu unsur memiliki nomor atom yang sama, tetapi dapat memiliki nomor massa yang berbeda. Atom-atom unsur yang sama dengan nomor- nomor massa yang berbeda disebut isotop