Pendahuluan T1 232009015 Full text

3 Singapura, Hongkong, Australia, Filipina, Thailand, dan beberapa negara di Eropa dan Amerika. Sedangkan cakupan lokalnya: sebagian besar di pulau Jawa, sebagian kecil lainnya di Sumatera dan Maluku. Dengan pendekatan customize sesuai dengan permintaan yang konsumen inginkan, CV. Mojo Agung tetap mengutamakan kualitas produknya. Selain mengutamakan kualitas produknya, perusahaan juga selalu berusaha untuk memberikan harga yang kompetitif, sehingga sampai dengan saat ini perusahaan dapat terus bertahan. Untuk dapat menembus pasar luar negeri, perusahaan harus konsisten dalam hal kualitas dan kuantitas volume penjualan sesuai dengan kesepakatan pihak pembeli. Lebih dari itu, produk berkualitas memiliki aspek penting lain Prawirosentono, Suyadi, ,2007:2-3 yakni: 1 Konsumen yang membeli produk berdasarkan mutu, umumnya mempunyai loyalitas produk yang besar dibandingkan konsumen yang membeli berdasarkan orientasi harga. 2 Bersifat kontradiktif dengan cara pikir bisnis tradisional, ternyata bahwa memproduksi barang bermutu tidak secara otomatis lebih mahal dengan memproduksi produk bermutu rendah. 3 Menjual barang tidak bermutu, kemungkinan akan banyak menerima keluhan dan pengembalian barang dari konsumen. Untuk menjaga kualitas, sebagai konsekuensi yang muncul adalah biaya kualitas. Biaya kualitas juga harus diperhatikan untuk meningkatkan produksi dan meminimalkan biaya dalam proses produksi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini memfokuskan pada manajemen biaya kualitas yang dilakukan oleh CV. Mojo Agung dalam menjaga kualitas produknya untuk tetap dapat bersaing. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bukti konkrit manajemen biaya kualitas yang diterapkan di 4 suatu perusahaan akan membantu perusahaan dalam mengelola dan menjamin produknnya. Untuk CV. Mojo Agung, dengan hasil penelitian ini, pihak manajemen diharapkan dapat melakukan beberapa perbaikan dalam penyusunan dan pelaporan biaya kualitas yang nantinya dapat digunakan untuk pertimbangan meningkatkan produktivitas yang dapat dilakukan oleh perusahaan.

II. Landasan Teori

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya – sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan Handoko, T Hani ; 2003 Kegiatan-kegiatan manajemen itu secara ringkas dapat dijelaskan sebagi berikut : 1 perencanaan itu mencakupi: a pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan b penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. 2 Pengorganisasian memiliki 3 langkah prosedur yaitu a pemerinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi, b pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logic dapat dilaksanakan oleh satu orang, c pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan terpadu dan harmonis. 3 Pengarahan mencakup kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti 5 komunikasi, motivasi dan disiplin yang bertujuan para karyawan melakukan apa yang harus dilakukan. 4 Pengawasan sedikitnya memiliki lima tahap yang harus diperhatikan a penetapan standar pelaksanaan, b penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan, c pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata, d pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standard dan penganalisaan penyimpangan- penyimpangan, dan 5 pengambilan tindakan koreksi bila perlu. Manajemen biaya adalah: “ Cost Management describes the activities of managers in planning and control of costs. ” Foster,et al, 2003. Menurut Horngren et al. 2003 biaya kualitas didefinisikan “The cost of quality COQ refer to the cost incurred to prevent, or cost arising as a result of, producing a low-quality product. This costs focus on conformance quality and are incurred in all business functions of the value chain”. Sedangkan oleh menurut Blocher, Chen, dan Lin 2002 “Biaya kualitas adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pencegahan, pengidentifikasian, perbaikan, dan pembetulan produk yang berkualitas rendah, dan dengan opportunity cost dari hilangnya wak tu produksi dan penjualan sebagai akibat rendahnya kualitas”. Berdasarkan definisi tersebut maka bisa disimpulkan bahwa biaya kualitas adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki kualitas produk. Sedangkan pengertian manajemen biaya kualitas adalah suatu sistem yang meliputi aktivitas perencanaan dan pengendalian untuk mengelola biaya kualitas dalam memperbaiki kualitas produk. Tujuan manajemen biaya kualitas adalah untuk membantu manajemen menelusur biaya, mengoptimalkan kinerja dan mengambil keputusan dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk. 6 Biaya kualitas pada dasarnya dikategorikan ke dalam empat jenis menurut Gaspersz, Vincent 2011, yaitu: 1. Biaya Kegagalan Internal Internal Failure Costs, merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan kesalahan dan nonkonformansi errors and conformance yang ditemukan sebelum menyerahkan produk itu ke pelanggan. Biaya-biaya ini tidak akan muncul apabila tidak ditemukan kesalahan atau nonkonformansi dalam produk sebelum pengiriman 2. Biaya Kegagalan Eksternal External Failure Costs, merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan kesalahan dan nonkonformansi errors and conformance yang ditemukan setelah produk itu diserahkan ke pelanggan. Biaya- biaya ini tidak akan muncul apabila tidak ditemukan kesalahan atau nonkonformansi dalam produk setelah pengiriman. 3. Biaya Penilaian Appraisal Costs, merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan penentuan derajat konformansi terhadap persyaratan kualitas spesifikasi yang ditetapkan. 4. Biaya Pencegahan Prevention Costs, merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan upaya pencegahan terjadi kegagalan internal maupun eksternal.

III. Metode Penelitian

Obyek penelitian ini adalah salah satu perusahaan yang sudah memasarkan produknya ke luar negeri. Satuan analisisnya adalah perusahaan kacang oven di kota Pati yaitu CV. Mojo Agung yang telah memulai memasarkan produknya ke luar