Manajemen Biaya Kualitas PT. Mojo Agung
19 Bahkan untuk tugas kepala bagian produksi pada CV.Mojo Agung merangkap
beberapa pekerjaan sekaligus, yaitu memilih bahan baku, memeriksa output di tiap tahap produksi dan sebagai pengawas dalam tiap proses produksi. Pekerjaan
merangkap yang dilakukan oleh kepala bagian produksi jelas menunjukkan bahwa belum ada pengorganisasian yang baik. Perusahaan belum terlalu memperhatikan
pengorganisasian yang baik disebabkan karena sudah nyaman dengan sistem yang lama yang menitikberatkan semua pekerjaan pada sumber daya manusia. Namun, hal
ini menjadi tidak optimal jika beberapa pekerjaan dibebankan pada satu orang atau dapat disebut dengan istilah one man show. Jika diperhatikan lebih jauh one man
show memiliki kelebihan juga yaitu dengan menitikberatkan beberapa pekerjaan pada satu orang akan menghemat pekerja sehingga meringankan perusahaan pada gaji,
tetapi kelemahannya perusahaan menjadi bergantung pada satu orang ini. Hal ini mengakibatkan jika satu orang inti ini tidak masuk atau keluar maka kegiatan
produksi akan terganggu, selain itu beberapa pekerjaan yang dilakukan sekaligus oleh satu orang tidak dapat optimal. Kekurangan lainnya ketergantungan pada satu orang
akan menjadikan karyawan lain pasif dan tidak kreatif dalam menyalurkan pendapat. Pengarahan yang dilakukan oleh CV. Mojo Agung sudah cukup baik. Kepala
bagian produksi CV. Mojo Agung melakukan pengarahan yang cukup jelas kepada bawahannya, tetapi belum sepenuhnya baik karena kepala bagian produksi masih
memegang peranan dominan dalam kegiatan produksi. Suasana kerja yang terbentuk juga masih belum kondusif, setiap tahap produksi masih bergantung kepada
20 pengawasan kepala bagian produksi. Suasana yang demikian membuat para karyawan
segan terhadap kepala bagian produksi karena kepala produksi terkesan memerintah dan menyuruh para karyawannya. Selain itu, para karyawan terkesan tidak
memperhatikan setiap pekerjaannya karena pasti akan diawasi lagi oleh kepala bagian produksi.
Pengawasan jelas menjadi kegiatan yang diperhatikan pada CV. Mojo Agung, tetapi pada pelaksanaannya pengawasan ini tidak akan berjalan optimal jika
dilakukan oleh kepala bagian produksi. Bukan berarti pengawasan yang dilakukan kepala bagian produksi tidak baik, pengawasan yang dilakukan sudah cukup baik. Hal
ini terlihat dari kepercayaan pemilik perusahaan yang masih menggunakan sistem lama sampai sekarang. Kenyamanan perusahaan menggunakan sistem lama tentu
bukan hanya karena malas beralih ke sistem baru saja, tetapi jelas penggunaan sistem lama masih dapat mempertahankan kualitas produk, menjalankan perusahaan serta
mendapat profit yang cukup. Namun, pengawasan yang dilakukan dengan merangkap pekerjaan lain tanpa tambahan gaji menjadi tidak optimal.
Adapun klasifikasi aktivitas produksi yang telah dilakukan CV. Mojo Agung pada tabel yang telah disajikan akan dijabarkan agar lebih jelas. Kelompok biaya
pencegahan prevention cost menunjukkan biaya yang dikeluarkan sangat minimum untuk biaya pencegahan. Seluruh biaya yang muncul dibebankan pada beban gaji
yaitu gaji Kepala Bagian Produksi dan karyawan produksi. Hal ini memang menekan biaya yang keluar, tetapi dengan pembebanan pada satu orang atau beberapa orang
21 tanpa memberikan upah tambahan, maka kegiatan yang dilakukan dapat tidak
maksimal. Tidak adanya pemisahan tugas yang jelas dan pembebanan tugas yang bertumpu pada satu orang dapat berdampak hasil kinerja yang diperoleh menjadi
tidak optimal. Kondisi ini disebabkan manajemen usaha yang dilakukan dalam CV Mojo Agung masih bersifat manajemen keluarga yang menekankan orang sebagai
pengendali. Karena inti pada manajemen keluarga adalah kepemimpinan yang memutuskan pengambilan keputusan dan menentukan kemajuan organisasi.
Manurung, Hattie Hal 16 Kelompok biaya Penelaahan appraisal cost menunjukkan ada beberapa
kegiatan yang dilakukan untuk pemeriksaan dan pengecekan masih dibebankan pada gaji karyawan. Hal ini menekan biaya yang timbul, tetapi tidak ada arahan yang jelas
dalam pelaksanaan. Tanpa aturan dan arahan yang jelas bagi tiap-tiap karyawan maka dapat timbul kesimpang-siuran. Sebaliknya jika dilakukan daftar pekerjaan yang jelas
untuk tiap bagian akan lebih terarah dan terkoordinasi. Pada akhirnya akan berdampak pada pekerjaan yang lebih terstruktur dan pekerjaan yang dilakukan tiap
karyawan akan lebih optimal. Kelompok biaya kegagalan internal internal failure cost menunjukkan
bahwa tidak ada gaji lembur yang diberikan pada pekerjaan ulang jika terdapat kesalahan pada pekerjaan yang dilakukan karyawan. Perusahaan bermaksud untuk
mengajarkan pentingnya tanggung jawab dalam pekerjaan. Namun, tanggung jawab yang harus diemban oleh setiap karyawan tidak diimbangi dengan mekanisme yang
22 jelas dan terarah dari perusahaan. Seharusnya ada aturan dan arahan yang jelas dari
perusahaan baik dalam pembagian tugas, pelaksanaan maupun koordinasi bagian satu dengan yang lainnya. Sehingga akan mengurangi kesalahan yang dilakukan oleh
karyawan. Selain itu perlu diberikan pula gaji lembur jika jam kerja sudah melewati batas jam kerja normal meskipun dalam hal ini untuk memperbaiki kesalahan
karyawan yang bersangkutan sehingga menjadikan motivasi pada karyawan untuk lebih baik kedepannya.
Kelompok biaya kegagalan ekternal external failure cost menunjukkan adanya akun kerugian perusahaan jika terjadi kesalahan dalam pengemasan produk.
Hal ini sudah cukup baik, karena perusahaan memiliki antisipasi jika terdapat kegagalan eksternal, meskipun pada kenyataanya hal ini sangat jarang terjadi.