Gambaran Singkat CV. Mojo Agung

9 atau beberapa orang pesero tidak turut campur dalam pengurusan atau pimpinan perseroan , tetapi hanya memberikan modal saja. Modal yang disetorkan tiap perseronya tidak perlu dalam jumlah yang sama.Persero dalam CV dibedakan menjadi 2 macam. Pertama, persero komanditaris yaitu orang-orang yang mempercayakan uangnya dan hanya bertanggung jawab sebesar modalnya yang disetor pada perusahaan. Kedua, persero penguruspemimpin yaitu orang-orang yang bersedia untuk menjalankan perusahaan dan bertanggung jawab sampai pada kekayaan pribadi. Dalam membentuk CV ini, Bapak Surya Wibawa bekerjasama dengan orang-orang dalam, yang secara langsung telah terlibat dalam pengembangan perusahaan. Salah satunya adalah dengan Ibu Rutzie Lauw yang menjabat sebagai direktur operasional sampai sekarang.

IV.2. Input-Proses-Output Produksi

Input produksi yang digunakan CV. Mojo Agung adalah kacang tanah mentah yang bulat penuh yang dipasok oleh beberapa petani di Pati maupun luar Pati. Para petani ini adalah pemasok yang telah lama kerja sama dengan CV. Mojo Agung dan memiliki perjanjian sebelumnya terkait kriteria kacang tanah mentah yang layak diterima perusahaan. Setelah bahan baku yang layak diterima, dilanjutkan proses dari barang mentah menjadi barang jadi dilakukan beberapa tahap yang harus dilalui: 1. Pencucian dan Penyortiran – peralatan: bak kolam pencucian 2. Pemasakan – peralatan: dandang 3. Pengeringan – peralatan: alas untuk menjemur, mesin pengering 10 4. Penyortiran – peralatan: tidak ada manual 5. Pengovenan – peralatan: mesin pengoven Tahapan-tahapannya akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Pencucian dan Penyortiran Sebelum proses ini dilakukan sebenarnya pada saat pembelian kacang tanah, perusahaan sudah memilih kacang yang baik. Adapun pemilihannya didasarkan pada isinya yang bulat penuh. Jika kacang yang didapat tidak memenuhi standart, perusahaan menolak untuk membeli. Biasanya kacang yang telah dibeli disimpan ke gudang penyimpanan. Jika akan dilakuakan proses tahap pertama ini yaitu pencucian dan penyortiran maka proses ini dimulai dengan mengambil kacang tanah dari gudang penyimpanan lalu dimasukkan ke dalam bak atau kolam pencucian. Kacang dibersihkan sampai bersih, proses ini bisa dilakukan sampai enam kali pencucian. Hal ini dimaksudkan agar kacang yang nantinya diolah sudah benar-benar bersih dan sesuai dengan standart. Setelah pencucian selesai maka dilakukan penyortiran lebih dahulu. Jika ada kacang yang tidak ada isinya atau tidak sesuai standart maka akan dipisahkan lalu kemudian dibuang. Sedangkan pada kacang yang sesuai standart dan sudah bersih tadi diambil untuk siap dimasak. 2. Pemasakan Langkah pertama yang dilakukan dalam tahap ini adalah mendidihkan air dan garam dalam dandang untuk proses pemasakan. Setelah mendidih maka langkah selanjutnya 11 adalah memasukkan kacang yang sudah bersih dari tahap pertama tadi ke dalam dandang yang berisi campuran air dan garam. Setelah itu ditunggu sampai kacang masak agar bisa diproses ke tahap selanjutnya. 3. Pengeringan Pada tahap pengeringan ini terdapat 2 macam pilihan yang dapat dilakukan. Pilihan yang pertama adalah menggunakan panas matahari, pilihan ini digunakan jika panas matahari mencukupi untuk proses pengeringan. Pengeringan dengan cara tradisional ini dilakukan dengan cara menjemur kacang tanah yang sudah masak pada tahap sebelumnya di panas matahari sampai kacang kering Pilihan yang kedua dengan menggunakan mesin pengering, hal ini dilakukan jika cuaca mendung gelap atau saat musim penghujan saat panas matahari tidak ada. Selain itu pilihan kedua dilakukan jika kacang yang akan diproses terlalu banyak sehingga panas matahari tidak cukup untuk mengeringkan keseluruhan kacang. Maka sisa kacang tanah yang masih belum kering akan dikeringkan dengan menggunakan mesin pengering. 4. Penyortiran Tahap keempat ini dilakukan jika sudah apa pemesan yang memesan kacang oven, tetapi jika belum maka kemungkinan akan disimpan dulu. Pada proses penyortiran ini ada 2 langkah yang harus dilalui. Langkah pertama menghilangkan serabut-serabut yang masih menempel pada kacang. Langkah kedua memisahkan kacang oven menurut isi kacangnya. Penyortiran ini dilakukan untuk membedakan kualitas kacang