21 yang
hasilnya dapat
digunakan sebagai
bahan pertimbangan
bagi pengambil
keputusan dalam
menentukan alternatif kebijakan sekolah. evaluasi
program dilakukan dalam upaya untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan suatu kebijakan secara cermat
dengan cara mengetahui efektivitas masing-masing komponennya dan setiap hasil evaluasi diperlukan
kriteria penilaian yang akan diperlukan untuk pelaksanaan analisis data.
2.4.1. Tujuan Evaluasi Program
Dwiyogo, 2006:50
Tujuan evaluasi
pada dasarnya ada dua tujuan evaluasi program, yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum biasanya diarahkan pada program secara keseluruhan,
sedangkan tujuan khusus diarahkan pada tiap-tiap komponen dari program.
Menurut Arikunto 2009:18 evaluasi program dilakukan
dengan tujuan
untuk mengetahui
pencapaian tujuan
program dengan
langkah mengetahui keterlaksanaan kegiatan program, dan
ingin mengetahui bagian mana dari komponen dan sub komponen yang belum terlaksana dan apa sebabnya.
Dilihat dari tujuannya yaitu ingin mengetahui kondisi sesuatu, maka evaluasi program dapat
dikatakan merupakan salah satu bentuk penelitian evaluatif. Oleh karena itu, dalam evaluasi program,
pelaksana berfikir dan menentukan langkah bagaimana melaksanakan penelitian.
Adapun Wirawan 2012:22 menguraikan evaluasi dilaksanakan untuk mencapai berbagai tujuan sesuai
dengan objek evaluasinya. Tujuan melaksanakan evaluasi antara lain :
a. Mengukur pengaruh
program terhadap
masyarakat. b. Menilai apakah program telah dilaksanakan
sesuai dengan rencana. c. Mengukur apakah pelaksanaan program sesuai
dengan standar. d. Evaluasi program dapat mengidentifikasi dan
menemukan mana dimensi program yang jalan, mana yang tidak berjalan.
e. Pengembangan staf program. f. Memenuhi ketentuan undang-undang.
g. Akreditasi program. h. Mengukur cost effectiveness dan cost effisiency.
i. Mengambil keputusan mengenai program. j. Accountability.
k. Memberikan balikan kepada pimpinan dan staf program.
l. Memperbaiki posisi politik
23 m. Mengembangkan teori ilmu evaluasi atau riset
evaluasi. Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa penelitian evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui akhir dari kebijakan, dalam rangka
menentukan rekomendasi atas kebijakan yang lalu yang pada tujuan akhirnya adalah untuk menentukan
kebijakan selanjutnya.
2.4.2 Model Evaluasi CIPP
Menurut Wirawan, 2011,80 ada bermacam- macam jenis model evaluasi program, yaitu : a Model
Evaluasi Program Berbasis Tujuan, b Model Evaluasi Berbasis Tujuan, c Model Evaluasi Formatif dan
Sumatif dan Model Evaluasi Program CIPP. Oleh karena penelitian ini hendak menggunakan model CIPP maka
berikut ini akan dibahas tentang model evaluasi
tersebut. Menurut Endang Mulyatiningsih 2013:120 CIPP
merupakan singkatan dari Contex, Input, Process and Product yang dikembangkan oleh Stufflebeam tahun
1960an. Tujuan dari CIPP adalah untuk membantu evaluator dalam mengevaluasi program, proyek, atau
institusi. Hal ini berarti CIPP merupakan model evaluasi yang dilakukan secara komprehensif untuk
memahami aktivitas-aktivitas program mulai dari
munculnya ide program sampai pada hasil yang dicapai setelah program dilaksanakan.
Dalam Model CIPP komponen-komponen dari evaluasi adalah sebagai berikut :
a. Contex evaluation Evaluasi terhadap Konteks Evaluasi
konteks adalah
upaya untuk
menggambarkan terhadap
kebutuhan, tujuan
pemenuhan dan
karakteristik individu
yang menangani. Seorang evaluator harus sanggup
menentukan prioritas kebutuhan dan memilih tujuan
yang paling
menunjang kesuksesan
proyekprogram. b. Input evaluation Evaluasi terhadap Masukan
Evaluasi masukan mempertimbangkan kemampuan awal atau kondisi awal yang dimiliki oleh institusi
untuk melaksanakan sebuah program.
c. Process evaluation Evaluasi terhadap Proses Evaluasi proses menunjukkan pada apa, siapa dan
kapan serta sejauh mana program dilakukan dan sudah terlaksana sesuai dengan rencana.
d. Product evaluation Evaluasi terhadap Produk Ini merupakan tahap akhir dari serangkaian
evaluasi program dan akan diketahui ketercapaian tujuan, kesesuaian proses dengan pencapaian
tujuan, dan ketepatan tindakan yang diberikan, serta dampak dari program.
Fungsi evaluasi dengan model CIPP adalah sebagai berikut :
1. Membantu penanggung-jawab program pembuat kebijakan dalam mengambil keputusan apakah
meneruskan, memodifikasi, atau menghentikan program.
2. Apabila tujuan yang ditetapkan program telah mencapai keberhasilan, maka ukuran yang
25 digunakan tergantung pada kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Evaluasi merupakan
bagian dari
fungsi manajemen yakni pemantauanmonitoring dan
evaluasi monev. Evaluasi bermanfaat untuk menghindari
organisasilembaga mengulangi
kesalahan yang pernah dilakukan karena evaluasi sebagai umpan balik perbaikan.
Daniel Stufflebeam dalam Wirawan 2012:94 mengembangkan 10 check list sebagai panduan bagi
evaluator, klien dan pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan Model Evaluasi CIPP. Fungsi dari
check list
untuk membantu
para evaluator
mengevaluasi program yang secara relatif mempunyai tujuan jangka panjang. Pertama, check list agar
evaluator dapat menyelesaikan laporan evaluasi tepat waktu, jadi membantu kelompok evaluator untuk
merencanakan, melaksanakan,
menginstitusionalisasikan, melaksanakan layanan yang efektif kepada para penerima manfaat yang ditargetkan.
Disamping itu, check list membantu untuk menelaah dan menilai sejarah program dan menyediakan laporan
evaluasi sumatif dan nilai serta manfaatnya secara signifikan.
Pengembangan aktivitas
evaluator menurut
Wirawan 2012:95 bahwa dalam tiap tahap antara lain meliputi :
Evaluasi konteks mengakses kebutuhan-kebutuhan, asset, dan problem-problem dalam lingkungan yang
terdefinisi. Aktivitas evaluator pada tahap ini yaitu : a. mengumpulkan dan mengakses kebutuhan informasi,
latar belakang benefisiari yang dituju, dari sumber- sumber, b. mewawancarai para pemimpin program
untuk menelaah dan mendiskusikan perspektif mereka mengenai
kebutuhan para
benefisiari untuk
mengidentifikasi setiap problem, c. mewawancarai
para pemangku
kepentingan untuk
memperoleh pandangan
lebih lanjut
mengenaai kebutuhan-
kebutuhan dan nilai benefisiari yang dituju dan potensial problem-problem untuk program, d. menilai
tujuan program dalam kaitannya dengan kebutuhan benefisiari dan asset-asset potensial yang berfanfaat,
e.ikut sertakan seseorang spesialis pengumpulan data, untuk memonitor dan merekam data mengenai
lingkungan program, f.meminta staf program secara tetap informasi yang mereka kumpulkan, g.jika
dianggap perlu mempersiapkan dan menyampaikan kepada klien dan pemangku kepentingan yang
disepakati, suatu
draf laporan
mengemukakan kebutuhan-kebutuhan program yang berhubungan,
asset-asset, dan
problem-problem, bersama-sama
27 assesment tujuan dan prioritas program, h. secara
periodik atau bila perlu, mendiskusikan temuan- temuan evaluasi konteks sebagai balikan kepada klien,
i.memfinalkan laporan-laporan evaluasi konteks dan alat-alat bantu visual dan menyediakannya kepada
klien dan para pemangku kepentingan yang disepakati. Evaluasi
input atau
masukan menjaring,
menganalisis dan menilai mengenai strategi, rencana kerja dan anggaran berbagai pendekatan. Yang
dilakukan evaluator meliputi: a. mengidentifikasi dan meneliti
program lain
yang ada
yang dapat
dipergunakan sebagai model untuk program yang direncanakan, b. menilai strategi program yang
diusulkan mengenai koresponden terhadap kebutuhan dan fasibilitasnya, c. menilai anggaran program untuk
menentukan kecukupannya
dalam membiayai
pekerjaan yang dibutuhkan, d. menilai strategi programdengan
penelitian dan
literatur yang
berhubungan, e. menilai manfaat strategi program dengan membandingkan dengan alternatif strategi yang
dipergunakan dalam program yang serupa, f. menilai rencana kerja program dan menyusun scedule untuk
kecukupan, feasibilitas, dan viabilitas, g. menyusun suatu draf laporan evaluasi masukan dan mengirimkan
kepada klien dan pemangku kepentingan lainnya yang disepakati,
h. mendiskusikan
temuan-temuan
evaluasi masukan dalam suatu lokakarya balikan, i. memfinalkan
laporan evaluasi
masukan dan
menyampaikan kepada
klien dan
pemangku kepentingan.
Dalam Evaluasi proses memonitor, mendokumen- tasikan, dan menilai aktivitas program. Pada tahap ini
aktivitas evaluator : a. menugaskan staf program dan konsultan danatau anggota tim evaluasi untuk
menyusun suatu direktori orang-orang dan kelompok- kelompok yang dilayani, membuat catatan mengenai
kebutuhan-kebutuhan mereka, dan mencatat layanan program yang mereka terima, b. mengumpulkan dan
menilai sampai seberapa tinggi individu dan kelompok yang dilayani konsisten dengan kemanfaatan program
yang direncanakan, c. secara periodik mewawancarai para pemangku kepentingan di wilayah program untuk
mempelajari perspektif mereka mengenai bagaimana program mempengaruhi masyarakat, d. memasukan
informasi yang diperoleh dan penilaian evaluator kedalam profil program secara periodik, e. menilai
sampai seberapa banyak program secara tidak pantas menyediakan layanan kepada kelompok yang tidak
ditargetkan, f. membuat draf laporan evaluasi pengaruh program dan menyediakan kepada klien para
pemangku kepentingan
yang disetujui,
g. mendiskusikan temuan evaluasi pengaruh impack
evaluation dalam
loka karya
balikan, h.
29 memfinalisasi laporan evaluasi proses dan bantuan
visual yang berkaitan dan disepakati para pemangku kepentingan.
Wirawan 2012:92 menggambarkan bagan evaluasi konteks dan evaluasi masukan , evaluasi
proses dan evaluasi produk CIPP sebagai berikut: Tabel 2.4.1:
Bagan Evaluasi CIPP
Wirawan 2012:95
menggambarkan bagan
aktivitas evaluator dan pemangku kepentingan dalam evaluasi konteks dan evaluasi masukan , evaluasi
proses dan evaluasi produk sebagai berikut Tabel 2.4.2
Aktivitas Evaluator dan Pemangku Kepentingan dalam Evaluasi Konteks
Aktivitas Evaluator Aktivitas klienpemangku
kepentingan-Tujuan Program Pengumpulan
dan mengakses
kebutuhan, informasi
latar belakang
benefisiari yang dituju, dari sumber-sumber
seperti rekaman kesehatan, kelas
Memakai temuan-temuan evaluasi
konteks untuk
mennyeleksi danatau
mengklarifikasi benefisiari yang dituju.
Konteks
Berupaya untuk mencari
jawaban atas pertanyaan Apa
yang perlu dilakukan ?
Waktu pelaksanaan
sebelum program diterima
Keputusan perencanaan
program
Input
Berupaya untuk mencari
jawaban atas pertanyaan Apa
yang harus dilakukan ?
Waktu pelaksanaan
sebelum program dimulai
Keputusan penstrukturan
program
Proses
Berupaya untuk mencari
jawaban atas pertanyaan
Apa program sedang
dilaksana kan ?
Waktu pelaksanaan
ketika program dilaksanakan
Keputusan pelaksanaan
Produk
Berupaya untuk mencari jawaban
atas pertanyaan Apakah program
sukses?
Waktu pelaksanaan
ketika program selesai
Keputusan resikel yatdk program
harus diresikel
dan skor-skor tes, proposal permintaan pendanaan dan
arsif-arsif surat kabar. Mewawancarai
para pemimpin program untuk
menelaah dan
mendiskusikan perspektif
mereka mengenai
kebutuhan para benefisiari untuk
mengidentifikasi setiap problem politik atau
lainya yang
perlu diselesaikan program.
Memakai temuan-temuan evaluasi
konteks untuk
menela ah dan merevisi, jika cocok, tujuan-tujuan
program untuk memasti kan
secara tepat
kebutuhan-kebutuhan yang dinilai.
Mewawancarai para
pemangku kepentingan
untuk memperoleh
pandangan lebih
lanjut mengenai
kebutuhan- kebutuhan
dan nilai
benefisiari yang dituju dan potensial
problem-problem untuk program.
Memakai temuan-temuan evaluasi
konteks untuk
memasti kan
bahwa program
memanfaatkan masyarakat yang terkait
dan aset-aset lainya.
Menilai tujuan program dalam
kaitanya dengan
kebutuhan benefisiari dan aset-aset
potensial yang
bermanfaat. Memakai temuan-temuan
evaluasi konteks
- sepanjang atau pada kahir
program-untuk membantu menilai
efektivitas dan
signifikansi program dalam memenuhi
kebutuhan- kebutuhan benefisiari yang
dinilai. Ikut
sertakan seorang
spesialis pengumpulan data, untuk
memonitor dan
merekam data
mengenai lingkungan
program, termasuk program-program
yang terkait, sumber-sumber wilayah,
kebutuhan dan
probem wilayah,
dan dinamika politik.
Meminta staf program secara tetap
informasi evaluasi
mengenai tim evaluasi yang mereka
kumpulkan mengenai
benefisiari program dan lingkungan.
31
Setiap tahun, jika dianggap perlu mempersiapkan dan
menyampaikan kepada klien dan pemangku kepentingan
yang disepakati, suatu draf laporan
mengemumkakan kebutuhan-kebutuhan
program yang berhubung an, aset-aset, dan problem -
problem, bersama-sama
dengan asesment tujuan dan prioritas program.
Secara periodik atau jika dianggap perlu mendiskusi
kan temuan-temuan
evaluasi konteks
sebagai balikan kepada klien dan
audiens yang ditentukan. Memfinalkan
laporan- laporan
evaluasi konteks
dan alat-alat bantu visual dan menyediakanya
kepada klien dan para pemangku
kepentingan yang disepakati
Evaluasi konteks mengakses kebutuhan-kebutuhab, aset dan problem-problem dalam lingkungan terdefinisi.
Tabel 2.4.3 Aktivitas Evaluator dan Pemangku Kepentingan dalam
Evaluasi Masukan
Aktivitas Evaluator Aktivitas klienpemangku
kepentingan-Tujuan Program Mengidentifikasi
dan meneliti program lain yang
dapat diperguna
kan sebagai
model untuk
program yang
direncanakan. Memakai temuan evaluasi
masukan untuk
merencanakan suatu
strategi program yang secara signtific, economis, social,
politic dan tegnology dapat dipertahankan.
Menilai strategi program Memakai temuan evaluasi
yang disusulkan mengenai koresponden
terhadap kebutuhan
dan fasilitasnya.
masukan untuk memastikan bahwa
strategi program
memungkinkan untuk
memenuhi kebutuhan yang diperlukan
oleh yang
memperoleh keuntungan
yang ditargetkan. Menilai anggaran program
untuk menentukan
kecukupannya dalam
membiayai pekerjaan yang dibutuhkan.
Memakai temuan evaluasi masukan untuk mendukung
permintaan pendanaan
untuk kegiatan
yang direncanakan.
Menilai strategi program dengan
penelitian dan
literatur yang
berhubungan. Memakai temuan evaluasi
masukan untuk melatih staf untuk
melaksanakan program.
Menilai manfaat strategi program
dengan membandingkannya
dengan alternatif strategi yang dipergunakan dalam
program yang serupa. Memakai
hasil evaluasi
masukan untuk
tujuan pertanggung jawaban dalam
melaporkan rasional untuk strategi program yang dipilih
dan mempertahankan
rencana program. Menilai
rencana kerja
program dan menyusun skedul untuk kecukupan,
feabilitas, dan
fiabilitas politik.
Menyusun suatu
draf laporan evaluasi masukan
dan mengirimkannya
kepada klien
dan pemangku
kepentingan lainya yang disepakati.
Mendiskusikan temuan-
temuan evaluasi masukan dalam suatu loka karya
balikan. Memfinalkan
laporan evaluasi masukan dan alat
bantu visualnya
dan menyampaikannya kepada
klien dan
pemangku kepentingan lainnya yang
disepakati.
33 Evaluasi Input jejaring menganalisis dan menilai
mengenai strategi rencana kerja dan anggaran berbagai pendekatan. Apa yang dilaku kan evaluator dan klien
dan pemangku kepentingan lainnya.
Tabel 2.4.4 Aktivitas Evaluator Klien, dan Pemangku Kepentingan
lainnya dalam Evaluasi Proses
Aktivitas Evaluator Aktivitas klienpemangku
kepentingan memanajemeni dan mendokumentasi.
Menugaskan staf program dan
konsultan daatau
anggota tim
evaluasi untuk menyusun suatu
direktori orang-orang dan kelompok-kelompok yang
dilayani, membuat catatan mengenai
kebutuhan- kebutuhan mereka, dan
mencatat layanan program yang mereka terima.
Memakai temuan evaluasi proses untuk mengontrol dan
memperkuat aktivitas staf
Mengumpulkan dan
menilai sampai beberapa tinggi
individu dan
kelompok yang dilayani konsisten
dengan kemanfaatan
program yang direncanakan.
Memakai temuan evaluasi proses untuk memperkuat
desain program.
Secara periodik
mewancarai para
pemangku kepentingan
diwilayah program seperti pemimpin
masyarakat, para
pegawai, personel
sekolah dan
program sosial,
ulama, polisi,
hakim, dan
pemilik rumah, intuk mempelajari
perspektif mereka
mengenai bagaimana
Memakai temuan evaluasi proses
untuk menyususn
suatu rekaman
kemajuan program.
program memengaruhi
masyarakat. Memasukkan
informasi yang
diperoleh dan
penilaian evaluator
kedalam profil
progran secara periodik.
Memakai temuan evaluasi proses
untuk membantu
menyusun suatu rekaman biaya program.
Menentukan sampai
beberapa banyak program mencapai suatu kelompok
penerima layanan
yang tepat.
Memakai temuan evaluasi proses
untuk melaporkan
kemajuan program kepada sponsor financial program,
dewan kebijakan
policy board
para anggota
masyarakat dan
para pengembang
program lainnya.
Menilai sampai seberapa banyak
program secara tidak pantas menyediakan
layanan kepada kelompok yang tidak ditargetkan.
Membuat draf laporan evaluasi
pengaruh program
mungkin disatukan dengan laporan
yang lebih
besar dan
menyediakannya kepada
klien para
pemangku kepentingan
yang disetujui.
Mendiskusikan temuan
evaluasi pengaruh impact evaluation
dalam lokakarya balikan.
Memfinalisasi laporan
evaluasi proses
dan bantuan
visual yang
berkaitan dan disepakati para pemangku kepenting-
an.
Evaluasi proses memonitor, mendokumentasikan, dan menilai aktivitas program.
35 Berdasarkan ketiga tabel tersebut diatas, maka
peneliti akan melakukan langkah-langkah sebagaimana seorang evaluator akan mengadakan kajian penelitian
dalam rangka mengevaluasi suatu objek yang akan diteliti guna memperoleh data akurat, informasi
lengkap, teknik yang tepat, serta hasil maksimal dan bermanfaat.
Adapun langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
1 Melakukan observasi lapangan di SD Negeri Pilangrejo
1 guna
mencari masukan
dan informasi dari pemangku kepentingan,
2 Pengumpulan data dan menggali informasi dari sumber yang dituju dengan menggunakan alat
atau instrumen
pendukung yang
telah dipersiapkan,
3 Melakukan wawancara dengan para pemangku kepentingan pada SD Negeri Pilangrejo 1, baik
warga sekolah Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Guru, Karyawan maupun warga masyarakat
orangtuawali murid,
peroranganorganisasidunia usaha
dunia industri,
untuk menelaah
dan menggali
informasi 4 Mempelajari, menilai, dan menentukan sampai
beberapa banyak program yang telah dicapai dan program apa yang belum dilaksanakan,
5 Mendiskusikan segala temuan evaluasi untuk didiskusikan bersama pemangku kepentingan
guna mencari solusinya, 6 Mencatat segaala temuan evaluasi, menilai,
mendiskusikan dan merekomendasikan temuan evaluasi kepada pihak sekolah maupun komite
sekolah, 7 Melakukan finalisasi laporan evaluasi proses dan
bantuan visual yang berkaitan dan disepakati para pemangku kepentingan.
Adapun teknik yang digunakan dalam mengambil langkah-langkah evaluasi ini didasarkan atas bagan
aktivitas evaluator dan pemangku kepentingan dalam evaluasi konteks dan evaluasi masukan , evaluasi
proses dan evaluasi produk.
2.5 Penelitian Terdahulu