Format Program Televisi Produksi Tayangan Televisi

commit to user Televisi adalah alat komunikasi massa terlengkap yang terbentuk dari enam media komunikasi standar. Sebuah tayangan televisi akan nada teks seperti keterangan nama yang di wawancara, suara pembawa berita, musik sebagai latar, animasi pada opening program, maupun video yang merupakan isi dari program itu sendiri. Tidak rnengherankan jika iklan begitu mendominasi media televisi, tanpa iklan tidak mungkin televisi swasta yang ada sekarang ini beroperasi. Wen, 2003: 79 Televisi memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Audio visual, menjadi kelebihan televisi. Khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, sedangkan televisi dapat menyajikan gambar bergerak beserta dengan suara yang mendukung. b. Berpikir dalam gambar, pengarah acara bila membuat naskah acara atau membaca naskah acara, harus berpikir dalam gambar think in picture. c. Pengoperasian lebih kompleks, dibandingkan dengan radio. Pengoperasian televisi siaran iebih kompleks dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan juga lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit dan dilakukan oleh orang yang terlatih. Ardianto, 2007: 37

2. Format Program Televisi

Program televisi adalah bahan yang telah disusun dalam suatu format sajian dengan unsur video yang telah ditunjang unsur audio yang secara teknis memenuhi syarat layak siar serta telah memenuhi standar estetika dan artistik yang berlaku. Program acara televisi terdiri dari materi-materi pokok, yaitu buletin berita, misalnya siaran-siaran berita, liputan-liputan khusus yang mengupas tentang berbagai masalah terbaru secara mendalam, program-program olah raga, acara-acara mengenai topik khusus yang bersifat informatif, drama yang ditayangkan secara singkat berupa film dan sandiwara, acara keagamaan, acara bincang-bincang, acara untuk anak-anak, program-program ilmu nengetahuan, dan program-program pendidikan. Jefkins, 1992:131 commit to user

3. Produksi Tayangan Televisi

Stasiun televisi harus benar-benar bekerja keras dalam memproduksi suatu tayangan. Produksi tayangan televisi adalah melaksanakan perubahan bentuk naskah yang dibuat secara tertulis menjadi bentuk auditif dan visual sesuai dengan kaidah yang berlaku untuk pertelevisian. Perencanaan sebuah produksi program televisi pertama kali digagas oleh produser. Produser akan dihadapkan pada lima hal yang memerlukan pemikiran mendalam, seperti materi produksi, sarana produksi, biaya produksi, organisasi pelaksanaan produksi dan tahapan pelaksanaan produksi. Program acara televisi sebelum ditayangkan, memerlukan beberapa tahapan. Secara garis besar tahapan yang harus ditempuh dalam suatu proses produksi adalah: a. Tahap pra-produksi, merupakan proses awal dari seluruh kegiatan. Gagasan atau ide dari dari seseorang atau kelompok timbul pada tahap ini, yang diteruskan dengan proses pengembangan gagasan memlalui proses tukar pikiran. Setelah itu dilakukan penyesuaian berupa naskah cerita untuk drama, atau rundown untuk news dan non drama, serta persiapan untuk dapat merealisasikan konsep tersebut. b. Tahap produksi, yaitu kegiatan mclaksanakan perubahan bentuk naskah yang dibuat secara tertulis menjadi bentuk audio dan visual. Tahap ini pada prinsipnya memvisualisasikan konsep naskah atau rundown agar dapat di nikmati permirsa. Dalam proses produksi mempergunakan peralatan, maka harus ada orang atau commit to user operator yang mengoprasikan peralatan tersebut yang dikoordinasi oleh bagian produksi seperti executive producer, tim kreatif maupun production director. c. Tahap pasca-produksi, atau post production merupakan suatu kerja pada tahap akhir. Bahan yang telah diproduksi baik dengan satu atau beberapa kamera pada produksi program-program acara yang bersifat tidak langsung. Program drama seperti sinetron sangat tidak mungkin dilakukan secara live. Jadi, setelah tahap produksi dilakukan maka tahap pascaproduksi dapat berlangsung. Tahap ini melipun banyak hal, seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep menjadi suatu yang tersusun rapih namun masih kasar dan belum diberi effect. Tahap selanjutnya dilanjutkan ke on-line editing dengan pembenan effect gambar agar lebih bemuansa artistik, pengisian grafik, pengisian narasi, pengisian ilustrasi musik, dan evaluasi. Tahap evaluasi suatu program akan ditinjau kembali oleh semua kru produksi, dari segala aspek pembentuk suatu program. Tahap evaluasi biasanya mencakup dua hal, yaitu: 1. Evaluasi program, evaluasi ini dilakukan untuk meninjau kembali tema, narasumber, dan format acara yang sudah ditayangkan. 2. Evaluasi teknis pelaksanaan, evaluasi ini dilakukan untuk meninjau kembali kendala-kendala teknis yang terjadi pada saat proses produksi berlangsung, seperti masalah pencahayaan, gambar, suara dan peralatan. 3. Evaluasi dilakukan pada saat meeting produksi, dimana seluruh kru produksi yang terlibat dapat menyampaikan hasil kerja yang telah dilaksanakan. Kru produksi dapat mengemukakan kendala apa yang terjadi selama proses produksi berlangsung dan diberikan masukan berupa saran dan kritik oleh produser agar program acara dapat menjadi lebih baik saat tahap produksi benkutnya. Setyodudi, 2006:85 commit to user III DESKRIPSI TVONE DAN PROGRAM ACARA BUKAN JALAN JALAN BIASA

A. DISKRIPSI TVONE 1. Sejarah TVONE