commit to user
Sajian-sajian itu sengaja di buat oleh divisi current affairs untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas TVONE yang tak hanya mengangkat berita
saja, namun memberikan berbagai informasi-informasi yang menarik lainnya, dan mampu memberikan inspirasi bagi para pemirsa untuk maju dan
selalu berpikiran positif, tanpa unsur membodohi. Informasi tersebut bisa datang baik dari dalam maupun luar negeri.
Dengan demikian penulis memutuskan untuk mengambil judul PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA ”BUKAN JALAN JALAN BIASA” DI PT
LATIVI MEDIA KARYA TVONE pada divisi Current Affairs sebagai judul
Laporan Kuliah Kerja Media dengan harapan Laporan Kuliah Kerja Media ini dapat menambah pengetahuan utamanya tentang proses pengumpulan berita pada
sebuah stasiun televisi.
B. Fokus Penulisan Tugas Akhir
Pada kesempatan Kuliah Kerja Media KKM yang diberikan oleh universitas, penulis memilih stasiun TVONE di bagian divisi Current Affairs pada
program acara “BUKAN JALAN JALAN BIASA”. Dalam program ini, penulis belajar proses produksi suatu program acara mulai dari pra-produksi hinggai
pasca-produksi. Proses ini meliputi : riset, menghubungi narasumber, melakukan paliputan serta wawancara, editing, sampai penyajian program acara.
Selain itu, penulis ingin belajar hal-hal baru disamping mempergunakan ilmu-ilmu yang telah diajarkan semasa kuliah.
commit to user
C. Tempat, dan Tujuan Penulisan Kuliah Kerja Media 1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan KKM 2011
Tempat Pelaksanaan : PT. Lativi Media Karya TVONE
Jl. Rawa
Terate II
No.2. Kawasan
Industri Pulogadung
Jakarta Timur Indonesia 13260
Waktu pelaksana :
24 Januari –27 April 2011
2. Tujuan
Tujuan dari Kulaih Kerja Media KKM adalah sebagai berikut:
a. Tujuan Penyusunan Laporan 1. Sebagai bukti konkret atas dilaksanakannya Kuliah Kerja
Media yang dilaksanakan oleh penulis di TVONE Jakarta. 2. Memberikan wawasan dan gambaran kepada masyrakat
bagaimana proses acara Bukan Jalan Jalan Biasa yang ada di TVONE.
commit to user
b. Tujuan Kuliah Kerja Media 1. Sebagai syarat bagi penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir
perkuliahan di jurusan Broadcasting FISIP UNS, sehingga penulis
bisa mendapatkan gelar Ahli Madya Komunikasi Terapan.
2. Untuk menerapkan dan mempraktekkan semua pengetahuan, teori dan ilmu yang didapat dibangku kuliah kedalam dunia kerja
yang sesungguhnya. Agar penulis memiliki gambaran mengenai dunia komunikasi penyiaran yang bertumpu pada jurnalistik
televise di stasiun televisi berita.
commit to user
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi ada dimana-mana menyentuh segala aspek kehidupan. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 70 waktu bangun manusia digunakan untuk
berkomunikasi. Komunikasi menentukan kualitas hidup, dengan komunikasi manusia membentuk saling pengertian yang menumbuhkan persahabatan,
memelihara kasih sayang, menyebabkan pengetahuan dan melestarikan peradaban. Rakhmat, 2004: 23.
Pada dasarnya komunikasi adalah transmisi dari satu orang ke orang lain, dimana pengirim maupun penerimanya spesifik. Manusia telah mengembangkan
segala jenis transmisi, termasuk telegraf, telepon, teleks, faksimili, dan electronic mail sejak zaman dahulu kala. Wen, 2003: 45
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari bahasa latin communication dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.
Sama disini maksudnya adalah sama makna Jika dua orang terlibat komunikasi, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna
mengenai apa yang dipercakapkan. Effendy, 2004: 54 Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu
menimbulkan kesamaan makna yang dibawakan bahasa itu. Percakapan kedua orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya, selain mengerti
bahasa yang dipergunakan juga, mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan. Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan, dan politik
sudah disadari oleh para cendikiawan ratusan tahun sebelum masehi.
7
commit to user
Pertengahan abad ke-20 ketika dunia dirasakan semakin kecil akibat revolusi industri dan revolusi teknologi elektronik, para cendikiawan baru
menyadari pentingnya komunikasi ditingkatkan dari pengetahuan knowledge menjadi ilmu science.
Pertanyaan sebagai berikut: Who Say In Which Channel To Whom With What Effect Jika dijawab, dapat digunakan untuk memahami pengertian
komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang
diajukan itu, yakni komunikator source, pesan message, media channel, komunikan receiver, dan efek effect. Berdasarkan paradigma tersebut
komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Effendy, 2004: 73
Komunikasi sangat penting bagi manusia, untuk berkomunikasi dibutuhkan media yang efektif. Media atau alat yang digunakan untuk
berkomunikasi sejauh ini dapat dikategorikan menjadi teks, suara, grafik, musik
t
animasi, dan video. Keenam alat ini merupakan media atau sarana komunikasi antar pribadi. Tanpa sarana diatas pengetahuan, pemikiran, perasaan dan
informasi tidak dapat disampaikan. Wen, 2003: 68
2. Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah proses penyampaian pemikiran atau perasaan oleh seseorang komunikator kepada orang lain komunikan. Pikiran bisa
merupakan gagasan, informasi, dan opini yang muncul dari benaknya. Komunikasi akan berhasil apabila pikiran disampaikan dengan menggunakan
perasaan yang disadari, sebaliknya komunikasi akan gagal jika sewaktu menyampaikan pikiran dan perasaan yang tidak terkontrol. Proses komunikasi
sangat menentukan gagal atau berhasilnya sebuah komunikasi.Widorono, 2005: 20
Proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu: a
Proses komunikasi secara primer Proses komunikasi secara primer ialah proses penyampaian pikiran dan
atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan lambang symbol sebagai media.
commit to user
Lambang sebagai media dalam proses komunikasi adalah bahasa, lsyarat, gambar, dan warna yang secara langsung mampu
menterjemahkan pikiran komunikator kepada komunikan.
b Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan atau
sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikator menggunakan media kedua dalam mclancarkan
komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, telegram, surat
kabar, majalah, radio, televis, dan film adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder
menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagi media massa mass media dan media non massa non-mass media. Klasifikasi
media massa, misalnya surat kabar, radio, televisi, dan film karena tertuju kepada sejumlah orang yang relatif banyak, sedangkan surat,
telepon dan telegram termasuk klasifikasi media non massa karena hanya tertuju pada satu orang atau sejumlah orang yang relatif sedikit.
Effendy, 2004: 81
B. Komunikasi Massa 1. Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media
cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Komunikasi massa mass communication adalah komunikasi melalui
media massa mass media communication misalnya surat kabar, majalah, radio, televisi, atau film. Keterampilan dalam pengertian bahwa komunikasi massa
meliputi teknik-teknik fundamental tertentu yang dapat dipelajari seperti memfokuskan kamera televisi. Rakhmat, 2004: 67
Komunikasi merupakan seni karena meliputi tantangan-tantangan kreatif, seperti menulis skrip untuk program televisi atau mengembangkan tata letak yang
artistik untuk iklan majalah.
commit to user
Komunikasi massa sebagai ilmu, dalam pengertian bahwa komunikasi massa meliputi prinsip-prinsip tertentu tentang bagaimana berlangsungnya
komunikasi yang dapat dilakukan dan dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik. Effendy, 2004: 35
2. Karakteristik Komunikasi Massa
Karakteristik dari komunikasi massa ialah sumber komunikasi massa bukanlah satu orang, suatu organisasi formal pengirimnya sering kali merupakan
komunikator profesional. Pesan dari komunikasi massa unik dan beraneka ragam, serta dapat diperkirakan. Komunikasi massa merupakan kekuatan sosial yang
dapat menggerakkan proses sosial kearah tertentu. McQuil, 1987: 201 Komunikasi massa mempunyai karakteristik khusus yang disebabkan oleh
sifat-sifat komponennya. Karakteristiknya adalah sebagai berikut: a Komunikasi massa berlangsung satu arah
Tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator. Komunikator tidak mengetahui tanggapan dari para komunikan pada waktu proses komunikasi
sedang berlangsung, tanggapan sampai setelah komunikasi telah berlangsung.
b Komunikator pada komunikasi massa melembaga Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yaitu
suatu institusi atau organisasi, bukan merupakan perwakilan dari suatu individu tertentu.
c Pesan pada komunikasi massa bersifat umum Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum public, karena
ditujukan kepada masyarakat umum dan mengenai kepentingan umum. Media massa tidak akan menyiarkan suatu pesan untuk satu individu tertentu yang
tidak menyangkut kepentingan umum.
commit to user
d Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen Khalayak merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat proses
komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen. Keberadaannya terpisah-pisah, tidak saling mengenai dan tidak memiliki
kontak pribadi, masing-masing berbedadalam berbagai hal, jenis kelamin, usia, agama, pekerjaan, pendidikan, dan kebudayaan.
Berdasarkan ciri-ciri yang telah dijabarkan diatas, maka komunikator yang menangani atau yang menggunakan media massa harus melakukan
perencanaan yang matang. Perencanaan yang baik dapat menghasilkan pesan yang disebarkan benar-benar komunikatif. Effendy, 2004: 78
3. Efek Komunikasi Massa
Efek komunikasi massa dikelompokan menjadi tiga efek yaitu: a. Efek kognitif, yaitu bagaimana media massa dapat membantu khalayak
mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Efek kognitif tersebut, misalnya adanya pembentukan atau perubahan
citra yang sudah ada berdasarkan informasi yang diterima. b. Efek afektif, yaitu bagaimana media massa dapat mengakibatkan pembentukan
dan perubahan sikap, ataupun menimbulkan rangsangan emosional. Efek afektif contohnya khalayak yang mengalami perasaan sedih dan menangis terisak-isak
ketika menyaksikan adegan yang mengharukan dalam film atau ketika membaca novel yang melankolis.
c. Efek behavioral, setelah media massa dapat menyebabkan perubahan sikap. Media massa dapat menyebabkan atau merubah suatu kebiasaan dari khalayak
dalam bersikap atau aktifitas sehari-hari. Rakhmat, 2004:88
4. Fungsi Komunikasi Massa
Fungsi komunikasi massa terbagi menjadi lima fungsi utama, yaitu: a. Pengawasan surveillance, dibagi menjadi dua jenis. Pertama fungsi
pengawasan peringatan warning or beware surveillance terjadi jika media menyampaikan informasi mengenai ancainan seperti letusan gunung berapi, badai,
serangan militer, meningkatnya inflasi secara serempak.
commit to user
Jenis pengawasan yang kedua, yaitu pengawasan instrumental instrumental surveillance yang berkaitan dengan penyebaran informasi yang berguna bagi
kehidupan sehari-hari, seperti harga barang kebutuhan di pasar, dan produk- produk baru.
b. Interpretasi interpretation, media massa tidak hanya menyajikan fakta dan data, tetapi juga informasi beserta interpretasi mengenai suatu peristiwa. Fungsi
ini tidak selalu berbentuk tulisan, adakalanya juga berbentuk kartun dan gambar lucu yang bersifat sindiran.
c. Hubungan linkage, media massa mampu menghubungkan unsur-unsur yang terdapat di dalam masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh
perseorangan, sehingga media dijuluki Public Making ability of the mass media atau kemampuan membuat sesuatu menjadi umum dari media massa.
d. Sosialisasi,media massa menyajikan penggambaran masyarakat dengan membaca, mendengarkan, dan menonton, maka seseorang mempelajari
bagaimana khalayak berperilaku dan nilai-nilai yang penting. e. Hiburan entertainment, jelas tampak pada televisi, film, rekaman suara.
rubrik-rubrik hiburan, cerita pendek, atau cerita bergambar yang dapat menghilangkan saraf-saraf tegang.
Effendy, 2004: 98
C. TELEVISI 1. Karakteristik Televisi
Sama halnya seperti media lain, televisi mempunyai karakteristik yang bersifat khusus. Televisi, selain menghasilkan suara, juga menghasilkan gerakan,
visi dan warna. Pembuatan program acara televisi relatif lebih lama dan mahal, apabila dibandingkan dengan program acara radio.
Pihak produsen untuk menekan biaya, sering menjalin kerjasama tertentu dengan perusahaan atau pihak lain. Kerena mahalnya biaya produksi acara
televisi, maka iklan harus ditingkatkan. Televisi mengandalkan tayangan secara visual, maka segala sesuatu yang nampak harus dibuat semcnarik mungkin.
Penonton pasti akan memperhatikan sampai sedetil-detilnya. Televisi, jika dibandingkan dengan media-media lain, memang jauh lebih mahal. Dukungan
teknologi dan finansial yang dibutuhkan juga jauh lebih besar. Jefkins, 1992: 117.
commit to user
Televisi adalah alat komunikasi massa terlengkap yang terbentuk dari enam media komunikasi standar. Sebuah tayangan televisi akan nada teks seperti
keterangan nama yang di wawancara, suara pembawa berita, musik sebagai latar, animasi pada opening program, maupun video yang merupakan isi dari program
itu sendiri. Tidak rnengherankan jika iklan begitu mendominasi media televisi, tanpa iklan tidak mungkin televisi swasta yang ada sekarang ini beroperasi.
Wen, 2003: 79
Televisi memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Audio visual, menjadi kelebihan televisi. Khalayak radio siaran hanya
mendengar kata-kata, musik dan efek suara, sedangkan televisi dapat menyajikan gambar bergerak beserta dengan suara yang mendukung.
b. Berpikir dalam gambar, pengarah acara bila membuat naskah acara atau membaca naskah acara, harus berpikir dalam gambar think in picture.
c. Pengoperasian lebih kompleks, dibandingkan dengan radio. Pengoperasian televisi siaran iebih kompleks dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang
digunakan juga lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit dan dilakukan oleh orang yang terlatih.
Ardianto, 2007: 37
2. Format Program Televisi
Program televisi adalah bahan yang telah disusun dalam suatu format sajian dengan unsur video yang telah ditunjang unsur audio yang secara teknis
memenuhi syarat layak siar serta telah memenuhi standar estetika dan artistik yang berlaku.
Program acara televisi terdiri dari materi-materi pokok, yaitu buletin berita, misalnya siaran-siaran berita, liputan-liputan khusus yang mengupas
tentang berbagai masalah terbaru secara mendalam, program-program olah raga, acara-acara mengenai topik khusus yang bersifat informatif, drama yang
ditayangkan secara singkat berupa film dan sandiwara, acara keagamaan, acara bincang-bincang, acara untuk anak-anak, program-program ilmu nengetahuan,
dan program-program pendidikan. Jefkins, 1992:131
commit to user
3. Produksi Tayangan Televisi
Stasiun televisi harus benar-benar bekerja keras dalam memproduksi suatu tayangan. Produksi tayangan televisi adalah melaksanakan perubahan bentuk
naskah yang dibuat secara tertulis menjadi bentuk auditif dan visual sesuai dengan
kaidah yang berlaku untuk pertelevisian.
Perencanaan sebuah produksi program televisi pertama kali digagas oleh produser. Produser akan dihadapkan pada lima hal yang memerlukan pemikiran
mendalam, seperti materi produksi, sarana produksi, biaya produksi, organisasi pelaksanaan produksi dan tahapan pelaksanaan produksi.
Program acara televisi sebelum ditayangkan, memerlukan beberapa tahapan. Secara garis besar tahapan yang harus ditempuh dalam suatu proses
produksi adalah:
a. Tahap pra-produksi, merupakan proses awal dari seluruh kegiatan. Gagasan atau ide dari dari seseorang atau kelompok timbul pada tahap ini, yang diteruskan
dengan proses pengembangan gagasan memlalui proses tukar pikiran. Setelah itu dilakukan penyesuaian berupa naskah cerita untuk drama, atau rundown untuk
news dan non drama, serta persiapan untuk dapat merealisasikan konsep tersebut.
b. Tahap produksi, yaitu kegiatan mclaksanakan perubahan bentuk naskah yang dibuat secara tertulis menjadi bentuk audio dan visual. Tahap ini pada prinsipnya
memvisualisasikan konsep naskah atau rundown agar dapat di nikmati permirsa. Dalam proses produksi mempergunakan peralatan, maka harus ada orang atau
commit to user
operator yang mengoprasikan peralatan tersebut yang dikoordinasi oleh bagian produksi seperti executive producer, tim kreatif maupun production director.
c. Tahap pasca-produksi, atau post production merupakan suatu kerja pada tahap akhir. Bahan yang telah diproduksi baik dengan satu atau beberapa kamera pada
produksi program-program acara yang bersifat tidak langsung. Program drama seperti sinetron sangat tidak mungkin dilakukan secara live. Jadi, setelah tahap
produksi dilakukan maka tahap pascaproduksi dapat berlangsung. Tahap ini melipun banyak hal, seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep menjadi
suatu yang tersusun rapih namun masih kasar dan belum diberi effect.
Tahap selanjutnya dilanjutkan ke on-line editing dengan pembenan effect gambar agar lebih bemuansa artistik, pengisian grafik, pengisian narasi, pengisian ilustrasi
musik, dan evaluasi. Tahap evaluasi suatu program akan ditinjau kembali oleh semua kru produksi, dari segala aspek pembentuk suatu program. Tahap evaluasi
biasanya mencakup dua hal, yaitu:
1. Evaluasi program, evaluasi ini dilakukan untuk meninjau kembali tema, narasumber, dan format acara yang sudah ditayangkan.
2. Evaluasi teknis pelaksanaan, evaluasi ini dilakukan untuk meninjau kembali kendala-kendala teknis yang terjadi pada saat proses produksi berlangsung, seperti
masalah pencahayaan, gambar, suara dan peralatan.
3. Evaluasi dilakukan pada saat meeting produksi, dimana seluruh kru produksi yang terlibat dapat menyampaikan hasil kerja yang telah dilaksanakan. Kru
produksi dapat mengemukakan kendala apa yang terjadi selama proses produksi berlangsung dan diberikan masukan berupa saran dan kritik oleh produser agar
program acara dapat menjadi lebih baik saat tahap produksi benkutnya.
Setyodudi, 2006:85
commit to user
III DESKRIPSI TVONE DAN PROGRAM ACARA
BUKAN JALAN JALAN BIASA
A. DISKRIPSI TVONE 1. Sejarah TVONE
14 Februari 2008 pukul 19.30 WIB, merupakan saat bersejarah karena untuk pertama kalinya TVONE mengudara. Peresmian dilakukan oleh Presiden
Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, TVONE menjadi stasiun tv pertama di Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk diresmikan dari Istana
Presiden Republik Indonesia.
TVONE secara progresif menginspirasi masyarakat Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas agar berpikiran maju dan melakukan perbaikan bagi diri
sendiri serta masyarakat sekitar melalui program News and Sport yang dimilikinya.Mengklasifikasikan program – programnya dalam kategori NewsOne,
Info One, Sport One, dan Reality One, TVONE membuktikan keseriusannya dalam menerapkan strategi tersebut dengan menampilkan format – format yang
inovatif dalam hal pemberitaan dan penyajian program.
Sebagai pendatang baru dalam dunia News, TVONE telah mempersiapkan bentuk berita baru yang belum pernah ada sebelumnya. Seperti Apa Kabar
Indonesia, yang merupakan program informasi dalam bentuk diskusi ringan dengan topik-topik terhangat bersama para narasumber dan masyarakat, disiarkan
secara langsung pada pagi hari dari studio luar TVONE.
16
commit to user
Program berita hardnews TVONE dikemas dengan judul : Kabar Terkini, Kabar Pagi, Kabar Pasar, Kabar Siang, Kabar Petang dan Kabar Malam. Kemasan
yang berbeda juga disuguhkan oleh Kabar Petang, menampilkan bentuk pemberitaan yang menghadirkan secara langsung berita-berita dari Biro Pusat
Jakarta dan beberapa Biro Daerah Medan, Surabaya, Makassar dengan bobot pemberitaan yang berimbang antar semua Biro. Program ini meraih penghargaan
MURI Museum Rekor Indonesia sebagai “Tayangan Berita yang Dibacakan Langsung Oleh 5 Presenter dari 4 Kota Yang Berbeda Dalam Satu Layar”.
Sedangkan Kabar Malam bekerjasama dengan seluruh media nusantara untuk menghasilkan editorial yang lengkap, kredibel dan dinamis.
2. Company Profile
Direktur Utama
Erick Tohir
commit to user
Direktur Pemberitaan, Olahraga,
dan Produksi
Sukarni Ilyas
Direktur Programming dan
Marketing
Otis Hahijary
Wakil Direktur Utama
Ardiansyah Bakrie
Direktur Keuangan
Charlie Kasimhir
commit to user
3. Visi dan Misi TVONE Visi
TVONE secara korporasi mempunyai visi untuk mendorong kemajuan di segala lapisan : individu, kelompok, komunitas, yang pada akhirnya berdampak
pada kemajuan bangsa secara keseluruhan.
Misi
a. Menjadi stasiun TV Berita dan Olahraga nomor satu
b. Menayangkan program News and Sports yang secara progresif mendidik pemirsa untuk berpikiran maju, positif, dan cerdas
c. Memilih progaram News and Sport yang informatif dan inovatif dalam penyajian kemasan
commit to user
4. Logo dan Arti TVONE
Gambar Logo tvOne
a. Warna Merah dan Puth melambangkan Bendera Bangsa Indonesia
b. Lingkaran bola dunia dengan angka 1 di dalamnya merupakan simbol persatuan, dimana TVONE ingin menjadi yang terdepan mengabarkan berita ke
seluruh dunia
c. Sedangkan penggunaan kalimat berbahasa Inggris, One, menunjukan kesiapan TVONE dalam kancah pertelevisian global. Mudah dipamai oleh mitra kerja
TVONE yang berada diluar negeri serta mencerminkan optimisme kebangsaan, sebagai bangsa Indonesia yang ingin terus maju dan berkembang.
commit to user
6. Coverage Area
TVONE saat ini memiliki 26 stasiun siaran, dan akan ditambah hingga 37 stasiun pada akhir tahun ini. Melalui stasiun siaran, TVONE berhasil menutupi
sebagian besar Indonesia, dengan perkiraan potensi pemirsa 162 juta pemirsa.
Target segmen pasar ikaln di Indonesia biasanya dibedakan berdasarkan anggaran rumah tangga dan umur. Target TVONE adalah 15+ ABC1 15-35.
TVONE ditujukan untuk kalangan profesional muda Indonesia dengan usia 20-55 tahun yang ingin maju dan berkembang serta cinta bangsanya, dinamis, progresif,
sourceful, mover dan shaker dalam lingkungan komunitasnya, selalu berpikir positif untuk kemajuan. Beberapa Chanel TVONE yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia, antara lain:
Chanel TVONE
WILAYAH FREKUENSI
JAKARTA 53 UHF
BANDUNG 48 UHF
GARUT 32 UHF
CIREBON 52 UHF
TEGAL 49 UHF
SEMARANG 39 UHF
YOGYA 38 UHF
commit to user
SOLO 38 UHF
PURWOKERTO 51 UHF
MALANG 54 UHF
KEDIRI 47 UHF
DENPASAR 41 UHF
MEDAN 37 UHF
PALEMBANG 40 UHF
BANJARSARI 26 UHF
SAMARINDA 39 UHF
MAKASSAR 47 UHF
SURABAYA 52 UHF
SUKABUMI 29 UHF
MATARAM 56 UHF
SUMEDANG 27 UHF
BATAM 27 UHF
PALU 23 UHF
LAMPUNG 52 UHF
AMBON 22 UHF
JAYAPURA 42 UHF
PALANGKARAYA 23 UHF
LOMBOK 56 UHF
PEKANBARU 38 UHF
commit to user
8. BIROTVONE
MEDAN, Jl. Gurila No. 4b.Medan Polonia, Telpon Fax 0614 – 518484
SURABAYA. JEMURSARI Regency No. B – 01Surabaya, Telpon Fax 031 – 8483478
MAKASSAR, Jl. Bontomene No. 12D, Kel.Bantabantaeng, kec. Rappocini, Makassar, Telpon Fax 041 – 1875427
MALAYSIA, 24.5-5, Mayang Court, 24 Jalan Mayang, Kuala Lumpur 504450 Malaysia, Telpon 603 217 116 17, Email liputanmalaysiagmalil.com
B. Diskripsi Program Acara “BUKAN JALAN JALAN BIASA”
1. Profil Program
a Judul : Bukan Jalan-Jalan Biasa
b Hari dan tanggal mengudara : Minggu Perdana, 19.00 Indonesia Time
GMT +7 c Durasi
: 30 menit dengan istirahat comm. d Durasi setiap segmen
: 8 menit 5 segmen e Target pemirsa
: ABC 1; Pria dan Wanita, Usia 20 sampai 50
commit to user
2. Deskripsi Program
Bukan Jalan-Jalan Biasa adalah fitur program berita, yang bergerak di seluruh dunia untuk mewawancarai orang terkenal dan memberi inspirasi di
negeri ini. Tujuan program ini adalah untuk belajar dari orang yang kita wawancarai, pelajaran berharga hidup mereka. Tim Bukan Jalan Jalan Biasa,
masing-masing memiliki tugas dan kewenangan dalam memproduksi program acara documenter. Setiap posisi memiliki peran penting tersendiri yang
menunjang suatu program yang dapat diproduksi , mulai dari tahap pra-produksi sampai menjadi suatu program acara yang siap untuk ditayangkan.
Tugas dan peran dari masing-masing posisi pada kru Bukan Jalan Jalan Biasa yaitu:
a. Executive Producer
Orang yang bertanggung jawab secara keseluruhan. Executive Producer bertugas menyusun budgeting dalam kegiatan pra produksi, sedangkan dalam kegiatan
produksi Executive Producer atau biasa disebut EP ini bisa secara langsung menangani program. EP cukup mengawasi jalannya kegiatan produksi, bila harus
menangani langsung kegiatan produksi.
b. Producer
Tanggung jawab Producer adalah memperhatikan jalannya proses suatu shooting, yang dimana dari awal hingga akhir produksi.
commit to user
Producer memiliki kekuasaan utama yang berhak atas keseluruhan aspek-aspek produksi mulai dari perencanaan dan penulisan naskah, sampai produksi tahap
akhir. Produser harus memiliki hubungan kerja sama dengan seluruh bagian dari produksi.
c. Assistant Producer
Tanggung jawab assistant producer adalah menjadi assisten produser dan tim dari produksi. Tugas assistant producer ini adalah meng-handle, membantu dan
mengawasi seluruh kegiatan produksi bersama-sama dengan producer.
d. Reporter bertugas mencari tahu informasi terkait dengan narasumber yang akan diwawancarai. Membawakan suatu program pada saat proses penyutingan dari
mulai hingga berakhirnya suatu produksi. Pada saat produksi, reporter biasanya bertugas mewawancarai narasumber. Reporter juga akan menginformasikan
mengenai suatu pemandangan indah, acara, dan situs, dan perjalanan petualangan. Adapun tugas reporter pada saat peliputan antara lain:
1. Tentang Perjalanan:
a. Reporter bisa memberitahu pemirsa tentang bagaimana menikmati perjalanan ke suatu Negara dengan biaya terjangkau.
b. Reporter itu akan merekomendasikan berbagai situs wisata dan atraksi, sambil memberi tips berguna dan informasi.
commit to user
c. Perjalanan mungkin panjang dan sulit akan menjadi topik yang menarik bagi wartawan untuk berbagi informasi dengan pemirsa. Sementara pada saat yang
sama, reporter juga menjelajahi perbedaan budaya yang ada di Negara yang dikunjungi.
2. Tentang Wawancara:
a. Reporter akan mewawancarai orang terkenal atau inspirasi dari negara
yang dia kunjungi. b.
Reporter itu akan mencoba untuk melihat negara, dari perspektif orang- orang yang bertemu.
c. Wawancara akan mengeksplorasi lebih pada sisi manusia.
d. Para penonton bisa mempelajari beberapa pelajaran hidup dari gambar
publik.
e. Camera Person campers, bertanggung jawab terhadap pengambilan gambar selama produksi berlangsung. Posisi kamera, pengkomposisian, pembingkaian,
focus shoot atau tampilan angle yang berbeda dapat diatur oleh cameraman. Cameraman yang baik adalah cameraman yang memiliki rasa yang kuat dalam
mengkomposisikan dan memvisualisasikan suatu obyek atau tayangan atas semua aspek teknis pengambilan dan perekaman gambar. Campers harus memastikan
tidak ada kesalahan yang dilakukan. Campers harus memastikan bahwa gambar yang diambilnya sudah tajam fokus, komposisi gambar framming sudah tepat,
pengaturan level atau tingkat suara sudah sesuai, warna gambar yang sesuai denagn aslinya natural dan mendapatkan gambar terbaik.
commit to user
Campers harus siap dengan kameranya untuk menangkap momen penting. Campers juga harus dapat menyediakan gambar-gambar yang dibutuhkan oleh
editor gambar, oleh karena itu pengetahuan mengenai teknik editing gambar mutlak harus diketahui oleh campers sebagai dasar untuk mengambil gambar.
f. Editor, yang bertugas mengedit gambar. Editor harus berkoordinasi dengan asisten produksi untuk menenlukan korban mana saja yang akan ditayangkan,
setelah itu baru meiakukan proses editing dengan memperhatikan antara visual dan audio.
Bukan Jalan-Jalan Biasa disiarkan untuk pertama kalinya pada Mei 2008. Sejak tim melakukan perjalanan ke berbagai negara dan banyak melakukan
wawancara dengan orang-orang terkenal dan inspiratif. Beberapa contoh hasil dari peliputan yang telah dilaksanakan oleh tim, antara lain :
1. Malaysia, wawancara dengan : a Menteri Abdullah, Perdana Ahmad Badawi
b Wakil Perdana Menteri Anwar Ibrahim c Shelia Majid, Penyanyi Malaysia, dll
2. Timor Leste, wawancara dengan : a Perdana Menteri Mari Alkatiri
b Presiden Ramos Horta, dll 3. Philiphines, wawancara dengan :
a Presiden Joseph Estrada b First Lady Imelda Marcos
c Christian Bautista, Singer, dll
commit to user
4. Iran, wawancara dengan : a Morsadegh Ciamak, Pemimpin Yahudi Iran
b Eftekhari Laleh, Iran perempuan perwakilan di Majlis Parlemen c Pedrum Shoroushpoor, Zoroaster Imam dan Pemimpin
d Ramin Mehmanparast, juru bicara Departemen Luar Negeri,dll 5. Bosnia, wawancara dengan :
a Presiden Izetbegovic Bakir, dll 6. Polland, wawancara dengan :
a Presiden b Walesa Lech Nobel Laureate
7. Belanda, wawancara dengan : a Gregory van der Wiel. Pemain nasional sepak bola
b Lindsay Grace. Miss Universe Belanda 2004 75 Indonesia c Daniel Sahuleka. Singer Internasional dari Indonesia
d Raja Tjong. Eropa Illustrator terkenal dari Indonesia. e dll
8. Denmark, wawancara dengan : a Finn Mortensen. CEO Iklim Konsorsium
b Morten Frost Hansen. Bulutangkis Player. c Theilade Nini. Balerina Legendaris di Denmark dari Indonesia, dll
commit to user
9. Jepang, wawancara dengan : a Menteri Yukio Hatoyama
b Perdana MenteriYasuo Fukuda c Dewi Soekarno Naoko Nemoto, istri keempat Soekarno presiden
pertama Indonesia, dll
3. Tim Produksi
Excekutive Producer : Cahyo Junaedy Producer
: Refiano W. Assistant producer
: Priscilla Setyawati Reporter
: Handini Dinna Fenny
Sofyan Meita Annisa
Priscilla Setyawati Camera Person :
Tentatif
commit to user
VI PELAKSANAAN MAGANG A.
Waktu, Tempat, dan Prosedur Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan : 24 Januari – 27 April 2011
Tempat Pelaksanaan : PT. Lativi Media Karya TVONE
Jl. Rawa Terate II No.2. Kawasan Industri Pulogadung
Jakarta Timur Indonesia 13260
Prosedur Pelaksanaan : Senin – Jumat office hour
B. Proses Produksi Program Acara BUKAN JALAN JALAN BIASA
Di PT Lativi Media Karya TVONE
Produksi tayangan televisi merupakan perealisasian ide dan gagasan daribentuk naskah yang dibuat secara tetulis kedalam bentuk auditif dan visual
sesuaidengan kaidah yang berlaku untuk pertelevisian.Hasil produksi sebuah stasiuntelevisi, diharapkan mampu mengangkat image sebuah stasiun televisi,
begitupundengan program acara Bukan Jalan Jalan Biasa.
Perencanaan pada program acara Bukan Jalan Jalan Biasa seperti halnya sebuah produksi program televisi lain, pertama kali digagas oleh produser.
Produser akan dihadapatkan pada pemikiran mendalam, seperti materi produksi, sarana produksi, biaya produksi, organisasi pelaksanaan produksi, dan tahapan
pelaksanaan produksi.
30
commit to user
Proses produksi program acara Bukan Jalan Jalan Biasa, pada garis besar melalui tiga tahapan yaitu pra-produksi, proses produksi dan terakhir
pascaproduksi.
Dalam pelaksanaan KKM ini, penulis melakukan beberapa tugas yang diberikan baik oleh producer, assistant producer, maupun reporter. Tugas-tugas
yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
A. Praproduksi
Tahap ini merupakan tahap dasar dari semua proses yang akan berlangsung. Persiapan yang matang sangat dibutuhkan pada tahap pra-produksi
sehingga dapat memperlancar proses tahapan berikutnya. Begitu juga dengan program acara Bukan Jalan Jalan Biasa yang ditayangkan distasiun televisi
TVONE. Tahap praproduksi pada program acara ini merupakan tahap penting yang dilakukan untuk mempersiapkan proses produksi.
Tahap-tahap pra-produksi pada program acara Bukan Jalan Jalan Biasa, ialah :
1. Rapat Tim
Rapat Tim ialah rapat yang dimana ide atau gagasan diusulkan oleh seorang kru. Ide bisa berasal dari pemikiran sendiri atau mendapatkan referensi
dari internet, buku-buku bahkan dari beberapa saran dari kru program lain, guna menambah referensi informasi mengenai Negara yang akan dikunjungi.
commit to user
Ide tersebut lalu diajukan dan dipresentasikan kepada produser beserta kru lain. Setelah ide tersebut disetujui maka segera melakukan riset.
Materi rapat berisi tentang:
a. Tema episode setiap tayang
b. Penentuan Narasumber
c. Pemilihan Lokasi
2. Riset
Setelah idea tau gagasan sudah ditentukan, para tim segera melakukan riset. Hal ini betujuan untuk pencarian informasi tentang suatu informasi
pemandangan indah, acara, dan situs, perjalanan petualangan yang menarik di suatu negara yang akan dikunjungi dengan obyek wisata yang indah, dan juga
terdapat tokoh-tokoh yang menginspirasi, guna menjadi bekal utama pada saat peliputan di luar negeri nantinya. Menghubungi narasumber yang akan
diwawancarai diluar negeri sana guna membantu memperlancar proses shooting. Pencarian awal ini biasanya dilakukan dengan menelusuri berbagai situs di media
internet, beberapa masukan dari kru lain yang memiliki relasi di luar negeri, atau pun referensi dari beberapa buku.
Berita atau pun informasi biasanya mencangkup : a.
Termasa actualhangat. b.
Ternama pentingtidaknya orang yang diberitakan. c.
Pertentangan conflict. d.
Emosi yang diungkapkan dalam berita.
commit to user
3. Cek and Ricek Informasi Berita
Setelah melakukan riset, tim lalu melakukan cek and ricek berita maupun informasi yang di dapat dengan cara menghubungi beberapa narasumber yang
terkait ataupun yang bisa menghubungkan langsung dengan narasumber itu sendiri. Komunikasi yang dilakukan oleh tim agar bisa terhubung oleh
narasumber yaitu melalui telepon langsung ke luar negeri sana, bila hal tak memungkunkan untuk menelepon, tim akan mengirim permission letter via fax
dari perusahaan untuk dikirimkan ke narasumber yang dituju.
4. Mengurus ijin dan peminjaman alat
Setelah mendapatkan balasan dari pihak luar negeri, maka tim segera mengurus segala perijinan, baik visa, paspor, maupun peminjaman alat untuk
kelengkapan shooting.
Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk keperluan shooting antara lain, kamera, dan paralatan audio lainnya. Peralatan seperti kamera dan audio diambil
dari ruang logistik. Logistik merupakan ruang penyimpanan warehousing dan pengadaan peralatan serta mobilisasi dari peralatan yang dibutuhkan oleh program
atau departemen terkait.
Kegiatan yang terjadi di ruang logistik, antara lain:
a. Melakukan pendataan dan persiapan peralatan yang keluar maupun
yang kembali ke ruang logistic.
commit to user
b. Bertanggung jawab atas kebutuhan peralatan, baik secara kualitas maupun
kuantitas. c.
Melakukan pencatatan peralatan yang rusak, yang keluar untuk diperbaiki dan yang kembali setelah perbaikan.
d. Meyimpan peralatan dan stok spare part.
Setelah semua disiapkan, barulah tim mempersiapkan diri untuk berangkat ke luar negeri guna melakukan peliputan.
B. Produksi
Proses produksi program acara Bukan Jalan Jalan Biasa merupakan proses peliputan yang dilakukan baik di dalam ruangan seperti gedung atau
bangunan yang bernilai artistik maupun di luar ruangan seperti pemandangan, jalanan, bangunan bersejarah, tempat wisata, dsb.
Tahapan dalam proses produksi ini, adalah :
Proses Peliputan
Shooting Bukan Jalan Jalan Biasa dilakukan selama satu hingga dua kali dalam sebulan, dan bisa memakan waktu hingga dua minggu lamanya di luar
negeri sana, karena menempuh perjalan yang cukup jauh dan memakan waktu yang cukup lama. Sebelum shooting Bukan Jalan Jalan Biasa dimulai hal yang
wajib dilakukan adalah breafing, setelah itu menentukan obyek mana yang harus diutamakan terlebih dahulu dalam pengambilan gambar.
commit to user
Setelah breafing dilakukan tidak lupa semua kru berdoa agar proses shooting berlangsung dengan lancar dan aman. Bukan Jalan Jalan Biasa
khususnya saat melakukan shooting, para kru tidak mengenakan seragam tugasnya, melainkan baju casual namun terkesan rapi dan sopan, agar tercipta
suasana yang santai pada saat wawancara dengan narasumber.
Setelah semua kru telah siap dengan tugasnya masing-masing, kemudian mulailah dengan tahap pengambilan gambar. Disini reporter mulai bekerja,
mewawancarai narasumber. Seorang reporter harus pandai dalam mengolah kata maupun kalimat, yang dimana semua pertanyaan mengandung unsur 5W+1H.
C. Pasca-produksi
Tahap pasca-produksi merupakan suatu kerja pada tahap akhir dari setiap bahan yang telah berhasil didapat pada proses sebelumnya dalam suatu produksi.
Tahapan yang dilakukan pada proses ini, adalah :
a. Laporan keuangan dan pengembalian alat
Setelah selesai melakukan peliputan ke luar negeri, para kru segera kembali ke Tanah Air untuk melakukan tahap produksi selanjutnya.Sesampainya
di Indonesia tepatnya di Kantor Berita TVONE, para kru mengembalikan peralatan shooting ke bagian logistic, lalu menyusun laporan keuangan, setelah itu
barulah menyelesaikan proses produksi selanjutnya.
commit to user
b. Verbatim
Hasil wawancara yang telah dilakukan oleh reporter diproses lagi menjadi informasi dalam bentuk teks. Teks tersebut akan menjadi pedoman reporter dalam
menulis naskah. Teknik ini biasa disebut verbatim review hasil wawancara. Ketentuan utama dalam verbatim ini adalah menuliskan apa yang diucapkan oleh
narasumber seutuhnya, artinya tidak ada informasi yang ditambahi dan dikurangi. Bemntuk tulisan tidak diperbolehkan dalam point penting atau kesimpulan dari
jawaban narasumber, tetapi harus selengkapnya. Tujuan dari verbatim ini adalah agar informasi yang diterima dari narasumber terjaga aktualisasinya.
c.Menulis naskah
Setelah selesai melakukan peliputan, tahap selanjutnya adalahpembuatan naskah.Informasi atau data-data yang telah terkumpulharus segera diolah sesuai
dengan unsur 5W+1H, sehingga dapat menjadiberita atau pun informasi yang cukup baik dan layak untuk dikonsumsi masyarakat luas.
d. Dubbing dan Editing
Setelah naskah selesai dibuat, maka dubbing pengisian suara harus segera dilakukan. Disaat yang bersamaan seorang editor melakukan editing pada
gambar-gambar yang diambil saat proses peliputan.
commit to user
Proses editing diibaratkan sebagai proses pengemasan tayangan. Setelah asisten produksi memilih gambar dalam bentuk shortlist kemudian diserahkan
kepada editor dan editor akan melakukan tugas editnya. Gambar dan suara yang direkam dengan bantuan kamera sepanjang belasan ataupun puluhan menit harus
dipotong-potong dan disusun kembali hingga menjadi beberapa menit saja untuk dapat ditayangkan dengan durasi 30 menit. Setelah tayangan siap ditayangkan,
direkam ke sebuah kaset DVC Pro lalu diserahkan ke bagian Quality Control QC untuk diperiksa kelayakannya. Apabila lulus dari bagian QC, kemudian
kaset tersebut dapat diserahkan kebagian library program dan siap ditayangkan sesuai jadwal produksi tayang yang telah dibuat.
e. Evaluasi Program
Evaluasi pada program acara Bukan Jalan Jalan Biasa dilakukan setiap hari Sabtu dan Minggu dengan melihat hasil rating dan share, disini dapat dilihat
faktor apa saja yang dapat menyebabkan rating naik dan turun.
commit to user
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan