Galuh Ajeng Widya S.P D1408054

(1)

(2)

(3)

commit to user PERSEMBAHAN

ALLAH SWT

AYAH DAN BUNDA TERCINTA KELUARGA BESAR TVONE

ORANG TERKASIH

TEMAN-TEMAN D3 BROADCASTING 2008 ALMAMATER SAYA


(4)

MOTTO

Pusatkan perhatian pada Gambaran Menyeluruh. Hargai diri sendiri dan asahlah prinsip etnik anda secara terus-menerus. Jadilah visi hidup anda sebagai rambu di depan anda. Jadilah orang yang penuh kasih dan pengertian terhadap diri sendiri dan orang lain. Jadilah orang yang semakin bersyukur dan murah hati. Tertawalah dan biarkan dunia tertawa bersamamu. Terus lepaskanlah kekuatan diri melalui Kekuatan Ritual. Ciptakanlah ketentraman di dalam maupun diluar diri anda. Melalui tindakan-tindakan ini, anda akan mengembangkan, memiliki, menyadari dan membagikan Kekuatan Cinta.


(5)

commit to user KATA PENGANTAR

Puji dan syurkur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini yang merupakan salah satu syarat kelulusan sekaligus dalam mendapatkan gelar Ahli Madya pada Program Penyiaran, Ilmu Sosal Dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. Judul yang penulis angkat adalah PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA “BUKAN JALAN JALAN BIASA” DI PT LATIVI MEDIA KARYA (TVONE).

Diadakannya Kuliah Kerja Media ini mempunyai tujuan yaitu, secara umum untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dibidang Penyiaran dan mendapatkan pengalaman sehingga dapat membandingkan antara teori yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan yang terjadi pada perusahaan, selain itu juga untuk memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya progam studi Komunikasi Terapan FISIP UNS konsentrasi Penyiaran. Dan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui gambaran kerja Penyiaran dalam menjalankan tugasnya di PT Lativi Media Karya (TVONE), Jakarta.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak sehingga memudahkan Penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini dari hati yang terdalam Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1) Tuhan YME, syukur yang tak terhingga atas rahmat yang senantiasa menyertai penulis dari awal proses Kukiah Kerja Media hingga Tugas Ahkir ini tercipta.


(6)

2) Prof. Drs. H. Pawito. Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.

3) Drs. Aryanto Budi, S.Msi, selaku Ketua Jurusan D III Komunikasi Terapan FISIP UNS, dan juga Pembimbing Tugas Akhir.

4) Dra. Sri Urip Haryati, Msi, selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis dari awal hingga akhir kuliah.

5) Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D, selaku Dosen Penguji Tugas Akhir.

6) Segenap dosen D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS yang telah memberikan banyak pengetahuan kepada penulis dengan sabar.

7) Ayah dan Bunda yang selalu mendukung dengan memberikan dukungan moril dan materiil dari perkuliahan awal hingga penulis sudah berada di pintu kelulusan D3. Dukungan yang tak akan pernah terlupakan sepanjang hayat.

8) Alvito Deannova, selaku Manager Current Affairs di TVONE yang sudah berkenan memberikan izin kepada penulis untuk melakukan Kuliah Kerja Media.

9) Refiano Wahyudiyanto, selaku producer program acara “BUKAN JALAN JALAN BIASA”.

10)Priscilla Setyowati, selaku assistant producer program acara “BUKAN JALAN JALAN BIASA” dan pembimbing lapangan yang telah banyak membantu dalam mendapatkan informasi dan pengalaman.


(7)

commit to user

11)Fenny Sofyan dan Meita Annisa, selaku reporter “BUKAN JALAN JALAN BIASA” yang telah banyak membantu dalam mendapatkan informasi.

12)Seluruh keluarga besar TVONE tanpa terkecuali terima kasih atas segala keramahan, kehangatan, sikap kekeluargaan, dan ilmu yang berharga yang diberikan kepada penulis.

13)Semua teman-teman magang TVONE yang telah menjadi partner kerja yang setia selama magang berlangsung.

14)Seluruh keluarga besar Broadcasting FISIP UNS.

Semoga kabaikan Bapak, Ibu, serta Teman-teman mendapat imbalan yang lebih mulai dari Tuhan YME.

Penulis sangat berharap laporan Tugas Akhir bisa memberi manfaat bagi penulis khususnya dan bagi yang membaca umumnya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan laporan ini.

Surakarta, Juni 2011


(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………... i

PERSETUJUAN………... ii

PENGESAHAN... iii

PERSEMBAHAN... iv

MOTTO... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI……… ix

I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……….... 1

B. Fokus Penulisan Tugas Akhir…………... 4

C. Tempat, dan Tujuan Penulisan Kuliah Kerja Media (KKM)………. 5

II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi………..………. 7

2. Proses Komunikasi ………..…. 8

B. Komunikasi Massa 1. Pengertian Komunikasi Massa………...…. 10

2. Karakteristik Komunikasi Massa……… 10

3. Efek Komunikasi Massa………...…... 12

4. Fungsi Komunikasi Massa………...…... 12

C. Televisi 1. Karakteristik Televisi………... 13

2. Format Program Televisi……….……… 14

3. Produksi Tayangan Televisi……… 14

III DESKRIPSI TVONE DAN PROGRAM ACARA BUKAN JALAN


(9)

commit to user

2. Company Profile TVONE ………... 18

3. Visi dan Misi TVONE………. 20

4. Logo dan Arti TVONE……….... 21

5. Coverage Area……….………. 22

6. Biro-Biro TVONE ………...……… 24

B. Deskripsi Program Acara BUKAN JALAN JALAN BIASA a. Profile Program………..…… 24

b. Diskripsi Program……….……. 25

c. Tim Produksi……….………. 30

VI PELAKSANAAN MAGANG A. Waktu, Tempat, dan Prosedur Pelaksanaan Magang…… 31

B. Kegiatan yang Dilakukan ………. 31

V PENUTUP A. Kesimpulan………...………... 39

B. Kritik dan Saran……….. 40


(10)

BAB I PENDAHULUAN

a.) LATAR BELAKANG

1. Perkembangan Media Televisi di Indonesia

Keunggulan media elektronik seperti televisi daripada media cetak memang terletak pada kemampuannya memberikan sajian paling aktual. Hal paling aktual itu sebagian besar bentuknya informasi alias berita. Masyarakat di Indonesia hampir semuanya mengetahui televisi dan memilikinya sendiri. Televisi ini sangat akrab dikehidupan kita sehari-hari untuk menonton acara-acara yang disiarkan oleh stasiun televisi mulai dari film, kuis berhadiah, bahkan siaran yang diadakan secara langsung (Live) dan semuanya itu sangat tergantung dengan alat komunikasi yang kita gunakan.

Di Indonesia sendiri, siaran televisi muncul pertama kali saat diadakannya

Asian Games ke-4 atas dasar keinginan Presiden Soekarno agar peristiwa akbar

tersebut dapat dinikmati lewat televisi. TVRI pun muncul sebagai jawaban atas keinginan tersebut dan bernaung di bawah lembaga Kementerian Penerangan sampai dengan berakhirnya Orde Baru.

Setelah reformasi dunia pertelevisian menjadi gegap gempita saat regulasi penyiaran menjadi amat longgar. Perluasan dan diversifikasi bisnis media di Indonesia melesat dengan cepat.


(11)

commit to user

Tercatat saat ini Indonesia memiliki jumlah stasiun radio dan televisi terbesar kedua setelah Cina. Negeri ini punya satu televisi publik, 10 televisi swasta nasional, 70 televisi swasta lokal, dua televisi kabel, satu televisi satelit dan lebih dari 1.800 stasiun radio.

RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) yang berdiri pada tahun 1989 tercatat sebagai televisi swasta nasional tertua di Indonesia kemudian disusul oleh SCTV (Surya Citra Televisi), TPI (Televisi Pendidikan Indonesia), Indosiar, TRAVS TV, METRO TV, Global TV,hingga TVONE pada tahun 2008.

2. Perkembangan Televisi Berita di Indonesia

Padatnya informasi tentang ekonomi, politik, situasi keamanan, budaya, hukum, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat televisi swasta mulai membidik program news sebagai konten utama serta identitas media. Di Indonesia, hingga saat ini baru ada dua televisi swasta nasional yang menjadikan “tv berita” sebagai identitas mereka yakni METRO TV dan TVONE. METRO hadir lebih dulu yakni di pertengahan tahun 2000-an sedangkan TVONE baru berusia satu tahunan.

3. TvOne Sebagai Televisi Berita

Di Indonesia, tepatnya pada awal tahun 2008 stasiun METRO TV yang sebelumnya tidak mempunyai kompetitor kemudian memiliki kompetitor dengan berdirinya TVONE. METRO TV dan TVONE keduanya bersaing untuk mendapatkan tempat di hati pemirsa khususnya dalam program news.


(12)

TVONE sebagai televisi berita baru di Indonesia saat itu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya akan berita teraktual dan terakurat untuk mengimbangi kompetitor utama yakni METRO TV.

Sebagai televisi baru TV One diperkuat dengan armada jurnalis-jurnalis senior yang berasal dari beberapa televisi swasta berkualitas tinggi, sebut saja Alvito Deannova (SCTV), Tina Tallisa (TRANS TV), Rahma Sarita (METRO TV), dan Karni Ilyas (ANTV) sebagai Pemimpin Redaksi.

Di usia yang cukup dini, dengan perlahan tapi pasti TVONE menunjukkan kemampuannya pada publik. Selain rating yang semakin meningkat, beberapa penghargaan pun diraih salah satu diantaranya ialah penghargaan sebagai TV PEMILU Terbaik selama Masa Pemilu Legislatif maupun Presiden versi Lembaga Konsultan PR Strategy PR bulan September tahun 2009.

Selain itu TVONE pulalah satu-satunya televisi yang meraih rekor MURI (Museum Rekor Republik Indonesia) sebagai televisi yang bersiaran langsung dengan tiga biro sekaligus saat program Kabar Siang dan Kabar Petang. Berbagai keunikan yang dihadirkan TVONE membuat penulis tertarik bagaimana berita-berita serta berbagai informasi tersebut dikumpulkan di kantor berita-berita TVONE.

TVONE juga memiliki konten-konten menarik di divisi Current Affairs-nya, sebut saja API (Apa Kabar Indonesia Pagi), APIM (Apa Kabar Indonesia Malam), Satu Jam Lebih Dekat, Coffe Break, Bang One Show, Bukan Jalan Jalan Biasa, Jejak Malam, Tepi Zaman, dan masih banyak lagi konten lain yang tak kalah menariknya.


(13)

commit to user

Sajian-sajian itu sengaja di buat oleh divisi current affairs untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas TVONE yang tak hanya mengangkat berita saja, namun memberikan berbagai informasi-informasi yang menarik lainnya,

dan mampu memberikan inspirasi bagi para pemirsa untuk maju dan selalu berpikiran positif, tanpa unsur membodohi. Informasi tersebut bisa datang baik dari dalam maupun luar negeri.

Dengan demikian penulis memutuskan untuk mengambil judul PROSES

PRODUKSI PROGRAM ACARA ”BUKAN JALAN JALAN BIASA” DI PT LATIVI MEDIA KARYA (TVONE) pada divisi Current Affairs sebagai judul

Laporan Kuliah Kerja Media dengan harapan Laporan Kuliah Kerja Media ini dapat menambah pengetahuan utamanya tentang proses pengumpulan berita pada sebuah stasiun televisi. 

B. Fokus Penulisan Tugas Akhir

Pada kesempatan Kuliah Kerja Media (KKM) yang diberikan oleh universitas, penulis memilih stasiun TVONE di bagian divisi Current Affairs pada program acara “BUKAN JALAN JALAN BIASA”. Dalam program ini, penulis belajar proses produksi suatu program acara mulai dari pra-produksi hinggai pasca-produksi. Proses ini meliputi : riset, menghubungi narasumber, melakukan paliputan serta wawancara, editing, sampai penyajian program acara.

Selain itu, penulis ingin belajar hal-hal baru disamping mempergunakan ilmu-ilmu yang telah diajarkan semasa kuliah.


(14)

C. Tempat, dan Tujuan Penulisan Kuliah Kerja Media 1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan KKM 2011

Tempat Pelaksanaan : PT. Lativi Media Karya (TVONE)

Jl. Rawa Terate II No.2.

Kawasan Industri Pulogadung

Jakarta Timur Indonesia 13260

Waktu pelaksana : 24 Januari –27 April 2011

2. Tujuan

Tujuan dari Kulaih Kerja Media (KKM) adalah sebagai berikut:

a. Tujuan Penyusunan Laporan

1.) Sebagai bukti konkret atas dilaksanakannya Kuliah Kerja Media yang dilaksanakan oleh penulis di TVONE Jakarta.

2.) Memberikan wawasan dan gambaran kepada masyrakat bagaimana proses acara Bukan Jalan Jalan Biasa yang ada di TVONE.


(15)

commit to user

b. Tujuan Kuliah Kerja Media

1.) Sebagai syarat bagi penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir perkuliahan di jurusan Broadcasting FISIP UNS, sehingga penulis bisa mendapatkan gelar Ahli Madya Komunikasi Terapan.

2.) Untuk menerapkan dan mempraktekkan semua pengetahuan, teori dan ilmu yang didapat dibangku kuliah kedalam dunia kerja yang sesungguhnya. Agar penulis memiliki gambaran mengenai dunia komunikasi penyiaran yang bertumpu pada jurnalistik televise di stasiun televisi berita.


(16)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi ada dimana-mana menyentuh segala aspek kehidupan. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 70% waktu bangun manusia digunakan untuk berkomunikasi. Komunikasi menentukan kualitas hidup, dengan komunikasi manusia membentuk saling pengertian yang menumbuhkan persahabatan, memelihara kasih sayang, menyebabkan pengetahuan dan melestarikan peradaban. (Rakhmat, 2004: 23).

Pada dasarnya komunikasi adalah transmisi dari satu orang ke orang lain, dimana pengirim maupun penerimanya spesifik. Manusia telah mengembangkan segala jenis transmisi, termasuk telegraf, telepon, teleks, faksimili, dan electronic

mail sejak zaman dahulu kala. (Wen, 2003: 45)

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari bahasa latin communication dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna Jika dua orang terlibat komunikasi, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. (Effendy, 2004: 54)

Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna yang dibawakan bahasa itu. Percakapan kedua orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya, selain mengerti bahasa yang dipergunakan juga, mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan. Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan, dan politik sudah disadari oleh para cendikiawan ratusan tahun sebelum masehi.


(17)

commit to user

Pertengahan abad ke-20 ketika dunia dirasakan semakin kecil akibat revolusi industri dan revolusi teknologi elektronik, para cendikiawan baru menyadari pentingnya komunikasi ditingkatkan dari pengetahuan (knowledge) menjadi ilmu (science).

Pertanyaan sebagai berikut: Who Say In Which Channel To Whom With

What Effect' Jika dijawab, dapat digunakan untuk memahami pengertian

komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni komunikator (source), pesan (message), media (channel), komunikan (receiver), dan efek (effect). Berdasarkan paradigma tersebut komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. (Effendy, 2004: 73)

Komunikasi sangat penting bagi manusia, untuk berkomunikasi dibutuhkan media yang efektif. Media atau alat yang digunakan untuk berkomunikasi sejauh ini dapat dikategorikan menjadi teks, suara, grafik, musikt animasi, dan video. Keenam alat ini merupakan media atau sarana komunikasi antar pribadi. Tanpa sarana diatas pengetahuan, pemikiran, perasaan dan informasi tidak dapat disampaikan. (Wen, 2003: 68)

2. Proses Komunikasi

Proses komunikasi adalah proses penyampaian pemikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, dan opini yang muncul dari benaknya. Komunikasi akan berhasil apabila pikiran disampaikan dengan menggunakan perasaan yang disadari, sebaliknya komunikasi akan gagal jika sewaktu menyampaikan pikiran dan perasaan yang tidak terkontrol. Proses komunikasi sangat menentukan gagal atau berhasilnya sebuah komunikasi.(Widorono, 2005: 20)

Proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu: a) Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer ialah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan lambang (symbol) sebagai media.


(18)

Lambang sebagai media dalam proses komunikasi adalah bahasa, lsyarat, gambar, dan warna yang secara langsung mampu menterjemahkan pikiran komunikator kepada komunikan.

b) Proses komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikator menggunakan media kedua dalam mclancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, telegram, surat kabar, majalah, radio, televis, dan film adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagi media massa (mass media) dan media non massa (non-mass media). Klasifikasi media massa, misalnya surat kabar, radio, televisi, dan film karena tertuju kepada sejumlah orang yang relatif banyak, sedangkan surat, telepon dan telegram termasuk klasifikasi media non massa karena hanya tertuju pada satu orang atau sejumlah orang yang relatif sedikit. (Effendy, 2004: 81)

B. Komunikasi Massa

1. Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi melalui media massa (mass media communication) misalnya surat kabar, majalah, radio, televisi, atau film. Keterampilan dalam pengertian bahwa komunikasi massa meliputi teknik-teknik fundamental tertentu yang dapat dipelajari seperti memfokuskan kamera televisi. ( Rakhmat, 2004: 67)

Komunikasi merupakan seni karena meliputi tantangan-tantangan kreatif, seperti menulis skrip untuk program televisi atau mengembangkan tata letak yang artistik untuk iklan majalah.


(19)

commit to user

Komunikasi massa sebagai ilmu, dalam pengertian bahwa komunikasi massa meliputi prinsip-prinsip tertentu tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat dilakukan dan dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik. (Effendy, 2004: 35)

2. Karakteristik Komunikasi Massa

Karakteristik dari komunikasi massa ialah sumber komunikasi massa bukanlah satu orang, suatu organisasi formal pengirimnya sering kali merupakan komunikator profesional. Pesan dari komunikasi massa unik dan beraneka ragam, serta dapat diperkirakan. Komunikasi massa merupakan kekuatan sosial yang dapat menggerakkan proses sosial kearah tertentu. (McQuil, 1987: 201)

Komunikasi massa mempunyai karakteristik khusus yang disebabkan oleh sifat-sifat komponennya. Karakteristiknya adalah sebagai berikut:

a) Komunikasi massa berlangsung satu arah

Tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator. Komunikator tidak mengetahui tanggapan dari para komunikan pada waktu proses komunikasi sedang berlangsung, tanggapan sampai setelah komunikasi telah berlangsung.

b) Komunikator pada komunikasi massa melembaga

Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yaitu suatu institusi atau organisasi, bukan merupakan perwakilan dari suatu individu tertentu.

c) Pesan pada komunikasi massa bersifat umum

Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum (public), karena ditujukan kepada masyarakat umum dan mengenai kepentingan umum. Media massa tidak akan menyiarkan suatu pesan untuk satu individu tertentu yang tidak menyangkut kepentingan umum.


(20)

d) Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen

Khalayak merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen. Keberadaannya terpisah-pisah, tidak saling mengenai dan tidak memiliki kontak pribadi, masing-masing berbedadalam berbagai hal, jenis kelamin, usia, agama, pekerjaan, pendidikan, dan kebudayaan.

Berdasarkan ciri-ciri yang telah dijabarkan diatas, maka komunikator yang menangani atau yang menggunakan media massa harus melakukan perencanaan yang matang. Perencanaan yang baik dapat menghasilkan pesan yang disebarkan benar-benar komunikatif. (Effendy, 2004: 78)

3. Efek Komunikasi Massa

Efek komunikasi massa dikelompokan menjadi tiga efek yaitu:

a. Efek kognitif, yaitu bagaimana media massa dapat membantu khalayak mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Efek kognitif tersebut, misalnya adanya pembentukan atau perubahan citra yang sudah ada berdasarkan informasi yang diterima.

b. Efek afektif, yaitu bagaimana media massa dapat mengakibatkan pembentukan dan perubahan sikap, ataupun menimbulkan rangsangan emosional. Efek afektif contohnya khalayak yang mengalami perasaan sedih dan menangis terisak-isak ketika menyaksikan adegan yang mengharukan dalam film atau ketika membaca novel yang melankolis.

c. Efek behavioral, setelah media massa dapat menyebabkan perubahan sikap. Media massa dapat menyebabkan atau merubah suatu kebiasaan dari khalayak dalam bersikap atau aktifitas sehari-hari.

(Rakhmat, 2004:88)

4. Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi komunikasi massa terbagi menjadi lima fungsi utama, yaitu:

a. Pengawasan (surveillance), dibagi menjadi dua jenis. Pertama fungsi pengawasan peringatan (warning or beware surveillance) terjadi jika media


(21)

commit to user

Jenis pengawasan yang kedua, yaitu pengawasan instrumental (instrumental

surveillance) yang berkaitan dengan penyebaran informasi yang berguna bagi

kehidupan sehari-hari, seperti harga barang kebutuhan di pasar, dan produk-produk baru.

b. Interpretasi (interpretation), media massa tidak hanya menyajikan fakta dan data, tetapi juga informasi beserta interpretasi mengenai suatu peristiwa. Fungsi ini tidak selalu berbentuk tulisan, adakalanya juga berbentuk kartun dan gambar lucu yang bersifat sindiran.

c. Hubungan (linkage), media massa mampu menghubungkan unsur-unsur yang terdapat di dalam masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh perseorangan, sehingga media dijuluki "Public Making" ability of the mass media atau kemampuan membuat sesuatu menjadi umum dari media massa.

d. Sosialisasi,media massa menyajikan penggambaran masyarakat dengan membaca, mendengarkan, dan menonton, maka seseorang mempelajari bagaimana khalayak berperilaku dan nilai-nilai yang penting.

e. Hiburan (entertainment), jelas tampak pada televisi, film, rekaman suara. rubrik-rubrik hiburan, cerita pendek, atau cerita bergambar yang dapat menghilangkan saraf-saraf tegang.

(Effendy, 2004: 98)

C. TELEVISI

1. Karakteristik Televisi

Sama halnya seperti media lain, televisi mempunyai karakteristik yang bersifat khusus. Televisi, selain menghasilkan suara, juga menghasilkan gerakan, visi dan warna. Pembuatan program acara televisi relatif lebih lama dan mahal, apabila dibandingkan dengan program acara radio.

Pihak produsen untuk menekan biaya, sering menjalin kerjasama tertentu dengan perusahaan atau pihak lain. Kerena mahalnya biaya produksi acara televisi, maka iklan harus ditingkatkan. Televisi mengandalkan tayangan secara visual, maka segala sesuatu yang nampak harus dibuat semcnarik mungkin. Penonton pasti akan memperhatikan sampai sedetil-detilnya. Televisi, jika dibandingkan dengan media-media lain, memang jauh lebih mahal. Dukungan teknologi dan finansial yang dibutuhkan juga jauh lebih besar.


(22)

Televisi adalah alat komunikasi massa terlengkap yang terbentuk dari enam media komunikasi standar. Sebuah tayangan televisi akan nada teks seperti keterangan nama yang di wawancara, suara pembawa berita, musik sebagai latar, animasi pada opening program, maupun video yang merupakan isi dari program itu sendiri. Tidak rnengherankan jika iklan begitu mendominasi media televisi, tanpa iklan tidak mungkin televisi swasta yang ada sekarang ini beroperasi.

(Wen, 2003: 79)

Televisi memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Audio visual, menjadi kelebihan televisi. Khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, sedangkan televisi dapat menyajikan gambar bergerak beserta dengan suara yang mendukung.

b. Berpikir dalam gambar, pengarah acara bila membuat naskah acara atau membaca naskah acara, harus berpikir dalam gambar (think in picture).

c. Pengoperasian lebih kompleks, dibandingkan dengan radio. Pengoperasian televisi siaran iebih kompleks dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan juga lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit dan dilakukan oleh orang yang terlatih.

(Ardianto, 2007: 37)

2. Format Program Televisi

Program televisi adalah bahan yang telah disusun dalam suatu format sajian dengan unsur video yang telah ditunjang unsur audio yang secara teknis memenuhi syarat layak siar serta telah memenuhi standar estetika dan artistik yang berlaku.

Program acara televisi terdiri dari materi-materi pokok, yaitu buletin berita, misalnya siaran-siaran berita, liputan-liputan khusus yang mengupas tentang berbagai masalah terbaru secara mendalam, program-program olah raga, acara-acara mengenai topik khusus yang bersifat informatif, drama yang ditayangkan secara singkat berupa film dan sandiwara, acara keagamaan, acara bincang-bincang, acara untuk anak-anak, program-program ilmu nengetahuan, dan program-program pendidikan. (Jefkins, 1992:131)


(23)

commit to user

3. Produksi Tayangan Televisi

Stasiun televisi harus benar-benar bekerja keras dalam memproduksi suatu tayangan. Produksi tayangan televisi adalah melaksanakan perubahan bentuk naskah yang dibuat secara tertulis menjadi bentuk auditif dan visual sesuai dengan kaidah yang berlaku untuk pertelevisian.

Perencanaan sebuah produksi program televisi pertama kali digagas oleh produser. Produser akan dihadapkan pada lima hal yang memerlukan pemikiran mendalam, seperti materi produksi, sarana produksi, biaya produksi, organisasi pelaksanaan produksi dan tahapan pelaksanaan produksi.

Program acara televisi sebelum ditayangkan, memerlukan beberapa tahapan. Secara garis besar tahapan yang harus ditempuh dalam suatu proses produksi adalah:

a. Tahap pra-produksi, merupakan proses awal dari seluruh kegiatan. Gagasan atau ide dari dari seseorang atau kelompok timbul pada tahap ini, yang diteruskan dengan proses pengembangan gagasan memlalui proses tukar pikiran. Setelah itu dilakukan penyesuaian berupa naskah cerita untuk drama, atau rundown untuk

news dan non drama, serta persiapan untuk dapat merealisasikan konsep tersebut.

b. Tahap produksi, yaitu kegiatan mclaksanakan perubahan bentuk naskah yang dibuat secara tertulis menjadi bentuk audio dan visual. Tahap ini pada prinsipnya memvisualisasikan konsep naskah atau rundown agar dapat di nikmati permirsa. Dalam proses produksi mempergunakan peralatan, maka harus ada orang atau


(24)

operator yang mengoprasikan peralatan tersebut yang dikoordinasi oleh bagian produksi seperti executive producer, tim kreatif maupun production director.

c. Tahap pasca-produksi, atau post production merupakan suatu kerja pada tahap akhir. Bahan yang telah diproduksi baik dengan satu atau beberapa kamera pada produksi program-program acara yang bersifat tidak langsung. Program drama seperti sinetron sangat tidak mungkin dilakukan secara live. Jadi, setelah tahap produksi dilakukan maka tahap pascaproduksi dapat berlangsung. Tahap ini melipun banyak hal, seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep menjadi suatu yang tersusun rapih namun masih kasar dan belum diberi effect.

Tahap selanjutnya dilanjutkan ke on-line editing dengan pembenan effect gambar agar lebih bemuansa artistik, pengisian grafik, pengisian narasi, pengisian ilustrasi musik, dan evaluasi. Tahap evaluasi suatu program akan ditinjau kembali oleh semua kru produksi, dari segala aspek pembentuk suatu program. Tahap evaluasi biasanya mencakup dua hal, yaitu:

1. Evaluasi program, evaluasi ini dilakukan untuk meninjau kembali tema, narasumber, dan format acara yang sudah ditayangkan.

2. Evaluasi teknis pelaksanaan, evaluasi ini dilakukan untuk meninjau kembali kendala-kendala teknis yang terjadi pada saat proses produksi berlangsung, seperti masalah pencahayaan, gambar, suara dan peralatan.

3. Evaluasi dilakukan pada saat meeting produksi, dimana seluruh kru produksi yang terlibat dapat menyampaikan hasil kerja yang telah dilaksanakan. Kru produksi dapat mengemukakan kendala apa yang terjadi selama proses produksi berlangsung dan diberikan masukan berupa saran dan kritik oleh produser agar


(25)

commit to user

III DESKRIPSI TVONE DAN PROGRAM ACARA

BUKAN JALAN JALAN BIASA

A. DISKRIPSI TVONE 1. Sejarah TVONE

14 Februari 2008 pukul 19.30 WIB, merupakan saat bersejarah karena untuk pertama kalinya TVONE mengudara. Peresmian dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, TVONE menjadi stasiun tv pertama di Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk diresmikan dari Istana Presiden Republik Indonesia.

TVONE secara progresif menginspirasi masyarakat Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas agar berpikiran maju dan melakukan perbaikan bagi diri sendiri serta masyarakat sekitar melalui program News and Sport yang dimilikinya.Mengklasifikasikan program – programnya dalam kategori NewsOne,

Info One, Sport One, dan Reality One, TVONE membuktikan keseriusannya

dalam menerapkan strategi tersebut dengan menampilkan format – format yang inovatif dalam hal pemberitaan dan penyajian program.

Sebagai pendatang baru dalam dunia News, TVONE telah mempersiapkan bentuk berita baru yang belum pernah ada sebelumnya. Seperti Apa Kabar Indonesia, yang merupakan program informasi dalam bentuk diskusi ringan dengan topik-topik terhangat bersama para narasumber dan masyarakat, disiarkan secara langsung pada pagi hari dari studio luar TVONE.


(26)

Program berita hardnews TVONE dikemas dengan judul : Kabar Terkini, Kabar Pagi, Kabar Pasar, Kabar Siang, Kabar Petang dan Kabar Malam. Kemasan yang berbeda juga disuguhkan oleh Kabar Petang, menampilkan bentuk pemberitaan yang menghadirkan secara langsung berita-berita dari Biro Pusat Jakarta dan beberapa Biro Daerah ( Medan, Surabaya, Makassar ) dengan bobot pemberitaan yang berimbang antar semua Biro. Program ini meraih penghargaan MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai “Tayangan Berita yang Dibacakan Langsung Oleh 5 Presenter dari 4 Kota Yang Berbeda Dalam Satu Layar”. Sedangkan Kabar Malam bekerjasama dengan seluruh media nusantara untuk menghasilkan editorial yang lengkap, kredibel dan dinamis.

2. Company Profile

Direktur Utama


(27)

commit to user

Direktur Pemberitaan,

Olahraga, dan Produksi

Sukarni Ilyas

Direktur Programming

dan Marketing

Otis Hahijary

Wakil Direktur Utama

Ardiansyah Bakrie

Direktur Keuangan


(28)

3. Visi dan Misi TVONE Visi

TVONE secara korporasi mempunyai visi untuk mendorong kemajuan di segala lapisan : individu, kelompok, komunitas, yang pada akhirnya berdampak pada kemajuan bangsa secara keseluruhan.

Misi

a. Menjadi stasiun TV Berita dan Olahraga nomor satu

b. Menayangkan program News and Sports yang secara progresif mendidik pemirsa untuk berpikiran maju, positif, dan cerdas

c. Memilih progaram News and Sport yang informatif dan inovatif dalam penyajian kemasan


(29)

commit to user

4. Logo dan Arti TVONE

Gambar Logo tvOne

a. Warna Merah dan Puth melambangkan Bendera Bangsa Indonesia

b. Lingkaran bola dunia dengan angka 1 di dalamnya merupakan simbol persatuan, dimana TVONE ingin menjadi yang terdepan mengabarkan berita ke seluruh dunia

c. Sedangkan penggunaan kalimat berbahasa Inggris, One, menunjukan kesiapan TVONE dalam kancah pertelevisian global. Mudah dipamai oleh mitra kerja TVONE yang berada diluar negeri serta mencerminkan optimisme kebangsaan, sebagai bangsa Indonesia yang ingin terus maju dan berkembang.


(30)

6. Coverage Area

TVONE saat ini memiliki 26 stasiun siaran, dan akan ditambah hingga 37 stasiun pada akhir tahun ini. Melalui stasiun siaran, TVONE berhasil menutupi sebagian besar Indonesia, dengan perkiraan potensi pemirsa 162 juta pemirsa.

Target segmen pasar ikaln di Indonesia biasanya dibedakan berdasarkan anggaran rumah tangga dan umur. Target TVONE adalah 15+ ABC1 15-35.

TVONE ditujukan untuk kalangan profesional muda Indonesia dengan usia 20-55 tahun yang ingin maju dan berkembang serta cinta bangsanya, dinamis, progresif, sourceful, mover dan shaker dalam lingkungan komunitasnya, selalu berpikir positif untuk kemajuan. Beberapa Chanel TVONE yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, antara lain:

Chanel TVONE

WILAYAH FREKUENSI

JAKARTA 53 UHF

BANDUNG 48 UHF

GARUT 32 UHF

CIREBON 52 UHF

TEGAL 49 UHF


(31)

commit to user

SOLO 38 UHF

PURWOKERTO 51 UHF

MALANG 54 UHF

KEDIRI 47 UHF

DENPASAR 41 UHF

MEDAN 37 UHF

PALEMBANG 40 UHF

BANJARSARI 26 UHF

SAMARINDA 39 UHF

MAKASSAR 47 UHF

SURABAYA 52 UHF

SUKABUMI 29 UHF

MATARAM 56 UHF

SUMEDANG 27 UHF

BATAM 27 UHF

PALU 23 UHF

LAMPUNG 52 UHF

AMBON 22 UHF

JAYAPURA 42 UHF

PALANGKARAYA 23 UHF

LOMBOK 56 UHF


(32)

8. BIROTVONE

MEDAN, Jl. Gurila No. 4b.Medan Polonia, Telpon / Fax 0614 – 518484

SURABAYA. JEMURSARI Regency No. B – 01Surabaya, Telpon / Fax 031 – 8483478

MAKASSAR, Jl. Bontomene No. 12D, Kel.Bantabantaeng, kec. Rappocini, Makassar, Telpon / Fax 041 – 1875427

MALAYSIA, 24.5-5, Mayang Court, 24 Jalan Mayang, Kuala Lumpur 504450 Malaysia, Telpon 603 217 116 17, Email liputanmalaysia@gmalil.com 

B. Diskripsi Program Acara “BUKAN JALAN JALAN BIASA”

1. Profil Program

a) Judul : Bukan Jalan-Jalan Biasa

b) Hari dan tanggal mengudara : Minggu Perdana, 19.00 Indonesia Time (GMT +7)

c) Durasi : 30 menit (dengan istirahat comm.) d) Durasi setiap segmen : 8 menit (5 segmen)

e) Target pemirsa : ABC 1; Pria dan Wanita, Usia 20 sampai 50


(33)

commit to user

2. Deskripsi Program

"Bukan Jalan-Jalan Biasa" adalah fitur program berita, yang bergerak di seluruh dunia untuk mewawancarai orang terkenal dan memberi inspirasi di negeri ini. Tujuan program ini adalah untuk belajar dari orang yang kita wawancarai, pelajaran berharga hidup mereka. Tim "Bukan Jalan Jalan Biasa", masing-masing memiliki tugas dan kewenangan dalam memproduksi program acara documenter. Setiap posisi memiliki peran penting tersendiri yang menunjang suatu program yang dapat diproduksi , mulai dari tahap pra-produksi sampai menjadi suatu program acara yang siap untuk ditayangkan.

Tugas dan peran dari masing-masing posisi pada kru "Bukan Jalan Jalan Biasa" yaitu:

a. Executive Producer

Orang yang bertanggung jawab secara keseluruhan. Executive Producer bertugas menyusun budgeting dalam kegiatan pra produksi, sedangkan dalam kegiatan produksi Executive Producer atau biasa disebut EP ini bisa secara langsung menangani program. EP cukup mengawasi jalannya kegiatan produksi, bila harus menangani langsung kegiatan produksi.

b. Producer

Tanggung jawab Producer adalah memperhatikan jalannya proses suatu shooting, yang dimana dari awal hingga akhir produksi.


(34)

Producer memiliki kekuasaan utama yang berhak atas keseluruhan aspek-aspek produksi mulai dari perencanaan dan penulisan naskah, sampai produksi tahap akhir. Produser harus memiliki hubungan kerja sama dengan seluruh bagian dari produksi.

c. Assistant Producer

Tanggung jawab assistant producer adalah menjadi assisten produser dan tim dari produksi. Tugas assistant producer ini adalah meng-handle, membantu dan mengawasi seluruh kegiatan produksi bersama-sama dengan producer.

d. Reporter bertugas mencari tahu informasi terkait dengan narasumber yang akan diwawancarai. Membawakan suatu program pada saat proses penyutingan dari mulai hingga berakhirnya suatu produksi. Pada saat produksi, reporter biasanya bertugas mewawancarai narasumber. Reporter juga akan menginformasikan mengenai suatu pemandangan indah, acara, dan situs, dan perjalanan petualangan. Adapun tugas reporter pada saat peliputan antara lain:

1. Tentang Perjalanan:

a.) Reporter bisa memberitahu pemirsa tentang bagaimana menikmati perjalanan ke suatu Negara dengan biaya terjangkau.

b.) Reporter itu akan merekomendasikan berbagai situs wisata dan atraksi, sambil memberi tips berguna dan informasi.


(35)

commit to user

c.) Perjalanan (mungkin) panjang dan sulit akan menjadi topik yang menarik bagi wartawan untuk berbagi informasi dengan pemirsa. Sementara pada saat yang sama, reporter juga menjelajahi perbedaan budaya yang ada di Negara yang dikunjungi.

2. Tentang Wawancara:

a.) Reporter akan mewawancarai orang terkenal atau inspirasi dari negara yang dia kunjungi.

b.) Reporter itu akan mencoba untuk melihat negara, dari perspektif orang-orang yang bertemu.

c.) Wawancara akan mengeksplorasi lebih pada sisi manusia.

d.) Para penonton bisa mempelajari beberapa pelajaran hidup dari gambar publik.

e. Camera Person (campers), bertanggung jawab terhadap pengambilan gambar selama produksi berlangsung. Posisi kamera, pengkomposisian, pembingkaian,

focus shoot atau tampilan angle yang berbeda dapat diatur oleh cameraman.

Cameraman yang baik adalah cameraman yang memiliki rasa yang kuat dalam mengkomposisikan dan memvisualisasikan suatu obyek atau tayangan atas semua aspek teknis pengambilan dan perekaman gambar. Campers harus memastikan tidak ada kesalahan yang dilakukan. Campers harus memastikan bahwa gambar yang diambilnya sudah tajam (fokus), komposisi gambar (framming) sudah tepat, pengaturan level atau tingkat suara sudah sesuai, warna gambar yang sesuai denagn aslinya (natural) dan mendapatkan gambar terbaik.


(36)

Campers harus siap dengan kameranya untuk menangkap momen penting. Campers juga harus dapat menyediakan gambar-gambar yang dibutuhkan oleh

editor gambar, oleh karena itu pengetahuan mengenai teknik editing gambar mutlak harus diketahui oleh campers sebagai dasar untuk mengambil gambar. f. Editor, yang bertugas mengedit gambar. Editor harus berkoordinasi dengan asisten produksi untuk menenlukan korban mana saja yang akan ditayangkan, setelah itu baru meiakukan proses editing dengan memperhatikan antara visual dan audio.

Bukan Jalan-Jalan Biasa disiarkan untuk pertama kalinya pada Mei 2008. Sejak tim melakukan perjalanan ke berbagai negara dan banyak melakukan

wawancara dengan orang-orang terkenal dan inspiratif. Beberapa contoh hasil dari peliputan yang telah dilaksanakan oleh tim, antara lain :

1.) Malaysia, wawancara dengan :

a) Menteri Abdullah, Perdana Ahmad Badawi b) Wakil Perdana Menteri Anwar Ibrahim c) Shelia Majid, Penyanyi Malaysia, dll 2.) Timor Leste, wawancara dengan :

a) Perdana Menteri Mari Alkatiri b) Presiden Ramos Horta, dll 3.) Philiphines, wawancara dengan :

a) Presiden Joseph Estrada b) First Lady Imelda Marcos


(37)

commit to user 4.) Iran, wawancara dengan :

a) Morsadegh Ciamak, Pemimpin Yahudi Iran

b) Eftekhari Laleh, Iran perempuan perwakilan di Majlis (Parlemen) c) Pedrum Shoroushpoor, Zoroaster Imam dan Pemimpin

d) Ramin Mehmanparast, juru bicara Departemen Luar Negeri,dll 5.) Bosnia, wawancara dengan :

a) Presiden Izetbegovic Bakir, dll 6.) Polland, wawancara dengan :

a) Presiden

b) Walesa Lech Nobel Laureate 7.) Belanda, wawancara dengan :

a) Gregory van der Wiel. Pemain nasional sepak bola

b) Lindsay Grace. Miss Universe Belanda 2004 (75 Indonesia%) c) Daniel Sahuleka. Singer Internasional dari Indonesia

d) Raja Tjong. Eropa Illustrator terkenal dari Indonesia. e) dll

8.) Denmark, wawancara dengan :

a) Finn Mortensen. CEO Iklim Konsorsium b) Morten Frost Hansen. Bulutangkis Player.


(38)

9.) Jepang, wawancara dengan : a) Menteri Yukio Hatoyama b) Perdana MenteriYasuo Fukuda

c) Dewi Soekarno (Naoko Nemoto), istri keempat Soekarno (presiden pertama Indonesia), dll

3. Tim Produksi

Excekutive Producer : Cahyo Junaedy

Producer : Refiano W.

Assistant producer : Priscilla Setyawati

Reporter : Handini Dinna

Fenny Sofyan

Meita Annisa Priscilla Setyawati


(39)

commit to user

VI PELAKSANAAN MAGANG

A. Waktu, Tempat, dan Prosedur Pelaksanaan

Waktu Pelaksanaan : 24 Januari – 27 April 2011

Tempat Pelaksanaan : PT. Lativi Media Karya (TVONE) Jl. Rawa Terate II No.2.

Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur Indonesia 13260

Prosedur Pelaksanaan : Senin – Jumat (office hour)

B. Proses Produksi Program Acara "BUKAN JALAN JALAN BIASA"

Di PT Lativi Media Karya (TVONE)

Produksi tayangan televisi merupakan perealisasian ide dan gagasan daribentuk naskah yang dibuat secara tetulis kedalam bentuk auditif dan visual sesuaidengan kaidah yang berlaku untuk pertelevisian.Hasil produksi sebuah stasiuntelevisi, diharapkan mampu mengangkat image sebuah stasiun televisi, begitupundengan program acara "Bukan Jalan Jalan Biasa".

Perencanaan pada program acara "Bukan Jalan Jalan Biasa" seperti halnya sebuah produksi program televisi lain, pertama kali digagas oleh produser. Produser akan dihadapatkan pada pemikiran mendalam, seperti materi produksi, sarana produksi, biaya produksi, organisasi pelaksanaan produksi, dan tahapan pelaksanaan produksi.


(40)

Proses produksi program acara "Bukan Jalan Jalan Biasa", pada garis besar melalui tiga tahapan yaitu pra-produksi, proses produksi dan terakhir pascaproduksi.

Dalam pelaksanaan KKM ini, penulis melakukan beberapa tugas yang diberikan baik oleh producer, assistant producer, maupun reporter. Tugas-tugas yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

A. Praproduksi

Tahap ini merupakan tahap dasar dari semua proses yang akan berlangsung. Persiapan yang matang sangat dibutuhkan pada tahap pra-produksi sehingga dapat memperlancar proses tahapan berikutnya. Begitu juga dengan program acara "Bukan Jalan Jalan Biasa" yang ditayangkan distasiun televisi TVONE. Tahap praproduksi pada program acara ini merupakan tahap penting yang dilakukan untuk mempersiapkan proses produksi.

Tahap-tahap pra-produksi pada program acara "Bukan Jalan Jalan Biasa", ialah :

1. Rapat Tim

Rapat Tim ialah rapat yang dimana ide atau gagasan diusulkan oleh seorang kru. Ide bisa berasal dari pemikiran sendiri atau mendapatkan referensi dari internet, buku-buku bahkan dari beberapa saran dari kru program lain, guna


(41)

commit to user

Ide tersebut lalu diajukan dan dipresentasikan kepada produser beserta kru lain. Setelah ide tersebut disetujui maka segera melakukan riset.

Materi rapat berisi tentang:

a.) Tema episode setiap tayang b.) Penentuan Narasumber c.) Pemilihan Lokasi 2. Riset

Setelah idea tau gagasan sudah ditentukan, para tim segera melakukan riset. Hal ini betujuan untuk pencarian informasi tentang suatu informasi pemandangan indah, acara, dan situs, perjalanan petualangan yang menarik di suatu negara yang akan dikunjungi dengan obyek wisata yang indah, dan juga terdapat tokoh-tokoh yang menginspirasi, guna menjadi bekal utama pada saat peliputan di luar negeri nantinya. Menghubungi narasumber yang akan diwawancarai diluar negeri sana guna membantu memperlancar proses shooting. Pencarian awal ini biasanya dilakukan dengan menelusuri berbagai situs di media internet, beberapa masukan dari kru lain yang memiliki relasi di luar negeri, atau pun referensi dari beberapa buku.

Berita atau pun informasi biasanya mencangkup : a.) Termasa (actual/hangat).

b.) Ternama (penting/tidaknya orang yang diberitakan). c.) Pertentangan (conflict).


(42)

3. Cek and Ricek Informasi Berita

Setelah melakukan riset, tim lalu melakukan cek and ricek berita maupun informasi yang di dapat dengan cara menghubungi beberapa narasumber yang terkait ataupun yang bisa menghubungkan langsung dengan narasumber itu sendiri. Komunikasi yang dilakukan oleh tim agar bisa terhubung oleh narasumber yaitu melalui telepon langsung ke luar negeri sana, bila hal tak memungkunkan untuk menelepon, tim akan mengirim permission letter via fax dari perusahaan untuk dikirimkan ke narasumber yang dituju.

4. Mengurus ijin dan peminjaman alat

Setelah mendapatkan balasan dari pihak luar negeri, maka tim segera mengurus segala perijinan, baik visa, paspor, maupun peminjaman alat untuk kelengkapan shooting.

Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk keperluan shooting antara lain, kamera, dan paralatan audio lainnya. Peralatan seperti kamera dan audio diambil dari ruang logistik. Logistik merupakan ruang penyimpanan (warehousing) dan pengadaan peralatan serta mobilisasi dari peralatan yang dibutuhkan oleh program atau departemen terkait.

Kegiatan yang terjadi di ruang logistik, antara lain:


(43)

commit to user

b.) Bertanggung jawab atas kebutuhan peralatan, baik secara kualitas maupun kuantitas.

c.) Melakukan pencatatan peralatan yang rusak, yang keluar untuk diperbaiki dan yang kembali setelah perbaikan.

d.) Meyimpan peralatan dan stok spare part.

Setelah semua disiapkan, barulah tim mempersiapkan diri untuk berangkat ke luar negeri guna melakukan peliputan.

B. Produksi

Proses produksi program acara "Bukan Jalan Jalan Biasa" merupakan proses peliputan yang dilakukan baik di dalam ruangan seperti gedung atau bangunan yang bernilai artistik maupun di luar ruangan seperti pemandangan, jalanan, bangunan bersejarah, tempat wisata, dsb.

Tahapan dalam proses produksi ini, adalah :

Proses Peliputan

Shooting "Bukan Jalan Jalan Biasa" dilakukan selama satu hingga dua kali

dalam sebulan, dan bisa memakan waktu hingga dua minggu lamanya di luar negeri sana, karena menempuh perjalan yang cukup jauh dan memakan waktu yang cukup lama. Sebelum shooting "Bukan Jalan Jalan Biasa" dimulai hal yang wajib dilakukan adalah breafing, setelah itu menentukan obyek mana yang harus diutamakan terlebih dahulu dalam pengambilan gambar.


(44)

Setelah breafing dilakukan tidak lupa semua kru berdoa agar proses

shooting berlangsung dengan lancar dan aman. "Bukan Jalan Jalan Biasa"

khususnya saat melakukan shooting, para kru tidak mengenakan seragam tugasnya, melainkan baju casual namun terkesan rapi dan sopan, agar tercipta suasana yang santai pada saat wawancara dengan narasumber.

Setelah semua kru telah siap dengan tugasnya masing-masing, kemudian mulailah dengan tahap pengambilan gambar. Disini reporter mulai bekerja, mewawancarai narasumber. Seorang reporter harus pandai dalam mengolah kata maupun kalimat, yang dimana semua pertanyaan mengandung unsur 5W+1H.

C. Pasca-produksi

Tahap pasca-produksi merupakan suatu kerja pada tahap akhir dari setiap bahan yang telah berhasil didapat pada proses sebelumnya dalam suatu produksi.

Tahapan yang dilakukan pada proses ini, adalah :

a.) Laporan keuangan dan pengembalian alat

Setelah selesai melakukan peliputan ke luar negeri, para kru segera kembali ke Tanah Air untuk melakukan tahap produksi selanjutnya.Sesampainya di Indonesia tepatnya di Kantor Berita TVONE, para kru mengembalikan peralatan shooting ke bagian logistic, lalu menyusun laporan keuangan, setelah itu barulah menyelesaikan proses produksi selanjutnya.


(45)

commit to user b.) Verbatim

Hasil wawancara yang telah dilakukan oleh reporter diproses lagi menjadi informasi dalam bentuk teks. Teks tersebut akan menjadi pedoman reporter dalam menulis naskah. Teknik ini biasa disebut verbatim (review) hasil wawancara. Ketentuan utama dalam verbatim ini adalah menuliskan apa yang diucapkan oleh narasumber seutuhnya, artinya tidak ada informasi yang ditambahi dan dikurangi. Bemntuk tulisan tidak diperbolehkan dalam point penting atau kesimpulan dari jawaban narasumber, tetapi harus selengkapnya. Tujuan dari verbatim ini adalah agar informasi yang diterima dari narasumber terjaga aktualisasinya.

c.)Menulis naskah

Setelah selesai melakukan peliputan, tahap selanjutnya adalahpembuatan naskah.Informasi atau data-data yang telah terkumpulharus segera diolah sesuai dengan unsur 5W+1H, sehingga dapat menjadiberita atau pun informasi yang cukup baik dan layak untuk dikonsumsi masyarakat luas.

d.) Dubbing dan Editing

Setelah naskah selesai dibuat, maka dubbing (pengisian suara) harus segera dilakukan. Disaat yang bersamaan seorang editor melakukan editing pada gambar-gambar yang diambil saat proses peliputan.


(46)

Proses editing diibaratkan sebagai proses pengemasan tayangan. Setelah asisten produksi memilih gambar dalam bentuk shortlist kemudian diserahkan kepada editor dan editor akan melakukan tugas editnya. Gambar dan suara yang direkam dengan bantuan kamera sepanjang belasan ataupun puluhan menit harus dipotong-potong dan disusun kembali hingga menjadi beberapa menit saja untuk dapat ditayangkan dengan durasi 30 menit. Setelah tayangan siap ditayangkan, direkam ke sebuah kaset DVC Pro lalu diserahkan ke bagian Quality Control (QC) untuk diperiksa kelayakannya. Apabila lulus dari bagian QC, kemudian kaset tersebut dapat diserahkan kebagian library program dan siap ditayangkan sesuai jadwal produksi tayang yang telah dibuat.

e.) Evaluasi Program

Evaluasi pada program acara "Bukan Jalan Jalan Biasa" dilakukan setiap hari Sabtu dan Minggu dengan melihat hasil rating dan share, disini dapat dilihat faktor apa saja yang dapat menyebabkan rating naik dan turun.


(47)

commit to user

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) menjadi salah satu sarana yang sangat efektif bagi mahasiswa dalam mengenal dunia kerja di bidang penyiaran. Melalui kuliah kerja media ini diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapatkan selama berada di bangku kuliah. Bagi instansi penyiaran setidaknya mampu memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggali ilmu pengetahuan dan pengalaman tentang dunia penyiaran agar setelah menjalani magang mahasiswa memiliki gambaran serta kompetensi di bidang tersebut.

Program acara BUKAN JALAN JALAN BIASA diproduksi melalui beberapa tahap, yaitu tahap pra-produksi yang terdiri dari rapat tim, riset, cek

and ricek informasi berita, mengurus perijinan dan peminjaman alat shooting.

Persiapan yang harus dilakukan antara lain, melakukan survei lokasi, mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti, kamera, audio, dan beberapa property. Tahap produksi, terdiri dari, proses shooting serta mengolah data dari hasil shooting. Terakhir adalah tahap pasca-produksi yang terdiri dari laporan keuangan dan pengembalian alat di ruang logistik,

verbatim, pembuatan naskah, dubbing, editing, serta evaluasi untuk persiapan


(48)

Upaya yang dilakukan oleh tim BUKAN JALAN JALAN BIASA agar program acaranya dapat tetap bertahan dan dapat bersaing dengan program acara sejenis dari stasiun televisi lainnya, yaitu dengan mempertahankan kualitas dari program acara tersebut yaitu menonjolkan sisi kesuksesan dari beberapa orang Indonesia yang sukses di luar negeri sana. Perubahan jam tayang, serta memantau kebutuhan penonton dengan melihat hasil rating dan

share setiap minggunya.

Hambatan yang sering dihadapi oleh kru saat shooting dilapangan dapat berasal dari dalam kru maupun dari luar kru. Terdapat hambatan teknikal, seperti hujan pada saat shooting outdoor berlangsung, cuaca extrim, berbedaan iklim di luar negeri sana dan hambatan komunikasi interpersonal antara narasumber dengan reporter. Hambatan-hambatan tersebut masih dapat diatasi dan diantisipasi oleh kru yang dituntut kreatif dan professional, serta memikirkan cara bagaimana menghindari hambatan tersebut agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar.

Selama pelaksanaan Kuliah Kerja Media di PT Lativi Media Karya (TV ONE), Penulis mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman dalam bidang penyiaran televisi, khususnya dalam program acara BUKAN JALAN JALAN BIASA. Dari pengalaman yang diperoleh dari kuliah kerja media selama dua bulan, penulis mengambil kesimpulan bahwa :


(49)

commit to user

layar tersebut sangat totalitas dalam menyiapkan hingga menyajikan program siaran dengan kemasan yang menarik serta menghibur bagi masyarakat yang menyaksikannya.

2. Meningkatkan kekompakan dan kerjasama antar individu didalam tim saat melakukan proses produksi.

3. Persiapan shooting harus matang, sehingga dapat mengantisipasi hambatan-hambatan yang akan terjadi saat proses produksi berlangsung. Tim harus lebih jeli, seleklif dan sigap terhadap masalah pengambilan gambar dari berbagai kamera serta sigap terhadap masalah kerusakan alat yang terjadi pada saat proses editing sehingga waktu yang digunakan untuk proses editing lebih efektif.

B. Kritik dan Saran

Adapun kritik dan saran yang ingin penulis sampaikan kepada instansi pendidikan dan instansi pentiaran,diantaranya :

1. Saran untuk Instansi Pendidikan (D3 Komunikasi Terapan)

a) Menyediakan kelengkapan fasilitas siaran bagi mahasiswa, khususnya dalam pengadaan peralatan utama penunjang produksi siaran TV yang memenuhi standart kerja dunia penyiaran, agar mahasiswa dapat melakukan praktek secara nyata dan maksimal.

b) Memiliki library karya-karya mahasiswa D3 Komunikasi Terapan serta studio yang lebih memadahi.


(50)

c) Untuk bagian laboratoriun D3, sebaiknya memberi kemudahan kepada mahasiswa D3 dalam hal peminjaman alat, selain itu alat-alat yang ada juga ditambah karena alat-alat yang ada dirasa kurang sehingga membuat mahasiswa harus mengantri dalam hal peminjaman alat.

2. Saran untuk Instansi Penyiaran TVONE

a) Meningkatkan kekompakan dan kerjasama antar individu didalam tim saat melakukan proses produksi.

b) Persiapan shooting harus benar-benar matang, sehingga dapat meugantisipasi hambatan-hambatan yang akan terjadi saat proses produksi berlangsung.

c) Tim harus lebih jeli, seleklif dan sigap terhadap masalah pengambilan gambar dari berbagai kamera serta sigap terhadap masalah kerusakan alat yang terjadi pada saat proses editing sehingga waktu yang digunakan untuk proses editing lebih efektif.

d) TVONE diharapkan lebih mampu mempertahankan karyawan yang berkompeten.

e) Tetap mempertahankan hubungan baik antara atasan dan karyawan, serta selalu menciptakan suasana kekeluargaan agar terciptanya kenyamanan dalam bekerja.

Demikian Laporan Kuliah Kerja Media yang berjudul PROSES

PRODUKSI PROGRAM ACARA ”BUKAN JALAN JALAN BIASA” DI PT LATIVI MEDIA KARYA (TVONE) ini saya sampaikan. Semoga Laporan


(51)

(52)

DARTAR PUSTAKA

Ardianto, E. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa Rekatama Media. Bandung.

Effendi, O, U. 2006. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Edisi Revisi. PT Rosdakarya. Bandung.

. 1992. Televisi Siaran Teori dan Praktek. CV Mandar Maju. Bandung.

Jefkins, F. 1992. Public Relations. Edisi Pertama. Erlangga. Jakarta.

McQuail, D. 1987. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Edisi Pertama. Erlangga. Jakarta.

Rakhmat, J. 2004. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Setyodudi, C. 2005. Teknologi Broadcasting Televisi. Graha Ilmu. Yogyakarta. Wen, S. 2003. Masa Depan Media Memahami Zaman Teknologi Informasi.

Terjemahan: Saputra Arvin. Lucky Publisher. Batam.

Wibowo, F. 2007. Teknik Produksi Program Televisi.Pinus Book Publisher. Yogyakarta.


(1)

commit to user BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) menjadi salah satu sarana yang sangat efektif bagi mahasiswa dalam mengenal dunia kerja di bidang penyiaran. Melalui kuliah kerja media ini diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapatkan selama berada di bangku kuliah. Bagi instansi penyiaran setidaknya mampu memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggali ilmu pengetahuan dan pengalaman tentang dunia penyiaran agar setelah menjalani magang mahasiswa memiliki gambaran serta kompetensi di bidang tersebut.

Program acara BUKAN JALAN JALAN BIASA diproduksi melalui beberapa tahap, yaitu tahap pra-produksi yang terdiri dari rapat tim, riset, cek

and ricek informasi berita, mengurus perijinan dan peminjaman alat shooting.

Persiapan yang harus dilakukan antara lain, melakukan survei lokasi, mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti, kamera, audio, dan beberapa property. Tahap produksi, terdiri dari, proses shooting serta mengolah data dari hasil shooting. Terakhir adalah tahap pasca-produksi yang terdiri dari laporan keuangan dan pengembalian alat di ruang logistik,

verbatim, pembuatan naskah, dubbing, editing, serta evaluasi untuk persiapan


(2)

commit to user

Upaya yang dilakukan oleh tim BUKAN JALAN JALAN BIASA agar program acaranya dapat tetap bertahan dan dapat bersaing dengan program acara sejenis dari stasiun televisi lainnya, yaitu dengan mempertahankan kualitas dari program acara tersebut yaitu menonjolkan sisi kesuksesan dari beberapa orang Indonesia yang sukses di luar negeri sana. Perubahan jam tayang, serta memantau kebutuhan penonton dengan melihat hasil rating dan

share setiap minggunya.

Hambatan yang sering dihadapi oleh kru saat shooting dilapangan dapat berasal dari dalam kru maupun dari luar kru. Terdapat hambatan teknikal, seperti hujan pada saat shooting outdoor berlangsung, cuaca extrim, berbedaan iklim di luar negeri sana dan hambatan komunikasi interpersonal antara narasumber dengan reporter. Hambatan-hambatan tersebut masih dapat diatasi dan diantisipasi oleh kru yang dituntut kreatif dan professional, serta memikirkan cara bagaimana menghindari hambatan tersebut agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar.

Selama pelaksanaan Kuliah Kerja Media di PT Lativi Media Karya (TV ONE), Penulis mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman dalam bidang penyiaran televisi, khususnya dalam program acara BUKAN JALAN JALAN BIASA. Dari pengalaman yang diperoleh dari kuliah kerja media selama dua bulan, penulis mengambil kesimpulan bahwa :

1. Keberhasilan suatu program siaran tidak luput dari peran orang-orang yang berada di belakang layar. Orang-orang yang berada di belakang


(3)

commit to user

layar tersebut sangat totalitas dalam menyiapkan hingga menyajikan program siaran dengan kemasan yang menarik serta menghibur bagi masyarakat yang menyaksikannya.

2. Meningkatkan kekompakan dan kerjasama antar individu didalam tim saat melakukan proses produksi.

3. Persiapan shooting harus matang, sehingga dapat mengantisipasi hambatan-hambatan yang akan terjadi saat proses produksi berlangsung. Tim harus lebih jeli, seleklif dan sigap terhadap masalah pengambilan gambar dari berbagai kamera serta sigap terhadap masalah kerusakan alat yang terjadi pada saat proses editing sehingga waktu yang digunakan untuk proses editing lebih efektif.

B. Kritik dan Saran

Adapun kritik dan saran yang ingin penulis sampaikan kepada instansi pendidikan dan instansi pentiaran,diantaranya :

1. Saran untuk Instansi Pendidikan (D3 Komunikasi Terapan)

a) Menyediakan kelengkapan fasilitas siaran bagi mahasiswa, khususnya dalam pengadaan peralatan utama penunjang produksi siaran TV yang memenuhi standart kerja dunia penyiaran, agar mahasiswa dapat melakukan praktek secara nyata dan maksimal.

b) Memiliki library karya-karya mahasiswa D3 Komunikasi Terapan serta studio yang lebih memadahi.


(4)

commit to user

c) Untuk bagian laboratoriun D3, sebaiknya memberi kemudahan kepada mahasiswa D3 dalam hal peminjaman alat, selain itu alat-alat yang ada juga ditambah karena alat-alat yang ada dirasa kurang sehingga membuat mahasiswa harus mengantri dalam hal peminjaman alat.

2. Saran untuk Instansi Penyiaran TVONE

a) Meningkatkan kekompakan dan kerjasama antar individu didalam tim saat melakukan proses produksi.

b) Persiapan shooting harus benar-benar matang, sehingga dapat meugantisipasi hambatan-hambatan yang akan terjadi saat proses produksi berlangsung.

c) Tim harus lebih jeli, seleklif dan sigap terhadap masalah pengambilan gambar dari berbagai kamera serta sigap terhadap masalah kerusakan alat yang terjadi pada saat proses editing sehingga waktu yang digunakan untuk proses editing lebih efektif.

d) TVONE diharapkan lebih mampu mempertahankan karyawan yang berkompeten.

e) Tetap mempertahankan hubungan baik antara atasan dan karyawan, serta selalu menciptakan suasana kekeluargaan agar terciptanya kenyamanan dalam bekerja.

Demikian Laporan Kuliah Kerja Media yang berjudul PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA ”BUKAN JALAN JALAN BIASA” DI PT LATIVI MEDIA KARYA (TVONE) ini saya sampaikan. Semoga Laporan Kuliah Kerja Media ini dapat bermanfaat khususnya tentang aktivitas produksi suatu program acara pada media pertelevisian nasional.


(5)

(6)

commit to user DARTAR PUSTAKA

Ardianto, E. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa Rekatama Media. Bandung.

Effendi, O, U. 2006. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Edisi Revisi. PT Rosdakarya. Bandung.

. 1992. Televisi Siaran Teori dan Praktek. CV Mandar Maju. Bandung.

Jefkins, F. 1992. Public Relations. Edisi Pertama. Erlangga. Jakarta.

McQuail, D. 1987. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Edisi Pertama. Erlangga. Jakarta.

Rakhmat, J. 2004. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Setyodudi, C. 2005. Teknologi Broadcasting Televisi. Graha Ilmu. Yogyakarta. Wen, S. 2003. Masa Depan Media Memahami Zaman Teknologi Informasi.

Terjemahan: Saputra Arvin. Lucky Publisher. Batam.

Wibowo, F. 2007. Teknik Produksi Program Televisi.Pinus Book Publisher. Yogyakarta.