Sejarah Museum Wayang Indonesia di Kabupaten Wonogiri

7 BAB II IDENTIFIKASI DATA

A. Data Produk

1. Sejarah Museum Wayang Indonesia di Kabupaten Wonogiri

Gambar 1 Museum Wayang Indonesia Museum Wayang Indonesia terletak di dalam kompleks Padepokan Pak Bei Tani yang dulunya adalah rumah Prawirowihardjo, paman mantan Presiden RI kedua Soeharto. Tepatnya Museum ini terletak di kecamatan Wuryantoro bagian utara RT 01 RW 03 kabupaten Wonogiri kode pos 57661 pada Jalan Raya Wonogiri–Pracimantoro km 13. Jarak dari pusat kota adalah sekitar 15 km dan dapat dicapai dengan kendaraan pribadi dalam waktu kurang dari 30 menit. Diresmikan oleh Ibu Megawati Soe- karnoputri, Presiden Republik Indonesia kelima, pada tanggal 1 September 2004. Museum ini dahulunya dikelola oleh Pemkab Wonogiri dan setelah commit to user 8 itu baru diambil alih oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Wonogiri dan buka tiap hari kerja dari Senin–Jumat pukul 07.00–14.00. Disebut sebagai Museum Wayang Indonesia karena memiliki koleksi wayang bukan hanya dari daerah Jawa Tengah saja, tetapi juga dari daerah lain di Indonesia yaitu Jawa Barat dan Bali. Jumlah koleksi yang dimiliki sebanyak 200 buah wayang kulit purwa, wayang golek, wayang Bali, wayang klithik, wayang suket rumput, wayang beber dari Bali, topeng, wayang mentahan dan blencong. Di museum ini terdapat juga lukisan Semar terkecil berukuran 3 X 3 cm buatan Ki Djoko Sutedjo yang mendapatkan penghargaan dari MURI pada bulan Agustus 1998. Beberapa koleksi merupakan hibah dari Bapak H. Begug Poernomosidi Mantan Bupati Wonogiri antara lain wayang Semar buatan tahun 1716 dari Baturetno Wonogiri. Wayang Semar ini dahulu dipakai untuk peng- ruwatan leluhur Ki Warsino Guno Sukasno pada masa kerajaan Kartasura. Ada juga wayang Limbuk dan Cangik yang selalu dipakai Bapak Begug waktu ikut pentas dalang sebagai alat berkomunikasi dengan warga. Museum Wayang Indonesia ini selain berisi koleksi wayang, juga menyimpan sejarah masa kecil Presiden RI kedua Soeharto. Semasa usia Sekolah Dasar, mulai dari umur 7 tahun Soeharto tinggal di rumah paman- nya. Di rumah Wuryantoro itu pula, Soeharto bertemu dengan Siti Hartinah. Ayahanda Soeharto dulu adalah demang di Wuryantoro. Sampai akhirnya masuk militer Soeharto masih berada di Wuryantoro. Kawan– kawan Soeharto semua sudah meninggal, kenangan masa kecil beliau commit to user 9 masih bisa dilihat di bagian belakang museum. Di museum ada kursi dan meja tempat dulu Soeharto sekolah SR. Di belakang museum terdapat sebuah sumur dan bak mandi sederhana. Untuk menimba air, saat itu masih menggunakan galah dari bambu yang dikaitkan ke ember, dan belum menggunakan sistem katrol. Kondisinya nyaris tidak berubah, hanya saja kini area sumur tempat Soeharto dulu biasa mandi diberi peneduh berupa bangunan. Dua pohon mlinjo di sisi Selatan sumur pun menjadi saksi hidup masa kecil Soeharto yang masih tegak berdiri hingga sekarang.

2. Pengunjung Museum Wayang Indonesia di Kabupaten Wonogiri