PENDAHULUAN Konflik memilih agama pada remaja dengan orangtua yang berbeda agama.

4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Paparan Kasus Agama adalah pegangan dalam hidup. Agama dengan dasar-dasarnya memiliki nilai- nilai yang baik dan mampu mengarahkan individu untuk menjalani kehidupannya. Walau begitu, tidak jarang ditemukan permasalahan mendasar dari nilai-nilai agama yang tidak jarang berbeda antara satu agama dengan agama lainnya, dalam keluarga salah satunya. Tidak dipungkiri pernikahan berbeda agama adalah hal yang tidak jarang ditemui. Ada yang tidak dapat mempertahankan keutuhan rumah tangga mereka dan ada pula ditemukan diantara mereka yang dapat menjalani kehidupan berkeluarga dengan baik serta dapat mempertahankan keluarga dan membesarkan anak-anaknya. Menerapkan nilai-nilai agama pada anak bagi orangtua yang memiliki agama berbeda mungkin saja menimbulkan konflik dalam keluarga yang tidak jarang disebabkan oleh keinginan orangtua pada anaknya untuk mengikuti agama salah satu dari orangtuanya. Pada anak yang terlahir dari keluarga yang memiliki dua nilai-nilai yang berbeda, perbedaan nilai tersebut tidak jarang memunculkan kebimbangan dalam diri, utamanya anak, dalam menentukan agama yang akan didalami dalam kehidupannya. Saat anak masih kecil, anak mulai menyadari perbedaan cara beribadah kedua orangtuanya dan belum begitu memikirkan perbedaan tersebut, namun beranjak dewasa, anak mulai memahami perbedaan-perbedaan yang terjadi seiring berkembangnya proses kognitif, sehingga konflik perbedaan agama mungkin tidak lagi hanya dirasakan pada orangtua, melainkan anak pun turut merasakan. Para remaja pasti mengalami konflik dalam dirinya, baik dalam hal sosial maupun hal-hal yang terkait dengan nilai-nilai dalam dirinya yang mana agama juga termasuk dalam hal-hal yang berkaitan dengan konflik dalam diri Day, 2010; Park dkk, 2012 dalam Santrock, 2014. Bentuk konflik yang ditemukan pada remaja yang terlahir dari kedua orangtua yang memiliki perbedaan agama umumnya berupa kebimbangan untuk memilih salah satu dari agama yang dianut kedua orangtua yang mana dalam pilihan tersebut masing-masing memiliki nilai-nilai yang berbeda serta konsekuensi pilihan. Studi kasus ini akan dibahas bagaimana konflik dalam menentukan agama dari seorang remaja yang terlahir dari orangtua yang memiliki agama yang serta faktor-faktor serta hal-hal yang mempengaruhi seorang remaja dengan orangtua yang berbeda agama 5 untuk memutuskan agama yang akan dianutnya. Dalam studi kasus ini, seorang remaja yang memiliki orangtua berbeda agama bersedia untuk menjadi responden berinisial KA. KA adalah seorang remaja yang berusia 21 tahun, merupakan anak kedua dari ayah yang beragama Hindu dan ibu yang beragama Islam. Terlahir dari kedua orangtua yang memiliki agama berbeda membuatnya merasakan konflik dan kebingungan yang muncul sejak KA masih kecil terkait agama. Sejak kecil, KA yang tinggal di Jakarta, diajarkan bagaimana beribadah secara Islam oleh ibunya dan ketika pindah ke Denpasar, KA mulai dibiasakan untuk beribadah secara Hindu oleh ayahnya. KA merasa bingung karena saat itu ia terbiasa untuk beribadah secara Islam dan kemudian mulai untuk membiasakan diri beribadah secara Hindu. KA yang pada waktu itu masih kecil pun mengikuti apa yang diajarkan padanya. KA mempunyai seorang kakak perempuan yang saat ini menganut agama Hindu dan seorang adik laki-laki yang dianggap KA memiliki pendalaman agama Islam yang lebih mendalam dibanding KA dan kakaknya. Terbiasa untuk hidup dalam keluarga yang memiliki perbedaan agama, KA mengakui bahwa ia dapat saja menjalankan masing-masing ibadah, namun tidak mendalam karena merasa tidak diajari secara menyeluruh mengenai agama-agama tersebut. Ibu memegang peran penting dalam penanaman nilai agama dalam keluarga KA. Terbukti dengan pengenalan agama utama yang dikenali oleh KA adalah agama yang dianut ibunya. Ibu KA sering mengingatkan KA untuk sholat, namun tidak jarang pula mengingatkan KA untuk sembahyang dan mebanten. Disisi lain, ayah KA mengajak KA untuk turut serta dalam sembahyang, namun menurut KA, ayahnya tidak mengajarinya secara mendalam mengenai agama. 1.2 Rumusan Kasus Rumusan dari paparan kasus di atas adalah: a. Bagaimanakah gambaran konflik KA terkait dengan perbedaan agama yang dianut kedua orangtua KA? b. Hal apa yang mempengaruhi KA dalam mengambil keputusan untuk menentukan agama yang akan dianutnya? 6 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan Penelitian a. Mengetahui gambaran konflik diri KA terkait dengan perbedaan agama yang dianut kedua orangtua KA. b. Mengetahui hal yang mempengaruhi KA dalam mengambil keputusan untuk menentukan agama yang akan dianut. Manfaat Penelitian a. Diharapkan penelitian ini dapat berkontribusi dalam keilmuan bidang psikologi, khususnya dalam bidang psikologi perkembangan dan psikologi sosial. b. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran bagi pasangan yang berbeda agama, baik yang akan menikah maupun yang sudah menikah agar dapat membina rumah tangga dan penanaman nilai-nilai agama dalam keluarga. 7

BAB II Metode Pengumpulan Data