mengeluarkan saham baru dan cenderung untuk menggunakan jumlah pinjaman
juga semakin besar.
Menurut Saidi 2004:54 bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap struktur modal. Penelitian tersebut juga didukung oleh Margaretha dan
Lina Sari 2003: 248 dan juga Ricky dan Tjiu 2005:248 dalam penelitiannya menemukan bahwa ukuran perusahaan juga berpengaruh terhadap struktur modal.
Oleh karena itu, terdapat hubungan positif antara ukuran perusahaan dengan leverage. Sedangkan penelitian menurut Ricky dan Tjiu 2005 hasilnya
berbanding terbalik bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terbadap struktur modal. Atribut ini menyatakan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka
akan semakin meningkatkan leverage atau utangnya, demikian juga sebaliknya.
2.3 Profitabilitas Profitability
Menurut Saidi 2004: 50 profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Profitabilitas perusahaan dapat digunakan untuk
mengindikasikan kesehatan perusahaan yang menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba baik hubungannya dengan
penjualan, aset maupun laba bagi modal sendiri. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi memiliki insentif yang lebih besar dalam rangka menarik minat
investor untuk menanamkan modalnya. Investor sangat berkepentingan dengan profitabilitas yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Perusahaan dengan
profitabilitas yang tinggi akan mengurangi tingkat resiko yang dihadapi oleh investor. Dengan demikian, profitabilitas perusahaan yang tinggi akan
memberikan jaminan investasi yang menguntungkan baik berupa return yang tinggi dimasa depan maupun dividen saham yang tinggi.
Atribut ini menjelaskan bahwa perusahan-perusahaan dengan tingkat keuntungan lebih besar mempunyai kecenderungan menggunakan utang lebih
sedikit. Tingkat keuntungan yang tinggi ini digunakan sebagai sumber pendanaan internal perusahaan. Pengamatan menunjukkan perusahaan dengan tingkat
pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil Margaretha, 2003:103. Menurut Saidi 2004: 56 dalam penelitiannya
menemukan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. Penelitian tersebut didukung oleh Ricky dan Tjiu 2005: 36 dan juga Purwanti
2004: 68 menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap stuktur modal. Sebaliknya penelitian yang dilakukan oleh Margaretha 2003 dan Christanti
2006 bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap stuktur modal.
2.4 Struktur Kepemilikan Ownership Structure
Struktur kepemilikn sangat berpengaruh terhadap struktur modal karena struktur kepemilikan merupakan struktur kepemilikan saham, yaitu perbandingan
antara jumlah saham yang dimiliki oleh orang dalam insider dengan jumlah saham yang dimiliki oleh investor Saidi, 2004: 50. Apabila kebutuhan dana
semakin meningkat karena pertumbuhan perusahaan dan dana dari sumber intern sudah digunakan semua, maka tidak ada pilihan lain menggunakan dana lain yang
bersumber dari luar perusahaan baik berupa hutang maupun dengan mengeluarkan saham baru.
Menurut Purwanti 2004: 68 dalam penelitiannya menemukan bahwa struktur kepemilikan mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. Penemuan
tersebut juga didukung oleh Saidi 2004: 56 bahwa struktur kepemilikan mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. Tetapi penelitian menurut Ricky
dan Tjiu bahwa stuktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Pemegang saham dari suatu perusahaan memiliki kepentingan
meningkatkan kesejahteraan mereka. Margaretha dan Lina Sari 2003:242, pembagian kepemilikan ownership dalam suatu perusahaan memiliki peran
penting dalam mempengaruhi struktur modal. Makin besar proporsi pemegang saham mayoritas, maka makin kuat pula pengaruhnya terhadap manajemen
perusahaan dalam menetapkan tingkat hutang.
2.5 Risiko Bisnis Business Risk