Hasil Pengukuran Arus dan Tegangan pada Generator Sinkron
No n rpm
� ���� Jumlah
Lampu �
�
���� �
�
���� Anguler
� 1
359,68 1.7
1 1.1
0.6 37,6
2 2
0.6 1.1
3 3
0.4 1.3
4 4
0.2 1.5
5 5
0.2 1.5
6 427,22
2 1
1.4 0.6
44,7 7
2 0.9
1.1 8
3 0.6
1.4 9
4 0.3
1.7 10
5 0.3
1.7 11
555,1 2.7
1 1.4
1.3 58,1
12 2
1.4 1.3
13 3
0.9 1.8
14 4
0.7 2
15 5
0.5 2.2
16 718,48
3.6 1
2.7 0.9
75,2 17
2 2
1.6 18
3 1.4
2.2 19
4 1.1
2.5 20
5 0.8
2.8 21
892,74 4.6
1 3.5
1.1 93,4
22 2
2.6 2
23 3
2 2.6
24 4
1.5 3.1
25 5
1.3 3.3
Dari Tebel 4.3 terlihat bahwa semakin besar putaran yang dihasilkan generator sinkron nilai tegangan reaktansi
�
�
semakin besar pada setiap lampu. Data perhitungan diambil dari kecepatan 345-860 rpm disebabkan pada kecepatan tersebut nilai arus yang
dihasilkan cukup besar. Sedangkan pada 125-250 rpm nilai arus yang dihasilkan cukup kecil. Untuk menentukan tegangan reaktansi dapat dilihat pada Lampiran IV. Dari data
Tabel 4.3. Data perhitungan nilai tegangan reaktansi pada generator sinkron
Tabel 4.3 dibuat dalam bentuk grafik. Gambar 4.4 menunjukan pengaruh kecepatan anguler
� terhadap tegangan reaktansi �
�
pada generator sinkron.