Latar Belakang Rumusan Masalah

dengan L adalah induktansi, C adalah kapasitansi, dan � adalah frekuensi anguler. Misalnya, pada � = 10 4 rads, induktor 5 mH yang diseri dengan kapasitor 100 µF dapat diganti dengan satu impedansi yang merupakan jumlah impedansi individu. Dengan mengganti Persamaan 2.2 dan 2.3 impedansi induktor tersebut adalah � � = ��L = �50Ω Dan impedansi kapasitor � � = 1 ��C = − � �C = −�1Ω Impedansi ekivalen dari kombinasi seri dari kedua elemen ini adalah � �� = � � + � � = �50 − �1 = �49Ω Sedangkan untuk menghitung sebuah kombinasi paralel digunakan cara yang persis sama dengan cara menghitung tahanan-tahanan paralel, yaitu � �� = �50−�1 �50 − �1 = 50 �49 = −�1,020 Ω Berlakunya kedua Hukum Kirchoff di dalam daerah frekuensi memungkinkan dengan mudah bahwa impedansi dapat dikombinasikan secara seri dan paralel dengan aturan yang sama seperti untuk tahanan listrik [Kemmerly,2005]. B. Hukum Faraday Hukum induksi Faraday menyatakan bahwa GGL gaya gerak listrik induksi � dipengaruhi oleh fluks . Ggl yang timbul antara ujung-ujung suatu loop penghantar berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop penghantar [Tipler,2001]. Secara matematis, fluks magnetik dinyatakan oleh Persamaan 2.4. � = − dΦ dt 2.4 Besarnya fluks magnetik dinyatakan dalam satuan weber Wb yang setara dengan 1Wb = 1T.m 2 . Dari definisi fluks tersebut, dapat dinyatakan bahwa fluks yang melalui loop kawat penghantar dengan N lilitan lebih dari satu dan fluks berubah sebesar ∆Φ � dalam waktu ∆�, besarnya GGL induksi dinyatakan dalam Persamaan 2.5. � = −� ΔΦ � Δ� 2.5 Tanda negatif pada Persamaan 2.5 sesuai dengan Hukum Lens. Dengan bahasa yang sederhana Hukum Lens menyatakan ggl induksi dan arus induksi memiliki arah sedemikian rupa sehingga berlawanan pada muatan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menghasilkan ggl dan arus induksi tersebut [Tipler, 2001]. Apabila perubahan fluks △ Φ terjadi dalam waktu singkat ∆t = 0, maka ggl induksi menjadi � = −� ��� Δ� → 0 ∆� � Δ� = −� ∆� Δ� 2.6 Dengan � adalah ggl induksi volt, N adalah banyaknya lilitan, Δ� � adalah perubahan fluks magnetik wb, dan Δ� adalah selang waktu s. Karena fluks adalah fungsi luas dan rapat medan atau �. � = Φ maka dapat dinyatakan ∆Φ = ∆ �. � 2.7 Jika B tetap, ∆Φ ∆� = � ∆� ∆� perubahan luas sehingga � = −�. � ∆� ∆� 2.8 Jika A tetap Δ� Δ� = � Δ� Δ� perubahan magnetik sehingga � = −�. � Δ� Δ� 2.9 Dari persamaan 2.8 dapat ditentukan besarnya rapat medan magnetik B pada generator sinkron. Diketahui A adalah fungsi luas A= Panjang p x Lebar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI