7
Tabel III. Hasil Uji
Post Hoc LSD
Aktivitas AST Jam ke 0, 24, dan 48
Selang Waktu Jam 24
48 BB
BTB 24
BB BB
48 BTB
BB Keterangan : BB = Berbeda Bermakna p0,05 BTB = Berbeda Tidak Bermakna p0,05
b. Penentuan Waktu Pencuplikan Darah
Penentuan waktu pencuplikan darah bertujuan untuk mengetahui waktu karbon tetraklorida memberikan kenaikan terhadap aktivitas ALT dan AST maksimal dan
Gambar I. Diagram Batang Aktivitas ALT Pemberian CCl
4
2 mLkgBB
Gambar II. Diagram Batang Aktivitas AST Pemberian CCl
4
2 mLkgBB
8 menentukan waktu pencuplikan darah tikus pada perlakuan. Pada tahap orientasi
penetapan waktu pencuplikan darah dilakukan pengukuran pada jam ke-0, 24 dan 48 pada 3 kelompok tikus yang berbeda. Karbon tetraklorida dosis 2 mLkgBB
diinduksikan pada tikus secara i.p. bertujuan untuk melihat aktivitas ALT dan AST pada keadaan normal dan dibandingkan dengan jam ke-24 dan 48 setelah pemberian. Tabel I
menunjukkan bahwa pada jam ke-24 terjadi peningkatan ALT dan AST 184,00 ± 34,35 dan 285,33 ± 28,06 UL paling tinggi jika dibandingkan dengan jam ke-0 47,00 ±
12,01 dan 121,67 ± 18,99 UL dan ke-48 44,00 ± 7,02 dan 126,33 ± 3,38 UL. Data aktivitas ALT dan AST yang didapatkan dianalisis menggunakan uji
Kolmogorov- Smirnov
menunjukkan data terdistribusi normal p0,05 dan analisis dengan
levene test
menunjukkan bahwa variansi data homogen p0,05, analisis statistik dilanjutkan dengan analisis
One Way ANOVA
untuk melihat kebermaknaan perbedaan aktivitas ALT dan AST melalui uji LSD. Hasil statistik menunjukkan aktivitas ALT dan AST yang
berbeda bermakna p0,05 antara jam ke-24 terhadap jam ke-0 dan ke-48, serta hasil yang berbeda tidak bermakna antara jam ke-0 dan ke-48 tabel II dan tabel III. Hasil ini
menunjukkan bahwa pada jam ke-24 setelah pemberian karbon tetraklorida, hati mengalami kenaikan nilai ALT sebesar 4 kali normal dan nilai AST sebesar 2 kali
normal sehingga terjadi kerusakan maksimal pada jam ke-24. Oleh karena itu, jam ke-24 dipilih sebagai waktu pencuplikan darah. Metode ini memiliki kelemahan yaitu tidak
diketahuinya kadar ALT dan AST pada jam ke-0 pada kelompok perlakuan waktu jam ke-24 dan 48 sehingga disarankan orientasi dilakukan pada tikus yang sama untuk jam
ke-0, 24 dan 48.
Hasil Uji Efek Hepatoprotektif Infusa biji
Parinarium glaberimum Hassk.
Penelitian ini menggunakan 6 kelompok perlakuan yaitu kontrol hepatotoksin, kontrol negatif, kontrol infusa dosis 20 gkgBB, dosis rendah 5 gkgBB, dosis sedang 10
gkgBB, dan dosis tinggi 20 gkgBB. Parameter yang digunakan untuk melihat efek hepatoprotektif yaitu adanya penurunan nilai aktivitas ALT dan AST. Berdasarkan hasil
orientasi waktu pencuplikan darah, aktivitas ALT dan AST mengalami peningkatan pada jam ke-24 setelah pemberian karbon tetraklorida, dengan demikian pengambilan darah dilakukan
pada jam ke-24 melalui
sinus orbitalis
setelah induksi karbon tetraklorida. Kemudian dilakukan pengukuran aktivitas ALT dan AST dari serum yang didapat.
9
Tabel IV. Purata Aktivitas ALT±SE dan AST±SE Kelompok Perlakuan
Kelompok ALT UL
purata±SE AST UL
purata±SE Hepatoprotektif
ALT AST
I 243,00 ± 6,75
532,60 ± 9,55 -
- II
44,60 ± 2,83 99,00 ± 7,19
- -
III 51,20 ± 5,05
88,60 ± 4,08 -
- IV
137,20 ± 4,29 303,80 ± 7,76
53,33 52,77
V 99,60 ± 4,13
255,20 ± 20,80 72,28
63,98 VI
69,20 ± 4,85 196,20 ± 3,26
87,61 77,59
Keterangan : I : Kontrol hepatotoksin CCl
4
2 mLkgBB II : Kontrol negatif
Olive Oil
2 mLkgBB III : Kontrol infusa biji
Parinarium glaberimum Hassk.
20 gkgBB IV : Perlakuan Dosis Rendah 5 gkgBB + CCl
4
2 mLkgBB V : Perlakuan Dosis Sedang 10 gkgBB + CCl
4
2 mLkgBB VI : Perlakuan Dosis Tinggi 20 gkgBB + CCl
4
2 mLkgBB SE :
StandarError
Tabel V. Hasil Uji
Post Hoc LSD
Aktivitas ALT pada Kelompok Perlakuan
Kelompok I
II III
IV V
VI I
BB BB
BB BB
BB II
BB BTB
BB BB
BB III
BB BTB
BB BB
BB IV
BB BB
BB BB
BB V
BB BB
BB BB
BB VI
BB BB
BB BB
BB Keterangan : BB = Berbeda Bermakna p0,05 BTB = Berbeda Tidak Bermakna p0,05
10
Tabel VI. Hasil Uji
Post Hoc LSD
Aktivitas AST pada Kelompok Perlakuan
Kelompok I
II III
IV V
VI I
BB BB
BB BB
BB II
BB BTB
BB BB
BB III
BB BTB
BB BB
BB IV
BB BB
BB BB
BB V
BB BB
BB BB
BB VI
BB BB
BB BB
BB Keterangan : BB = Berbeda Bermakna p0,05 BTB = Berbeda Tidak Bermakna p0,05
Gambar III. Diagram Batang Purata Aktivitas ALT Kelompok Perlakuan
Gambar IV. Diagram Batang Purata Aktivitas AST Kelompok Perlakuan
11
a. Kontrol Hepatotoksin