1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Maraknya penggunaan
internet
membuat masyarakat tidak bisa terlepas dari
internet
. Itulah sebabnya di tempat-tempat seperti kampus atau lingkungan kos sudah disediakan fasilitas
hotspot
.
Hotspot
sendiri adalah lokasi dimana
user
dapat mengakses
internet
melalui
mobile computer
seperti laptop atau PDA tanpa menggunakan koneksi kabel. [1]
Perancangan
hotspot
yang menggunakan topologi BSS
Basic Service Set
menyebabkan
client
kurang efektif saat menggunakan fasilitas
hotspot
saat berpindah-pindah lokasi. Masalah yang muncul adalah
user
harus melakukan konfigurasi ulang jika berpindah dari satu
access point
atau AP ke AP yang lain. Hal ini menyebabkan mobilitas serta
reability
dari jaringan
hotspot
tersebut berkurang. Untuk mengatasi hal tersebut maka pada penelitian ini dirancang suatu
sistem
internal wireless roaming.
Sehingga ketika
user
berpindah-pindah,
user
tidak melakukan konfigurasi ulang. [1] Saat ini jaringan
hotspot
di Universitas Sanata Dharma belum menerapkan sistem
Wireless Roaming,
sehingga menyebabkan
client
kurang efektif saat menggunakan fasilitas
hotspot
saat berpindah-pindah lokasi. Selain itu SSID
Service Set Identifier
dan DHCP
Dynamic Host Control Protocol
yang berbeda- beda di setiap
access point
menyebabkan mobilitas serta reliabilitas dari jaringan
2
hotspot
tersebut berkurang. Untuk mengatasi hal tersebut maka diterapkan sistem
Wireless Roaming
agar jangkauan sinyal luas, tetap kuat saat
client
berpindah lokasi dan mudah dalam proses instalasi serta dapat mengintegrasikan semua
access point
menjadi satu kesatuan jaringan
wireless
. Sistem
wireless roaming
juga meningkatkan mobilitas dan reliabilitas dari jaringan
hotspot
tersebut. Untuk membangun sebuah jaringan
hotspot
yang menggunakan sistem
Wireless Roaming
diperlukan pemberian nama SSID yang sama pada tiap-tiap
access point
dan untuk mendukung fasilitas IP otomatis agar menghindari terjadinya segmentasi IP dan memudahkan dalam pendistribusian IP, dilakukan
pembuatan DHCP
server
pada
server hotspot
. Pada
access point
diatur menjadi DHCP
forwarder
yang berfungsi dimana
access point
tidak membagi IP secara DHCP tetapi
access point
hanya bekerja meneruskan DHCP yang dibagikan dari
server hotspot
. [2]
Penelitain yang dilakukan sekarang adalah menganalisis
internal wireless roaming
pada jaringan
hotspot
. Penelitian ini menggunakan satu jaringan dimana penelitian ini berfokus pada analisis menggunakan sistem
internal wireless roaming
dengan menggunakan parameter
throughput
dan
reliability
pada saat
handover.
3
1.2. Rumusan Masalah