10
Gambar 2. 1 Contoh Sederhana Jaringan WLAN [3]
2.2. Topologi Jaringan Wireless
Terlepas dari tipe PHY lapisan fisik yang dipilih, IEEE 802.11 mendukung tiga 3 topologi dasar untuk WLAN
–
Independent Basic Service Set
IBSS,
Basic Service Set
BSS,
dan Extended Service Set
ESS. 2.2.1.
Independent Basic Service Set
IBSS
Independent Basic Service Set
IBSS disebut pula jaringan
wireless
yang menggunakan metode
adhoc
. Sebuah IBSS tidak memerlukan
access point
atau
device
lain untuk mengakses ke sistem distribusi, tetapi hanya melingkupi satu
cell
dan memiliki sebuah SSID.
Client
pada IBSS secara bergantian bertanggung jawab mengirim
beacon
yang biasa dilakukan
access point
. Pada IBSS,
client
membuat koneksi secara langsung ke
client
lainnya, sehingga jaringan jenis demikian disebut jaringan
peer to peer
. [6] Jadi IBSS terdiri dari beberapa mobile station MS yang berkomunikasi
secara langsung satu sama lain tanpa menggunakan
access point
atau koneksi ke jaringan kabel.
11
Gambar 2. 2. Topologi Jaringan IBSS[7]
Hal ini berguna untuk mempercepat dan mempermudah dalam menyiapkan jaringan nirkabel di mana infrastruktur nirkabel tidak ada atau
tidak diperlukan untuk layanan, seperti kamar hotel, pusat konvensi, atau bandara, atau di mana akses ke jaringan kabel dilarang seperti untuk
konsultan di sebuah situs klien. Secara umum, implementasi IBSS mencakup wilayah tebatas dan tidak terhubung ke jaringan yang lebih besar.
2.2.2.
Basic Service Set
BSS
Basic Service Set
hanya terdiri atas satu
access point
dan satu atau beberapa
client
. Sebuah
Basic Service Set
menggunakan mode infrastruktur, yaitu sebuah mode yang membutuhkan sebuah
access point
dan semua trafik melewati
access point
. Tidak ada transmisi langsung
client to client
yang diizinkan. [6]
12
Gambar 2. 3. Gambar Topologi BSS [5]
Setiap
client
harus menggunakan
access point
untuk berkomunikasi dengan
client
lainnya atau dengan
host
yang terdapat pada jaringan kabel. Jadi Komuikasi antara
node
A dan
node
B benar-benar mengalir dari
node
A ke AP dan kemudian dari AP ke
node
B. [6] 2.2.3.
Extended Service Set
ESS
Sebuah
Extended Service Set
ESS didefinisikan sebagai dua atau beberapa
basic service set
BSS yang dihubungkan dengan sebuah sistem distribusi bersama. Sebuah
Extended Service Set
ESS harus memiliki paling sedikit 2
access point
. Semua paket harus melewati salah satu
access point
yang tersedia. [6] Meskipun DS
Distribution System
bisa dibentuk pada semua jenis jaringan khususnya ethernet
Local Area Network
LAN.
Mobile Station
dapat melakukan
roaming
antara AP sehingga dapat mencakup kawasan yang cukup luas.
13
Gambar 2. 4. Jaringan ESS yang terdiri dari beberapa Jaringan BSS [8]
2.3. Internal Wireless Roaming