Perancangan Buku Cerita Bergambar Asma'ul Husna

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ASMA’UL HUSNA

DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2014-2015

Oleh :

Ratih Setianingsih 51911109

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan tugas akhir yang berjudul “PERANCANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ASMA’UL HUSNA” ini dapat diselesaikan tepat pada waktu yang ditentukan.

Adapun laporan ini dibuat dalam rangka untuk melengkapi mata kuliah Tugas Akhir, pada Program Studi Desain Komunikasi Visual. Dalam laporan ini disadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam tulisan ini, maka diharapakan saran dan kritik yang membangun guna menyempurnakan laporan ini.

Dengan segala kerendahan hati, mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan membimbing dalam pembuatan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini. Semoga dapat bermanfaat dan berguna bagi masyarakat, khususnya mahasiswa/i Program Studi Desain Komunikasi Visual.

Bandung, 6 Agustus 2015


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Rumusan Masalah ... 2

I.4 Pembatasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan Peranvangan ... 3

BAB II ASMA’UL HUSNA II.1 Asma’ul Husna ... 4

II.1.1. Pengertian Asma’ul Husna ... 4

II.1.2. 99 Asma’ul Husna ... 5

II.1.3. Manfaat Mempelajari Asma’ul Husna ... 10

II.2 Anak-Anak ... 11

II.2.1 Pengertian dan Perkembangan Psikologi Anak ... 11

II.2.2. Karakteristik Anak-Anak ... 12

II.3 Fenomena Asmaul Husna yang Terjadi pada Anak ... 13

II.3.1. Observasi di Sekolah Dasar ... 13

II.3.2. Minat Anak-Anak pada Asma’ul Husna ... 14

II.3.3. Faktor Penyebab Anak Kesulitan Memahami Asma’ul Husna ... 15

II.5 Analisa ... 15


(4)

II.7 Kesimpulan dan Solusi ... 17

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan ... 18

III.1.1. Tujuan Komunikasi ... 18

III.1.2. Pendekatan Komunikasi ... 18

III.1.3. Materi Pesan ... 19

III.1.3. Gaya Bahasa ... 19

III.1.3. Stategi Kreatif ... 20

III.1.3. Strategi Media ... 20

III.1.3. Strategi Distribusi ... 22

III.2 Konsep Visual ... 24

III.2.1. Format Desain ... 25

III.2.2. Tata Letak ... 25

III.2.3. Tipografi ... 26

III.2.4. Ilustrasi ... 27

III.2.5. Warna ... 28

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI IV.1 Media Utama ... 29

IV.1.1. Sampul Buku ... 29

IV.1.2. Isi Buku ... 30

IV.2 Teknis Perancangan Buku ... 31

IV.3 Media Pendukung dan Promosi ... 32

IV.3.1 X Banner ... 33

IV.3.2. Poster ... 34

IV.3.3. Flayer ... 35

IV.3.4. Flag Chain ... 35

IV.3.5. Stiker ... 36

IV.3.6. Smart Card ... 36

IV.3.7. Pembatas Buku ... 37

IV.3.8. Gantungan Kunci ... 37


(5)

IV.3.10. T-Shirt & Totebag ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39 LAMPIRAN ... 40


(6)

ABSTRAK

PERANCANGAN BUKU CERITA BERGAMBARASMA’UL HUSNA Oleh:

Ratih Setianingsih 51911109

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Asma’ul Husna merupakan salah satu cara bagi umat muslim untuk mengenal

Allah SWT sebagai Tuhannya. Dalam mengenal Allah SWT sebagai Tuhan, tidak dibatasi oleh usia karena sejak bayi terlahir ke Dunia tidak lepas dari proses belajar. Oleh sebab itu, mempelajari pengetahuan terutama mengetahui Sang Pencipta sejak dini merupakan proses belajar yang penting bagi anak. Akan tetapi, masih banyak anak yang belum mengenal dan memahamiAsma’ul Husna. Karena

disebabkan berbagai penyebab sulitnya anak-anak mengenal dan memahami

Asma’ul Husna. Maka dari itu, untuk membantu anak-anak memudahkan dalam

mempelajari dan memahamiAsma’ul Husnadiperlukan solusi yang tepat.

Solusi tersebut adalah mengenalkan Asma’ul Husna kepada anak-anak melalui

cerita bergambar. Sebab anak-anak pada usia ini sedang dalam proses belajar membaca, berhitung, mengenal huruf, angka serta gambar. Oleh sebab itu, untuk memudahkan anak dalam mengenal dan memahami Asma’ul Husna adalah

dengan memberikan informasi melalui media cerita bergambar.


(7)

ABSTRACT

DESIGN BOOK ILLUSTRATED STORY OF ASMA’UL HUSNA By:

Ratih Setianingsih 51911109

Studies Program Visual Communications Design

Asma’ul Husna is a way for Muslims to recognize Allah as his God. In knowing Allah as God, is not limited by age because as a baby born into the World can not be separated from the learning process. Therefore, the study of knowledge especially knowing the Creator from an early age is an important learning process for children. However, there are still many children who do not know and understand Asma’ul Husna. Because of the difficulty is due to various causes children to know and understand Asma’ul Husna. Therefore, to help children make it easier to learn and understand the required Asma’ul Husna right solution. The solution was to introduce Asma’ul Husna to children through illustrated stories. Because children at this age are in the process of learning to read, count, recognize letters, numbers and pictures. Therefore, to facilitate children in identifying and understanding Asma’ul Husna is to provide information through the media picture story.


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Asma’ul Husna merupakan nama-nama lain dari Allah SWT, tidak hanya sekedar nama saja akan tetapi sekaligus menjelaskan mengenai sifat-sifat Allah SWT. Asma’ul Husna berjumlah 99 dan hanya milik Allah SWT. Asma’ul Husna juga merupakan salah satu cara untuk mengetahui dan mengenal Tuhan dalam agama Islam yaitu Allah SWT dengan segala kesempurnaan-Nya. Seorang muslim tentu yakin dan beriman bahwa Allah SWT benar-benar ada akan tetapi belum tentu seseorang yang percaya juga mengenal Tuhan-Nya dengan baik.

Seorang yang beragama Islam serta mengakui bahwa Allah SWT itu ada belum tentu menjadikan dirinya menjadi pribadi yang baik dan benar sebagaimana yang dikehendaki Allah SWT. Hal ini dapat dilihat bahwa di negara Indonesai ini masih banyak orang-orang yang beragama Islam tetapi sikap dan perilakunya belum mencerminkan akhlak seorang muslim yang baik dan benar, contohnya seperti para koruptor, pembunuh, pelaku asusila dan lain-lain. Bahkan tidak hanya orang dewasa akan tetapi juga banyak anak-anak yang melalukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang norma dan moral. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan anak-anak terhadap Tuhan dan agamanya serta banyaknya pengaruh-pengaruh buruk yang terus berdatangan seiring dengan kemajuan teknologi dan komunikasi saat ini. Mengenal Tuhan dengan baik akan memunculkan nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh seorang muslim pada pribadi dirinya. Oleh sebab itu, Rasulullah Saw dalam sebuah hadist telah bersabda :

“Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan

barangsiapa yang mengenal Tuhannya maka ia akan mengenal dirinya.” (HR.

Al-Hakim)

Berdasarkan keterangan tersebut, maka mengenalkan Asma’ul Husna sangatlah penting karena dengan mengetahui dan memahaminya dapat dengan baik mengenal Allah SWT sebagai Tuhan dan juga akan mengenal baik dirinya sendiri


(9)

yaitu seorang yang harus mencerminkan pribadi yang baik dan benar sebagaimana yang dikehendaki Tuhannya dengan menjadi Insan Kamil (manusia yang sempurna) yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw.

Oleh karena itu, pentingnya mengenalkan Asma’ul Husna dan nilai-nilainya sejak kecil agar menumbuhkan keingintahuan untuk terus belajar mengenal dan memahami Allah SWT dalam agama Islam, sehingga kelak setelah dewasa menjadi pribadi yang berkahlak mulia sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasul Saw. Dengan mengenalkan Asma’ul Husna sejak kecil diharapkan anak akan mengetahui jati diri anak-anak dengan baik sehingga tercipta pribadi yang baik pula serta akan membuat anak-anak semakin beriman dan cinta kepada Allah SWT. Akan tetapi tidaklah mudah mengenalkan Asma’ul Husna yang menjelaskan Allah SWT yang ghoib kepada anak-anak, maka dari itu perlu di informasikan melalui media informasi yang diimbangi pemahaman akan Asma’ul Husna yang dapat menarik perhatian atau minat anak-anak agar dapat mudah dipahami.

I.2. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang diatas maka dapat diuraikan permasalahan sebagai berikut:

• Tidak mudah mengenalkan Asma’ul Husna sebab menjelaskan Dzat Allah SWT yang ghaib sehingga anak-anak masih sulit dalam memahami.

• Mengenalkan Asma’ul Husna kepada anak-anak masih sebatas hanya mengetahui saja, tidak diberikan teladan baik pada kehidupan yang nyata.

I.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka dapat diambil rumusan masalahnya yaitu bagaimana mengenalkan Asma’ul Husna yang dapat mudah dipahami oleh anak-anak ?


(10)

I.4. Batasan Masalah

Batasan Masalah difokuskan kepada perancangan media yang dapat mengenalkan

99 Asma’ul Husna melalui teladan Rasululloh Saw, 25 Nabi dan Para Sahabat

yang baik dan benar kepada anak-anak yang berumur 6 tahun sampai dengan 8 tahun dengan tingkat pendidikan Sekolah Dasar.

I.5. Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan media ini, yaitu :

• Agar anak-anak lebih mengenal Allah SWT dan jati dirinya sendiri.

• Memudahkan anak-anak untuk mengetahui dan memahami mengenai Asma’ul Husna serta nilai-nilainya.

• Dengan mengetahui dan memahami Asma’ul Husna, anak-anak diharapkan agar menjadi pribadi manusia yang berakhlak baik dan benar sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw.


(11)

BAB II

ASMA’UL HUSNA II.1. Asma’ul Husna

II.1.1. Pengertian Asma’ul Husna

Asma’ul Husna adalah nama-nama yang indah, nama yang paling baik yang menggambarkan Allah SWT, seperti berdasarkan dalil-dalil Al-Qur’an sebagai berikut;

Pertama, pada Surat Al-‘Araf ayat 180:

“Allah mempunyai nama-nama yang indah, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama itu..”

Kedua, pada Surat Al-Isra’ ayat 110:

“Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Asma’ul Husna..”

Ketiga, pada Surat Thaha ayat 8:

“Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai nama-nama yang paling baik (Asma’ul Husna)..”

Keempat, pada Surat Al-Hasyr ayat 24:

“Dia-lah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk rupa, Yang mempunyai nama-nama yang paling baik (Asma’ul Husna)..”

Berdasarkan dari ayat-ayat tersebut dapat diuraikan bahwa Asma’ul Husna merupakan nama-nama yang indah dan paling bagus yang menggambarkan sifat-sifat Allah SWT, sebagaimana beberapa ulama berpendapat mengenai makna Asma’ul Husna yang sebenarnya yaitu (seperti dikutip Razi, 2006) Asma’ul Husna adalah asma Allah yang disifatkan dengan al-husna (yang paling baik) karena semua nama Allah itu menunjukkan makna (arti) yang baik-baik, sebab sifat yang paling baik, sempurna, paling agung dan paling tinggi adalah sifat-sifat Allah SWT yang ditunjukkan oleh nama-nama tersebut.

Adapun yang menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Asma’ul Husna adalah nama-nama atau sebutan-sebutan yang menunjukkan suatu sifat yang tidak ada


(12)

bandingannya dan termasuk sifat qadim (azali) bukan pemberian manusia tetapi Allah SWT sendirilah yang telah menanamkan Dzat-Nya dengan itu sejak semula dan seterusnya. (Samiy, 2006 h.26)

Asma’ul Husna juga bukan sekedar nama-nama yang paling baik bagi Allah SWT, melainkan nama-nama yang menggambarkan sesuatu yang luar biasa, agung dan mulia yang dibuat oleh Allah SWT untuk mencerminkan keberadaan dan kesempurnaan-Nya. (Khaliq, 2011 h.13)

Maka dapat disimpulkan, secara etimologi Asma’ul Husna berasal dari kata al-asma dan al-husna, al-asma yang berarti nama sedangkan al-husna yang berarti baik. Sedangkan secara istilah, Asma’ul Husna adalah nama-nama, sebutan, gelar Allah SWT yang baik dan agung yang mencerminkan sifat-sifat-Nya. Secara terminologi Asma’ul Husna adalah nama-nama milik Allah SWT yang baik lagi indah untuk menggambarkan kebesaran dan keagungan Allah SWT melalui nama-nama indah-Nya yang sekaligus menggambarkan sifat-sifat Allah SWT. Nama-nama Allah SWT yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik Allah SWT.

Tidak hanya sekedar nama-nama indah yang menggambarkan sifat-sifat Allah SWT tetapi sekaligus menggambarkan keberadaan Dzat Allah SWT yang harus di imani dan di amalkan.

II.1.2. 99 Asma’ul Husna

Berdasarkan dalil-dalil Al-Qur’an yang menyebutkan mengenai Asma’ul Husna telah dijabarkan oleh pendapat para ulama diatas bahwa Asma’ul Husna adalah nama-nama yang paling baik. Dari kata al-asma yang artinya nama-nama menunjukkan bilangan atau jumlah bahwa nama-nama yang dimaksud tersebut tidak hanya satu nama saja melainkan lebih dari satu nama.

Sejak dahulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, meskipun timbul perbedaan pendapat tentang perbedaan jumlah nama, ada


(13)

yang menyebutkan 99 nama, 300 nama, 1001 nama bahkan ada yang menyebutkan 124.000 nama.

Namun setelah perdebatan tersebut akhirnya telah ditemukan dan disepakati oleh ulama lainnya bahwa jumlah atau bilangan yang tepat adalah sembilan puluh sembilan (99) Asma’ul Husna sebagaimana tercantum dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Musa at-Turmudzi, dari Abu Hurairah r.a., ia berkata bahwa Rasululloh saw. Telah bersabda:

“ Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, yaitu seratus kurang satu. Barang siapa menghafalnya (menyebut di luar kepala) niscaya ia akan dimasukkan ke dalam surga. “ (HR. Imam Bukhari)

Nama-nama yang dikemukakan dalam hadist at-Turmudzi itu adalah sebagai berikut;

Tabel II.1 Tabel 99 Asma’ul Husna

Sumber: buku “Rahasia 99 Asmaul Husna”. (17 April 2015)

No. Nama Indonesia

1 Ar Rahman Yang Maha Pengasih

2 Ar Rahiim Yang Maha Penyayang

3 Al Malik Yang Maha Merajai/Memerintah

4 Al Quddus Yang Maha Suci

5 As Salaam Yang Maha Memberi Keselamatan

6 Al Mu`min Yang Maha Memberi Keamanan

7 Al Muhaimin Yang Maha Pemelihara

8 Al `Aziiz Yang Maha Perkasa

9 Al Jabbar Yang Maha Pemaksa

10 Al Mutakabbir Yang Maha Megah, Yang Memiliki

Kebesaran

11 Al Khaliq Yang Maha Pencipta

12 Al Baari` Yang Maha Mengadakan (Membuat,


(14)

13 Al Mushawwir Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya)

14 Al Ghaffaar Yang Maha Pengampun

15 Al Qahhaar Yang Maha Penakluk

16 Al Wahhaab Yang Maha Pemberi Karunia

17 Ar Razzaaq Yang Maha Pemberi Rezeki

18 Al Fattaah Yang Maha Pembuka Rahmat

19 Al `Aliim Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)

20 Al Qaabidh Yang Maha Menyempitkan (makhluknya)

21 Al Baasith Yang Maha Melapangkan (makhluknya)

22 Al Khaafidh Yang Maha Merendahkan (makhluknya)

23 Ar Raafi` Yang Maha Meninggikan (makhluknya)

24 Al Mu`izz Yang Maha Memuliakan (makhluknya)

25 Al Mudzil Yang Maha Menghinakan (makhluknya)

26 Al Samii` Yang Maha Mendengar

27 Al Bashiir Yang Maha Melihat

28 Al Hakam Yang Maha Menetapkan

29 Al `Adl Yang Maha Adil

30 Al Lathiif Yang Maha Lembut

31 Al Khabiir Yang Maha Mengawasi

32 Al Haliim Yang Maha Penyantun

33 Al `Azhiim Yang Maha Agung

34 Al Ghafuur Yang Maha Memberi Pengampunan

35 As Syakuur Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)

36 Al `Aliy Yang Maha Tinggi

37 Al Kabiir Yang Maha Besar

38 Al Hafizh Yang Maha Memelihara

39 Al Muqiit Yang Maha Menjaga

40 Al Hasiib Yang Maha Membuat Perhitungan

41 Al Jaliil Yang Maha Luhur

42 Al Kariim Yang Maha Pemurah


(15)

44 Al Mujiib Yang Maha Mengabulkan

45 Al Waasi` Yang Maha Luas

46 Al Hakiim Yang Maha Maka Bijaksana

47 Al Waduud Yang Maha Mengasihi

48 Al Majiid Yang Maha Mulia

49 Al Baa`its Yang Maha Membangkitkan

50 As Syahiid Yang Maha Menyaksikan

51 Al Haqq Yang Maha Benar

52 Al Wakiil Yang Maha Memelihara

53 Al Qawiyyu Yang Maha Kuat

54 Al Matiin Yang Maha Kokoh

55 Al Waliyy Yang Maha Melindungi

56 Al Hamiid Yang Maha Terpuji

57 Al Muhshii Yang Maha Menghitung Segala Sesuatu

58 Al Mubdi` Yang Maha Memulai

59 Al Mu`iid Yang Maha Mengembalikan Kehidupan

60 Al Muhyii Yang Maha Menghidupkan

61 Al Mumiitu Yang Maha Mematikan

62 Al Hayyu Yang Maha Hidup

63 Al Qayyuum Yang Maha Mandiri

64 Al Waajid Yang Maha Penemu

65 Al Maajid Yang Maha Mulia

66 Al Wahid Yang Maha Tunggal

67 Al Ahad Yang Maha Esa

68 As Shamad Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta

69 Al Qaadir Yang Maha Menentukan, Maha

Menyeimbangkan

70 Al Muqtadir Yang Maha Berkuasa

71 Al Muqaddim Yang Maha Mempercepat

72 Al Mu`akkhir Yang Maha Mengakhirkan


(16)

74 Al Aakhir Yang Maha Akhir

75 Az Zhaahir Yang Maha Nyata

76 Al Baathin Yang Maha Ghaib

77 Al Waali Yang Maha Memerintah

78 Al Muta`aalii Yang Maha Tinggi

79 Al Barru Yang Maha Penderma (Maha Pemberi

Kebajikan)

80 At Tawwaab Yang Maha Penerima Tobat

81 Al Muntaqim Yang Maha Pemberi Balasan

82 Al Afuww Yang Maha Pemaaf

83 Ar Ra`uuf Yang Maha Belas Kasih

84 Malikul Mulk Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta)

85 Dzul Jalaali Wal Ikraam Yang Maha Pemilik Kebesaran dan

Kemuliaan

86 Al Muqsith Yang Maha Pemberi Keadilan

87 Al Jamii` Yang Maha Mengumpulkan

88 Al Ghaniyy Yang Maha Kaya

89 Al Mughnii Yang Maha Pemberi Kekayaan

90 Al Maani Yang Maha Mencegah

91 Ad Dhaar Yang Maha Penimpa Kemudharatan

92 An Nafii` Yang Maha Memberi Manfaat

93 An Nuur Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi

Cahaya)

94 Al Haadii Yang Maha Pemberi Petunjuk

95 Al Badii' Yang Maha Pencipta Yang Tiada

Bandingannya

96 Al Baaqii Yang Maha Kekal

97 Al Waarits Yang Maha Pewaris

98 Ar Rasyiid Yang Maha Pandai


(17)

Dari sembilan puluh sembilan asma tersebut terdapat makna yang sama jika di artikan dalam bahasa Indonesia. Sejak dahulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya akan tetapi yang lebih utama adalah tidak boleh salah dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah.

II.1.3. Manfaat Asma’ul Husna

Mengenal dan mempelajari Asma’ul Husna sejak dini memberikan manfaat besar, (seperti dikutip Samiy, 2006) manfaat mempelajari Asma’ul Husna berdasarkan beberapa sifat-sifat adalah sebagai berikut;

Al-Kariimu : Yang Maha Mulia

Dengan meyakini bahwa Allah SWT itu Maha Mulia, maka akan senantiasa bersifat mulia dan berbuat baik kepada siapa saja. Tidak pernah berbuat jahat kepada orang lain. Menghiasi diri dengan iman dan takwa sehingga menjadi pribadi yang mulia.

Al-Mu`minu : Yang Memberi Keamanan

Pencerminan perilakunya yaitu sebagai manusia biasa tidak boleh mengganggu orang lain seperti usil kepada teman. Jadikanlah setiap orang merasa aman dengan berteman.

Al-Wakiilu : Yang Maha Mengurusi

Dengan keyakinan terhadap Yang Maha Mengurusi, maka harus berusaha keras dalam mengerjakan sesuatu. Setelah itu tawakal (menyerahkan hasilnya kepada Allah). Niscaya Allah akan memberikan hasil yang baik.

Al-Matiinu : Yang Maha Kokoh

Meneladani sifat Al Matiinu berarti dituntut untuk menjadi orang yang kuat dalam berbagai bidang. Kemudian menggunakan kekuatan itu untuk kebaikan. Misalnya membantu Ibu menimba air atau membantu teman yang mengalami kesulitan.

Al-Jaami`u : Yang Mengumpulkan

Meneladani sifat ini berarti harus mampu mengumpulkan atau menghimpun sifat-sifat terpuji dalam diri juga harus mampu bekerja sama dalam kebaikan.


(18)

Pencerminan perilakunya yaitu harus berlaku adil kepada setiap orang. Dituntut menegakkan keadilan meski kepada keluarga atau teman sendiri.

Al-Aakhiru : Yang Akhir

Meneladani sifat ini berarti menyadari bahwa tujuan akhir adalah kembali kepada Allah SWT . Karenanya harus menyiapkan bekal menempuh hari akhir dengan berbuat amal saleh.

Adapun manfaat mempelajari rukun iman sejak kecil diharapakan akan lebih baik sehingga anak akan tumbuh menjadi pribadi manusia yang baik dan benar sesuai Al-Quran dan As-Sunnah. Diantarnya hal pertama yang dipelajari yaitu mempelajari rukun iman pertama Iman kepada Allah SWT, berikut manfaatnya yaitu :

• Semakin cinta dan yakin kepada Allah SWT.

• Memunculkan Prilaku yang senantiasa bersifat mulia dan berbuat baik kepada siapa saja.

• Menghiasi diri dengan iman dan takwa sehingga menjadi pribadi yang mulia. • Selalu berusaha keras dan tawakal dalam mengerjakan sesuatu untuk

mendapatkan hasil yang baik.

• Sadar akan tujuan akhir hidup yaitu kembali kepada Allah SWT sehingga menempuh hidup dengan beramal shaleh. (Khaliq, 2011, h.56)

Maka dapat disimpulkan bahwa dengan mempelajari Asma’ul Husna sejak dini akan memberikan dampak positif bagi anak dan akan menjadikan pribadi anak menjadi manusia yang berakhlak baik dan benar sebagaimana yang dikehendaki Allah SWT yaitu menjadi Insan Kamil. Tidak hanya mendapatkan pahala dengan menghafalnya saja akan tetapi dengan mengamalkannya dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan manusia terutama bagi anak-anak.

II.2 Anak-Anak

II.2.1 Pengertian dan Psikologi Perkembangan Anak

Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentan usia 0-8 tahun (Undang- undang Sisdiknas tahun 2003). Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Mereka


(19)

memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya. (Yusuf, 2005: 88)

Anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan. Dalam hal ini sangat berkaitan erat dengan psikologi perkembangan anak. (seperti di kutip Locke dalam Rameydhian, 2010.h.11).

Tahapan perkembangan psikologi anak dapat dibagi dalam 4 kelompok (seperti dikutip Piaget, 2011.h.13) yaitu:

• Sensorimotorik (02 tahun), bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan medorong mengeksplorasi dunianya.

• Praoperasional (2‐7 tahun), anak belajar menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata‐kata. Tahap pemikirannya yang lebih simbolis tetapi tidak melibatkan pemikiran operasiaonal dan lebih bersifat egosentris dan intuitif ketimbang logis.

• Operational Kongkrit (711), penggunaan logika yang memadai. Tahap ini telah memahami operasi logis dengan bantuan benda konkrit.

• Operasional Formal (12‐15 tahun). kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.

Anak yang berada di kelas awal Sekolah Dasar (SD) adalah anak yang berada pada usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal.

II.2.2 Karakteristik Anak Usia Dini

Anak usia dini memiliki karakteristik yag berbeda dengan orang dewasa, karena anak usia dini tumbuh dan berkembang dengan banyak cara yang berbeda-beda sesuai arahan atau didikan dari oarang tua. Berikut karakteristik anak usia dini sebagai berikut:


(20)

• Memiliki rasa ingin tahu yang besar • Merupakan pribadi yang unik • Suka berfantasi dan berimajinasi • Masa potensial untuk belajar • Memiliki sikap egosentris

• Memiliki rentan daya konsentrasi yang pendek

• Merupakan bagian dari mahluk sosial. (Laili, 2005 hl.8-9)

Karakteristik perkembangan anak pada kelas satu, dua dan tiga SD biasanya pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya. Mereka telah dapat melompat, dapat mengendarai sepeda, dapat menangkap bola dan telah berkembang koordinasi tangan dan mata untuk dapat memegang pensil ataupun benda lainnya. Selain itu, perkembangan sosial anak yang berada pada usia kelas awal SD antara lain mereka telah dapat menunjukkan pengakuannya tentang jenis kelaminnya, telah mulai berkompetisi dengan teman sebaya, mempunyai sahabat, telah mampu berbagi, dan mandiri.

Perkembangan emosi anak usia 6-8 tahun antara lain anak telah dapat mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, telah dapat mengontrol emosi, sudah mampu memahami sedikit demi sedikit situasi di lingkungan sekitarnya dan telah mulai belajar tentang benar dan salah. Untuk perkembangan kecerdasannya anak usia kelas awal SD ditunjukkan dengan kemampuannya dalam mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka, tulisan dan gambar, meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu.

II.3. Fenomena Asma’ul Husna yang Terjadi pada Anak.

II.3.1. Observasi dan Wawancara Anak-Anak di Lingkungan Sekolah Dasar.

Berdasarkan hasil dari observasi dan wawancara anak-anak di lingkungan sekolah dasar MI Al-Istiqomah Katapang di Kab.Bandung pada tanggal 19 Januari 2015, anak-anak dari kelas 1 SD hingga kelas 6 SD lebih banyak yang tidak mengetahui


(21)

dengan baik dan benar tentang Asma’ul Husna. Bagi anak-anak yang duduk di kelas 1 dan 2 lebih banyak yang tidak mengetahui Asma’ul Husna dalam artian tidak hafal secara jumlah baik nama-nama dalam Bahasa Arab ataupun artinya, adapun yang hafal cuma sedikit dan hanya sebatas hafal melalui lagu. Bagi anak-anak yang duduk di kelas 3 dan 4 lebih banyak yang mengetahui namun hanya beberapa nama saja, berdasarkan observasi tidak lebih dari 10 hingga 15 jumlah nama-nama dalam Asma’ul Husna dan masih sebatas pada hafalan belum sampai pada tahap memahami. Dan bagi anak-anak yang duduk di kelas 5 dan 6 sedikit lebih banyak jumlah nama-nama Asma’ul Husna yang diketahui serta lafalan pengucapannya sudah benar tetapi kesulitan dalam memahami dan memaknai Asma’ul Husna.

II.3.2. Minat Anak-Anak Pada Asma’ul Husna

Berdasarkan hasil dari observasi dan wawancara, anak-anak hanya mengetahui Asma’ul Husna melalui pelajaran yang diberikan di Sekolah. Di MI Al-Istiqomah Katapang, bahwa Asma’ul Husna menjadi bagian materi pembelajaran yang tercantum pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak serta para guru mengajarkan anak-anak Asma’ul Husna melalui metode bernyanyi dan bercerita. Cerita yang digunakan adalah cerita Kisah Para Nabi termasuk Nabi Muhammad Saw akan tetapi berdasarkan hasil wawancara kepada para guru, bahwa anak-anak masih banyak yang tidak mengetahui dan memahami makna sebenarnya dari Asma’ul Husna karena anak kesulitan untuk memahami tetapi dalam hafalan anak-anak tidak ada masalah. Oleh sebab itu, dapat diketahui minat anak-anak-anak-anak pada Asma’ul Husna masih kurang karena anak-anak beranggapan bahwa Asma’ul Husna adalah pelajaran yang sulit dan hanya dipelajari di Sekolah.

II.3.3. Faktor Penyebab Anak-Anak Kesulitan dalam Memahami Asma’ul Husna

Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab anak-anak kesulitan dalam memahami Asma’ul Husna, yaitu:


(22)

Faktor Internal (Keluarga)

Peran keluarga sangat penting bagi anak-anak, karena keluarga adalah orang-orang yang paling terdekat dengan anak-anak terutama adalah kedua orang-orang tuanya. Orang tua juga berperan dalam proses pendidikan anak karena kewajiban orang tua salah satunya yaitu memdidik dan menyayangi anak. Dengan mengenalkan Asma’ul Husna kepada anak-anak oleh orang tua di rumah diharapkan anak akan terus mengingat dan memahami pentingnya Asma’ul Husna. Akan tetapi, masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa hal itu tidak perlu karena sudah diajarkan di Sekolah. Oleh sebab itu, minat anak pada Asma’ul Husna lambat laun akan memudar. Sebagai orang tua, pentingnya mengarahkan dan membimbing minat anak-anaknya kepada sesuatu yang baik dan benar.

Faktor Ekternal

Pada kenyataanya buku-buku Asma’ul Husna sudah banyak ditemukan. Dari mulai yang tebal, tipis dari segi halaman. Kemudian dari yang bergambar dan tidak bergambar sama sekali. Akan tetapi, buku-buku yang membahas tentang Asma’ul Husna untuk anak-anak tersebut, masih terbatas pada penjelasan-penjelasan serta visual yang diberikan masih kurang informatif, atau masih sulit untuk dimengerti oleh anak-anak usia 6-8 tahun.

II.4. Analisa

Analisis ini digunakan untuk mengetahui kemana arah media informasi yang dibutuhkan. Dengan mengumpulkan data terbaru yang sudah ada, mengidentifikasi dan mengolah data serta metode kerja yang digunakan dalam pengumpulan data, sumber data yang diperoleh dari buku-buku tentang Asma’ul Husna dan Kisah Nabi Muhammad Saw serta hasil observasi lapangan yang dilakukan. Maka dapat diuraikan analisis sebagai berikut, yaitu:

What

Asma’ul Husna penting dikenalkan kepada anak-anak agar anak-anak lebih mengenal Tuhannya sehingga diharapakan agar menjadi pribadi manusia yang sempurna seperti Nabi Muhammad Saw.


(23)

Who

Target dikhususkan pada anak-anak usia 6-8 tahun karena pada rentang usia ini anak sudah memasuki tahap belajar melalui tulisan, angka dan gambar.

Why

Agar anak-anak yang ingin belajar dan mengetahui Asma’ul Husna dengan disertainya teladan dari Nabi Muhammad Saw diharapkan dapat membantu anak-anak lebih mudah dalam memahaminya.

Where

Di daerah Kota/Kab. Bandung, khususnya di lingkungan yang menjadi pusat kegiatan pelajar.

When

Sejak anak-anak mulai dikenalkan pada Allah SWT dan agama Islam.

How

Memberikan media informasi seperti buku cerita bergambar yang dapat mempermudah dan menarik minat anak-anak untuk membacanya.

II.5. Khalayak Sasaran Geografis

Anak-anak yang menjadi khalayak sasaran di negara Indonesia, Provinsi Jawa Barat.

Demografis

Usia: 6 - 8 tahun, karena pada usia ini anak memasuki tahap belajar melaui tulisan, angka dan gambar.

Jenis Kelamin: Laki-laki dan Perempuan Agama: Islam

Pendidikan: Pelajar dari SD dengan status sosial menengah hingga menengah ke atas, karena anak yang sudah menjadi seorang pelajar akan belajar secara formal dan anak-anak dari kalangan menengah dan menengah atas akan diprioritaskan


(24)

unutuk sekolah oleh orang tua mereka sebab pola pikir orang tua pada status sosial menegah dan menengah ke atas ini mengetahui pentingnya pendidikan bagi anak.

Psikografis

Secara psikografis target audien yang dituju adalah anak-anak yang sedang dalam proses berkembang, dalam rentan usia ini anak-anak sudah memasuki proses belajar melalui tulisan, angka, gambar-gambar untuk merangsang dan melatih daya ingat serta imanjinasi anak-anak.

II.6. Kesimpulan dan Solusi

Mengenalkan Asma’ul Husna merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan pada masa perkembangan anak, melalui cerita teladan dari Nabi Muhammad Saw yang tercermin dalam kehidupan beliau sehingga beliau menjadi manusia yang sempurna sebagaimana yang dikehendaki Allah SWT, selain menanamkan nilai-nilai yang baik dapat membuat seorang anak memiliki rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap agama dan Tuhannya. Menggenalkan Nabi Muhammad Saw kepada anak untuk dijadikan sebagai teladan, dapat digunakan sebagai sarana mendidik dan membentuk kepribadian anak serta nilai-nilai luhur yang ditanamkan pada diri anak melalui penghayatan terhadap makna dan maksud cerita. Dengan demikian, diperlukan sebuah media informasi yang dapat menarik minat anak untuk mengetahui dan mempelajarinya.


(25)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ASMA’UL HUSNA III.1. Strategi Perancangan

Setelah melalukan penelitian kepada salah satu Madrasah Ibtidaiyyah dan berbagai macam buku Asma’ul Husna khusus untuk anak-anak yang telah diterbitkan, maka dapat disimpulkan bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyampaian informasi kepada khalayak sasaran. Maka, strategi perancangan mengangkat pembahasan mengenai Asma’ul Husna yang disampaikan melalui cerita teladan.

III.1.1 Tujuan Komunikasi

Memberikan informasi tentang Asma’ul Husna, yaitu makna sebenarnya dari Asma’ul Husna dengan cara memberikan contoh teladan pada kehidupan nyata melalui Kisah Rasulullah Saw, Para 25 Nabi dan Sahabat. Dengan mengetahuinya, diharapkan khalayak sasaran dapat mudah memahami makna dari Asma’ul Husna tersebut, tidak hanya sekedar mengetahui nama-nama dan artinya saja melainkan juga paham nilai-nilai baik yang terkandung di dalam nama-nama Allah SWT sehingga akan mengenal dengan baik Allah SWT dan Rasul-Nya.

III.1.2 Pendekatan Komunikasi

Pendekatan komunikasi yang dilakukan yaitu dengan memberikan kesan dunia anak-anak yang ceria sesuai dengan khalayak sasaran yaitu anak-anak.

III.1.2.1 Pendekatan Visual

Pendekatan visual yang digunakan untuk memberikan dan memunculkan kesan ceria kepada anak-anak maka menggunakan gaya ilustrasi yang merujuk pada gaya ilustrasi seorang ilustrator asal turki yaitu Osman Turhan. Namun, disesuaikan juga dengan gaya ilustrasi pribadi dengan menampilkan nuansa warna yang hangat dan paduan warna yang dapat menarik perhatian dan minat anak-anak.


(26)

Gambar III.1 Referensi contoh salah satu gaya ilustrasi Osman Turhan

Sumber : http://www.dongenguntukanak.com/mendongeng-untuk-anak-sebelum-tidur-melalui-buku-cerita-bergambar.html ( 16 April 2015 )

III.1.2.2 Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal yang digunakan adalah dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan lugas. Menggunakan kosa kata yang mudah dipahami oleh khalayak sasarance.

III.1.3 Materi Pesan

Butir-butir materi pesan yang akan disampaikan adalah sebagai berikut: • Penjelasan singkat mengenai Asma’ul Husna.

• Penjelasan 99 Asma’ul Husna yang disertai dengan cerita.

• Cerita yang digunakan adalah kisah-kisah pilihan dari kisah Nabi Muhammad Saw, 25 Nabi dan Sahabat.

III.1.4 Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan adalah gaya bahasa yang disesuaikan dengan khalayak sasarans, tidak menggunakan kata-kata yang terlalu formal atau baku. Pada buku ini terdapat banyak kosa kata yang masih asing untuk anak-anak seperti nama-nama Asma’ul Husna yang berbahasa Arab. Oleh karena itu, dibutuhkan peran orang tua atau guru untuk menjelaskan kepada anak dan juga sebagai media untuk mempererat hubungan anak dengan orang tua atau murid dengan guru.


(27)

III.1.5 Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang digunakan adalah dengan memberikan infomasi dari setiap Asma’ul Husna yang disertai dengan cerita dan ilustrasi yang menggambarkan secara singkat dari isi ceritanya. 1 Asma’ul Husna mewakili 1 cerita yang dimuat dalam 1 lembar. Judul yang digunakan dalam buku cerita bergambar ini adalah “99 Hari Mengenal Asma’ul Husna”, dengan subjudul “Kisah Para Nabi dan Sahabat”. Penggunakan judul utama seperti itu, dimaksudkan agar anak dapat mengenal atau mempelajarai Asma’ul Husna dalam 1 hari 1 lembar dan subjudul tersebut dikarenakan cerita yang digunakan adalah cerita yang diambil dari kisah 25 Nabi dan Para Sahabat Rasul Saw. Tidak hanya memuat tentang cerita dan visual saja melainkan juga mencantumkan kutipan ayat-ayat yang berhubungan dengan Asma’ul Husna. Sehingga diharapakan anak dapat mengetahui dan mempelajarinya secara lengkap.

III.1.6 Strategi Media

Strategi yang digunakan dalam media informasi ini adalah dengan menggunakan teori media perancangan primer dan sekunder yaitu media primer merupakan media utama yang memberikan informasi yang lengkap dan sekunder media pendukung terhadap media utama.

Media Utama

Media utama yang digunakan dalam perancangan media informasi Asma’ul Husna ini adalah berupa Buku Cerita Bergambar. Buku Cerita Bergambar merupakan buku yang berisi tentang informasi yang dikemas dalam bentuk cerita disertai dengan visual-visual gambar yang mendukung untuk memudahkan dalam menyampaikan pesan kepada yang membacanya. Adapun yang dimaksud dengan cerita bergambar adalah cerita yang memuat pesan melalui ilustrasi yang berupa gambar dan tulisan yang menjadi satu kesatuan dalam sebuah cerita. (Rothlein Meinbach, 1991 : 90)


(28)

Cerita bergambar juga bermanfaat sebagai suatu metode pembelajaran yang sangat menarik untuk digunakan disebabkan karena dapat meningkatkan minat belajar anak, yaitu mendorong semangat belajar, mudah didapatkan di koran dan toko buku, berisi cerita tentang kehidupan sehari-hari, dan memberikan gaya belajar yang bervariasi. Davis (1997 : 21). Para siswa pada sekolah dasar memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap gambar, dan juga terhadap cerita. Ketertarikan tersebut sangat penting bagi ketercapaian tujuan pembelajaran, sebagaimana yang disampaikan oleh Cris F. Menurutnya, untuk mencapai hasil belajar yang paling efisien adalah dengan menyukai yang dipelajari atau daya tarik pembelajaran itu. Dengan kegiatan pembelajaran yang menggunakan cerita bergambar akan menarik minat anak setidaknya pada keinginan untuk menyimak dan membaca, serta membantu anak memahami yang bersifat abstrak dalam cerita seperti berupa nilai-nilai kejujuran, kesabaran, dan ketaatan beribadah. Oleh karena itu, media utama yang digunakan berupa Buku Cerita Bergambar.

Media Pendukung

a. Smart Card

Merupakan media pendukung yang didesain seperti kartu yang akan disesuaikan jumlah kartunya dengna jumlah setiap Asma’ul Husna yang berfungsi untuk membantu khalayak sasaran mengingat Asma’ul Husna serta untuk menarik perhatian anak-anak.

b. Pembatas Buku

Pembatas Buku merupakan media yang dapat ditempatkan atau digunakan untuk membatasi halaman buku.

c. Gantungan Kunci dan Pin

Gantungan Kunci dan Pin adalah benda yang sangat sering dipakai dan dibawa kemana-mana dan media ini bisa dijadikan sebagai hadiah dari media utama. d. T-Shirt

Media ini digunakan untuk souvenir yang akan dijual selain media utama. Dan juga sebagai hadiah pada event-event tertentu.


(29)

e. Sticker

Stiker merupakan media pendukung yang cukup simple dan mempunyai tempat penebaran atau penyimpanan yang cukup luas dan mnjangkau informasi yang cukup luas.

f. Totebag

Totebag banyak digunakan oleh semua kalangan karena mudah dan sederhana. Media ini bagian dari souvenir yang akan dijual selain media utama.

Media Promosi

Media promosi lebih ditujukan kepada target market yang menjadi sasaran. Bersifat memberikan informasi, membujuk dan mempengaruhi target market untuk membeli media utama. Beberapa media promosi yang digunakan yaitu: a. Poster

Penempatan media poster ditempatkan dimana lokasi tempat penjualan media utama dan tempat-tempat yang banyak dikunjungi segmentasi audience yang menjadi sasaran seperti toko buku dan sekolah.

b. Flyer.

Flyer diberikan lansung kepada target market, pemilihan lokasi ditempat yang banyak didatangi target market seperti sekolah dasar.

c. X Banner

Dipasang pada meja atau letak buku-buku ilustrasi sebagai media utama dipajang dan dipasarkan agar pembeli mudah melihat dari kejauhan.

d. Flag Chain

Dipasanng pada langit-langit ruangan untuk menarik perhatian para pembeli.

III.1.7 Strategi Distribusi

Strategi distribusi untuk menyalurkan produk kepada konsumen dan memaksimalkan efesiensi promosi dilakukan melalui beberapa cara penjualan: • Pendistribusian kesekolah-sekolah

Karena khalayak sasaran adalah anak-anak yang berusia 6-8 tahun, maka pendistribusian lebih disasarkan kesekolah-sekolah melalui kerjasama.


(30)

Pendistribusian melalui distributor retail seperti toko buku.

Tabel III. 1 Tabel Distribusi Media Tahun 2015 Akhir Sumber: pribadi (2015)

Pada bulan Oktober hingga pertengahan bulan November, akan dilakukan promosi dengan penempelan poster dan pembagian flyer di sekolah, sekitar sekolah, dan di toko buku. Bertujuan untuk memperkenalkan tentang buku cergam Asma’ul Husna dan juga mengajak untuk membelinya. Dan juga bersamaan dengan promosi akan mendapatkan harga spesial dengan berbagai souvenir lengkap.

Dalam penjualan media utama yaitu buku cerita cerita bergambar akan dibagi menjadi dua macam paket penjualan, yaitu:

• Paket Ekonomis

Pembeli dapat membeli hanya buku cerita bergambarnya saja seperti membeli buku pada umumnya. Mendapatkan satu stiker dan satu pembatas buku yang terdapat didalam buku tersebut.

• Paket Spesial

Jika pembeli membeli dengan paket ini maka akan mendapatkan buku cergamnya dengan beberapa media pendukung sebagai souvenir seperti totebag, pin, stiker, pembatas buku, smart card dan T-Shirt. Tentunya dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan harga paket ekonomis.


(31)

III.2. Konsep Visual

Konsep visual dalam buku cerita bergambar Asma’ul Husna ini menggunakan gaya visual yang menampilkan gambaran suatu keadaan dari inti cerita dengan mengacu pada buku cerita gambar lainnya yang menceritakan kisah Nabi Muhammad Saw atau Nabi-nabi lainnya diimbangi dengan ilustrasi yang unik dan warna-warna cerah yang dimaksudkan untuk menciptakan rasa menarik dan tidak membosankan. Dengan mengacu kepada buku “99 Nama & Sifat Allah: Mengenal Asma’ul Husna dengan Cerita Berima”.

Gambar III.2 Referensi Buku

Sumber : http://www.goodreads.com/book/show/99-nama-sifat-allah.html ( 17 April 2015 )

Gaya ilustrasi yang digunakan yaitu ilustrasi yang sesuai minat pribadi yang mengambil dari gaya Ilustarasi Osman Turhan, yaitu seorang illustrator buku anak-anak yang berasal dari Turki. Gaya ilustrasinya lebih banyak menggunakan gambaran kartun dengan bentuk-bentuk sederhana yang dipadukan dengan banyak warna.

Gambar III.3 Referensi Contoh Gaya Ilustrasi


(32)

III.2.1 Format Desain

Buku cerita bergambar ini akan dibuat dengan ukuran 24,3 cm x 20,2 cm. Buku menggunakan material sampul hardcover, dan isi menggunakan Art Paper.

III.2.2 Tata Letak/ Layout

Tata letak/layout teks dan gambar ilustrasi pada setiap halaman kurang lebih akan seperti pada gambar III.3 di bawah ini, namun pada setiap halamannya tata letak tersebut bisa berubah-ubah sesuai kondisi dari teks dan gambar ilustrasi yang sedang dibahas.

Gambar III.4 Contoh Penempatan Teks dan Ilustasi Sumber : pribadi (2015 )

Gambar III.5 Nama Asma’ul Husna beserta artinya Sumber : pribadi (2015)

Gambar III.6 Narasi Cerita dan Kutipan Al-Quran Sumber : pribadi (2015)


(33)

Gambar III.7 Ikon untuk membuat pembaca lebih mudah Sumber : pribadi (2015)

Dan dalam cara membaca buku cerita bergambar ini seperti buku pada umunya yang dimulai dari kiri ke kanan.

Gambar III. 8 Referensi Contoh Layout

Sumber : http://www.goodreads.com/book/show/7876298-99-nama-sifat-allah.html ( 16 April 2015 )

III.2.3 Tipografi

Pemilihan huruf yang baik adalah harus mengutamakan tingkat keterbacaan. Selain itu bentuk tipografi juga harus menggambarkan karakter dari pesan yang disampaikan.

Pada perancangan media informasi ini menggunakan tiga jenis huruf yaitu;

1. Porkys

A b c b d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z A B C D E F G H I J K L M N O PQ R S T U V W X Y Z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 . , ? ! ; : ‘ “ & () * # _ -

Huruf ini digunakan pada bagian nama-nama Asma’ul Husna dan nomor. Huruf ini memiliki karakter bentuk yang membulat sehingga memberikan kesan lucu serta penempatan setiap huruf tidak biasanya dengan huruf-huruf yang tegak lurus melainkan dibuat miring sehingga memunculkan kesan unik dan dinamis. Oleh sebab itu, huruf ini digunakan karena cocok untuk anak-anak.


(34)

2. Cinnamon Cake

A b c b d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z A B C D E F G H I J K L M N O PQ R S T U V W X Y Z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 . , ? ! ; : ‘“ & () * # _ -

Huruf ini digunakan pada bagian makna atau arti nama-nama Asma’ul Husna ke dalam Bahasa Indonesia. Pengguanaan huruf berfungsi untuk membedakan dengan nama-nama Asma’ul Husnanya. Bertujuan untuk memudahkan dalam membaca dan huruf ini memiliki karakter bentuk yang sama namun tidak tebal seperti Porky’s melainkan tipis.

3. Aladin

A b c b d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z A B C D E F G H I J K L M N O PQ R S T U V W X Y Z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 . , ? ! ; : ‘ “ & () * # _ -

Huruf ini digunakan pada bagian yang berfungsi sebagai body text yang meliputi bagian cerita dan penjelasan dari Al-Quran. Huruf ini memberikan kesan seperti huruf arabic. Oleh sebab itu huruf ini digunakan untuk memberikan kesan Islami.

III.2.4 Ilustrasi

Illustrasi digunakan dengan maksud membantu memudahkan pembaca untuk memahami pesan yang akan disampaikan yaitu mengenai Asma’ul Husna. Illustrasi di gunakan pada saat menjelaskan bagaimana gambaran singkat dari cerita tersebut sehingga memudahkan pembaca untuk berimajinasi, seperti pada gambar dibawah ini.


(35)

Gambar III.9 Salah satu Ilustrasi Sumber : pribadi (2015)

III.2.5 Warna

Warna yang digunakan harus sesuai dengan isi konten dan karakter yang dibuat serta merujuk pada ketertarikan khalayak sasaran terhadap warna. Karena khalayak sasaran merupakan anak-anak pada usia dini yaitu 6-8 tahun, maka dapat diketahui pada masa ini perlu memberikan stimulus dengan berbagai macam warna yang terang, hangat, solid yang akan didominasi oleh warna-warna primer dan sekunder tanpa menghilangkan kesan ceria.


(36)

BAB IV

MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI 4.1 Media Utama

Media utama Asmaul Husna adalah buku cerita bergambar, dengan ukuran buku 24,3 cm x 20,2 cm, agar buku mudah dibawa kemana-mana tanpa memelurkan tempat yang luas atau besar untuk menyimpan atau meletakkannya juga tidak terlalu kecil karena dimaksudkan agar pembaca dapat nyaman ketika melihat dan membaca buku ini. Material buku menggunakan hard cover laminasi glossy untuk sampul, dan isi buku menggunakan Art paper 260. Pemilihan material tersebut dimaksudkan untuk memberikan kesan tidak murahan dan kualitas yang tahan lama, tidak mudah kotor dan rusak. Selain itu, buku cerita bergambar yang dibuat menggunakan nuansa warna yang ceria untuk menarik minat pembaca. Cerita disesuikan dengan jumlah Asma’ul Husna yaitu 99. Setiap cerita menjelaskan dan menggambarkan masing-masing dari nama-nama Allah SWT tersebut.

4.1.1 Sampul Buku

Gambar IV.1 Sampul depan dan belakang buku cergam Asma’ul Husna Sumber: pribadi (2015)


(37)

Ukuran : 24,3 x 20,2 cm

Material : Hard cover glossy

Teknis : Cetak offset

4.1.2 Isi buku

Gambar IV.2 Isi buku Sumber: pribadi (2015)


(38)

Ukuran : 24,3 x 20,2 cm

Material : Art paper 150 gram

Teknis : Cetak offset

4.2 Teknis Perancangan Buku

Setelah menentukan dan mencari cerita yang tepat untuk menggambarkan setiap

Asma’ul Husna, kemudian dibuat storyline untuk naskah didalam buku.

Selanjutnya membuat sketsa ilutrasi yang dapat menggambarkan narasi cerita. Dari proses sketsa, gambar-gambar tersebut di scan dan di tracing ulang kemudian di warnai secara digital.

Gambar IV.3 Sketsa Ilustrasi Sumber: pribadi (2015)

Gambar IV.4 Ilustasi yang sudah diwarna Sumber: pribadi (2015)


(39)

Setelah perancangan ilustrasi dan pewarnaan selesai, langkah selanjutnya adalah merancang tata letak (layout), untuk menggabungkan gambar dan tulisan (narasi) agar serasi. Perancangan tata letak tersebut masih menggunakan software Adobe Photoshop dan Adobe Illustrator.

Gambar IV.5 Penempatan teks cerita (Layout) Sumber: pribadi (2015)

Memasukan konten teks yang berupa no.urut Asma’ul Husna beserta nama Asma’ul Husna dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab beserta artinya, narasi cerita dan kutipan ayat al-Quran. Dalam membedakannya digunakan jenis-jenis huruf yang berbeda seperti dapat dilihat pada Gambar IV.5. Kemudian dengan memberikan kolom dan ikon sebagai penanda kolom cerita dan kolom agar penempatan lebih teratur dan seimbang dengan ilustrasinya.

4.3 Media Promosi

Dalam penjualan buku, untuk memberitahukan infirmasi mengenai sebuah buku kepada para calon pembeli dibutuhkan media-media yang berfungsi sebagai media promosi sebuah produk. Berikut adalah media-media yang digunakan untuk membantu mempromosikan buku ini.


(40)

4.3.1 X Banner

X-Banner ditempatkan di lokasi penjualan buku, baik di toko-toko buku maupun di stand booth penjualan buku cergam Asma’ul Husna.

Gambar IV.6 X Banner Buku “99 Hari Mengenal Asma’ul Husna” Sumber: pribadi (2015)

Ukuran : 60 cm x 160 cm Material : Synthetic Jerman

Teknis : Digital Printing

4.3.2 Poster

Penggunaan poster untuk memberikan informasi kepada konsumen mengenai dimana buku cergam Asma’ul Husna ini dijual. Poster akan ditempatkan di mading-mading sekolah, terutama di sekolah dasar di wilayah Kabupaten Bandung.


(41)

Gambar IV.7 Poster Buku “99 Hari Mengenal Asma’ul Husna” Sumber: pribadi (2015)

Ukuran : 29,7 cm x 42 cm Material : Art paper 150 gram Teknis : Cetak offset

4.3.3 Flyer

Flayer diberikan langsung pada target market yaitu orang tua. Pemilihan lokasi penyebaran di tempat yang banyak dikunjungi target market seperti toko buku dan sekolah.


(42)

Gambar IV.8 Flyer Buku “99 Hari Mengenal Asma’ul Husna” Sumber: pribadi (2015)

Ukuran : 21 cm x 14,85 cm Material : Art paper 150 gram Teknis : Cetak offset

4.3.4 Flag Chain

Flag Chain digantung di langit-langit atau pondasi ruangan untuk memperindah interior dan menarik para calon pembeli.

Gambar IV.9 Flag Chain Buku “99 Hari Mengenal Asma’ul Husna” Sumber: pribadi (2015)


(43)

Ukuran : 15 cm x 18 cm Material : Art paper 150 gram Teknis : Cetak offset

4.4 Media Pendukung

Media pendukung akan diberikan sebagai souvenir kepada pembeli. Setiap pembeli buku cerita bergambar Asma’ul Husna ini akan diberikan hadiah, yang bertujuan untuk lebih menarik minat konsumen untuk membaca dan membeli buku cerita bergambar Asma’ul Husna ini.

4.4.4 Stiker

Penggunaan stiker dimaksudkan untuk mengingatkan kembali konsumen terutama anak-anak akan buku cerita bergambar Asma’ul Husna, dan sekaligus sebagai daya tarik untuk menarik perhatian temannya ketika melihat stiker Asmaul Husna ini.

Gambar IV.10 Stiker Buku “99 Hari Mengenal Asma’ul Husna” Sumber: pribadi (2015)

Ukuran : 10 cm x 5,5 cm & 5cm x 5cm Material : Kertas Stiker


(44)

4.4.5 Smart Card

Merupakan media pendukung yang didesain seperti kartu yang akan disesuaikan jumlahnya dengan jumlah setiap Asma’ul Husna yang berfungsi untuk membantu khalayak sasaran mengingat Asma’ul Husna untuk menarik perhatian anak-anak.

Gambar IV.11 Smart Card Buku “99 Hari Mengenal Asma’ul Husna” Sumber: pribadi (2015)

Ukuran : 8 cm x 5 cm Material : Art Paper 320 Teknis : Cetak offset

4.4.6 Pembatas Buku

Gambar IV.12 Pembatas Buku “99 Hari Mengenal Asma’ul Husna” Sumber: pribadi (2015)


(45)

Ukuran : 14 cm x 4 cm Material : Art Paper Teknis : Cetak offset

4.4.7 Gantungan Kunci

Gambar IV.13 Gantungan kunci Buku “99 Hari Mengenal Asma’ul Husna” Sumber: pribadi (2015)

Ukuran : 8,3 cm x 9,4 cm Material : Chromo glossy

Teknis : Cetak digital

4.4.9 Pin

Gambar IV.14 Pin Buku “99 Hari Mengenal Asma’ul Husna” Sumber: pribadi (2015)

Ukuran : 8,3 cm x 9,4 cm Material : Chromo glossy


(46)

4.4.10 T-Shirt & Totebag

Gambar IV.15 T-Shirt dan Totebag Buku “99 Hari Mengenal Asma’ul Husna” Sumber: pribadi (2015)

Ukuran : XXS Ukuran : 35 cm x 30 cm Material : Cotton Combad Material : Canvas Teknis : Printing DTG Teknis : Sablon


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Abdul Aziz Abdul Majid. 2001. Mendidik dengan Cerita. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Dr. Musthafa. 2007. 37 Strategi Mendidik Anak. Bandung: Maghfirah Pustaka Samiy Mahmud. 2006. Rahasia 99 Nama Allah yang Indah. Bandung :

PUSTAKA HIDAYAH

Kholiq Abdul. 2012. Rahasia 99 Asmaul Husna. Yogyakarta : One Book

LN. Syamsu Yusuf. 2012. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rustan Surianto. 2009. Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Supriyono Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : ANDI

Sumber Internet:

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2012. Tersedia di : http://kbbi.web.id/ (28 April 2015)

Nurul Laili. 2005. Makalah Karakteristik Anak Usia Dini. Tersedia: http://www.academia.edu/5092555/Makalah-Karakteristik-Anak-Usia-Dini.html (28 April 2015)


(48)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Ratih Setianingsih

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 7 September 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan :

- TK Al – Istiqomah Kab. Bandung, Jawa Barat - SD N 1 Cilampeni Kab. Bandung, Jawa Barat - MTs PPI 60 Katapang Kab. Bandung, Jawa Barat - MA PPI 60 Katapang Kab. Bandung, Jawa Barat

Alamat : Jl. Terusan Kopo Blk Bojong Buah No.15 Rt 01

Rw 03 Desa Pangauban Kec. Katapang Kab. Bandung

Email : ratih.setianingsih@ymail.com


(1)

Ukuran : 15 cm x 18 cm Material : Art paper 150 gram Teknis : Cetak offset

4.4 Media Pendukung

Media pendukung akan diberikan sebagai souvenir kepada pembeli. Setiap pembeli buku cerita bergambar Asma’ul Husna ini akan diberikan hadiah, yang bertujuan untuk lebih menarik minat konsumen untuk membaca dan membeli buku cerita bergambar Asma’ul Husna ini.

4.4.4 Stiker

Penggunaan stiker dimaksudkan untuk mengingatkan kembali konsumen terutama anak-anak akan buku cerita bergambar Asma’ul Husna, dan sekaligus sebagai daya tarik untuk menarik perhatian temannya ketika melihat stiker Asmaul Husna ini.

Gambar IV.10 Stiker Buku “99 Hari Mengenal Asma’ul Husna” Sumber: pribadi (2015)

Ukuran : 10 cm x 5,5 cm & 5cm x 5cm Material : Kertas Stiker


(2)

4.4.5 Smart Card

Merupakan media pendukung yang didesain seperti kartu yang akan disesuaikan jumlahnya dengan jumlah setiap Asma’ul Husna yang berfungsi untuk membantu khalayak sasaran mengingat Asma’ul Husna untuk menarik perhatian anak-anak.

Gambar IV.11 Smart Card Buku “99 Hari Mengenal Asma’ul Husna” Sumber: pribadi (2015)

Ukuran : 8 cm x 5 cm Material : Art Paper 320 Teknis : Cetak offset

4.4.6 Pembatas Buku

Gambar IV.12 Pembatas Buku “99 Hari Mengenal Asma’ul Husna” Sumber: pribadi (2015)


(3)

Ukuran : 14 cm x 4 cm Material : Art Paper Teknis : Cetak offset

4.4.7 Gantungan Kunci

Gambar IV.13 Gantungan kunci Buku “99 Hari Mengenal Asma’ul Husna” Sumber: pribadi (2015)

Ukuran : 8,3 cm x 9,4 cm Material : Chromo glossy Teknis : Cetak digital

4.4.9 Pin

Gambar IV.14 Pin Buku “99 Hari Mengenal Asma’ul Husna” Sumber: pribadi (2015)

Ukuran : 8,3 cm x 9,4 cm Material : Chromo glossy


(4)

4.4.10 T-Shirt & Totebag

Gambar IV.15 T-Shirt dan Totebag Buku “99 Hari Mengenal Asma’ul Husna” Sumber: pribadi (2015)

Ukuran : XXS Ukuran : 35 cm x 30 cm

Material : Cotton Combad Material : Canvas Teknis : Printing DTG Teknis : Sablon


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Abdul Aziz Abdul Majid. 2001. Mendidik dengan Cerita. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Dr. Musthafa. 2007. 37 Strategi Mendidik Anak. Bandung: Maghfirah Pustaka Samiy Mahmud. 2006. Rahasia 99 Nama Allah yang Indah. Bandung :

PUSTAKA HIDAYAH

Kholiq Abdul. 2012. Rahasia 99 Asmaul Husna. Yogyakarta : One Book

LN. Syamsu Yusuf. 2012. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rustan Surianto. 2009. Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Supriyono Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : ANDI

Sumber Internet:

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2012. Tersedia di : http://kbbi.web.id/ (28 April 2015)

Nurul Laili. 2005. Makalah Karakteristik Anak Usia Dini. Tersedia: http://www.academia.edu/5092555/Makalah-Karakteristik-Anak-Usia-Dini.html (28 April 2015)


(6)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Ratih Setianingsih

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 7 September 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan :

- TK Al – Istiqomah Kab. Bandung, Jawa Barat - SD N 1 Cilampeni Kab. Bandung, Jawa Barat - MTs PPI 60 Katapang Kab. Bandung, Jawa Barat - MA PPI 60 Katapang Kab. Bandung, Jawa Barat

Alamat : Jl. Terusan Kopo Blk Bojong Buah No.15 Rt 01

Rw 03 Desa Pangauban Kec. Katapang Kab. Bandung

Email : ratih.setianingsih@ymail.com