Faktor Kunci Sukses Gambaran Umum Usaha Analisis SWAT

Menjadi satu-satunya perusahaan yang bergerak di bidang peternakan lele yang berkualitas, adil dan profitable.

3.2 Misi

a. Menjadi salah satu perusahaan yang menyuplai kebutuhan lele di daerah Jakarta dan sekitarnya b. Membudidayakan lele yang berkualitas tinggi, sehat dan murah c. Menjadi unit UKM yang mampu mensejahterakan masyarakat

4. Faktor Kunci Sukses

Kunci keberhasilan bagi Budidaya Lele ”Mantap Tenan” adalah :  Budidaya menggunakan bibit lele sangkuriang yang merupakan bibit unggul di daerah Jakarta  Keadaan kolam yang strategis yaitu di tengah perkampungan dan cukup luas sehingga mampu menampung banyak lele.  Manajemen keuangan dan sumber daya manusia yang profesional  Disiplin dan bertanggungjawab dalam melaksanakan setiap pekerjaan yang ditanggung

5. Gambaran Umum Usaha

Kami adalah perusahaan yang bergerak dalam budidaya lele. Kami memiliki sumberdaya-sumberdaya manusia yang handal dan memiliki kapabilitas di dalamnya. Dari mulai menejerial, pengembangan, dan teknis lapangan. Untuk tenaga ahli kami memiliki orang yang sudah sangat berpengalaman baik secara teori maupun praktek dilapangan yang kami peroleh sebagai keterampilan yang diwariskan oleh keluarga kami yang sudah mengelola usaha ini turun temurun sehingga sudah tidak diragukan lagi kemampuan dan pengalaman kami dalam budidaya dan pemanfaatan lele ke depan.

6. Analisis Pesaing

6.1 Pesaing

Banyaknya petani yang membudidayakan lele di daerah sekitar Jakarta tetapi tidak membuat kami pesimis karena faktanya lele yang dikonsumsi sehari-hari masih disuplay dari Jakarta sehingga suplay dari Jakarta sendiri masih kurang.

6.2 Resiko atau Hambatan

Resiko yang dipertimbangkan dalam memulai dan mengembangkan usaha ini adalah :  Hama penyakit yang ada ketika budidaya berlangsung.  Tingkat mortalitas yang tinggi. Kedua resiko ini dapat diminimalisir dengan cara perawatan yang baik dan benar oleh ahlinya.

7. Analisis SWAT

 Kelebihan 1. Masih tingginya permintaan pasar terhadap lele terlihat dari mahalnya harga lele di pasar. 2. Suplay lele yang berasal dari luar Jakarta terutama lele dari luar kota 3. Semakin banyaknya peminat ikan lele dilihat dari berkembangnya warung pecel lele  Kekurangan 1. Jauhnya jarak antara tengkulak dengan tambak menambah biaya transportasi. 2. Angka penyusutan penjualan yang dikarenakan jauhnya jarak ke tengkulak sehingga banyaknya lele yang mati membuat pengurangan nilai produksi.  Ruang kesempatan yang tersedia 1. Banyaknya penjual lele di pasar menjadi nilai tambah karena berarti lele masih mudah dalam pemasaran. 2. Belum banyaknya pengembangan hasil produk pakan berbahan dasar lele menjadi wilayah olah sendiri.  Hambatan dan penanggulangannya 1. Banjir menjadi ancaman besar terhadap segala jenis tambak tidak terkecuali lele. Untuk itu sudah jelas kami mencari lahan yang aman dari banjir. 2. Hama seperti luak dan ular menjadi penting untuk dikhawatirkan karena dapat menurunkan jumlah produksi. Untuk itu kami menanggulanginya dari membuat pagar hingga mengadakan jebakan guna mengurangi jumlah kerugian yang dihasilkan karena kemungkinan terserang oleh hama ini. 3. Penyakit juga biasa meyerang perikanan. Untuk itu kami menganggap penting untuk menganalisis kualitas air dan kemungkinan tumbuhnya penyakit dikarenakan adanya bibit penyakit, juga persiapan lahan yang matang menjadi salah satu faktor pendekatan terhadap penyerangan penyakit ini. Kami juga mengadakan pemeriksaan rutin terhadap lele dikarenakan kemungkinan terserang wabah juga besar sehingga penting untuk segera ditanggulangi  Analisis pengembangan 1. Karena permintaan pasar masih sangat tinggi terhadap lele, untuk pengembangan lahan dalam jumlah besar pun masih dirasa memungkinkan. Dengan diciptakannya frenchise peternakan lele yang nantinya kita hanya bermodalkan bibit yang kita produksi sendiri sehingga kita dapat menjual hasil bibit, peralatan dan pangan terhadap orang yang mengikuti frenchise kita. 2. Menciptakan pasar sendiri juga dinilai penting guna melewati batas equlibrium penjualan dengan cara mengolah hasil pembudidayaan. Jadi produk olahan yang dapat dikonsumsi secara instan yang tenaga ahlinya diambil dari Institute Pertanian seperti tim ahli pembudidayaan yang juga kami ambil dari perguruan tinggi tersebut. 3. Menciptakan momentum dan prestis dari produk lele, juga menjadi trik marketing kami. Dengan trik ini tertancap pada benak konsumen bahwa lele merupakan makanan yang bernilai tinggi.

8. Analisis Keuangan