59
Bab 4 Peristiwa
Lat i han 1
1. Buatlah cerita pendek berkenaan dengan kehidupan seseorang dengan sudut penceritaan
orang ketiga 2. Tukar cerpen yang Anda tulis dengan teman
sebangku untuk saling mengomentari cerpen yang sudah dibuat masing-masing, terutama
Anda pasti sependapat bahwa membaca cerpen dan novel menyenangkan. Tapi, membaca drama juga tak kalah asyiknya. Mau tahu bagaimana serunya? Bacalah
penggalan teks drama di bawah ini berkaitan dengan pemilihan katakalimat, gaya
bahasa Anda juga dapat saling memberikan masukan untuk perbaikan cerpen agar lebih
baik dan menarik 3. Bacakan cerpen yang sudah Anda tulis tersebut
dengan suara yang jelas dan mimikekspresi yang sesuai dengan isi cerpen
B. Menel aah Drama
Tuj uan Pem bel aj ar an
Pada subbab ini, Anda akan menggunakan komponen kesastraan teks drama pelaku dan perwatakan, dialog dan
perilaku, plot dan konflik untuk menelaah karya sastra drama.
Setelah mempelajari subbab ini, Anda diharapkan dapat menceritakan isi drama, membahas unsur-unsur drama tema,
penokohan, konflik, dialog, dan membahas kekhasan bentuk pementasan, dialogdialek, kostum, adat, alur, dan lain-lain.
Di Balik Sinar Suram
Karya : Marx Carverhl Judul Asli : Vergane Glirie
Pria : Menyedihkan sekali. Nona sudah lama
bekerja di sini? Bintang : Ya, dapat dikatakan begitu. Di sini
aku termasuk golongan angkatan tua. Sudah lima tahun aku di sini. Waktu
itu aku bermaksud menjadi seorang aktris film.
Pria : Sekarang masih bisa, bukan?
Bintang : Aku tak berhasrat lagi. Dalam masa lima tahun, aku diperas terus-menerus
dan sesudah itu aku tidak diperlukan lagi. Gadis-gadis peraga cantik-cantik
yang aku lihat di luar itu selalu berusaha mencari kesempatan mengejar karier
mereka melihat arloji. Tapi maaf, Saudara harus pergi sekarang karena
mereka akan segera ke sini. Pria
: Siapa mereka itu? Bintang : Pemimpin produksi, sutradara, para
penulis skenario, dan Bapak Ateng Sujanggo sendiri.
Pria : Bolehkah aku menjumpai mereka di
tempat ini? Bintang : Terserah Saudara, namun aku tak dapat
menjamin Saudara berkesempatan untuk berbicara dengan dia.
Pria : Aku harus berbicara dengan dia. Lagi
pula, aku tak tahan lagi untuk nongkrong di ruang tamu yang pengap itu.
Bintang : Baiklah, aku harap Saudara bersikap tenang. Saudara boleh tunggu di sana
menunjuk ke pintu kiri – Pria ke pintu berdiri dengan tangannya pada gagang
pintu Pria
: Aku akan duduk di kursi dekat pintu itu keluar. Bintang kembali ke meja
kerjanya Pintu terbuka lagi Pria
nongol ke dalam . Jadi, nona bernama
Bintang Purwasari?
Di unduh dari : Bukupaket.com Di unduh dari : Bukupaket.com
60
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMAMA Kelas XI Program Bahasa
Bintang : Ya, begitulah namaku Pria
: Nama yang bagus – Bintang – pintu tertutup lagi
Bintang menarik napas
. Menggeleng-gelengkan kepala, tersenyum terus mengambil buku
catatannya . Momon Ringgo masuk
dari kiri. Rusuh, rebut, tegap, terlalu yakin kepada diri sendiri, sifat tak
sabar, selalu punya komentar terhadap segala sesuatu
. Bintang : Selamat pagi, kalau julukan itu ditujukan
kepadaku Ringgo : Kepada siapa lagi ucapanku ditujukan
di pagi seindah ini? Nona Purwasari, rasanya sudah berabad-abad kita tidak
pernah bertemu. Apakah gerangan kerjamu pada malam-malam sesudah jam
kerja? Mengapa tak pernah kaujenguk aku untuk menyaksikan koleksi prangko
di rumahku? Bintang : Mungkin karena aku tidak pernah
tertarik pada prangko? Dan mungkin juga aku tidak tertarik padamu.
Ringgo : Mari, mari Manis, aku tidak bersungguh-
sungguh, bukan? Berapa hari yang lalu saja aku menceritakan pada Ateng
Sujanggo bahwa … Bintang : Kau tidak perlu menceritakan apa-
apa kepadanya, Momon Ringgo. Mulutku masih sempurna untuk
mengatakannya Ringgo
: Oke, oke. Kau tahu cara yang terbaik, tapi seandainya kau memerlukan seorang
kawan … Omong-omong apa maksud rapat itu sebenarnya?
Bintang : Kau tak membaca surat yang diajukan kepadamu?
Ringgo : Tentu saja aku membacanya, tapi …
Bintang : Bapak Ateng Sujanggo masih kurang puas dengan skenario film “Di Balik
Sinar Suram” yang sudah dalam proses shooting itu
Ringgo : Ada
apa lagi dengan dia? Kemarin saja dia begitu antusias
Bintang : Biar saja, tapi Bapak Ateng Sujanggo berpendapat bahwa para penyusun
skenario kurang berhasil menyusun penyelesaian cerita.
Ringgo : Justru itu Ia bermaksud mengubahnya
selagi masih sempat. Ringgo
: Waduh Bapak Ateng Sujanggo, kau hanya bikin tambah kerjaan saja.
Berusaha menyembunyikan emosinya saat itu tengah dibuka
. Slamet Jimbo baru kembali dari luar negeri. Tidak
cocok dengan perfilman di sini? Sinis? Mudah tersinggung, kurang puas
dengan perkembangan film di sini. Namun, begitulah seorang seniman,
pelamun, dan peramal impian. ……………………………………………………
Ringgo : Wah, Slamet Jimbo.
Jimbo : Selamat pagi, Nona Purwasari. Selamat
pagi, Saudara Momon Ringgo. Ringgo
: Sebut Ringgo saja, itu lebih baik dan mudah.
Jimbon : Terima kasih. Berapa lama waktu yang harus dibuang untuk rapat ini. Aku
sibuk dan tidak banyak punya waktu. Sepanjang pagi baru saja satu opname
kami selesaikan. Menjengkelkan sekali keadaan aktris paling bertingkah
yang pernah kujumpai dalam dunia perfilman. Macan betina, ya, betul-
betul perempuan jahat. Ringgo
: Menurut kau, barangkali. Jimbon
: Ia membangkang saja setiap instruksi yang kuberikan, aku sutradaranya.
Sok acuh tak acuh terhadap segala petunjuk, malah tersenyum masa
bodoh untuk kemudian bertindak sesuka hatinya saja.
Ringgo : Kalau saja kita dapat membuat film tanpa perempuan.
Jimbon : Itulah, sampai setiap hari, ratusan kali
aku berpikir begitu. Bunyi telepon, Bintang segera menerimanya
.
Di unduh dari : Bukupaket.com Di unduh dari : Bukupaket.com
61
Bab 4 Peristiwa