AKTIVITAS PEMBELAJARAN Modul GP Sosiologi KK I

37 c. Melakukan refleksi

E. LATIHAN KASUS TUGAS

Beradasarkan konsep kearifan lokal yang telah dipelajari dalam kegiatan pembelajaran ini, analisislah kearifan lokal di lingkungan tempat tinggal atau sekolah anda. F. RANGKUMAN Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai: suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup; pandangan hidup way of life yang mengakomodasi kebijakan wisdom dan kearifan hidup. Kearifan lokal itu tidak hanya berlaku secara lokal pada budaya atau etnik tertentu, tetapi dapat dikatakan bersifat lintas budaya atau lintas etnik sehingga membentuk nilai budaya yang bersifat nasional. Model pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal mengandung arti peletakan nilai-nilai setempat lokal sebagai input penanggulangan masalah sosial seperti kemiskinan. Nilai-nilai setempat lokal tersebut merupakan nilai-nilai sosial yang menjadi cerminan dari masyarakat yang bersangkutan. Nilai-nilai tersebut meliputi kegotong- royongan, kekerabatan, musyawarah untuk mufakat, dan toleransi tepa selira. G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT Setelah kegiatan pembelajaran, Anda dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini : 1. Apa yang Anda pahami setelah mempelajari materi kearifan lokal dan pemberdayaan? 2. Pengalaman penting apa yang Anda peroleh setelah mempelajari materi materi kearifan lokal dan pemberdayaan? 3. Apa manfaat materi perilaku materi kearifan lokal dan pemberdayaan terhadap tugas Anda? 4. Apa rencana tindak lanjut Anda setelah kegiatan pelatihan ini? 38 Kegiatan Pembelajaran 3: PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK

A. Tujuan

Melalui Informasi, diskusi, kerja kelompok, guru dapat mengidentifikasi prinsip-prinsip penusunan Penelitian Tindakan Kelas PTK B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan Pengertian PTK 2. Menjelaskan pentingnya PTK 3. Menjelaskan Tujuan dan Manfaat PTK 4. Mengidentifikasi Karakteristik PTK 5. Mengidentifikasi Prinsip PTK

C. Uraian Materi 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Pada awalnya, penelitian tindakan action research dikembangkan dengan tujuan untuk mencari penyelesaian terhadap problema sosial termasuk pendidikan. Penelitian tindakan diawali oleh suatu kajian terhadap suatu masalah secara sistematis Kemmis dan Taggart, 1988. Hasil kijian ini dijadikan dasar untuk menyusun suatu rencana kerja tindakan sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Kegiatan berikutnya adalah pelaksanaan tindakan dilanjutkan dengan observasi dan evaluasi. Hasil observasi dan evaluasi digunakan sebagai masukkan melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada saat pelaksanaan tindakan. Hasil refleksi kemudian dijadikan landasan untuk menentukan perbaikan serta penyempurnaan tindakan selanjutnya. Beberapa pendapat tentang Penelitian Tindakan Kelas sebagai telah diuraikan oleh Supardi dan Suhardjono 2011: 17-18 dengan uraian sebagai berikut: