Merefleksikan Selera Anak Child’s Tastes

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2017 47 anak. Keterampilan guru dalam menyediakan lingkungan belajar akan berpengaruh terhadap kegiatan anak di dalam lingkungan belajar tersebut, baik dalam berinteraksi, bereksplorasi, bereksperimen maupun melakukan berbagai kegiatan kreatif lainnya. Untuk dapat mewujudkan sebuah lingkungan belajar yang sesuai harapan, maka lingkungan belajar tersebut perlu dikembangkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Merefleksikan Selera Anak Child’s Tastes

Secara sederhana maksudnya adalah bahwa lingkungan belajar harus menarik bagi anak.Oleh karena itu dalam penyediaan dan pengemasan lingkungan belajar tersebut harus dipertimbangkan karakteristik, perasaan, minat, dan dinamika belajar anak. Artinya, lingkungan belajar yang diciptakan perlu diselaraskan dengan tahapan-tahapan perkembangan dan cara - cara khas belajar anak TK developmentally appropriate learning environment. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru baik dari sudut aktivitas yang disediakan maupun dari sudut dukungan fasilitas. 1 Sudut Aktivitas yang Disediakan Aktivitas yang disukai anak adalah aktivitas belajar melalui bermain atau dengan bantuan permainan. Suasana yang diciptakan dapat merujuk kepada suasana seperti di rumah, sehngga anak-anak menikmatinya dengan rasa santai dan terhindar dari berbagai tekanan yang dapat menyebabkan stres. Aktivitas yang dilakukan anak akan berhasil jika di dukung oleh guru yang memiliki kemampuan berkomunikasi secara baik dengan anak-anak, serta memiliki rasa empati dan kesabaran yang memadai. Namun perlu diingat bahwa segala aktivitas yang dirancang bukan hanya untuk kegiatan belajar, melainkan juga untuk kebutuhan istirahat, makan bahkan untuk keperluan tidur siang bagi sekolah yang memiliki jam belajar cukup panjang. 2 Sudut Dukungan Fasilitas Terdapat sejumlah saran agar dukungan fasilitas lingkungan belajar dapat sesuai dengan selera anak, dengan memperhatikan: a Pilihan Warna Anak-anak sangat menyukai warna-warna yang kontras dan mencolok karena lingkungan belajar itu disediakan untuk anak, maka pilihan warna hendaklah mendahulukan selera anak. Sebaiknya warna PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2017 48 2 dinding kelas, warna berbagai media dan ruangan sumber belajar menggunakan warna-warna yang tepat. b Pilihan Bentuk Bentuk-bentuk yang khas sangat menarik bagi anak di samping dikemas melalui warna. Para pendidik hendaklah kreatif dalam mencari bentuk dan menciptakan karakter tokoh-tokoh yang ingin disediakan pada lingkungan belajar. Perlu diperhatikan juga bahwa kemampuan tokoh dan bentuk mewakili pesan-pesan pembelajaran yang diharapkan, sehingga tokoh dan bentuk yang dipilih harus diseleksi berdasarkan kriteria yang tepat. c Pilihan Ukuran Ukuran biasanya berhubungan dengan panjang, pendek, tinggi dan rendah. Para pendidik hendaknya mampu memilih atau membuat segala fasilitas yang ukurannya menarik bagi anak. Pertimbangkan perasaan, emosi dan kemampuan fisik-motorik serta latar belakang anak. Misalnya pada permainan menaiki tangga, jika terlalu tinggi, anak akan cenderung merasa khawatir celaka, tetapi jika terlalu rendah anak akan cenderung tidak mau melakukannya karena terlalu mudah, sebaiknya sediakan yang berukuran sedang sesuai dengan ukuran anak. Bagi pendidik yang penting adalah pertimbangkan kemampuan anak untuk mampu terlibat dengan fasilitas yang disediakan. d Pilihan Bobot Anak-anak akan menghindari suatu fasilitas belajar yang terlalu berat bagi mereka. Begitu pula sebaliknya, anak-anak akan meninggalkan fasilitas belajar yang terlalu ringan. Misalnya jika benda ditujukan untuk melatih motorik kasarhalus, sebaiknya dipertimbangkan bobotnya sesuai dengan kemampuan anak. Sebagai contoh anak ingin diajak menyiram bunga, maka isilah ember sekiranya anak dapat membawanya. e Variasi Pilihan Adanya variasi kondisi dan fasilitas berupa area-area belajar maupun kelengkapan sarananya akan sangat baik dalam mengundang selera anak. Fasilitas belajar yang kaya dan bervariasi akan lebih memungkinkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan anak. PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2017 49 b. Prinsip Berorientasi pada Optimalisasi Perkembangan dan Belajar Anak Prinsip yang berorientasi pada optimalisasi perkembangan dan belajar anak, mengandung arti bahwa perkembangan dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai, terbaik, dan bermakna bagi kehidupan anak. Lingkungan belajar seperti ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1 Dapat mengembangkan seluruh dimensi perkembangan anak secara holistik menyeluruh. 2 Tidak hanya mengarahkan aktivitas belajar anak sesaat, tetapi mengarahkan anak menjadi pembelajar sepanjang hayat long life learner. Mengkondisikan anak mencintai belajar dan mengembangkan kemampuan belajar untuk belajar selanjutnya learning to learn. 3 Dapat mendukung pengembangan intelektual anak yang lebih mantap. Saat ini sedang populer istilah quantum learning yaitu lingkungan belajar yang dapat mempercepat dan sekaligus memudahkan kemampuan mengingat kembali segala pengalaman belajar yang telah dilaluinya secara mudah dan menyenangkan. 4 Secara akademik, lingkungan belajar yang diciptakan dapat mengembangkan kemampuan dasar akademik yaitu menulis, membaca dan berhitung calistung secara lebih bermakna. 5 Dapat menciptakan suasana dan aktivitas belajar yang menyenangkan, nyaman, aman, lebih alamiah. Suasana atau lingkungan belajar dikelola dengan pendekatan belajar melalui bermain learning through play. Anak merasa seperti tidak belajar, padahal banyak sekali yang sedang mereka pelajari. 6 Lingkungan belajar yang diciptakan senantiasa memperhatikan berbagai teknik penyajian yangbercirikan, mulai dari yang dikenali anak menuju kepada yang belum dikenali anak, mulai dari yang konkrit menuju kepada yang abstrak serta mulai dari yang dekat ke yang jauh.

c. Prinsip Berpijak pada Efisiensi Pembelajaran