rb rb
r
1
2
2.7. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten bila pengukuran dilakukan dua kali
atau lebih. Ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Adapun langkah-langkah yang perlu diperhatikan
adalah : 1.
Menyajikan alat pengukur kepada sejumlah responden lalu dihitung validitas itemnya. Item yang valid dijadikan satu sedang yang tidak dibuang
2. Membagi item-item yang valid menjadi dua bagian
3. Skor untuk masing-masing item pada setiap belahan dijumlahkan
4. Menkorelasi skor total belahan satu dengan skor total belahan kedua
5. Mencari reliabilitas untuk keseluruhan item dengan yang diperoleh dengan:
Rumus Spearman Brown:
Dimana : r = reliabilitas internal seluruh instrumen
rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua 6.
Membandingkan hasil perhitungan dengan angka kritik tabel korelasi nilai -r untuk menentukan korelasi yang signifikanreliabel.
2.8. Uji Kecukupan Data
Dalam menguji data, apakah data yang kita seberkan kepada responden cukup, untuk itu perlu pengujian dengan rumus Bernouli sebagai berikut :
2 2
2
e pq
Z N
Dimana : N
= Jumlah data yang dibutuhkan E
= Angka absolut dari kesalahan yang diterimaerror, angka yang digunakan sebesar 5 = 0.05
α = Tingkat signifikan = 0.95
Z = Nilai distribusi normal
P = Proporsi juumlah yang benar
q = Proporsi jumlah yang salah
2.9. Penelitian Terdahulu
Oleh : Suwandi 0332010268
Judul : “ Analisis Implementasi Program Kesehatan Dan Keselamatan
Kerja K3 Dan perangkingan Hazard Dengan Pendekatan Risk Assesment “ Study Kasus : PT. PJB Unit Pembangkit Gersik, 2008
Abstraksi : Evaluasi atau audit terhadap implementasi program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja K3 merupakan kegitan rutin yang harus dilakukan oleh pihak manajemen di setiap perusahaan. Hasil dari audit tersebut akan memberikan
gambaran mengenai kekurangan yang perlu diperbaiki atau keberhasilan implementasi program K3 yang didasarkan hanya pada parameter output jumlah
kecelakaan yang terjadi kurang obyektif karena tidak mempertimbangkan proses yang ditempuh untuk mendapatkan output tersebut.
Audit internal yang dilakukan oleh PT. PJB Gersik, selama ini menekankan pada parameter banyaknya kecelakaan kerja dan cheklist yang
digunakan bersifat umum sehingga belum dapat menunjukkan secara obyektif sejauh mana pencapaian program implementasi.
Dalam penelitian ini dikembangkan model pengukuran keberhasilan implementasi program K3 yang menggabungkan parameter jumlah kecelakaan
yang terjadi pada proses implementasi program K3. Selain itu juga dilakukan identifikasi dan perangkingan hasards dengan Risk Assesment di unit Pembangkit
Listrik. Hasil dari penelitian ini adalah pencapaian tingkat implementasi program
K3 di PT. PJB Gersik sebesar 88.7. Nilai ini mengindikasikan bahwa kategori implementasi program K3 adalah hijau. Sedangkan level implementasi program
K3 di PT. PJB Gersik berada pada level 2. 13 tiga belas sumber bahaya telah diidentifikasikan dalam penelitian ini, ada empat sumber bahaya yang mendapat
rangking 2 dua, 5 lima lainnya mendapat rangking 3 tiga, 3 tiga sumber bahaya mendapat rangking 4 empat dan sisanya mendapat rangking 5 lima.
2.10. Metode-Metode Lain