GEDUNG BARU DPR RI” di atas, yang mana sebagai ikon, mana sebagai indeks dan mana sebagai simbol tersebut hanya sebatas subjektifitas peneliti,
bukan menjadi sesuatu yang mutlak, karena hal ini kembali lagi kepada sudut pandang khalayak yang memaknai karikatur PROYEK GEDUNG BARU
DPR RI” pada situs Matanews.com sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
3.3 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar. Hal ini
disebabkan adanya penerapan metode kualitatif, selain itu semua yang dikumpulkan kemungkinan menjadi jawaban terhadap objek yang diteliti.
Analisis data dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan model semiotik dari Charles Sanders Pierce, yaitu sistem tanda sign dalam karikatur yang
dijadikan korpus sample dalam penelitian, dikategorikan kedalam tanda dengan acuannya yang dibuat oleh Charles Sanders Pierce terbagi kedalam
tiga kategori yaitu ikon icon, indeks index dan simbol symbol. Dalam semiotik model yang digunakan dapat berasal dari berbagai ahli, seperti
Saussure, Pierce dan sebagainnya. Pada penelitian ini yang akan digunakan adalah model semiotik milik Pierce karena adanya kelebihan yang dimiliki
yaitu tidak mengkhususkan analisisnya pada studi linguistik. Dengan studi semiotik penelitian dapat memakai gambar dan pesan yang
terdapat dalam karikatur “PROYEEK GEDUNG BARU DPR” serta membentuk berbagai pemaknaan terhadap karikatur ini. Karikatur
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
“PROYEEK GEDUNG BARU DPR” akan diinterpretasikan dengan cara mengidentifikasi tanda-tanda yang terdapat dalam setiap penggambaran
karikatur, untuk mengetahui makna yang ada dalam karikatur tersebut. Untuk mengetahui hubungan antara tanda, penggunaan tanda dan realitas
eksternal dapat dilakukan dengan menggunakan model semiotik dari Pierce. Sistem tanda gambar, warna, perilaku non verbal dan atribut pendukung
yang digunakan sebagai indikator pengamatan dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif karikatur “PROYEK GEDUNG
BARU DPR RI” pada rubrik karikatur “Om Kedip” di situs “MATANEWS.COM” edisi Senin, 11 April 2011.
Terkait dalam penelitian ini, untuk mengetahui isi pesan dalam sebuah karikatur, peneliti mengamati signs atau system tanda yang tampak dalam
sebuah karikatur, kemudian memaknai dan menginterpretasikannya dengan menggunakan metode semiotik Pierce, yang terdiri dari :
1. Obyek
Adalah gambar atau karikatur itu sendiri. Obyek dalam penelitian ini adalah karikatur “PROYEK GEDUNG BARU DPR RI” pada rubrik
karikatur “Om Kedip” di situs “MATANEWS.COM” edisi Senin, 11 April 2011.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Sign
Adalah segala sesuatu yang ada dalam gambar karikatur tersebut. Sign dalam penelitian ini adalah gambar Telinga seorang laki-laki sebagai
Anggota Dewan yang disumbat oleh sebatang kayu, serta seorang laki-laki kecil bernama Om Kedip dengan membawa megaphone.
3. Interpretant
Adalah tanda yang ada dalam benak seseorang tentang obyek yang dirujuk sebuah tanda. Interpretant dalam penelitian ini adalah hasil
interpretasi dari peneliti.
Berdasarkan obyeknya Peirce membagi tanda atas icon ikon, index indeks, dan symbol simbol. Ketiga kategori tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut: 1.
Ikon Icon Adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya
bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan. Ikon
dalam karikatur yang dimuat di situs Matanews.com adalah Telinga seorang laki-laki sebagai Anggota Dewan yang disumbat oleh sebatang
kayu. Dan seorang laki-laki kecil dengan membawa megaphone yaitu Om Kedip ikon rubrik karikatur dalam situs Matanews.com. Gambar gedung
DPR RI yang berbentuk dua kubah berwarna hijau, batang kayu yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menyumbat Telinga Anggota Dewan, kacamata, baju jas hitam, megaphone yang dipakai Om Kedip untuk meneriakan kata Batalkan
2. Indeks Index
Adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau
tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. Indeks dalam karikatur situs Matanews.com adalah sebuah kata dan tulisan yang ada dalam
gambar karikatur tersebut seperti tulisan “Proyek Gedung Baru DPR RI” pada batang kayu dan kata “Batalkan” yang diserukan oleh Om Kedip
sebagai protes. Baloon Text berbentuk gerigi tajam bertuliskan Batalkan Garis atau serat kayu. Retakan pada bagian tengah kayu, Efek suara pada
megaphone. 3.
Simbol Symbol Adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara
penanda dengan petandanya. Hubungan diantaranya bersifat abitrer atau semena, hubungan berdasarkan konvensi perjanjian masyarakat. Simbol
dalam karikatur yang dimuat di situs Matanews.ccom ini adalah Latar belakang gambar Berwarna Biru, Warna coklat pada batang kayu. Warna
Merah pada tulisan Batalkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian dan Penyajian Data
4.1.1 Pemaknaan Terhadap Karikatur “PROYEK GEDUNG BARU DPR
RI”
Karikatur “PROYEK GEDUNG BARU DPR RI” yang menjadi objek penelitian ini dimuat pada rubrik Om Kedip situs Matanews.com edisi 11 April
2011. Gambar yang mengangkat tentang proyek pembangunan gedung baru Dpr yang menghabiskan dana trilyunan rupiah ini. Dimana dalam gambar ini
menggambarkan Telinga seorang laki-laki sebagai Anggota Dewan dengan disumbat oleh sebatang kayu ini adalah dengan menggunakan tanda berupa
karikatur, berikut dengan gambar ekspresi wajah, isyarat tangan dan atribut-atribut lain sebagai pendukung kejelasan karikatur tersebut.
Karikatur yang diberi judul “PROYEK GEDUNG BARU DPR RI” tersebut adalah sebagai suatu reaksi atau refleksi terhadap fenomena yang sedang
berkembang dan menonjol ditengah masyarakat dalam waktu dekat ini yaitu Proyek Pembangunan Gedung Baru Dpr Ri yang penuh dengan polemik serta
mendapat protes dari banyak pihak, karena proyek tersebut menghabiskan dana jutaan rupiah. Hal ini digambarkan dari bentuk image dan citra dari gambar
karikatur tersebut. Rencana pembangunan gedung baru DPR masih menuai
polemik. Diduga, dalam proses pembangunan yang akan menghabiskan dana sekitar Rp 1 triliun.
Pembangunan gedung baru DPR sepertinya cuma akal-akalan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.