Latar setting Unsur Suara Audio Model talent Peraga Props Latar setting Pengetahuan Adanya Tokoh Utama Dalam Iklan Yaitu Seorang Anak

4. Latar setting

Latar adalah tempat atau lokasi dimana pengambilan gambar shotting ketika adegan tertentu dalam iklan berlangsung. Lokasi tersebut dipilih berdasarkan tema iklan. Pada iklan layanan masyarakat UMKM versi bengkel di televisi mengambil lokasi di sebuah perusahaan, perkampungan, tempat bermain kartu, bengkel dan kantor koperasi.

5. Gambar visual

Unsure gambar atau tampilan yang bisa dilihat pada iklan di televisi merupakan stimulus yang merangsang perhatian khlayak dalam menerima kehadiran sebuah proyek, dan diharapkan khlayak akan lebih mudah menerima dan mempersepsikan makna yang disampaikan.

2.1.6. Media televisi

Iklan bagaikan sebuah dunia magis yang dapat mengubah komoditas kedalam situasi gemerlap yang memikat dan mempesona, sebuah system yang keluar dari imajinasi dan muncul ke dalam dunia nyata melalui media. Televisi merupakan media yang paling disukai oleh pengiklan. Hal tersebut disebabkan keistimewaan televisi yang mempunyai unsure audio dan visual. Sehingga para pengiklan percaya bahwa televise mampu menambah daya tarik iklan dibanding media lain. Televisi juga diyakini sangat berorientasi mengingatkan khlayak sasaran terhadap pesan yang disampaikan. Televisi merupakan media dari jaringan komunikasi dengan cirri- ciri yang dimilki oleh komunikasi massa. Televisi lahir karena perkembangan teknologi semakin maju. Sebagai media massa yang muncul belakangan dibandingkan media cetak, televisi baru berperan selama tiga puluh tahun. Televisi ini sendiri lahir setelah adanya penemuan teknologi, seperti telepon, telegraf, fotografi serta rekaman suara. Terlepas dari itu, pada kenyataannya media televisi dapat dibahas secara mendalam, baik dari segi isi pesan maupun penggunaannya Kuswandi, 1996 : 6 . Bukti keefektifan televisi sebagai media beriklan disebabkan oleh beberapa kekuatanyang dimiliki media televisi, sebagaimana dinyatakan oleh Kasali 1992 : 121 sebagai berikut : 1. Efensiesi Biaya Banyak para pemasang iklan memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersial atau non komersial. Salah satu keunggulannya adalah kemampuan menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas. Jutaan orang menonton televisi secara teratur. Televisi tidak hanya menjakau khalayak sasaran yang dapat dicapai oleh media lainnya, tetapi juga khalayak yang tidak tejangkau oleh media cetak. 2. Dampak yang kuat Keunggulan lainnya adalah kemampuan menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen atau penonton, dengan tekanan pada sekaligus dua indera, yitu pengelihatan dan pendengaran. Televisi juga mampu menciptakan kelenturan bagi pekerjaan-pekerjaan kreatif dengan mengkmbinasikan gerakan, suara, kencantikan , warna, drama dan humor. 3. Pengaruh yang kuat Televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khlayak sasaran. Sebagian besar masyarakat meluangkan waktunya di depan televisi, sebagai sumber berita, hiburan dan sarana pendidikan. Sebagai calon pembeli lebih percaya pada perusahaan yang mengiklankan produknya di televisidari pada tidak sama sekali, sebab hal itu merupakan cerminan dari bonafiditas. Dari beberapa pendapat di atas tampak bahwa televisi merupakan media komunikasi iklan yang efektif dan efesien. Hal ini dilihat dari beberapa factor misalnya efensiensi biaya, dampak yang dihasilkan dari iklan sangat kuat dan juga pengaruh yang dihasilkan dari media televisi juga sangat kuat. Hal ini yang membuat para pengiklan berbondong- bondong menggunakan televisi sebagai saran pengiklanan, dan juga perkembangan teknologi yang sangat cepat membuat iklan melewati televisi lebih menarik.

2.1.7. Teori SOR

Teori yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah teori S – O – R Stimuli – organism – Respons . Menurut teori ini, efek yang di timbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian pesan dan reaksi komunikan. Unsure-unsur dalam model ini adlah : 1. Pesan Stimuli , merupakan pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Pesan yang disampaikan tersebut dapat berupa lambing atau tanda 2. Kominkan Organism , merupakan keadaan komunikan disaat menerima pesan. Pesan yang disampaikan oleh komunikator diterima sebagai informasi, dan komunikan akan memperhatikan informasi yang disampaikan komunikator. Perhatian disini diartikan bahwa komunikan akan memperhatikan setiap pesan yang disampaikan, melalui tanda dan lambing. Selajutnya, komunikan menciba untuk mengartikan dan memahami setipa pesan yang disampaikan oleh komunikator. 3. Efek Respon , merupakan dampak daripada komunikasi. Efek dari komunikasi adalah perubahan perilaku Effendy, 1993 : 253 Efenndy 2000 : 254 mengutipakan pendapat Hovland, Janis dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap ada tiga variable penting, yaitu : perhatian, pengertian, penerimaan. Secara sistematis digambarkan sebagai berikut Organisme - Perhatian - Pengertian - Penerimaan Stimulus Respons Gambar 2.1 : Gambra Teori S – O – R Pada gambar diatas menunjukan bahwa perubahan sikap tergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komuikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan, kemampuan komunikan mengerti tentang stimulus atau pesan ada setelah sebelumnya komunikan menerima dan mengolah pesan tersebut, selanjutnya maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. Dalam penelitian ini, peneliti hanya melihat perubahan efek kognitif saja. Isi pesan iklan layanan masyarakat “ Program UMKM versi bengkel “ merupakan stimulus yang jika selanjutnya diterima oleh pemirsa televisi masyarakat warga kota Surabaya maka warga kota Surabaya akan dapat dengan mudah memahami apa saja yang di maksud penambahan pengetahuan pada isi iklan layanan masyarakat tersebut.

2.2. Kerangka Berpikir

Berkembang pesatnya dunia periklanan di Indonesia tidak terlepas dari peran televisi. Munculnya televisi dengan iklan televisinya berhasil menggeser posisi iklan media cetak dan radio. Kelebihan iklan televisi adalah lebih banyak informasi yang diberikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat lebih paham dan mengerti tentang isi iklan yang ditayangkan di televisi tersebut. Salah satu iklan televisi yang terus dimunculkan adalah iklan departemen koperasi yaitu iklan UMKM program P3KUM yitu iklan yang berisi tentang pembinaan usaha yang ditujukan untuk masyarakat menengah kebawa, yang melatar belakangi program P3KUMtersebut adalah karena saat ini masyarakat yang tergolong dalam masyarakat menengah ke bawah mengalami kesulitan jika akan membuka suatu usaha. Salah satu kesulitan tersebut adalah mengenai modal usaha yang belum mereka miliki , maka dari itu pemerintah menyelenggarakan program pemberian bantuan memalui program UMKM yaitu melaui program P3KUM. Program P3KUMdiselenggarakan karena badai krisis ekonomi yang mulai terjadi di Indonesia pada pertengahan 1997 yang telah menerpa hamper seluruh perusahaan terbukti dengan ditutupnya beberapa perusahaan. Selain berdampak terhadap perusahaan badai krisis juga berdampak langsung pada karyawan yitu terjadi Pemutusan Hubungan Kerja PHK sehingga menjadi pengangguran. Kebanyakan jumlah pengangguran sekarang berasal dari lulusan sekolah yang tidak mempunyai pengalaman tapi mereka ingin bekerja, tapi kebanyakan yang dibutuhkan sekarang yang mempunyai pengalaman sehingga kesempatan kerja mereka kecil atau tidak ada sehingga mereka menjadi pengangguran.. Dalam rangka mengatasi dampak yang pengangguran, Departemen Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mengambil beberapa tindakan, diantaranya adalahan menyelenggarakan program P3KUM yang disosialisasikan dalam iklan yang ditayangkan di televisi. Melalui program P3KUM diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memberikan peluang untuk membuka usaha sendiri. Dengan adanya tayangan Iklan Layanan Masyarakay di media televisi tersebut mengenanai program P3KUM maka diharapkan membawa dampak bagi masyarakat, yitu : a. Dampak kognitif, yaitu kemampuan memahami seseorang atau pemeirsa untuk menyerap atau memahami iklan P3KUM melahirkan pengetahuan bagi pemirsa. b. Dampak peniruan yitu pemirsa diharapkan pada tren actual yang ditayangkan televisi yaitu mampu membuka usaha sendiri dengan bantuan koperasi. c. Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang telah ditayangkan iklan layanan masyarakat di televisi yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi dalam penelitian ini hanya melihat efek kognitifnya saja. Hal ini didasarkan karena media massa lebih besar dan dirasa lebih dapat memberikan pengaruh pada pengetahuan atau kognisi khalayak. Maka dapat ditarik suatu indicator penelitian dalam tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya tentang iklan layanan masyarakat “UMKM - Program P3KUM versi bengkel “ oleh Departemen Koperasi ditelevisi yaitu dari gaya atau dari model iklan, dialog yang disampaikan oleh model iklan, pesan iklan, karakter dari model iklan, alat, gambar yang digunakan, dan setting iklan. Untuk lebih jelasnya, dapat diterangkan melalui bagan dibawah ini : Masyarakat Surabaya pemirsa televisi - Perhatian - Pengertian - Penerimaan Stimulus yang berupa isi pesan iklan layanan masyarakat “ Program P3KUM “ Departemen Koperasi di televisi Tingkat pengetahuan tentang iklan layanan masyarakat P3KUM versi bengkel di televisi : a. Tinggi b. Sedang c. Rendah Gambr 2.2 : Kerangka Berpikir Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Iklan Layanan Masyarakat ” Program P3KUM versi Bengkel “ di televisi

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.1. Definisi Operasional

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui tingkat pengetahuan pengangguran tentang iklan layanan masyarakat UMKM di televisi. Pengangguran sendiri adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja secara optimal. Untuk lebih mempermudah pengukurannya, maka definisi operasional dari tingkat pengetahuan pembaca adalah sebagai berikut : Tingkat pengetahuan merupakan derajat atau tingkat pengetahuan dari masyarakat Surabaya sebagai pemrisa televisi dalam menerima informasi atau pesan tentang iklan layanan masyarakat UMKM, yang dinyatakan melalui pernyataan verbal setelah diberikan pertanyaan meliputi isi pesan dari iklan tersebut yang terdiri dari: 1. Meningkatnya jumlah penggangguran Karena badai krisis ekonomi berdampak langsung pada karyawan yaitu terjadi Pemutusan Hubungan Kerja PHK sehingga menjadi pengangguran 2. Minimnya ketersediaan lapangan pekerjaan Selain banyaknya pengangguran juga semakin meningkatnya perusahaan yang gulung tikar yang mengakibatkan berkurangnya jumlah ketersediaan lapangan pekerjaan 28 29 3. Keahlian yang dimiliki Banyak masyarakat yang mempunyai keterampilan tetapi tidak memiliki modal untuk membuka suatu usaha guna memanfaatkan keahliannya tersebut 4. Program koperasi Melalui program UMKM tersebut pemerintah memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk membuka usaha mikro, kecil dan menengah melalui koperasi 5. Keuntungan menjadi anggota koperasi Banyak keuntungan yang didapat dengan menjadi anggota koperasi salah satunya adalah memperoleh bantuan dana pinjaman untuk membuka suatu usaha. Adapun unsur-unsur iklan yang terdapat dalam iklan UMKM adalah sebagai berikut :

1. Unsur Suara Audio

Adalah suara dari orang belakang layar yang mengisi suara pada iklan UMKM. Seperti : suara orang-orang yang ditampilkan dalam iklan tersebut.

2. Model talent

Adalah model atau orang dari iklan UMKM yaitu juru parkir, satpam, orang yang mencari pekerjaan, pengurus koperasi, beberapa ibu-ibu yang sedang berbelanja, seorang satpam dan beberapa orang yang mengajukan pertanyaan kepada pengurus koperasi. 30

3. Peraga Props

Peralatan – peralatan yang digunakan ntuk mendukung pengiklan sebuah produk. Fungsi utama alat peraga ini harus merefleksikan karakter, kegunaan dan keuntungan produk, seperti logo, kemasan dan cara penggunaan suatu produk. Dalam iklan layanan masyarakat UMKM di televisi, seperti motor, bengkel, koran, pulpen serta kartu.

4. Latar setting

Latar adalah tempat atau lokasi dimana pengambilan gambar shotting ketika adegan tertentu dalam iklan berlangsung. Lokasi tersebut dipilih berdasarkan tema iklan. Pada iklan layanan masyarakat UMKM versi bengkel di televisi mengambil lokasi di sebuah perusahaan, bengkel dan kantor koperasi.

5. Gambar visual

Unsur gambar atau tampilan yang bisa dilihat pada iklan di televisi merupakan stimulus yang merangsang perhatian khalayak dalam menerima kehadiran sebuah proyek dan diharapkan kahalayak akan lebih mudah menerima dan mempersepsikan makna yang disampaikan.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya tentang iklan layanan masyarakat UMKM di media televisi diukur dengan alternatif pilihan yang dinyatakan dalam jumlah skor atas pertanyaan atau kuesioner yaitu : 31 1. Tahu skor 2 2. Tidak tahu skor 1 Maka selanjutnya diberikan batasan-batasan dalam menentukan lebar interval dari pertanyaan yang akan dijawab yaitu tinggi, sedang, dan rendah dengan menggunakan rumus : diinginkan yang jenjang rendah skor te tinggi skor ter interval   1. Skor terendah diperoleh melalui hasil perkalian dari pemberian skor dengan nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah keseluruhan item yang terdapat dalam kuesioner 2. Skor terendah diperoleh melalui hasil perkalian dari pemberian skor dengan nilai terendah dikalikan dengan jumlah keseluruhan item yang terdapat dalam kuesioner 3. Jenjang yang diinginkan sebanyak 3, yang selanjutnya dijadikan dalam bentuk tingkat pengetahuan yaitu tinggi, sedang, rendah. Jadi jenjang yang ditemukan disini yang digunakan untuk melihat bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya tentang iklan layanan masyarakat ”UMKM” di televisi. Jumlah pertanyaan yang terkait dengan tingkat penegtahuan masyarakat Surabaya tentang iklan layanan masyarakat ”UMKM” di televisi, maka dalam penelitian ini disediakan 33 pertanyaan dengan perhitungan sebagai berikut: 32 5 , 7 3 23 3 23 46 3 1 23 23x2 interval       x Jadi batasan skor dalam lebar interval tingkat pengetahuan adalah rendah, sedang, dan tinggi yaitu : a. Kategori penilaian rendah bila jumlah skor antara 23 - 29 b. Kategori penilaian sedang bila jumlah skor antara 30 - 37 c. Kategori penilaian tinggi bila jumlah skor antara 38 - 46

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk Surabaya yang menganggur, berKTP dan bertempat tinggal di Surabaya. Sementara masyarakat dalam penelitian ini adalah pemirsa televisi yang bertempat tinggal di Surabaya dan pada usia produktif. Populasi dalam penelitian berjumlah 91158 orang Data BPS 2008.

3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari masyarakat minimal berusia 17 tahun yang bertempat tinggal di kota Surabaya. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai 33 sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data Sugiyono, 2003:60 Jumlah sampel akan dihitung dengan menggunakan rumus Yamane yaitu sebagai berikut : 1 Nd N n 2   Keterangan : N = Populasi n = Jumlah sampel. d = Presisi derajat ketelitian 10. 1 = angka konstan 1 0,1 91158 91158 n 2   2 911580,1 91158 n  = 99,99 ≈ 100 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang responden.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh langsung dari responden berdasarkan data primer dan data sekunder. Yang dimaksud data primer adalah data yang berupa jawaban dari kuisioner yang diberikan kepada para responden sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari buku-buku penunjang, internet dan literatur. 34

3.4. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terhadap iklan layanan masyakarat UMKM, maka peneliti akan menggunakan tabel frekuensi untuk menggambarkan data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang diisi oleh responden. Selanjutnya, data yang diperoleh dari hasil kuesioner akan diolah untuk dideskripsikan. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan terdiri dari: mengedit, mengkode, dan memasukkan data tersebut dalam tabulasi data untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif setiap pertanyaan yang diajukan. Data yang didapat dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus : 100   N F P Keterangan : P : Persentase Responden F : Frekuensi Responden N : Jumlah Responden Dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh apa yang diinginkan peneliti dengan kategori tertentu. Hasil perhitungan selanjutnya dilampirkan dalam tabel yang disebut tabulasi agar mudah diinterpretasikan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Setelah krisis ekonomi dan pemulihan berjalan selama tujuh tahun, beberapa studi telah menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tidak hanya mengandalkan peranan usaha besar, dan UMKM terbukti mempunyai ketahanan relatif lebih baik dibandingkan usaha dengan skala lebih besar. Tidak mengherankan bahwa baik pada masa krisis dan masa pemulihan perekonomian Indonesia saat ini, UMKM memiliki peranan yang sangat strategis dan penting ditinjau dari berbagai aspek. Pertama, jumlah industrinya yang besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi. Kedua, potensinya yang besar dalam menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bila dibandingkan dengan investasi yang sama pada usaha dengan skala lebih besar. Ketiga, kontribusi UMKM dalam pembentukkan PDB cukup signifikan. Keempat, memiliki sumbangan kepada devisa negara dengan nilai ekspor yang cukup stabil. Untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi, telah diupayakan perbaikan dan pengembangan di berbagai sektor, terutama sektor UMKM apalagi dicanangkannya tahun 2005 sebagai tahun micro banking. Usaha ini dikerjakan bersama-sama antara pemerintah dan Bank Indonesia sebagai bank sentral. Meskipun menurut UU 231999 dan dirubah dengan UU No 32004 BI tidak diperkenankan berperan sebagai financing agent, BI masih tetap berperan aktif sebagai konsultan, promotor dan fasilitator bagi pemberdayaan UMKM. 36 37

4.2. Penyajian Data dan Analisa Data

4.2.1. Identitas Responden

Identitas responden yang dimaksud adalah data-data yang diperoleh berdasarkan karakteristik responden yang meliputi : jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan pekerjaan, selengkapnya tertera pada tabel berikut : Tabel 4.1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin n=100 No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase 1 Laki – laki 73 73 2 Perempuan 27 27 Total 100 100 Sumber : Kuesioner Responden Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini mempunyai jenis kelamin laki – laki dengan jumlah sebanyak 73 orang atau sebesar 73 dan sisanya juga terdapat responden yang mempunyai jenis kelamin perempuan dengan jumlah sebanyak 27 orang atau sebesar 27. Hal ini dikarenakan memang kaum laki – laki sangat susah untuk mencari pekerjaan, selain itu dengan banyaknya waktu dirumah mereka bisa menimati iklan tersebut di sela – sela kesibukannya. Tabel 4.2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia n=100 No Usia Jumlah Prosentase 1 17 - 22 tahun 19 19 2 23 - 28 tahun 35 35 3 29 - 34 tahun 25 25 4 34 tahun 21 21 Total 100 100 Sumber : Kuesioner Responden 38 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah berusia 23 hingga 28 tahun dengan jumlah sebanyak 35 orang atau sebesar 35. Selanjutnya juga terdapat responden yang berusia 29 hingga 34 orang dengan jumlah sebanyak 25 orang atau sebesar 25 dan sisanya adalah responden yang berusia 34 tahun dengan jumlah sebanyak 21 orang atau sebesar 21 dan responden yang berusia 17 hingga 22 tahun dengan jumlah sebanyak 19 orang. Banyaknya responden yang berusia 23 hingga 28 tahun tersebut dapat disebabkan karena pada usia ini seseorang telah memiliki kemampuan berpikir yang lebih sempurna dan ditunjang oleh sikap pandangan yang lebih realistis terhadap lingkungannya disamping itu juga karena pada usia tersebut seorang pengangguran kebanyakan sudah mempunyai anak sehingga apa yang telah untuk mendapatkan pekerjaan sangat sulit, dan mereka juga sudah kebanyakan berada dirumah. Tabel 4.3. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir n=100 No Pendidikan Jumlah Prosentase 1 SLTP 39 39 2 SLTA 42 42 3 S1 19 19 Total 100 100 Sumber : Kuesioner Responden Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pendidikan SLTA dengan jumlah sebanyak 42 atau sebesar 42 responden, sedangkan yang memiliki pendidikan SLTP berjumlah 39 atau sebesar 39 responden kemudian responden yang memiliki pendidikan S1 sebanyak 19 atau 39 sebesar 19 responden. Banyaknya responden yang berpendidikan SLTA karena banyak masyarakat yang berjenis kelamin perempuan setelah lulus dari jenjang pendidikan SLTA mereka tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan banyak pula yang menikah sehingga menyebabkan jumlah pengangguran yang berpendidikan SLTA semakin bertambah.

4.2.2. Penggunaan Media

Media televisi menyediakan informasi dan kebutuhan manusia keseluruhan, seperti berita cuaca, informasi finansial dan sebagainya. Pemirsa akan selalu terdorong untuk mencari sesuatu yang tidak diketahui melalui media televisi. 4.2.2.1. Melihat Iklan “UMKM Program P3KUM” Di Televisi Tabel 4.4. Melihat Iklan “UMKM Program P3KUM” n=100 No Jawaban Jumlah Prosentase 1 Pernah 100 100 2 Tidak Pernah Jumlah 100 100 Sumber : Kuesioner Responden Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pengetahuan pengangguran di Surabaya tentang iklan “UMKM Program P3KUM” di televisi secara keseluruhan responden menjawab pernah melihat iklan “UMKM Program P3KUM” di televisi. Dan tidak terdapat satupun yang tidak pernah melihat iklan “UMKM Program P3KUM” di Televisi tersebut. Hal ini dapat dikarenakan mereka melihat iklan “UMKM Program P3KUM” tersebut, dimana mereka yang 40 sengaja melihat disebabkan informasi tersebut mengandung pengetahuan tentang program produktif bagi koperasi dan usaha mikro, sehingga dengan melihat iklan “UMKM Program P3KUM” mereka bisa mengetahui bahwa dengan adanya pengetahuan tersebut mereka bisa mendapatkan pinjaman dana untuk kelangsungan usahanya yang memang sudah produktif akan etatpi masih kekurangan modal untuk memnuhi kebutuhan permintaan.

4.2.2.2. Frekuensi Melihat Iklan “UMKM Program P3KUM” Di Televisi

Tabel 4.5. Frekuensi Melihat Iklan “UMKM Program P3KUM” Di Televisi n=100 No Jawaban Jumlah Prosentase 1 7 kali 22 22 2 7 kali 24 24 3 7 kali 54 54 Jumlah 100 100 Sumber : Kuesioner Responden Sesuai dengan tabel di atas dapat diketahui bahwa banyaknya responden yang menjawab lebih dari 7 kali dalam melihat “UMKM Program P3KUM” di televisi tersebut dalam seminggu yakni sebanyak 54 orang atau sebesar 54, hal ini dikarenakan menurut responden memang iklan “UMKM Program P3KUM” ini sangat menarik dan membawa manfaat yang baik untuk perkembangan usaha mikro di masa yang akan datang. Kemudian untuk responden yang melihat iklan “UMKM Program P3KUM” di televisi sebanyak 7 kali yakni sebanyak 24 orang atau sebesar 24 dan yang kurang dari 7 kali dalam seminggu yakni sebanyak 22 orang atau sebesar 22. 41

4.2.2.3. Durasi Melihat Iklan “UMKM Program P3KUM” Di Televisi

Tabel 4.6. Durasi Melihat Iklan “UMKM Program P3KUM” Di Televisi n=100 No Jawaban Jumlah Prosentase 1 1 sd 6 detik 13 13 2 7 sd 12 detik 26 26 3 13 sd 20 detik 61 61 Jumlah 100 100 Sumber : Kuesioner Responden Sesuai dengan tabel di atas dapat diketahui bahwa banyaknya responden yang menjawab antara 13 sd 20 detik dalam melihat “UMKM Program P3KUM” di televisi tersebut yakni sebanyak 61 orang atau sebesar 61, hal ini dikarenakan menurut responden memang iklan “UMKM Program P3KUM” ini ditayangkan hampir tiap hari dan banyak mengandung informasi yang mungkin sangat membantu responden. Kemudian untuk responden yang melihat iklan “UMKM Program P3KUM” di televisi selama 7 sd 12 detik yakni sebanyak 26 orang atau sebesar 26 dan selama 1 sd 6 detik yakni sebanyak 13 orang atau sebesar 13.

4.2.2.4. Pengetahuan Pengangguran Tentang Iklan “UMKM Program

P3KUM” Di Televisi Berdasarkan tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui bagaimana pengetahuan pengangguran tentang iklan “UMKM Program P3KUM” di televisi maka akan disajikan data yang menunjukkan tingkat pengetahuan mengenai iklan “UMKM Program P3KUM” di televisi tersebut 42 dimana tingkat pengetahuan tersebut dibedakan menjadi 23 dua puluh tiga pertanyaan dengan perincian sebagai berikut :

1. Pengetahuan Adanya Tokoh Utama Dalam Iklan Yaitu Seorang Anak

Laki – Laki Yang Sedang Mencari Pekerjaan Berdasarkan kuesioner yang diajukan kepada responden diperoleh jawaban mengenai pertanyaan tersebut yang akan dijabarkan dibawah ini : Tabel 4.7. Pengetahuan Adanya Tokoh Utama Dalam Iklan Yaitu Seorang Anak Laki – Laki Yang Sedang Mencari Pekerjaan n=100 No Kategori jawaban Frekuensi Prosentase 1 Tahu 71 71,00 2 Tidak Tahu 29 29,00 Jumlah 100 100,00 Sumber : Pertanyaan no. 9 Dilihat dari frekuensi jawaban yang tertera pada tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini yakni sebanyak 71 orang atau sebesar 71 menyatakan bahwa mereka mengetahui adanya tokoh utama dalam iklan yaitu seorang anak laki – laki yang sedang mencari pekerjaan pada iklan “ UMKM Program P3KUM “ di televisi karena tayangan tersebut menyajikan beberapa model yang berakting sesuai dengan skenario guna menyampaikan pesan melalui iklan iklan “ UMKM Program P3KUM “ tersebut sehingga mereka mengambil kesimpulan bahwa anak laki - laki yang terdapat dalam iklan merupakan model iklan “ UMKM Program P3KUM “, sedangkan sebanyak 29 orang lainnya yang menyatakan tidak mengetahui tentang model dari iklan iklan “ UMKM Program P3KUM “ karena memang mereka 43 tidak memahami mengenai definisi tentang model itu sendiri sehingga mereka menganggap tidak semua dari tokoh yang terdapat dalam iklan tersebut merupakan model iklan, karena mereka memiliki pemikiran bahwa yang dikatakan model adalah seseorang yang cantik atau mempunyai kelebihan dalam bidang akting serta menjadi bintang dari sebuah iklan dan terkenal, yang mungkin pantas menjadi seorang model.

2. Pengetahuan Tentang Adanya Tokoh Utama Dalam Iklan Yaitu Seorang

Dokumen yang terkait

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT SURABAYA TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PERINGATAN DI PERLINTASAN KERETA API (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat Peringatan Di Perlintasan Kereta Api di Tele

0 1 83

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT VERSI SME TOWER (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat Versi SME Tower di Televisi).

1 3 82

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ”TRAFFICKING” (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat di Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat ”Trafficking” di Televisi).

0 2 84

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PAUD DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Surabaya Tentang Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat PAUD).

0 1 76

Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat di Televisi (Studi Deskriptif Kuantitatif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya tentang Isi Pesan Iklan Jasa Raharja Versi ”Jaja Miharja” di Televisi).

0 4 91

TINGKAT PENGETAHUAN PENGANGGURAN TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT UMKM VERSI BENGKEL (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Pengangguran di Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat UMKM Versi Bengkel Di Televisi)

0 0 21

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PAUD DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Surabaya Tentang Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat PAUD)

0 0 19

Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat di Televisi (Studi Deskriptif Kuantitatif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya tentang Isi Pesan Iklan Jasa Raharja Versi ”Jaja Miharja” di Televisi)

0 0 23

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG - TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG IKLAN LAYANAN MASYRAKAT ”E-KTP” di TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyrakat ”E-KTP” Di Televisi)

0 0 20

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT VERSI SME TOWER (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat Versi SME Tower di Televisi) SKRIPSI

0 0 23