BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan dapat didefinisikan sebagai informasi yang disimpan di dalam ingatan Engel, 1994 : 316 . John R. Anreson dalam Engel
1994 : 316 terdapat dua jenis pengetahuan dasar : deklaratif dan procedural. Pengetahuan deklaratif melibatkan fakta subjektif yang sudah
diketahui, sementara pengetahuan procedural mengacu pada pengertian bagaimana fakta ini dapat digunakan. Fakta ini bersifat subjektif dalam
pengertian fakta tersebut tidak perlu sesuai dengan realitas subjektif. Menurut Poedjawijantna 2004 : 14 orang yang tahu disebut
mempunyai pengetahuan. Jadi pengetahuan tidak lain dari hasil tahu. Pengetahuan berasal dari kata tahu, bahwa manusia itu sesuatu, rasanya
tak disangkal seseorang. Manusia tahu akan dunia sekitarnya, akan dirinya sendiri, akan orang-orang lai, ia tahu akan yang baik dan buruk, yang
indah dan tidak indah. Oleh karena itu dalam pengetahuan ada pengakuan sesuatu terhadap sesuatu maka adalah dua sesuatu dalam putusan,
sehingga putusan selalu ada bagiannya, yaitu menjadi dasar pengakuan dan yang diakui terhadap dasar itu.
Banyak penggunaan manusia itu untuk hidupnya sehari-hari. Pengetahuan terutama pengetahuan umum sangat bermanfaat bagi manusia
untuk keperluan sehari-hari. Pengetahuan yang dipergunakan orang, terutama untuk kehidupannya sehari-hari tanpa mengetahui seluk beluk
yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya tidak mengetahui sebabnya demikian dan apa sebabnya harus demikian dinamakan pengetahuan biasa
Poedjwijatna, 2004 : 23 . Tingkat pengetahuan disini merupakan proses pemanggilan
kembali ingatan individu tentang apa yang dilihat dalam iklan. Tingkat dalam pengetahuan disini adalah variable, pengetahuan adalah konsep
yang merupakan salah satu akibat dari kesadaran perubahan yang terjadi dari efek kognitif. Efek kognitif terjadi apabila terjadi perubahan dari apa
yang diketahui, dipahami, atau persepsi oleh khalayak serta terkait dengan transmisi pengetahuan Rakhmat, 1994 : 219 . Definisi tingakat
pengetahuan mengacu pada apakah seseorang cukup intens mengetahui informasi dari suatu isu tersebut, sehingga ia dapat secara jelas mengambil
sikap terhadap isu tersebut Eriyanto, 1999 : 239 . Pada penelitian ini melihat sejauh mana komunikan menerima atau mengingat unsur – unsur
iklan layanan masayarakat “ UMKM Program P3KUM versi bengkel “ di televisi versi bengkel “ di telivisi, yang ditangkap oleh panca indera.
Menurut Moekijat 1993 : 137 , penggunaan kata-kata baik tertulis maupun lisan disebut dengan verbal. Jadi pengukuran subjek
penelitian adalah skor pernyataan verbal mengenai unsur-unsur iklan yang terdapat dalam iklan layanan masyarakat Program P3KUM versi Bengkel
di televisi. Indikator untuk tingkat pengetahuan adalah melalui kualitas
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner, dimana nantinya jawaban responden tersebut diberikan skor sehingga dapat diketahui
tinggi, sedang dan rendahnya tingkat pengetahuan dalam penelitian ini adalah sejauh mana pemirsa Surabya dalam menirima atau mengingat isi
pesan iklan layanan masyarakat UMKM Program P3KUM Departemen koperasi versi “ Bengkel “ di televisi, yang diukur melalui skor jawaban
yang diberikan oleh pemirsa di wilayah Surabaya.
2.2.2. Iklan