26
e Belajar demi memperoleh pujian
f Belajar demi tuntutan profesi.
C. Penelitian Yang Relevan
Ditemukan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Letak relevansi tersebut terletak pada kajian tentang Pendampingan dan motivasi belajar.
Berikut akan dijelaskan mengenai relevansi penelitian terdahulu dengan penelitian
yang sekarang.
1. Penelitian pertama dilakukan oleh Priska Veria Kusuma 2016 dengan penelitian
yang berjudul “Pendampingan Orang Tua Terhadap Anak dalam Mengikuti Kegiatan Misdinar Di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor, Wonosari,
Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini mempunyai tiga tujuan yaitu 1 Untuk memberikan gambaran yang nyata tentang pemahaman orang tua
di paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor mengenai arti pendampingan dan peranan misdinar dalam Gereja. 2 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
pendampingan orang tua dan peranan misdinar dalam Gereja. 3 Untuk mendeskripsikan program katekese yang sesuai untuk meningkatkan kesadaran
orang tua dalam mendapingi anak misdinar di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor. Hasil Penelitian ini adalah agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi
calon katekis tentang pendampingan orang tua dan peranan misdinar dalam gereja serta membantu orang tua untuk lebih meningkatkan kesadaran dalam
mendampingi anak sehingga orang tua semakin terlibat dalam mendampingi anak misdinar.
27
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti menggunakan kuesioner kepada orang tua dari anggota misdinar di Paroki Santo Petrus dan
Paulus Kelor sebanyak 100 orang. Berdasarkan hasil penelitiannya, peneliti membuat kesimpulan bahwa
sebagian besar orang tua cukup memahami arti pendampingan dalam hubungannya dengan kegiatan misdinar. Orang tua sudah cukup berperan dengan
baik dalam melaksanakan tugas pendampingan terkait dengan lima tugas Gereja. 2.
Penelitian Relevan yang kedua dilakukan oleh Margaretha Dhone 2014 yang berjudul “Pengaruh Kreativitas Guru dalam Proses Belajar-Mengajar terhadap
Motivasi Belajar siswa kelas XI dan XII pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Di SMA Sang Timur Yogyakarta. Dalam penelitian ini memiliki empat
tujuan yaitu 1 Menguraikan pengertian kreativitas guru pendidikan Agama Katolik dan Motivasi belajar siswa kelas XI dan XII SMA Sang Timur
Yogyakarta. 2 Memaparkan Motivasi belajar siswa kelas XI dan XII SMA Sang Timur Yogyakarta. 3 Memaparkan Kreativitas guru pendidikan Agama Katolik
di SMA Sang Timur Yogyakarta. 4 Mendeskripsikan pengaruh kreativitas guru pendidikan Agama Katolik terhadap motivasi belajar siswa kelas XI dan XII SMA
Sang Timur Yogyakarta. Hasil Penelitian ini memiliki dua manfaat yaitu secara teoritis dan praktis. Secara teoritis penelitian ini sebagai salah satu alternatif untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan agama katolik melalui kreativitas guru. Sedangkan secara praktis penelitian ini
memberikan sumbangan gagasan dan motivasi belajar bagi para siswa dalam proses pembelajaraan pelajaran pendidikan agama katolik.
28
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah penyebaran angket kepada siswai SMA Sang Timur Yogyakarta kelas XI dan XII yang
berjumlah 98 orang. Berdasarkan hasil penelitiannya, peneliti membuat kesimpulan bahwa antara
variabel kreativitas guru dalam proses belajar mengajar Pendidikan Agama Katolik dengan variabel motivasi belajar siswa kelas XI dan XII pada mata
pelajaran pendidikan Agama Katolik menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara kedua variabel tersebutu. Hal ini ditunjukkan pula dengan
persamaan regresi yang diperoleh yaitu: Y= 50,680 + 0,360X. Perbedaan penelitian yang sekarang dengan penelitian terdahulu adalah
terletak pada obyek kajiannya dimana penelitian terdahulu ada yang meneliti di paroki dan di sekolah sedangkan penelitian yang sekarang obyek kajiannya di asrama
Binawarga Barong Tongkok, Kutai Barat, kalimantan Timur. Kelebihan penelitian yang sekarang dengan penelitian yang terdahulu adalah
penelitian yang sekarang ingin mencari tahu secara pasti mengenai pendampingan belajar di dalam asrama sehingga apakah pendampingan belajar yang diberikan
mampu memotivasi anak-anak di dalam asrama untuk belajar.
D. Kerangka Pikir dan Hipotesis