28
Teknik  pengumpulan  data  yang  digunakan  oleh  peneliti  adalah  penyebaran angket  kepada  siswai  SMA  Sang  Timur  Yogyakarta  kelas  XI  dan  XII  yang
berjumlah 98 orang. Berdasarkan hasil  penelitiannya, peneliti membuat  kesimpulan bahwa antara
variabel  kreativitas  guru  dalam  proses  belajar  mengajar  Pendidikan  Agama Katolik  dengan  variabel  motivasi  belajar  siswa  kelas  XI  dan  XII  pada  mata
pelajaran pendidikan Agama Katolik menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan  signifikan  antara  kedua  variabel  tersebutu.  Hal  ini  ditunjukkan  pula  dengan
persamaan regresi yang diperoleh yaitu: Y= 50,680 + 0,360X. Perbedaan  penelitian  yang  sekarang  dengan  penelitian  terdahulu  adalah
terletak  pada  obyek  kajiannya  dimana  penelitian  terdahulu  ada  yang  meneliti  di paroki dan di sekolah sedangkan penelitian yang sekarang obyek kajiannya di asrama
Binawarga Barong Tongkok, Kutai Barat, kalimantan Timur. Kelebihan penelitian yang sekarang dengan penelitian yang terdahulu adalah
penelitian  yang  sekarang  ingin  mencari  tahu  secara  pasti  mengenai  pendampingan belajar  di  dalam  asrama  sehingga  apakah  pendampingan  belajar  yang  diberikan
mampu memotivasi anak-anak di dalam asrama untuk belajar.
D. Kerangka Pikir dan Hipotesis
1. Kerangka Pikir
Penelitian ini terfokus pada dua variabel yaitu variabel bebas Pendampingan belajar  dan  variabel  terikat  motivasi  belajar.  Pendampingan  adalah  usaha  yang
dilakukan  untuk  membantu  seseorang  dalam  bidang  pengetahuan,  pemgalaman maupun  informasi  tentang  dirinya  sendiri.  Pendampingan  Belajar  adalah membantu
29
seseorang  menemukan  cara  belajar  yang  tepat  dan  sesuai  agar  mampu  mengatasi kesulitan  yang  timbul  karena  tuntutan  pendidikan.  Pendampingan  belajar  bertujuan
menemukan metode belajar yang cocok untuk anak sehingga ia mampu mengetahui kekurangan  dan  kelebihannya  di  dalam  belajar  sehingga  ia  mampu  menyesuaikan
diri  secara  bertahap.  Pendampingan  belajar  juga  mampu  membuat  anak  semakin termotivasi di dalam belajar sehingga anak belajar dengan sungguh-sungguh.
Motivasi  memiliki  kata  dasar  motif  yaitu  adanya  dorongan  atau  daya penggerak  untuk  melakukan  sesuatu.  Motivasi  belajar  adalah  penggerak  dari  dalam
diri  untuk  menimbulkan  kegiatan  belajar  dan  menjamin  kelangsungan  kegiatan belajar serta memberi arah dalam proses belajar sehingga tujuan yang ingin  dicapai
terpenuhi. Dalam  membangkitkan  motivasi  belajar  dalam  diri  seseorang  ada  faktor-
faktor  yang  mempengaruhi  baik  faktor  dari  dalam  atau  biasa  yang  disebut  dengan faktor instrinsik di mana faktor ini berasal langsung dari dalam diri individu tanpa di
pengaruhi oleh apapun contohnya anak yang suka membaca buku tanpa disuruh anak akan membacanya sendiri dengan senang sedangkan faktor lainnya adalah faktor dari
luar  diri  individu  atau  yang  disebut  faktor  ekstrinsik  contohnya  pendampingan belajar, lingkungan.
Dengan  demikian  berdasarkan  uraian  yang  disampaikan  di  atas,  maka kerangka pikir dapat digambarkan sebagai berikut:
Variabel Bebas X : Stimulus Pendampingan
Belajar Variabel Terikat Y :
Motivasi  Belajar  Anak    di Asrama  Binawarga  Barong
Tongkok, Kutai
Barat, Kalimantan Timur.
30
2. Hipotesis