RIP Pada Jaringan Wireless

29 disalurkan besar sehingga paket yang didrop sangat besar pula. Ketika semakin banyak paket yang didrop maka routing akan lebih sering melakukan control message. Pada skenario keadaan link diganggu, komentar sama dengan skenario link tidak diganggu. Akan tetapi pada skenario ini terjadi peningkatan Routing Overhead. Hal ini dikarenakan terjadi pemutusan link, maka paket yang didrop akan semakin banyak. Ketika semakin banyak paket yang didrop maka routing akan lebih sering melakukan control message , sehingga menghasilkan routing overhead yang lebih tinggi.

4.2 RIP Pada Jaringan Wireless

4.2.1 Throughput Jaringan

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Throughput Wireless dengan Penambahan Packet Error-Rate Jumlah Koneksi Node Packet Hasil Throughput kbps Error- Rate Link Tidak Diganggu Link Diganggu 3 UDP 15 0.03 78,22 72,47 15 0.05 74,13 68,40 15 0.10 68,95 62,25 15 0.15 58,77 52,83 30 78,22 74,13 68,95 58,77 72,47 68,40 62,25 52,83 10 20 30 40 50 60 70 80 90 0,03 PER 0,05 PER 0,1 PER 0,15 PER T h ro u g h p u t k b p s 15 Node Throughput Wireless Link Tidak Diganggu Link Diganggu Gambar 4.4 Grafik Pengaruh Link Tidak Diganggu dan Link Diganggu, dengan Penambahan Packet Error-Rate terhadap Rata-rata Throughput pada Jaringan Wireless Gambar 4.4 menunjukkan bahwa penambahan Packet Error-Rate akan menurunkan throughput UDP pada skenario wireless, baik dengan keadaan link tidak diganggu maupun link diganggu pada simulasi ini. Semakin tinggi dinaikkan tingkat kerusakan link nya, akan membuat perlahan throughput jatuh, dan semakin tinggi tingkat kerusakan link nya maka throughput juga akan semakin jatuh pula. Pada skenario link tidak diganggu, hasil throughput terlihat berada pada zona critical dan paling tinggi menyentuh angka 78,22. Dari situ jelas dapat digambarkan bahwa ketika RIP diterapkan pada jaringan wireless tidak dapat bekerja effektif. Kemudian, penambahan Packet Error-Rate dari 0,03 hingga 0,15 throughput yang dihasilkan mengalami penurunan meskipun tidak signifikan. Hal ini terjadi karena semakin besar tingkat kerusakan link nya, maka proses pengiriman data dari source ke destination akan mengala m i hambatan yang berarti. Atau dengan kata lain, sebuah jalur link sudah tidak effektif lagi untuk digunakan. Terlihat pada hasil throughput dari penambahan Packet Error-Rate mengalami penurunan yang signifika n, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 karena pada jaringan wireless throughput yang dihasilkan sudah sangat rendah, dan ketika dinaikkan tingkat error-rate nya maka akan semakin membuat throughput mengalami penurunan yang drastis. Sedangkan penambahan Packet Error-Rate pada skenario link diganggu, secara keseluruhan menghasilkan penurunan throughput yang lebih rendah dibandingkan dengan skenario link tidak diganggu. Hal ini terjadi karena pada jaringan wireless memiliki karakteristik Limited Bandwidth dan Highest Error-Rate. Oleh sebab itu, secara keseluruhan baik skenario link tidak diganggu maupun link diganggu, RIP tidak dapat berjalan baik effektif di jaringan wireless.

4.2.2 Delay Jaringan

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Delay Wireless dengan Penambahan Packet Error-Rate Jumlah Koneksi Node Packet Hasil Delay ms Error- Rate Link Tidak Diganggu Link Diganggu 3 UDP 15 0.03 2,87605 3,09996 15 0.05 3,02647 3,24863 15 0.10 3,49692 3,69955 15 0.15 3,77738 4,19293 32 Gambar 4.5 Grafik Pengaruh Link Tidak Diganggu dan Link Diganggu, dengan Penambahan Packet Error-Rate terhadap Rata-rata Delay pada Jaringan Wireless 2,87605 3,02647 3,49692 3,77738 3,09996 3,24863 3,69955 4,19293 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 0,03 PER 0,05 PER 0,1 PER 0,15 PER De la y m s 15 Node Delay Wireless Link Tidak Diganggu Link Diganggu Gambar 4.5 menunjukkan bahwa penambahan Packet Error-Rate akan meningkatkan delay pada skenario wireless, baik dengan skenario link tidak diganggu maupun link diganggu pada simulasi ini. Semakin dinaikkan tingkat kerusakan link nya, maka akan mengakibatkan delay semakin tinggi pula. Pada skenario link tidak diganggu, delay yang dihasilkan akan mengalami peningkatan seiring dengan penambahan Packet Error-Rate. Semakin besar tingkat kerusakan link nya, maka proses pengiriman data dari source ke destination akan mengalami hambatan yang berarti. Kenaikan delay terlihat mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini terjadi karena bandwidth yang disalurkan pun terbatas, sehingga mengakibatkan delay nya meningkat siginifikan. Sedangkan pada skenario link diganggu, delay yang dihasilka n semakin mengalami peningkatan dibandingkan dengan skenario link tidak diganggu. Hal ini terjadi karena, ketika link diganggu atau mengala m i pemutusan link, maka RIP akan masuk dalam fase invalid timmer, dimana harus menunggu maksimal selama 90 detik untuk melakukan pencarian 33 4623 4720 5065 5181 4702 4824 5191 5321 4200 4400 4600 4800 5000 5200 5400 0,03 PER 0,05 PER 0,1 PER 0,15 PER R o u ti n g O v e rh e a d 15 Node Routing Overhead Wireless Link Tidak Diganggu Link Diganggu Gambar 4.6 Grafik Pengaruh Link Tidak Diganggu dan Link Diganggu, dengan Penambahan Packet Error-Rate terhadap Rata-rata Routing Overhead pada Jaringan Wireless rute jalur baru dengan pemilihan hop count seminimal mungkin sebelum jalur itu dinyatakan sudah tidak valid lagi. Sedangkan pada jaringan wireless itu sendiri memiliki karakteristik Limited Bandwidth dan Highest Error-Rate.

4.2.3 Routing Overhead Jaringan

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Routing Overhead Wireless dengan Penambahan Packet Error-Rate Jumlah Koneksi Node Packet Hasil Routing Overhead message Error- Rate Link Tidak Diganggu Link Diganggu 3 UDP 15 0.03 4623 4702 15 0.05 4720 4824 15 0.10 5065 5191 15 0.15 5181 5321 34 Gambar 4.6 menunjukkan bahwa penambahan Packet Error-Rate akan semakin meningkatkan Routing Overhead pada jaringan wireless. Pada skenario keadaan link tidak diganggu, terlihat semakin mengala m i kenaikan Routing Overhead yang cukup signifikan seiring dengan penambahan Packet Error-Rate. Hal ini terjadi karena dengan peningkata n Packet Error-Rate maka beban link tingkat kerusakan link dalam jaringan semakin besar, sehingga mengakibatkan paket yang didrop semakin bertambah banyak. Pada skenario keadaan link diganggu, komentar sama dengan skenario link tidak diganggu. Akan tetapi pada skenario ini terjadi penurunan Routing Overhead yang sangat drastis, disebabkan oleh pemutusan link, maka dengan bandwidth yang terbatas pada jaringan wireless akan berdampak total pengiriman paket yang disalurkan sangat kecil dan begitu juga paket yang didrop juga sangat kecil pula. 35 Gambar 4.7 Grafik Pengaruh Link Tidak Diganggu dengan Penambahan Packet Error-Rate terhadap Rata-rata Throughput pada Jaringan Wired dan Wireless 2153,86 2114,55 1749,22 1384,02 78,22 74,13 68,95 58,77 1 10 100 1000 10000 0,03 PER 0,05 PER 0,1 PER 0,15 PER T h ro u g h p u t k b p s 15 Node Throughput Wired dan Wireless, Link Tidak Diganggu Wired Wireless

4.3 Perbandingan RIP Pada Jaringan Wired dan Wireless