1. Identifikasi siswa yang melakukan kesalahan
Tahap ini merupakan tahap untuk menemukan siswa yang melakukan kesalahan.
Langkah-langkah yang
dapat ditempuh
dalam mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan adalah dengan
membandingkan posisi atau kedudukan siswa dalam kelompok atau dengan kriteria tingkat ketuntasan penguasaan yang ditetapkan
Penilaian Acuan Patok untuk suatu mata pelajaran atau materi tertentu.
2. Identifikasi masalah
Tahap ini merupakan tahap untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam proses perkembangan suatu pembelajaran
menggunakan tes diagnostik. 3.
Identifikasi penyebab masalah Tahap ini merupakan tahap untuk mencari faktor yang menyebabkan
siswa melakukan kesalahan. Banyak metode yang digunakan untuk mencari faktor penyebab kesulitan siswa, salah satu cara adalah
wawancara dengan siswa yang bersangkutan.
B. Jenis-Jenis kesalahan
Menurut Hadar 1987, ada enam kategori yang sering dilakukan oleh siswa dalam memecahkan suatu masalah. Kesalahan-kesalahan ini meliputi:
1. Penyalahgunaan data.
Kategori ini termasuk kesalahan-kesalahan yang berhubungan dengan beberapa perbedaan antar data yang diberikan dan cara penguji
memecahkannya. kesalahan seperti itu dapat dilakukan baik pada awal penempatan data atau setelah memproses data. unsur karakteristik utama
adalah sebagai berikut: a
Siswa menambahkan data baru yang tidak tersedia atau berhubungan dengan data yang diberikan.
b Mengabaikan beberapa data yang ada yang dibutuhkan untuk
penyelesaian dan akibat kurangnya data, data yang tidak sesuai ditambahkan.
c Memberikan statement misalnya, di bawah akan dibuktikan, akan
ditemukan, atau akan dihitung yang tidak diperlukan dalam soal. d
Memberikan potongan data yang fungsinya tidak sesuai dengan soal. e
Memaksa penyelesaian yang tidak cocok dengan data yang diberikan. f
Menggunakan nilai numerik dari satu variabel untuk variabel lain. 2.
Penafsiran bahasa yang salah. kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan matematika yang berhubungan
dengan pemahaman yang salah dari fakta-fakta matematika yang diberikan mungkin
simbolik dengan
yang lain
mungkin simbolik.
Karakteristiknya adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a Menerjemahkan ekspresi dari bahasa sehari-hari ke dalam istilah
matematika atau persamaan yang menunjukkan hubungan yang berbeda dari yang dijelaskan secara lisan.
b Menggambarkan konsep matematika dengan simbol yang pada
dasarnya menggambarkan konsep yang lain dan mengerjakan sesuai dengan simbol tersebut.
c Salah menafsirkan simbol grafis sebagai istilah matematika atau
sebaliknya. 3.
Kesimpulan yang tidak logis. Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan yang berhubungan dengan
penalaran yang keliru dan tidak terperinci seperti informasi baru yang tidak valid diambil dari bagian tertentu dari informasi atau dari kesimpulan
sebelumnya. karakteristik nya adalah sebagai berikut: a
Menyimpulkan dari pernyataan kondisional jika p, maka q berlawanan baik dalam bentuk positif jika q, maka p atau dalam
bentuk negatif jika bukan p, maka bukan q b
Di luar dari pernyataan kondisional jika p, maka q dan hasil dari q yang membuktikan bahwa p itu valid; atau menyimpulkan dari
pernyataan kondisional dan negasi dari bukan p bahwa negasi dari konsekuen tidak q adalah valid.
c Menyimpulkan bahwa p mengimplikasikan q saat q tidak harus
mengikuti dari p. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d Menggunakan bilangan logis seperti semua, terdapat atau
setidaknya di tempat yang salah. e
Membuat lompatan yang tidak tepat pada inferensi logis; yaitu, menyatakan q yang mengikuti p tanpa memberikan urutan diperlukan
argumen terkemuka dari p ke q, atau memberikan argumen yang keliru.
4. Teori atau definisi yang tidak tepat.
Kategori ini termasuk kesalahan-kesalahan yang berhubungan dengan distorsi prinsip, aturan, teorema, atau definisi tertentu dan dapat
diidentifikasi. karakteristiknya adalah sebagai berikut: a
Menggunakan teori di luar kondisinya. b
Menerapkan properti distributif untuk fungsi non distributif . c
Sebuah kutipan tepat dari dikenali definisi, teorema, atau formula. 5.
Tidak memeriksa jawaban. Karakteristik utama dari kesalahan dalam kategori ini adalah bahwa setiap
langkah yang diambil oleh peserta ujian itu benar tetapi hasil akhir seperti yang disajikan bukanlah jawaban dari soal yang diberikan.
6. Kesalahan teknis.
Kategori ini meliputi kesalahan komputasi misalnya, × = ,
kesalahan dalam penggalian data dari tabel, kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbol aljabar dasar misalnya, menulis
− × − bukannya
− × − tetapi melanjutkan seolah-olah
kurung berada di sana yang diperlukan, yang merupakan kelalaian ceroboh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kurung, dan kesalahan lainnya dalam melaksanakan algoritma biasanya menguasai matematika SD atau SMP misalnya,
°
= ° ′ bukan . °
atau ° ′.
Menurut Yardley Beers 1965:9, jenis-jenis kesalahan yang sering dilakukan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Kesalahan eksperimental
Jika suatu pengukuran tertentu diulangi beberapa kali, maka nilai-nilai yang didapat umumnya tidak bersesuaian secara tepat.
2. Kesalahan sistimatik atau kesalahan tetap.
Jika masing-masing dari seluruh nilai itu mempunyai kesalahan yang sama besarnya maka kesalahan itu dinamakan kesalahan sistematik atau
kesalahan tetap. 3.
Kesalahan tertentu dan kesalahan tak tentu Kesalahan-kesalahan yang dapat dihitung dengan suatu prosedur yang
logis, baik secara teoritis maupun eksperimental dinamakan kesalahan tertentu, sedangkan kesalahan yang lainnya dinamakan kesalahan
taktertentu.
C. Faktor Penyebab Kesalahan