Strategi Koperasi Industri Kayu Dan Meubel (Kikm) Jakarta Timur Dalam Pemberday Aan Usaha Kecil Dan Menengah (Ukm) Menurut Perspektif Ekonomi Islam

STRATEGI KOPERASI INDUSTRI KAYU DAN MEUBEL (KIKM)
JAKARTA TIMUR DALAM PEMBERDAYAAN USAHA KECIL DAN
MENENGAH (UKM) MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh:

ANDI IRMANSYAH

203046101670

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H/2008 M

STRATEGI KOPERASI INDUSTRI KA YU DAN MEUBEL (KIKM)

JAKARTA TIMUR DALAM PEMBERDAY AAN USAHA KECIL DAN
MENENGAH (UKM) MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi Islam

Oleh:
ANDI IRMANSYAH
203046101670

Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I

bing II

/"
Dedy Nursyamsi, SH., M. Hum.
NIP 150.264.001


'%\d>

Pembimbing I : Dedy Nursyamsi, SH., M. Hum.
NIP. 150 264 00 l
Pembimbing II: Drs. H. Ahmad Yani, MA
NIP. 150 セVY@
678
Penguji I

: Drs Burhanuddin Yusuf, MM
NJP.150 203 012

Penguji II

: Dwi Nur'aini Ihsan SE, MM

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

l. Skripsi ini mernpakan hasil asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
hidayatullah Jakmia.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalmn penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan ym1g berlaku di Universitas lslmn Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa km·ya ini bukan hasil km·ya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islmn Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakmta.

Jakarta, 12 Mei 2008

Andi lrmmlsyah

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena alas ridha
dan rahmat serta hidayah -Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dalam
rangka memenuhi persyaratan mencapai gelar sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas

Syari'ah dan Hukum Vnversitas Islam Negeri SyarifHidayatullah, Jakarta.
Shalawat serta salam semoga selalu terlimpah kepada jujungan kita, Nabi
Muhammad SAW, pemikir besar yang telah meletakan dasa-dasar ekonomi Islam
dalam kehidupan demi kemashalatan seluruh umat manusia
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebanyakbanyaknya atas segala bantuan, dorongan dan bimbingan yang ditunjukan kepada
penulis sehingga terselesaikan skripsi ini.

Vntuk itu, patut kiranya ucapan terima kasih yang besar-besamya penulis
sampaikan kepada :
!. Prof. DR. Amin Suma, SH. MA. MM, selaku Dekan Fakultas Syari'ah dan

Hukum VIN SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Ibu Euis Amalia, M.Ag., selaku ketua Jurusan Muamalat Ekonomi Islam
Negeri Fakultas Syari'ah dan Hukum VIN SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Bpk AH Azharuddin Latif, M.Ag., selaku sekretaris Jurusan Muamalat
Ekonomi Islam Negeri Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dedy Nursyamsy, SH. M Hum. dan Bapak Drs. H. Ahmad Yani M.Ag
selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan

bimbingan selama penyusunan skripsi.
5. Pimpinan Koperasi Industri Kayu dan Meubel (KIKM) Jakarta Timur, atas
kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk mengadakan studi
kasus serta bantuan data yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini.
6. Pimpinan perpustakaan yang telah memberikan fasilitas untuk mengadakan
studi perustakaan
7. Ayahanda H. Mihar dan Ibunda Hj. Fatimah selaku orang tua kandung dari
penulis. Saudari Siti Khodijah dan Syifa Fauziah serta seluruh anggota
keluarga lainnya yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.
8. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Muamalat Program Non Reguler an6katan
2003 khususnya Fahrni, Ichan, Ina!, Waiz, Arif, Yayat, Widie, babe, luhfi
sobat dan rekan-rekan Perbankan Syariah C dan rekan-rekan khususnya
Khaerul, Jaenal, Ahmad Mastur, Acho, Anam, Faiz yang memberikan
dukungan dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Serta pihak-pihak lain yang memberikan bantuan, yang tidak mungkin
disebutkan semua.

Penulis sangat menyadari bahwa karya ini masih terlampau dari
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan penulis terima
dengan besar hati

Harapan penulis semoga karya yang sederhana ini dapat memberikan
manfaat yang besar bagi para pihak dan instansi yang membutuhkannya. Seiring
dengan itu semoga amal kebaikan mereka yang telah membantu, memperoleh
ridha dan balasan dari Allah SWT, Amiin

Jakarta, 11 Januari 2008

Penulis

DAFTARISI

KATA PENGANTAR ............................................................ ............ .i
DAFTAR ISL .................................................................................. .iv

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Be!akang Masalah .................................................. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................... 7

C. Tujuan Penulisan dan Manfaat Penulisan ............................... 8
D. Kajian Pustaka ............................................................. 9
E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep ............................... .11
F. Objek Penelitian .......................................................... 12
G. Metodelogi Penelitian .................................................. .13
H. SistematikaPenulisan ................................................... 15
BAB II

TINJAUAN TEOIRITIS TENTANG KOPERASI DAN USAHA
KECIL

DAN

MENENGAH

SERTA

KONSEP

PEMBERDAYAAN DALAM EKONOMI ISLAM


A. Koperasi
1. Pengertian Koperasi ................................................. 16
2. Landasan hukum, Asas dan Tujuan Koperasi ................... 19
3.

Fungsi, Peran. dan Prinsip koperasi .............................. 21

4. Jenis -jenis Usalm Koperasi ........................................24
5. Manajemen Koperasi ............................................... .32
B. Usaha Kecil dan Menengah

I. Pengertian Usaha Kecil dan Menengah ........................... 35

2. Jenis- jenis Usaha Kecil dan Menengah .......................... 39
3. Manajemen Usaha Kecil dan Menengah ........................ ..41
4. Permasalahan/ Hambatan yang dihadapi Usaha kecil
dan Menengah (UKM) ........................................... ..45
5. Konsep Pemberdayaan dalam Ekonomi Islam .................. .47
BABill


GAMBARAN UMUM KOPERASI INDUSTRI KAYU
dan MEUBEL (KIKM) JAKARTA TIMUR
A. Sejarah Berdirinya, Tujuan dan Keanggotaan ........................ 56

B. Manajemen Operasional Koperasi Industri Kayu dan Meubel
(KIKM) Jakarta Timur. .................................................. 58
C. Usaha-Usaha yang dilakukan oleh Koperasi Industri
Kayu Meubel (KIKM) Jakarta Timur................................. 60

BAB IV

ANALISA STRATEGI KOPERASI INDUSTRI KAYU DAN
MEUBEL

(KIKM)

JAKARTA

TIMUR


DALAM

PEMBERDAYAAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)
MENURUT PERSEPEKTIF EKONOMI ISLAM
A.

Faktor-faktor apa saja yang dihadapi oleh Koperasi Industri
Kayu dan Meubel (KIKM) Jakarta Timur dalam Pemberdayaan
UKM
........................................................................... 63

B. Strategi Koperasi Industri Kayu dan Meubel (KIKM) Jakarta
Timur dalam pemberdayaan UKM .................................... 66
C. Kegiatan-kegiatn yang telah dilakukan oleh Koperasi Industri
Kayu dan Meubel (KIKM) Jakarta Timur ............................ 74
D. Analisa Strategi Koperasi Industri Kayu dan Meubel (KIKM)
Jakmta Timur dalam Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) Menurnt Persepektif Ekonomi Islam ........................ 76


BABV

PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................... 82
B. Sm·an ........................................................................ 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

86

BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dilihat dari sejarahnya, koperasi memang dilahirkan sebagai badan usaha
dengan tujuan lugas untuk memajukan kepentingan ekonomi dari anggotaanggotanya. Latar belakang kelahirannya telah memberikan ciri khusus kepada
koperasi berbeda dengan bentuk usaha yang lain. Koperasi sebagai bentuk seperti
yang kita kenal sekarang ini dilahirkan kira-kira satu setengah abad yang lain di
Eropa Barat dalam suatu sistem sosial ekonomi kapitalis liberal yang dirasakan
sebagai penekannan dan penghisapan oleh yang kuat terhadap yang lemah. Oleh
karena itu koperasi selalu menampakan wataknya yang selalu cenderung untuk
membela diri, menunjukan ciri-ciri manusiawi yang kuat dan menjujung tinggi
keadilan dan pemerataan. 1
Salah satu cara mewujudkan pembangunan sebagaimana tertuang dalam
pembukaan undang-undang dasar 1945, yaitu tercapainya masyarakat yang adil dan
makmur baik materiil maupun spiritual adalah dengan berkoperasi.
Undang-Undang Dasar 1945 mengaskan didalam pembukaannya bahwa salah
satu tujuan Negara Indonesia adalah untuk mewujudkan kesejahteraan umum.
Penegasan diatas tidak terlepas dari pokok pikiran yang terkandung dalam

1

Ninik Widiyanti.Dra, Manajemen Koperasi, (Jakarta ; Rineka Cipta,2002), edisi terbaru , h. l

2

pembukaan yaitu Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
Indonesia.2
Pasal 3 UURI No. 25/1992 tentang perkoperasian dikatakan bahwa: "Koperasi
bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju adil makmur berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945"
Dari bunyi pasal 3 diatas jelas, bahwa koperasi hendak memajukan
kesejahteraan anggota terlebih dahulu. Dan sekiranya nanti mempunyai kelebihan
kemampuan, maka usaha tersebut diperluas kemasyarakat disekitamya, karena para
anggota koperasi pada dasamya juga merupakan anggota masyarakat, maka dengan
jalan ini secara bertahap koperasi ikut berperan meningkatkan taraf hidup
masyarakat. 3
Secara operasional dapat dijabarkan ekonomi kerakyatan adalah kegiatan
ekonomi yang bertumpu pada sektor riil, yang mampu menyerap potensi dan sumber
daya yang ada di masyarakat, dan hasil yang ditunjukan untuk kemakmuran seluruh
anggota masyarakat. Bentuk usaha yang sesuai dengan konsep ini adalah koperasi
serta Usaha Kecil dan Menengah (UKM)4

2

Muhammad Firdaus, S.P.,M.M., Agus Edhi Susanto, S.E.(PERKOPERASIAN: Sejarah, Teor
dan Praktek, Jakarta:Penerbit Ghalia Indonesia, 2002.),h.37
3
4

Ibid., h.43

Sri Edi Sasono, Koperasi di dalam Orde Ekonomi Indonesia, (Jakarta : Universitas Indonesia
Press, 1987), h.166

3

Adanya persamaan falsasafah antara koperasi dan ajaran Islam, bisa
ditemukan dalam Al-Qur'an, dalam penekanan pentingnya kerjasama dan tolong
menolong (ta'awun), persaudaraan (Ukhuwah) dan padangan hidup demokrasi
(Musyawarah). Sebagaiman firman Allah menyatatakan dalam Surat Al-Maidah ayat
yaitu:
セ@

:i1if 01 :diT i)ftj BMsGェセャ@

)jT セ@

セ@

i)jw 'lj NG^⦅Z[。Aエtェセ@

セ@

i)jWj

Artinya:
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengeljakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah
kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. Al-Maidah:2)

Adapun pengertian usaha kecil dan menengah dibeberapa Negara tidak selalu
sama. Tergantung kepada konsep yang digunakan untuk Negara tersebut. Oleh karena
itu pengertian usaha kecil dan mengah temyata berbeda di satu Negara dengan
Negara yang lainnya. Dalam pengertiannnya mencakup sedikitnya dua aspek, yaitu
aspek penyerapan tenaga kerja dan aspek pengelompokkan perusahaan ditinjau dari
jumlah tenaga kerja yang diserap dalam gugusanlkelompok perusahaan tersebut,

(Range ofThe Member ofEmployes). 5
Menurut Undang-Undang no 9 th 1995, tentang usaha kecil, bahwa usaha
kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang bersekala kecil dan yang memenuhi
5

litik Sartika Partomo, M.s dan Abd. Rachman Soejoedono, Ekonomi Seka/a Keci/ ,Menenga
dan Koperasi, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2002), cet. ke-1,h. l 6

4

kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan perusahaan.
Kekayaan perusahaan maksimal Rp. 200 Juta, tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usha.
Sedangkan menurut Inpres No. 10 Th. 1999, tentang usaha menegah bahwa
usaha menengah adalah unit kegiatan yang memiliki kekayaan lebih besar dari Rp.
200 juta sampai maksimal Rp. 10 Milyar6
Dalam wawasan Islam, ditegaskan bahwasanya Tuhan tidak akan merobah
keadaan

mereka,

selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran

mereka.yaitu : Surat Ar-Ra'd ayat 11

Artinya:
Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Qs.Ar-Ra' d: 11 ).

Ayat di atas membuktikan dengan nyata, bahwa untuk mewujudkan
perkonomian nasional yang baik, tentunya tidak akan berjalan dengan sendirinya
artinya diperlukan peran dari seluruh pihak terutama pemerintah dan masyarakat.
Karena masyarakatlah yang lebih tahu bagimana kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Keberadaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (KUKM)
mencerminkan wujud nyata kehidupan sosial dan ekonomi bagian terbesar dari rakyat
Indonesia. Peran usaha kecil dan menengah (UKM) yang besar ditunjukkan oleh

6

Direktorat Jendral Fasilitas Pembiayaan dan Simpan Piajam, Himp11nan ketentuan skim kredit

Program koperasi, Usaha Keci/ dan Menengah, (Jakarta; tpn, 1999), h. 49

5

kontribusinya terhadap produksi nasional, jumlah unit usaha dan pengusaha, serta
penyerapan tenaga kerja.
Masalah yang dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia
dalam perkembangannya yang tingkat intensitas dan sifatnya berbeda, namun
masalah yang sering disebut adalah keterbatasan dana dan kesulitan dalam
pemasaran.7
Tantangan ke depan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk mampu
bersaing di era perdagangan bebas, baik di pasar domestik maupun di pasar ekspor,
sangat ditentukan oleh dua kondisi utama. Pertama, lingkungan internal Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) harus diperbaiki, yang mencakup aspek kualitas SDM,
terutama kewirausahaan (entrepreneurship), penguasaan teknologi dan informasi,
struktur organisasi, sistem manajemen, kultur/budaya bisnis, kekuatan modal dan
jaringan bisnis dengan pihak luar. Kedua, lingkungan ekstemal harus juga kondusif,
yang terkait dengan kebijakan pemerintah, aspek hukum, kondisi persaincan pasar,
kondisi ekonomi-sosial-kemasyarakatan, kondisi infrastruktur, tingkat pendidikan
masyarakat, dan perubahan ekonomi global. Secara nasional, pilihan strategi dan
kebijakan untuk memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam
memasuki era pasar global menjadi sangat penting bagi terjaminnya kelangsungan
hidup dan perkembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sebagai penyedia
lapangan kerja, sumber pertumbuhan dan pemerataan pendapatan 8•

7

8

Titik Sartika, Ekonomi Seka/a Keci/ ,Menenga dan Koperasi h. 27
Pemberdayaan Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, (www.bappenas.go.id)

6

Latar belakang yang mendasari dibentuknya Koperasi Industri Kayu dan
Meubel (KIKM) Klender Jakarta Timur tersebut, tidak lain karena posisi Jakarta
Timur saat ini yang merupakan sentra meubel terbesar tidak hanya di Jakarta, tapi
juga di Indonesia bahkan di negara-negara ASEAN (Assosiation South East Asian
Nation).
Berdirinya Koperasi Industri Kayu dan Meubel (KIKM) di Klender Jakarta
Timur yang merupakan koperasi binaan Suku dinas Industri dan Perdagangan Kodya
Jakarta Timur ini, didukung pula dengan berdirinya gedung Pusat Promosi Industri
Kayu dan Meubel (PPIKM) di Jatinegara Kaum Jakarta Timur.
Salah satu tujuannya untuk mengembangkan kualitas produk para perajin
kayu dan meubel yang tergabung dalam koperasi, yang nota bene merupakan
pengusaha kecil ini, Koperasi Industri Kayu dan Meubel (KIKM) Jakarta Timur
dengan mengadakan pelatihan kepada para pengrajin dan pengusaha agar mutu
produk meubel yang dibuat dapat diminr.ti oleh konsumen baik dari dalam maupun
luar negeri. Dalam mengembangkan kualitas 9
Terdorong dari pemikiran inilah, penulis mencoba untuk menyusun sebuah
tulisan dalam bentuk skripsi dengan judul " STRATEGI KOPERASI INDUSTRI
KAYU

DAN

MEUBEL

(KIKM)

JAKARTA

TIMUR

DALAM

PEMBERDAYAAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) MENURUT
PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM"

9

www.jaktim.beritajakarta.com

7

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dalam penulisan skripsi ini, penulis ingin menganalisa terhadap strategi yang
dilakukan Koperasi Industri Kayu dan Meubel (KIKM) Jakarta Timur dalarn
pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah menurut perspektif ekonomi Islam.
Khususnya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang menjadi anggota Koperasi
Industri Kayu dan Meubel (KIKM) Jakarta Timur yaitu para perajin meubel. Adapun
yang dimaksud strategi dalarn pembahasan ini adalah segala bentuk perencanaan,
program-program dan usaha-usaha yang dilakukan oleh Koperasi Industri Kayu dan
Meubel (KIKM) Jakarta Timur.
Sedangkan perumusan masalah dalam skripsi ini, penulis merumuskan
masalahnya ke dalam bentuk pertanyaan, yaitu sebagai berikut :
I. Bagaimana manajemen operasional dan usaha-usaha yang dilakukan oleh
Koperasi Industri Kayu dan Meubel (KIKM) Jakarta Timur dalarn
memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)?
2. Faktor-faktor apa saja yang dihadapi oleh koperasi Industri Kayu dan Meubel
(KIKM) Jakarta Timur dalam Pemberdayaan Usaha Kecil dan Meubel serta
faktor-faktor yang dihadapi oleh Usaha kecil dan Menengah (UKM) pada
industri meubel ?
3. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh Koperasi Industri Kayu dan Meubel
(KIKM) Jakarta Timur terhadap pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah?

8

4. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh Koperasi industri Kayu dan Meubel
Jakarta Timur dalam pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah menurut
perspektif ekonomi Islam?
C. Tujuan dau Manfaat Penelitian

Tujuan dan manfaat yang hendak diperoleh oleh penulis dalam melakukan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Tujuan Penelitian
I. Untuk mengetahui bagaimana manajemen operasional dan usaha-usaha
yang dilakukan oleh Koperasi Industri Kayu dan Meubel (KIKM) Jakarta
Timur
2. Untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja yang dihadapi oleh koperasi
Industri Kayu dan Meubel (KIKM) Jakarta Timur dalam Pemberdayaan
Usaha Kecil dan Menegah (UKM) serta faktor-faktor yang dihadapi oleh
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada usaha permebeulan.
3. Untuk mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan oleh Koperasi
Industri Kayu dan Meubel (KIKM) Jakarta Timur
4. Untuk mengetahui menurut persepektif ekonomi Islam terhadap strategi
yang dilakukan oleh Koperasi Industri Kayu dan Meubel (KIKM) Jakarta
timur Pemberdayaan pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
b) Manfaat Penelitian

9

I. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi alat ukur khususnya bagi

sebuah koperasi Industri, dan Pemerintah serta Instansi terkait dalam
pemberdayaan UKM
2. Hasil penelitian juga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
khususnya bagi sebuah koperasi Industri, dan Pemerintah serta Instansi
terkait dalam pemberdayaan UKM
3. Penelitian ini diharapkan berguna bagi kalangan Usaha Kecil dan
Menengah khususnya di Industri kayu dan Meubel Jakarta Timur dan
umumnya pada seluruh Industri atau Usaha Kecil dan Menengah
(IKM/UKM)
4. Penelitian ini diharapkan berguna bagi kalangan akademisi ataupun
khalayak umum sebagai pedoman atau referansi untuk bahan perkuliahan
atau sebagai perbandingan dalam pengelolaan Koperasi industri dan bahan
perbandingan bagi sebuah koperasi khususnya Koperasi Industri Kayu dan
Meubel (KIKM) Jakarta Timur
D. Kajian Pnstaka

Berdasarkan telaah yang telah dilakukan terhadap beberapa sumber
kepustakaan, peneliti melihat bahwa masalah pokok dalam penelitian ini tampaknya
masih kurang mendapatkan perhatian dari para peneliti, untuk tidak mengatakan
belum pemah di teliti sama sekali.

10

Latip Wicaksono pemah melakukan penelitian pada tahun 2004 IO. sifat
penelitiaanya adalah kualitatif, yaitu tinjauan ekonomi Islam terhadap sumber dana
dan penggunaan dana koperasi (studi kasus koperasi pedagang pasa (koppas) karet
pedurenan dan disimpulkan bahwa koperasi merupakan lembaga ekonomi yang
berwatak sosial, karena disamping berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan
anggotanya, lembaga ini juga harus memerhatikan kehidupan sosial dari anggotanya.
Agama Islam memandang positif dari pada kegiatan koperasi ini, karena sejalan
dengan surat al-Maidah ayat 2 yang mengajarkan manusia untuk saling tolong
menolong.
Siti Irma Fatimah pemah melakukan penelitian pada tahun 2006 11 • sifat
penelitiaanya adalah kua/itatif,

yaitu

Analisa

strategi koperasi pondok pesantren

dalam pemberdayaan ekonomi rakyat (studi pada koperasi pondok pesantren AlIkhlas Subang Jawa Barat) dan disimpulkan bahwa upaya-upaya yang telah dilakukan
Kopotren Al-lkhlas dalam pemberdayaan ekonomi rakyat adalah Mengajak
masyarakat untuk berkerja sama dalam bidang ekonomi yang sesuai dengan Syariat,
dengan harapan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

10

Latip Wicaksono, Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Sumber dan Penggunaan Dana koperasi
(studi Kasus Pedagang Pasar (KOPPAS) karet pedurena), Jurusan Muamalah Pak Syariah & Hukum,
UIN Ciputat 2004.
11
Siti Irma Fatimah, Analisa s/rategi koperasi pondok pesantren dalam pemberdayaan ekonomi
rakyat (studi pada koperasi pondok pesantren Al-lkh/as Subang Jawa Baral) Jurusan Muamalah Pak
Syariah & Hukum, UlN Ciputat 2006.

11

Yang menjadi perbedaan dari penelitian ini yaitu penulis ingin menganalisa
Strategi yang dilakukan oleh Koperasi lndustri dalam memberdayakan Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) sebagai Anggotanya menurut perspektif ekonomi Islam.

E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep
Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian mengacu pada Teori
Dalam Bab II pasal 3 UURI No. 25/1992 dikatakan bahwa: "Koperasi bertujuan
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju adil makmur berlandaskan Pancasila dan Undang Undang
Dasar 1945"
Dari bunyi pasal 3 diatas jelas, bahwa koperasi hendak memajukan
kesejahteraan anggota terlebih dahulu. Dan sekitarnya nanti mempunyai kelebihan
kemampuan, maka usaha tersebut diperluas kemasyarakat disekitamya, karena para
anggota koperasi pad'! dasamya juga merupakan anggota masyarakat, maka dengan
jalan ini secara bertahap koperasi ikut berperan meningkatkan taraf hidup
masyarakat. 12
secara operasional dapat dijabarkan ekonomi kegikyatan adalah kegiatan
ekonomi yang bertumpu pada sector riil, yang mampu menyerap potensi dan sumber
daya yang ada dimasyarakat, dan hasil yang ditunjukan untuk kemakmuran seluruh

12

Muharnmad Firdaus,.PERKOPERASIAN: Sejarah, Teor dan Praktek, h ..43

12

anggota masyarakat. Bentuk usaha yang sesuai dengan konsep ini adalah koperasi
serta UKM 13
Masalah yang dihapai oleh UKM di Indonesia dalam perkembangannya yang
tingkat intensitas dan sifatnya berbeda, namun maslah yang sering disebut adalah
keterbatasan dana dan kesulitlu1 dalam pemasaran. 14
Koperasi merupakan sebuah wadah untuk Usaha kecil dan Menengah UKM
yang bergabung didalamnya untuk mengatasi permaslahan mereka terutama dalam
masalah permodalan dan kesulitan dalam pemasaran.

Tabet 1.1
Pembinaan Koperasi UMKM & Koperasi tahun 2005, Dinas DKI Jakarta 15
j pembinセ@

UMKM &

KOP TH

-2006

F. Objek Penelitian
Objek penelitian ini mengenai strategi koperasi indusri kayu dan
meubel (KIKM) Jakarta Timur dalam pemberdayaan UKM antara lain mengenai

13
14

15

Sri Edi Sasono, Koperasi di dalam Orde Ekonomi Indonesia, h. 166
Titik Sartika Partomo, Ekonomi Seka/a Keci/ ,Menengo dan Koperasi, h. 27

www.dinaskukm.jakarta.go.id

13

strategi kebijakan dan factor-faktor yang dihadapi oleh koperasi indusri kayu dan
meubel (KIKM) Jakarta Timur dalam pemberdayaan UKM lndustri Futniture

G. Metodelogi Penelitian
I. Lokasi Penelitian yaitu pada Koperasi lndustri Kayu dan Meubel (KIKM)
Jakarta Timur dengan alamat : Gedung PPIKM. JI. Jatinegara Kaum- Pulo
Gadung telp. 021-70296918
2. Sumber Data
a. Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber data atau
dari hasil penelitian lapangan. Untuk dapat memperoleh data primer ini,
penulis secara langsung mengadakan wawancara dengan bapak Drs Abdul
Rosyid sebagai sekretaris umum dan bapak Abdul Rojak sebagai salah
satu anggota Koperasi Industri Kayu dan Meubel (KIKM) Jakarta Timur
b. Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi yang ada
hubungannya dengan materi skripsi ini. Dalam penelitian ini penulis
melakukan

studi

kepustakaan

(Library

Research)

yaitu

dengan

mempelajari buku kepustakaan, literatur, buletin, majalah serta materi
kuliah yang berkaitan erat dengan pembahasan masalah ini yaitu laporan
Rapat Anggota Tahunan Koperasi Kayu dan Meubel (KIKM) Jakarta
Timur
3. Teknik Pengambilan Data

14

a. Wawancara, berupa tanyajawab dengan pihak Koperasi Industri Kayu dan
Meubel (KIKM) Jakarta Timur sebagai sumber data yaitu wawancara
dengan bapak Drs Abdul Rosyid sebagai sekretaris umum dan bapak
Abdul Rojak sebagai salah satu anggota Koperasi Industri Kayu dan
Meubel (KlKM) Jakarta Timur
b. Dokumenter, berupa data-data yang diperoleh melalui Laporan Rapa!
Anggota Tahunan Koperasi lndustri Kayu dan Meubel (KIKM) Jakarta
Timur sebagai studi dokumentasi.
4. Metode Analisis Data
Metode Analisis Data yang digunakan adalah Pendekatan Kualitatif
Analitik-Deskriptif, yaitu pendekatan bahasa yang menceritakan gambaran
tentang Strategi yang dilakukan oleh Koperasi Industri Kayu dan Meubel
(KIKM) Jakarta Timur dalam pemberdayaan UKM
5. Tekuik Penulisan
Teknik penulisan skripsi ini berpedoman kepada buku: "Pedoman
Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Tahun 2007." Dengan pengecualian ayat-ayat Al-Qur'an
dan Terjemah yang dikeluarkan oleh Departemen Agama. Al-Qur'an tidak
memakai catatan kaki, akan tetapi cukup dibuatkan di akhir kutipan (dalam
kurung) nama atau nomor surah dan ayat serta dibuatkan terjemahannya.

15

H. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan skripsi ini oleh penulis akan dibagi
menjadi lima bah pembahasan, yaitu :
Bab I

Merupakan Pendahuluan yang meliputi: Latar Belakang, Pembatasan
dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka,
Kerangka Teori dan Kerangka Konsep, Objek Penelitian, Metodelogi
Penelitian serta Sistematika Penulisan.

Bab II

Kerangka Teoritis Tentang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) serta konsep pemberdayaan menurut ekonomi Islam. Akan
menerangkan kajian teori berkenaan dengan judul penelitian. Bagian ini
membahas tinjauan teoritis meliputi : pengertian, landasan hukum dan
asas, prinsip- prinsip, tujuan, fungsi. peran koperasi, Jenis-jenis Usaha,
dan Manajemen Koperasi, pengertian, permasalahan, manajemen,
perkembangan, dan prmberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM),
konsep pemberdayaan dalam ekonomi Islam.

Bab III Gambaran Umum Koperasi Industri Kayu dan Meubel (KIKM) Jakarta
Timur yang meliputi: Sejarah Berdiri, Tujuan, Keanggotaan, Struktur
Organisasi dan manajemen operasional.
Bab IV Analisa Terhadap Strategi Koperasi Industri Kayu dan Meubel (KIKM)
Jakarta Timur dalam pemberdayaan UKM dalam perspaektif ekonomi
Islam meliputi : Strategi Koperasi Industri Kayu dan Meubel (KIKM)

16

Jakarta Timur dalam pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
dan Usaha-usaha Koperasi Industri Kayu dan Meubel (KIKM) Jakarta
Timur serta Analisa terhadap strategi Koperasi Industri Kayu dan
Meubel (KIM) dalam pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah
menurut perspektif ekonomi Islam.
Bab V

Penutup yang meliputi: kesimpulan dari basil penelitian serta saran dari
penulis mengenai hal-hal yang telah dibahas dalam permasalahan
tersebut

BAB II
TINJAUAN TEOIRITIS TENTANG KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN
MENENGAH SERTA KONSEP PEMBERDAYAAN DALAM EKONOMI
ISLAM
A. Koperasi
l .Pengertian Koperasi
Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata Latin
yaitu Cum yang berarti dengan, dan Aperari yang berarti bekerja. Dari dua kata
ini dalam bahasa inggris dikenal dengan Co dan Operation, yang dalam bahasa
Belanda disebut dengan Istilah Cooperatieve Vereneging yang berarti berkerja
bersama dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 1
Koperasi berasal dari kata "cooperation" (Bhs. Inggris) yang berarti :
kerjasama. Secara umum yang dimaksud dengan koperasi adalah : " Suatu badan

usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan
mereka yang berekonomi lemah yang bergabung secara sukare!a dan alas dasar
persamaan hak, berekwajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan-keebutuhan anggotanya". Koperasi merupakan suatu badan
usaha bersama yang bertujuan dalam bidang ekonomi dengan menempuh jalan

1

R.T. Sutantya Rahardja Hadhikusuma, SH., MH. Hukum Koperasi Indonesia, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2002) Ed.I Ce!. ke-2, h. I

17

yang tepat dan mantap dengan tujuan membebaskan diri para anggotanya dari
2

kesulitan-kesulitan ekonomi yang umumnya diderita oleh manusia
Menurut

Kamus

Bahasa Indonesia,

Pengertian

Koperasi

disebutkan

sebagai "Perkumpulan yang berusaha di lapangan ekonomi, tetapi tidak

bermaksud mencari keuntungan ". 3
Adapun yang dimaksud dengan tidak mencari keuntungan disini, mereka
berkerja berdasarkan semangat kekeluargaan, tidak mementingkan untuk dan rugi
bagi dirinya sendiri, melainkan berkerja demi kesejahteraan bersama. Apa yang
dikejar dalam koperasi adalah tidak hanya kesejahteraan ekonomi, namun
kesejahteraan sosial. Kesejahteraan ekonomi berarti koperasi berkewajiban
melayani kebutuhan anggotanya dengan harga relative murah. Apabila dalam
usaha itu mendapatkan keuntungan, maka masing anggota menerima bagian
keuntungan secara adil sesuai dengan kadar kerjanya. Adapun kesejahteraan
sosial yang dimaksud dalam koperasi adalah semua anggota mempunyai hak d?n
kewajiban yang sama (equal treatment), yang merupakan prinsip dasar dalam
demokrasi.
Menurut Undang-Undang NO. 25 Tahun 1992, pasal I (I) tentang
perkoperasian, " Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-

seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan alas asas kekeluargaan ".

2

G. Kartasaputra, et.al., Koperasi Indonesia yang Berdasarkan Pancasi/a dan UUD 1945,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2001), Cet. ke-5, h.I
3
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Jndonesia,(Jakarta: P.H. Balai Pustaka, 1976),
hal.522

18

Jadi, Koperasi Indonesia adalah kumpulan orang-orang yang secara bersamasama bergotong- royong, berkerja untuk mewujudkan kepentingan ekonomi
mereka dan kepentingan disekitarnya.
Menurut basil Kongres dan Rapat Anggota International Cooperative Alliance
(ICA) tanggal 20-23 September 1995, di Manchester, lnggris. Memberikan
definisi Koperasi sebagai berikut:
"Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung
secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, social dan
budaya mereka yang sama melalui perusahaan yang memiliki dan diawasi secara
demokratis" .4
Sedangkan penegrtian Koperasi dalam fiqh Islam dikenal dengan Syirkah atau
semakna dengan kata al-Syirkah atau semakna dengan kata "al-Ikhti/at" yaitu
suatu perserikatan/ perserikatan. Adapun dilihat dari segi istilah, koperasi adalah
akad antara orang-orang untuk berserikat modal dan keuntungan.5
Al-Syirkah atau al-Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua atau lebih dua

pihak atau lebih untuk usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana (atau amal expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan
resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. 6

2.Landasan Hukum, Asas dan Tujuan Koperasi
4

Hans, H. Munlmer, MASA DEPAN KOPERASI Disertai dengan Hasil Kongres dan Rapat
Anggota lea di Manchester, Inggris 20-23 September 1995 (Jakarta: Dewan Koperasi Indonesia
(dekopin),1997) Cet. ke-1. h. 259
5
Junadi B. SM, Islam dan Interprenearialisme : Suatu studi Fiqh Ekonomi bisnis Modern,
(Jakarta, Kalam Mulia, 1993), h. 147
6
Ibnu Rusyd, BidayatU/ Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid, (Beirut, Darul-Qalam, 1988), h.
253-257

19

Didalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 tahun 1992 tentang
Perkoperasian pasal 2 dikatakan bahwa: "Koperasi Berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 serta alas dasar asas kekeluargaan". Dari bunyi
pasal 2 itu jelas bahwa koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
Sedangkan asas koperasi, sesuai dengan pasal 2 Undang-Undang Republik
Indonesia No. 35 tahun 1992 tentang perkoperasian adalah berdasarkan
kekeluargaan. Asas ini sesuai dengan jiwa dan kepribadian bagsa Indonesia.
Koperasi sebagai suatu usaha bersama harus mencerminkan ketentuanketentuan sebagaimana dalam kehidupan keluarga. Dalam suatu keluarga, segala
sesuatu yang dikerjakan secara bersama-sama ditunjukan untuk kepentingan
bersama seluruh anggota keluarga. Usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan
ini biasanya disebut gotong-royong.
gッエョセ@

royong dalam pengertian kerja sama pada koperasi mempunyai

pengertian yang luas, yaitu sebagai berikut.
a. Gotong royong dalam lingkup organisasi,
b. Bersipat terus menerus dan dinamis
c. Dalam bidang atau hubungan ekonomi
d. Dilaksanakan dengan terencana dan berkesinambungan.
Istilah asas kekeluargaan secara historis dalam sidang-sidang Badan
Penyelidik Usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia

20

Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) diperlawankan dengan perseorangan.
Istilah sas perseorangan adalah istilah Indonesia untuk penegertian individualistik,
sedangkan asas kekeluargaan adalah untuk menterjemahkan istilah integralistik
atau non individualistik7.
Meskipun koperasi adalah suatu perkumpulan yang bergerak di bidang
ekonomi dan melaksanakan kegiatan-kegiatan di bidang ekonomi, namun tujuan
koperasi yang utama bukanlah untuk mencarai keuntungan sebesar-besarnya.
Koperasi Indonesia di Negara pancasila juga tidak bertujuan untuk mengadakan
persaingan, akan tetapi justru harus mengadakan kerjasama dengan siapapun dan
dengan pihak manapun juga. Akan tetapi maksud dan tujuan koperasi ialah untuk
mencapai perbaikan hidup dengan usaha bersama berdasarkan kekeluargaan dan
kegotongroyongan. Tujuan koperasi Indonesia yang jauh lebih luhur ialah
mencapai serta mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 8
Dalam pasal 3 Undang-Undang RI Nomor 25 tahun 1992 dikatakan bahwa:
" Koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil
dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945."
3.Fungsi, Peran dan Prinsip Koperasi

7
8

Ibid,. h. 42

Sagimun M.D., Koperasi Sokoguru Ekonomi Nasional Indonesia, (Jakarta: CV. Haji
Masagung, 1989), cet ke-3, h.20

21

Didalam pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 tahun 1992
tentang perkoperasian diuraikan fungsi dan peran koperasi. Fungsi dan peran
koperasi adalah sebgai berikut:
I.

Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anngota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi sosialnya.

2.

Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat.

3.

Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
katahanan perekonomian nasioanl dengan koperasi sokogurunya.

4.

Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.
Berdasarkan definisi-definisi yang dikemukakan diatas, maka banyak

versi juga yang berkenaan dengan prinsip-prinsip koperasi, namun prinsip
koperasi yang dijelaskan dalam ICA (International Co-operative Alliance)
dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 tentang
perkoperasian, cukup respensif yaitu :
(1)

Dikemukakan dalam forum ICA (International Co-operative Alliance)
yang menghasilkan Cooperative Identity Statement

(Pernyataan

22

Identitas Koperasi), Manchester September 23, 1995 yang terdiri dari
tujuh prinsip, yaitu :
1.

Keanggotaan Sukarela dan Terbuka
Keanggotaan terbuka bagi semua orang yang membutuhkan dan
dapat memanfaatkan jasa-jasa koperasi. Tidak ada diskriminasi
terhadap agama, jender, suku, dan apapun. Dan tidak ada paksaan,
baik sebelum ataupun sesudah menjadi anggota. Setiap anggota
boleh keluar setiap waktu.

ii. Pengendalian oleh Anggota-anggota secara Demokratis
Anggota sebagai pemilik koperasi, mempunyai hak suara yang
bersama dalam forum bersama, yang sering tersebut Rapat Anggota
Tahunan (RAT). Dalam forum tersebut, anggota berhak menentukan
kebijakan strategis dari koperasi, bahkan sampai membubarkan
koperasi, pada saat itu sah untuk diajukan drn diputuskan. Setiap
anggota berhak untuk memilih dan dipilih.
iii. Partisipasi Ekonomi Anggota
Modal koperasi yang paling utama adalah dari anggota (modal
pernyataan). Namun, banyaknya jumlah simpanan yang ditanam
dikoperasi tidak menjadikan seorang anggota mempunyai hak
istimewa dibanding yang lainnya yang menanam uangnya lebih
sedikit. Surplus usaha yang didapat oleh koperasi dibandingkan

23

kepada anggota sebagian, sesuai dengan aktivitas transaksi anggota
dikoperasinya. Dan sebagian keuntungan yang lain ditanam kembali
untuk modal usaha koperasi. Prosentase pembagian keuntungan
sepenuhnya menjadi wewenang anggota.
iv. Otonomi dan Kemerdekaan
Anggota sebagai pemilik dari koperasi, menjadikan koperasi
memiliki independensi. Kekuasaan tertinggi ada di tangan anggota,
yaitu dalam Rapat Anggota.
v. Pendidikan, Latihan dan Informasi
Koperasi merupakan organisasi/badan usaha, memerlukan anggota
yang tahu dan sadar akan hak dan kewajibannya sebagai anggota.
Tiap anggota mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih dan
memilih menjadi pengurus atau pengawas. Sehingga koperasi
mempunyai 1(ewajiban untuk menyiapkan dana pendidikan untuk
anggotanya sebagai upaya mengusahakan kontinuitas estapeta
kepemimpinan di dalam tubuh koperasi. Anggota juga berhak
menerima informasi tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan
koperasinya.
vi. Kerjasama antar Koperasi
Kerjasama antar koperasi merupakan kekuatan tersendiri bagi
koperasi yang akan menaikan bargaining position (posisi tawar) di

24

kalangan pelaku ekonomi lainya, dan koperasi maupun memberikan
pelayanan yang efektif kepada anggotanya.
vii. Kepedulian terhadap Lingkungan
Koperasi memberikan kontribusi langsung dalam pembangunan
komunitas yang berkesinambungan, sesuai dengan persetujuan
anggota. 9
(2)

Undang Undang RI Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian
menyebutkan bahwa prinsip koperasi itu ada tujuh, yaitu :

i. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
ii. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
iii. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besamya usaha masing-masing anggota
iv. Pemberian balas jasa terhadap modal
v. Kemandirian
vi. Pendidikan koperasian
vii. Kerjasama antar koperasi.

4. Jenis- Jenis Usaha Koperasi
Koperasi merupakan organisasi ekonomi rakyat yang berwatak social yang
mempunyai tujuan utama yaitu pemenuhan kebutuhan anggota khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Tujuan koperasi tersebut terlihat nyata bila koperasi

9

Point-point diambil dari buku Membangun Manajemen Profesiona/ Koperasi, (!CA ROAP,
1995). Hal, 3-5

25

menjalankan usaha. Cara berusaha dalam koperasi adalah cara berusaha
organisasi ekonomi dengan watak sosial. Watak sosial tercermin pada manfaat
yang dipancarkan yaitu; usaha memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
anggota dan masyarakat, dan usaha memberikan keringanan harga/penambahan
pendapatan kepada anggota dan masyarakat. 10
Tidak ada keterbatasan koperasi dalam menentukan jenis kegiatan usaha.
Seluruh bidang dapat dijalankan, terlebih dahulu dipilih menurut kesepakatan dan
kepentingan bersama. Di antara jenis usaha yang dijalankan koperasi adalah
simpan pinjam, konsumsi, produksi, jasa dan koperasi serba usaha.
1. Koperasi Simpan Pinjam
Pengertian Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi yang bergerak
dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para
anggota secara teratur dan terus-menerus untuk kemudian dipiajamkan kepada
para anggota dengan cara mudah, murah, cepat dan tepat untuk tujuan
produktif dan kesejahteraan 11
Pengumpulan modal pada usaha simpan pinjam berasal dari; permodalan
intern, berasal dari anggota berupa simapanan pokok, simpanan wajib,

simpanan sukarela, dan cadangan dari sisa hasil usaha koperasi. Permodalan
ekstern, berupa pinjaman-pinjaman atau simpanan dari luar anggota.

10
11

E.D. Damanik.dkk, Pengantar Perkoperasian, (Jakarta: Dwi Sagara, 1986), ha!. 113
Panji Anoraga, Manajemen Koperasi: Teori dan Praktek, (Jakarta : Pustaka Jaya, 1995), cet,

ke-1, hal. 33

26

Uang terkumpul selanjutnya dipergunakan untuk persediaan anggota yang
meminjam. Dengan kata Iain koperasi menyediakan kredit untuk anggota.
Pengertian kredit menurut Winardi adalah setiap persetujuan dimana prestasi
dan kontra prestasi dipisah oleh waktu .12
Perbedaan pokok antara

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) konvensional

dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Syari'ah atau Koperasi Jasa
Keuangan Syari'ah adalah adanya larangan untuk membayar dan menerima
bunga pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Syari'ah atau Koperasi Jasa
Keuangan Syari'ah.
Dalam menaggung resiko, perbedaan keduanya yaitu jika pada Koperasi
Simpan Pinjam (KSP) konvensional menerapkan resiko dalam menjalankan
usaha berbeda pada anggota, dan tidak ikut menanggung kerugian jika
usahanya merugi , maka pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Syari'ah atau
Koperasi Jasa Keuangan Syari'ah ikut menanggung dan berbagi

ォセイオァゥ。ョ@

kepada anggotanya yang usahanya mengalami kerugian, secara propesional.
2. Koperasi Konsumsi
Pengertian koperasi konsumsi adalah koperasi yang anggota-anggotanya
terdiri dari tiap-tiap orang yang mempunyai kepentingan Iangsung dalam
bidang konsumsi.
Koperasi ini berfungsi :

12

D.Danoewikarsa, Tanya Jawab Tentang Koperasi,(Jakarta; Orba Shakti, 1978), h. 48

27

a. Sebagai penyalur tunggal barang-barang kebutuhan rakyat sehari-hari
yang memperpendekjarak antara produsen dan konsumen
b. harga barang di tangan konsumen menjadi lebih murah
c. biaya penjualan maupun biaya pembelian dapat ditekan
Bentuk usaha dari koperasi ini adalah menyelenggarakan toko konsumsi, yang
melanyani masyarakat secara terbuka. Berbeda dengan usaha simpan pinjam
yang ditujukan untuk anggota, maka toko konsumsi seperti itu justru harus
masuk dalam lingkungan masyarakat luas untuk melayani anggota dan bukan
anggota. Penjualan kepada bukan anggota akan memperbesar nilai penjualan
dan nilai keuntungan.
Komunikasi dan transportasi yang baik membantu pula tercapainya stabilitasi
harga, dalam arti tidak banyak bedanya antara daerah satu dengan daerah yang
lainnya. Oleh sebab itu penumbuhan toko-toko koperasi konsumsi tidak
mungkin hanya dengan semboyan " Harga lebih murah" tetapi harus dengan
daya tarik yang lain yang diperlukan oleh konsumen. Disamping itu masalah
pelayanan dan suasana yang menyenangkan bagi pembeli dan keluargannya
merupakan daya taring yang perlu dikembangkan. Dalam pegembangan toko
koperasi komsumsi, kerja sama dengan Yayasan Lembaga Konsumen Perlu
diadakan. Kedua organisasi ini mempunyai kesamaan kepentingan yaitu
berkerja untuk konsumen. Konsumen memang harus dididik untuk dapat

28

menggunakan hak-haknya guna memperoleh keperluannya dengan baik, dan
kedua organisasi tersebut memang berusaha untuk mendidik konsumen 13
Jadi koperasi konsumsi menggunakan modal untuk membeli barang-barang
untuk melayani kebutuhan/kepentingan para anggotanya, terutama kebutuhan
sehari-hari dengan menitik beratkan pada pemuasan para anggota.
3. Koperasi Produksi
Koperasi Produksi adalah Koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan
ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh
koperasi maupun anggota-anggota koperasi.
Contohnya koperasi peternak sapi perah, koperasi tahu tempe, koperasi
pertanian, dan sebagainya.
Anggota

Koperasi

Produksi

terdiri

dari

orang-orang

yang

mampu

menghasilkan suatu barang atau jasa. Koperasi produksi dibedakan menjadi
du'! macam yaitu:
a. Koperasi Produksi yang anggota-anggotanya adalah para produsen,
misalnya petani, pengrajin, dan nelayan
b. Koperasi Produksi sebagai Badan Hukum yang memiliki unit produksi.
Koperasi Produksi jenis pertama akan lebih menekankan fungsinya untuk
melayani anggota sebagai produsen. Jadi fungsi utama koperasi adalah
melayani anggota-anggotanya, misalnya untuk memasarkan hasil-hasil
produksi para anggotanya, mengusahakan pengadaan bahan-bahan baku, dan
13

Ninik Widiyanti, Dra.,Manajemen Koperasi ,(Jakarta: Rineka Cipta, 1991), Cet ke-2, h. IO

29

penyedian infonnasi pasar. Untuk koperasi jenis kedua, fungsi utamanya
adalah bagaimana dapat menghasilkan barang atau jasa sesefisien mungkin
sehingga kegiatan produksi tersebut dapat menguntungkan koperasi, anggota
koperasi dan masyarakat.
Peranan koperasi produksi antara lain :
l ). Bagi anggota
Bagi anggota, Koperasi Produksi dapatmeningkatkan penghasilan atau
keuntungan anggota produsen atau pengusaha antara lain berupa :
a). Pengadaan bahan baku. Untuk bahan baku yang sulit diperoleh maka
pengadaannya dapat diusahakan secara bersama-sama melalui
koperasi maka akan diperoleh keuntungan yaitu jumlah, harga, dan
kualitas bahan baku dapat diperoleh lebih mudah

sehingga

memungkinkan diperoleh harga yang tennurah dan kualitas sesuai.
b). Pengadaan fasilitas produksi bersama, fasilitas ini misalnya generator
pembangkit tenaga listrik di desa yang belum ada PLN. Seorang
produsen cukup banyak mengeluarkan investasi untuk pembangkit
tenaga listrik. Akan tetapi dengan usaha bersama melalui koperasi
masing-masing pengusaha anggota koperasi tidak perlu harus
mengeluarkan biaya yang besar.
c). pemasaran hasil produksi, banyak dari produsen atau pengrajin yang
mempunyai kemampuan untuk membuat suatu produk dengan mutu

30

yang cukup baik, tetapi tidak mampu untuk memasarkan. Mereka
sangat tergantung pada pedagang perantara yang seorang bertindak
sebagai monopsoni atau o/igopsoni.
Dengan demikian bilamana koperasi berhasil menyatukan para produsen
kecil, ha! itu dapat menyelesaikan masalah tersebut. Maka koperasi harus
mempunyai wawasan yang luas jauh ke depan untuk dapat menembus pasar
seperti, bemegosiasi besar, agen, pabrik dan lain sebagainya.
2). Bagi Masyarakat
Koperasi Produksi tidak hanya memberikan manfaat bagi para
anggotanya, tetapi juga bagi masyarakat, terutama yang berada di
lingkungan wilayah kerja koperasi tersebut. Maka manfaat Koperasi
Produksi bagi masyarakat antara lain :
a). Menyerap faktor-faktor produksi, seperti bahan baku dan tenaga
kerja.
b). Menambah jumlah barang-barang dan jasa untuk kebutuhan
masyarakat.
c). Mengurangi dampak negative dari struktur pasar yang mempunyai
unsur monopoli atau monopsoni.
Proses Koperasi Produksi memerlukan faktor-faktor produksi seperti, bahan
baku dan tenaga kerja. Dalam hal ini, koperasi menciptakan kesempatan
kerja dan pendapatan bagi anggota masyarakat yang menjual bahan baku

31

dan tenaga kerja kepada koperasi tersebut. Dari segi barang supply barangbarang Koperasi Produksi berpartisipasi dalam menambah supply barangbarang dan jasa kebutuhan masyarakat. Ini berarti bahwa konsumen
mempunyai pilihan lebih banyak untuk mengkomsumsi sehingga dia dapat
membelanjakan uangnya dengan cara optimal 14
4. Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang berusaha dalam bidang penyediaan
barang tertentu bagi para anggota dan bagi masyarakay umum, contohnya
adalah koperasi angkutan, perumahan, asuransi, perlistrikan dan alin-lain.
Mereka ini biasanya terdiri dari orang-orang yang tidak mampu bahkan
miskin atau lemah ekonominya, kemudian bersatu dan berkerjasama dalam
sebuah koperasi angkutan. Hal ini akan menghindarkan parsaingan dan
memecah permusuhan diantara mereka. Di dalam koperasi mereka dapat
berkerjasama untuk memperoleh alat-alat dan barang-barang kebutuhan
profesi mereka dengan mudah dan murah.
Ada beberapa macam koperasi jasa anatara lain:
a. Koperasi pengankutan memberikan jasa angkutan barang atau orang.
Modal yang dikumpulkan dibelikan alat angkutan seperti truk, yang
mengangkut barang-barang dari anggota dengan tarif yang lebih rendah
jika dibandingkan dengan tarif umum. Ada juga koperasi pengangkutan

14

Umar Burhan. Prinsip-prinsip Manajemen Koperasi Produksi, (Jakarta: Kalam Mulia, 1989),
Cet ke-1, h. 23

32

yang secara bersama-sarna memberikan jasa kepada anggotanya dan
kepada masyarakat umum seperti koperasi taksi
b. Koperasi perumahan memberikan jasa dengan cara menyewakan rumahrumah sehat dengna sewa yang cukup rendah atau menjual rumah
dengan harga rendah.
c. Koperasi Asuransi memberikan jasa jaminan kepada anggotanya,
misalnya asuransi jiwa, asuransi kebakaran.
d. Koperasi perlistrikan memberikan jasa aliran listrik kepada para
anggotanya,
Ada dua macam koperasi perlistrikan yaitu:
I) Membeli bersama tenaga listri