Instrumen Penelitian Pengaruh Penyuluhan Program Keluarga Berencana (KB) Terhadap Sikap Penerimaan Alat Kontrasepsi Pasangan Usia Subur (PUS.

Feri Nugraha, 2015 PENGARUH PENYULUHAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA KB TERHADAP SIKAP PENERIMAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR PUS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam penyusunan angket ini dapat diperinci sebagai berikut : a. Variabel Penyuluhan KB X terdiri dari 14 pernyataan, tertuang dalam item nomor 1 sampai 14, yaitu berisikan tentang indikator-indikator Perencanaan, pelaksanaan dan hasil.. b. Variabel sikap penerimaan alat kontrasepsi pus Y, terdiri dari 19 item pernyataan tertuang dalam item 1 sampai 19 yaitu berisikan tentang indikator- indikator kognitif, afektif dan konatif.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengetahui dan mengumpulkan data-data yang diperlukan, maka ditetapkan teknik penelitian yang akan digunakan yaitu : 1. Angket Angket diberikan kepada Pasangan Usia Subur. Angket berisi tentang pandangan terhadap Penyuluhan Program KB dan juga mengenai Sikap Penerimaan mereka. Angket yang diberikan adalah angket tertutup dengan menggunakan Skala Likert. 2. Observasi Observasi dilakukan terhadap kondisi lapangan Pasangan Usia Subur PUS di Desa Cijalingan Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi, dan proses pelaksanaan penyuluhan yang berlangsung. 3. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan terhadap bentuk penyuluhan yang dilakukan oleh pihak BKKBD Kecamatan Cicantayan di Desa Cijalingan. Hal ini dilakukan sebagai penunjang yang merupakan bukti dari proses pelaksanaan penyuluhan. Selain itu juga dokumen-dokumen yang berisi tentang profil, pamplef dan lain- lain. 4. Studi Literatur Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan informasi teoritis yang relevan dan dapat dijadikan landasan pemikiran dalam penelitian.Penyusun menggunakan beberapa literatur yang relevan dari buku-buku dan internet . Feri Nugraha, 2015 PENGARUH PENYULUHAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA KB TERHADAP SIKAP PENERIMAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR PUS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Proses Pengembangan Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen

Menurut Siregar 2013, hlm. 46 validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur a valid measure if it succesfully measure the phenomenon. Apabila seorang peneliti telah menyelesaikan instrumen, maka harus di uju validitas dan reliabilitasnya.Menurut Suharsimi Arikunto 1998, hlm. 160 validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument.Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variable yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variable yang dimaksud. Untuk memperoleh instrumen yang valid peneliti harus bertindak hati – hati sejak awal penyusunannya.Dengan mengikuti langkah – langkah penyusunan instrument, yakni memecah variable menjadi sub variable dan indicator baru memuaskan butir – butir pertanyaannya, peneliti sudah bertindak hati – hati. Untuk menguji tingkat validitas sebuah instrumen penelitian digunakan rumus korelasi pearson product moment yang dikemukakan oleh Karl Person dalam Sugiyono 2013, hlm. 255 sebagai berikut : � n ∑xy – ∑x ∑y {|n ∑x – ∑ |n ∑ − ∑ } keterangan : r = koefisien validitas item yang akan dicari X = skor yang diperoleh subjek seluruh item Y = skor total ∑X = jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = jumlah skor dalam distribusi Y ∑X 2 = jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y 2 = jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y Feri Nugraha, 2015 PENGARUH PENYULUHAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA KB TERHADAP SIKAP PENERIMAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR PUS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu N = jumlah responden D engan menggunakan taraf signifikan α= 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari table korelasi nilai r dengan derajat kebebasan n-2, dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden. Jika r hitung r 0,05 dikatakan valid, sebaliknya jika r hitung r 0,05 tidak valid. Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya. Adapun hasil perhitungan validitas yang dilakukan dengan menggunakan program Anates versi 4 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Validitas Instrumen Variabel X Variabel Item Pertanyaan Koef Validitas r tabel Keterangan Penyuluhan Program KB X1 0,407 0,374 Valid X2 0,285 0,374 Tidak Valid X3 0,933 0,374 Valid X4 0,951 0,374 Valid X5 0,918 0,374 Valid X6 0,405 0,374 Valid X7 0,403 0,374 Valid X8 0,356 0,374 Valid X9 0,917 0,374 Valid X10 0,938 0,374 Valid X11 0,275 0,374 Tidak Valid X12 0,297 0,374 Tidak Valid X13 0,923 0,374 Valid X14 0,908 0,374 Valid X15 0,905 0,374 Valid X16 0,934 0,374 Valid X17 0,870 0,374 Valid Sumber : data hasil perhitungan di lapangan dengan menggunakan Microsoft Excel Dari hasil perhitungan tabel di atas, yaitu validitas variabel X Penyuluhan program KB, diketahui r tabel dengan tingkat kesalahan 5 dan dk= 30-2 = 28 diperoleh r tabel sebesar 0,374. Maka hasil perhitungan dari 17

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan Pria Pasangan Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi Kondom dan Dukungan Sosial Terhadap Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana di Kecamatan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan

1 68 145

Hubungan Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Keluarga Berencana (KB) dengan Pelaksanaan KB di Kecamatan Sei Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 62 79

Pengaruh Konseling Keluarga Berencana terhadap Pengetahuan dan Niat Pasangan Usia Subur tentang Kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Mancung Kabupaten Aceh Tengah

3 81 103

Pengaruh Pengetahuan Pria Pasangan Usia Subur tentang Alat Kontrasepsi Kondom dan Dukungan Sosial terhadap Partisipasi Pria dalam Keluarga Berencana di Kecamatan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan

0 47 145

Respon Pasangan Usia Subur Terhadap Program Keluarga Berencana Gratis Di Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

1 30 90

Hubungan Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Keluarga Berencana (KB) dengan Pelaksanaan KB di Kecamatan Sei Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kontrasepsi (KB) 2.1.1 Pengertian Kontrasepsi (KB) - Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Dukungan Suami Terhadap Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang pada Wanita Pasangan Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Sunggal

0 0 38

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - Pengaruh Konseling Keluarga Berencana terhadap Pengetahuan dan Niat Pasangan Usia Subur tentang Kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Mancung Kabupaten Aceh Tengah

0 0 39

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Konseling Keluarga Berencana terhadap Pengetahuan dan Niat Pasangan Usia Subur tentang Kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Mancung Kabupaten Aceh Tengah

0 1 13

Pengaruh Konseling Keluarga Berencana terhadap Pengetahuan dan Niat Pasangan Usia Subur tentang Kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Mancung Kabupaten Aceh Tengah

0 0 16