2. Bagaimana persepsi masyarakat mengenai perkawinan dini dan permasalahannya, jika dipandang dari penerapan UU No.1 Tahun 1974 di
masyarakat kelurahan Sigulang-Gulang kota Pematangsiantar?
E. Tujuan Penelitian
Sebuah tindakan yang dilakukan, pasti memiliki tujuan, begitu pula dengan penelitian ini. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi remaja melakukan perkawinan di usia dini di kelurahan Sigulang-Gulang.
2. Untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat mengenai perkawinan dini dan permasalahannya jika dipandang dari penerapan UU No.1 Tahun
1974 di masyarakat kelurahan Sigulang-Gulang kota Pematangsiantar.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang kita dapatkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan serta wawasan penulis dalam penulisan karya ilmiah selanjutnya.
2. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat untuk dapat mengetahui bagaimana dampak yang
timbul dalam pernikahan usia dini. 3. Bagi para wanita, khususnya remaja wanita, penelitian ini diharapkan
dapat merubah pola pikir pembacanya agar tidak melakukan pernikahan
diusia dini, mengingat dampak yang akan timbul baik dari segi sosial maupun kesehatan sangat membahayakan kaum wanita.
4. Bagi jurusan PPKn, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian yang akan dilakukan selanjutnya yang
bermanfaat di jurusan PPKn.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa 1.
Dari kumpulan jawaban responden yang diperoleh penulis,masyarakat di kelurahan Sigulang-Gulang mengatakan bahwa faktor yang menyebabkan
perkawinan dini tersebut terjadi karena beberapa hal, diantaranya karena kematangan fisik yang sudah memungkinkan remaja melangsungkan
perkawinan, karena paksaan dari orangtua, namun yang menjadi penyebab utama terjadinya perkawinan usia dini tersebut adalah karena hamil di luar
nikah akibat pacaran yang terlalu bebas. Oleh karena itu, masyarakat menganggap bahwa pergaulan remaja yang sudah terlalu bebas di kelurahan
Sigulang-Gulang menjadi masalah yang cukup mengkhawatirkan bagi masyarakat.
2. Persepsi Masyarakat Tentang Perkawinan Dini dan Permasalahannya di
Kelurahan Sigulang-Gulang
Kota Pematangsiantar
masih sangat
megkhawatirkan. Sesuai dengan syarat perkawinan yang telah ditetapkan dalam asas-asas perkawinan menurut Undang-Undang Perkawinan No.1
Tahun 1974 yang menyatakan bahwa batas umur suatu perkawinan yaitu 19 tahun untuk laki-laki dan 16 tahun untuk wanita, maka dari itu perkawinan
yang masih sibawah umur tidak diperbolehkan. Hal ini dilihat dari kumpulan jawaban-jawaban yang diberikan responden yang menyatakan bahwa masih