Jenis Kelamin Umur Lama Rawat Inap dan Kondisi Keluar Rumah Sakit

4 dosis, jenis antibiotik yang digunakan, sedangkan kriteria eksklusi yang berupa pasien dengan penyakit infeksi lain selain demam tifoid tidak diambil datanya dikarenakan akan menyebabkan hasil yang bias pada evaluasi penggunaan antibiotik. d. Analisis data berdasarkan standar penggunaan antibiotik oleh Depkes RI tahun 2006. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis ketepatan obat, ketepatan indikasi, ketepatan dosis, dan ketepatan pasien. Hasil analisis yang didapat kemudian dibandingkan dengan standar Depkes RI tahun 2006. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Pasien Karakteristik pasien meliputi jenis kelamin, umur, diagnosis, lama rawat inap dan kondisi keluar rumah sakit.

1. Jenis Kelamin

Hasil penelitian didapatkan bahwa pasien yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak terjangkit demam tifoid. Jumlah pasien perempuan sebanyak 33 pasien 56 dari 59 pasien penderita demam tifoid. Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa jumlah pasien perempuan lebih banyak terdiagnosis demam tifoid di instalasi rawat inap RSUD Dr. Moewardi pada tahun 2014 yaitu 33 pasien 56 dari 59 pasien dibandingkan pasien laki-laki yaitu 26 pasien 44. Hal ini sesuai dengan laporan kementerian kesehatan republik indonesia 2011 menjelaskan bahwa demam tifoid ditemukan lebih banyak pada perempuan daripada laki- laki. Hasil penelitian lain juga menyebutkan bahwa pasien demam tifoid lebih banyak perempuan daripada laki-laki karena perempuan kemungkinan menjadi carrier 3 kali lebih besar dibandingkan laki-laki Mayasari, 2009. Tabel 1. Karakteristik Pasien Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Pada Tahun 2014 Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Pasien Presentase Laki-laki 26 44 Perempuan 33 56 Jumlah 59 100

2. Umur

Distribusi umur pasien pada penelitian ini yaitu usia dewasa 19-65 tahun. Pada instalasi rawat inap RSUD Dr. Moewardi sebanyak 59 pasien 100 demam tifoid berusia dewasa. Menurut penelitian Rakhman 2009 hubungan kejadian demam tifoid pada orang 5 dewasa karena kebiasaan jajan makanan di luar rumah, cuci tangan sebelum makan menggunakan sabun, riwayat demam tifoid dan penggunaan air bersih dalam kehidupan sehari-hari.

3. Lama Rawat Inap dan Kondisi Keluar Rumah Sakit

Hasil penelitian menunjukkan pasien yang dirawat inap paling cepat adalah 2 hari, menurut teori pasien demam tifoid harus tirah baring minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebih 14 hari Mansjoer, 2001. Menurut penelitian Nurjannah 2012 hubungan lama rawat inap yang cepat disebabkan karena pasien telah memenuhi anjuran untuk istirahat, pengobatan dan mendapat nutrisi yang baik sehingga akan mempercepat lama rawat inap. Kondisi keluar rumah sakit merupakan keadaan pasien demam tifoid sesuai dengan yang tercatat di kartu rekam medik yang dikategorikan menjadi: a. Pulang berobat jalan b. Rujuk c. Pulang paksa d. Meninggal dunia Tabel 2. Karakteristik Pasien Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Pada Tahun 2014 Berdasarkan Kondisi Keluar Rumah Sakit dan Lama Rawat Inap Kondisi Keluar Rumah Sakit Lama Rawat Inap Jumlah Pasien Persentase Pulang berobat jalan 2 hari, 3 hari, 4 hari, 5 hari, 6 hari, 7 hari, 8 hari, 9 hari, 11 hari, 12 hari, 13 hari, 15 hari 50 85 Rujuk 2 hari, 3 hari, 10 hari, 4 7 Pulang paksa 3 hari, 5 hari 2 3 Meninggal 7 hari, 9 hari, 12 hari 3 5 Jumlah 59 100 Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa proporsi pasien demam tifoid berdasarkan kondisi keluar rumah sakit tertinggi adalah pulang berobat jalan sebanyak 50 pasien 85. Hasil penelitian yang didapat sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nainggolan 2009 yaitu kondisi keluar rumah sakit tertinggi adalah pasien pulang berobat jalan sebanyak 48,3. Pasien keluar rumah sakit sebanyak 3 orang 5 tidak diketahui penyebabnya dikarenakan tidak tercantum dalam rekam medik. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa pasien keluar rumah sakit dengan kondisi pulang berobat jalan dengan lama perawatan kurang dari 5 hari dapat menyebabkan durasi antibiotik yang digunakan kurang, sehingga menyebabkan ketidaktepatan penggunaan antibiotik. 6

4. Penyakit Penyerta Non Infeksi

Dokumen yang terkait

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSAU ADI SOEMARMO Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Demam Tifoid Anak Di Instalasi Rawat Inap Rsau Adi Soemarmo.

0 5 10

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Demam Tifoid Anak Di Instalasi Rawat Inap Rsau Adi Soemarmo.

1 4 12

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEWASA DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Dewasa Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Pada Tahun 2014.

0 3 11

PENDAHULUAN Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Dewasa Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Pada Tahun 2014.

0 4 7

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Sayidiman Magetan Tahun 2014.

1 28 17

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Sayidiman Magetan Tahun 2014.

0 1 11

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr. SOERADJI Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2011.

0 3 13

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RS “X” Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2011.

5 16 17

KAJIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD KAJIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. R. SOETRASNO REMBANG TAHUN 2010.

0 1 17

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA ANAK YANG MENDERITA DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA ANAK YANG MENDERITA DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD SUKOHARJO TAHUN 2009.

0 1 15