METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif 18 Tabel 2.2 Langkah-langkah penyelenggaraan model diskusi TPS 20 Tabel 2.3 Peneliti yang relevan 39 Tabel 3.1 Desain Penelitian 44 Tabel 3.2 Tabel spesifikasi tes pada materi pokok listrik dinamis 45 Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 46 Tabel 3.4 Kriteria Penilaian hasil belajar 48 Tabel 4.1Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Eksperimen 53 Tabel 4.2Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Kontrol 54 Tabel 4.3Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelas Eksperimen 55 Tabel 4.4Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelas Kontrol 55 Tabel 4.5Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi, Dan Varians Pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 56 Tabel 4.6Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 57 Tabel 4.7Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas 57 Tabel 4.8 Ringkasan perhitungan uji t 59 Tabel 4.9 Hasil Aktivitas Siswa pada Kelas Eksperimen 59 Tabel 4.10 Hasil Aktivitas Siswa pada Kelas Kontrol 60 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Pengukuran Kuat Arus dengan Amperemeter 23 Gambar 2.2 Rangkaian Sederhana 23 Gambar 2.3 Rangkaian Menggunakan Amperemeter 24 Gambar 2.4 Pengukuran Tegangan dengan Voltmeter 24 Gambar 2.5 Mengukur Tegangan 25 Gambar 2.6 Rangkaian Terbuka dan Tertutup 26 Gambar 2.7 Aliran Muatan 26 Gambar 2.8 Cara Memasang Amperemeter 27 Gambar 2.9 Muatan Listrik Beberapa Benda 28 Gambar 2.10 Hubungan kuat arus dengan tegangan 29 Gambar 2.11 Rangkaian Seri 34 Gambar 2.12 Rangkaian Paralel 35 Gambar 2.13 Diagram hukum I Kichoff 36 Gambar2.14 Tanda Positif dan Negatif GGL 37 Gambar 2.15 Rangkaian Tertutup 37 Gambar 2.16 Rangkaian 1 Loop 38 Gambar 2.17 Rangkaian 2 Loop 38 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Rencana pelaksanaan pembelajaran 69 Lampiran 2. Lembar kerja siswa 110 Lampiran3. Instrumen Penelitian 123 Lampiran 4. Kisi-kisi hasil tes belajar 129 Lampiran 5. Lembar Observasi 145 Lampiran 6. Data pretes kelas kontrol 146 Lampiran 7. Data pretes kelas eksperimen 147 Lampiran 8. Perhitungan rata-rata dan standard deviasi pada pretes 148 Lampiran 9. Uji normalitas dan homogenitas data nilai pretes 149 Lampiran 10. Analisis kemampuan awal pretes 152 Lampiran 11. Data postes kelas kontrol 154 Lampiran 12. Data postes kelas eksperimen 155 Lampiran 13. Perhitungan rata-rata dan standard deviasi pada postes 156 Lampiran 14. Uji normalitas dan homogenitas data nilai postes 157 Lampiran 15. Uji hipotesis 160 Lampiran 16. Hasil Observasi Aktivitas Siswa 162 Lampiran 17. Dokumentasi penelitian 164 Lampiran 18. Daftar nilai kritis untuk Uji Lilifors 169 Lampiran 19. Nilai-nilai dalam distribusi t Tabel t 170 Lampiran 20. Nilai-nilai distribusi F 172

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan secara tepat dalam berbagai lingkungan hidup yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi secara optimal dan memainkan peranan sosial secara tepat. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang. Tujuan Pendidikan Nasional, sesuai dengan Tap MPRS No.XXVIMPRS1966 tentang Agama, pendidikan dan kebudayaan, maka dirumuskan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk membentuk manusia Pancasila sejati berdasarkan pembukaan UUD 1945. Selanjutnya dalam UU No. 2 tahun 1989 ditegaskan lagi bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pelajaran Fisika merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam IPA yang penting bagi siswa. Hal ini tercantum dalam fungsi dan tujuan mata pelajaran fisika di tingkat SMA yang menyatakan bahwa mata pelajaran fisika merupakan sarana; Depdiknas, 2006 iMenyadarkan keindahan dan keteraturan alam untuk meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, iiMemupuk sikap ilmiah yang mencakup jujur dan objektif terhadap data, terbuka dalam menerima pendapat berdasarkan bukti-bukti tertentu, kritis terhadap pernyataan ilmiah, dan dapat bekerja sama dengan orang lain, iiiMemberi pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan; merancang dan merakit instrumen pencobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, menyusun laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan secara tertulis dan lisan, ivMengembangkan kemampuan berfikir analitis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif dan kuantitatif, vMenguasai pengetahuan, konsep dan prinsip fisika serta memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap ilmiah”. Dari penjabaran di atas, jelas bahwa penyelenggaraan mata pelajaran fisika merupakan sebuah sarana untuk mengembangkan dan melatih siswa agar dapat menguasai bahan,konsep dan prinsip fisika, memiliki kecakapan ilmiah dan keterampilan berfikir kritis. Hal ini menunjukkan bahwa dengan belajar fisika maka keterampilan berfikir kritis siswa dapat dikembangkan. Berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu guru SMA N 1 Pollung bahwa banyak masalah yang dihadapi siswa dalam belajar fisika dan hampir sama dengan pengalaman peneliti saat PPLT. Hasil belajar fisika masih rendah, sebagian siswa yang nilainya tinggi dan sebagian lagi masih rendah dari 34 siswa dalam satu kelas berkisar 10 orang yang lulus dengan KKM 75. Siswa mengatakan bahwa pelajaran fisika itu sangat sulit karena mereka terfokus ke rumus-rumus yang diberikan guru. Mereka cenderung menghapal rumus tanpa mengerti konsep dasar dari materi pelajaran fisika tersebut. Tingkat pemahaman siswa dalam menerima pelajaran berbeda-beda ditambah lagi siswa kurang dalam berhitung dan hanya sebagian siswa yang aktif dalam proses pembelajaran sehingga guru kewalahan dalam mengajarkan materi fisika. Faktor lain yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar fisika adalah yaitu alat-alat laboratorium kurang lengkap sehingga jarang atau tidak pernah sama sekali dalam pelaksanaan praktikum sehingga siswa susah untuk mengerti materi