PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) BERBANTUAN ANIMASI MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 POLLUNG T.A. 2013/2014.
T ERHA DAP H AS IL BELA J AR S IS WA P AD A MAT ERI LI ST RIK D INAMI S KE LAS X SE MES TE R II
SMA NEGERI 1 POLLUNG T.A. 2013/2014
Oleh:
Rina Novenna Banjarnahor NIM 4102121020
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2014
(2)
(3)
KATA PENGANTAR
Puji, hormat dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat dan karunianya yang telah memberi kekuatan dalam menjalani dan mengerjakan skripsi ini sesuai dengan apa yang direncanakan. Skripsi ini berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Berbantuan Animasi Macromedia Flash terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Pollung T.A. 2013/2014. Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Ibu Dra.Ida Wahyuni M,Pd sebagai dosen pembimbing yang memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai akhir penulisan skripsi ini. Tidak lupa juga terima kasih kepada Bapak Drs.Sehat Simatupang, M.Si, Ibu Dra.Eva M Ginting, M.Si, dan Bapak Khairul Amdhani, M.si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan kritik dan saran dari rencana penyusunan sampai penyusunan demi kebaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs.Togi Tampubolon, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang memberikan saran dan juga motivasi selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.Ucapan terima kasih kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pollung dan Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pollung, juga kepada Ibu guru mata pelajaran fisika SMA Negeri 1 Pollung dan staf pegawai SMA Negeri 1 Pollung yang telah banyak membantu selama penelitian.
Teristimewa kepada ayahanda J.Banjarnahor dan Ibunda R.Lumban Gaol yang menjadi penyemangat dan doa serta kasih sayang yang tak pernah henti, dan kakak-adik tersayang serta sanak keluarga yang senantiasa memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Dan tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis, Elizabeth Sitorus, Herta Siahaan, Mutiara Tambunan,
(4)
iii
Santina Sipayung, Setia Rumahorbo, Siska Purba, teman satu kos Desi Tambunan, Lina Simanjuntak, Lusi Lumban Gaol, Nengsi Pasaribu dan Rezeki Putri Nainggolan, sahabat-sahabat penulis di Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen Protestan, Oripa Sitohang, Reni Simanjuntak, Meyta Ginting, Fretty Sinaga, Tahando Girsang, Rina Rumahorbo, Herty Manurung, Dewi Mentari, Berton Siahaan, Marta Pakpahan, Apryani Simanjuntak, Lea Ginting, Sulastry Butarbutar, teman-teman PPLT SMP 2 Lumban Lobu dan teman-teman seperjuangan kelas dik A 2010 serta kepada sahabat-sahabat lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik segi isi maupun tata bahasa. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi khasanah ilmu pengetahuan.
Medan, Juli 2014 Penulis
Rina N Banjarnahor Nim: 4102121020
(5)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) BERBANTUAN ANIMASI MACROMEDIA
FLASHTERHADAP HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS XSEMESTER II SMA
NEGERI 1 POLLUNG T.A. 2013/2014
Rina Novenna Banjarnahor (NIM 4102121020) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) berbantuan animasi macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamisdi kelas X semester II SMA Negeri 1 Pollung tahun ajaran 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah quasi experimentdengan populasi seluruh siswa kelas X SMANegeri1Pollung yang terdiri dari 9 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu Kelas X3 yang terdiri dari 34 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X5yang terdiri dari 34 siswa sebagai kelas kontrol l. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) tes hasil belajar berbentuk pilihan berganda sebanyak 25 soal, 2) instrumen observasi aktivitas belajar siswa.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas kontrol adalah 26,00 dan kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rat pretes 28,71 kemudian dilakukan uji normalitas kelas kontrol diperoleh Lhitung=0,1472 < Ltabel=0,1519 dan pada kelas eksperimen diperoleh Lhitung=0,1430 < Ltabel=0,1519. Setelah itu, dilakukan uji homogenitas diperoleh Fhitung=1,55 < Ftabel=1,75. Dengan demikian terpenuhi persyaratan untuk melakukan uji t dua pihak. Uji t menunjukkan bahwa thitung < ttabel yaitu 1,27 < 1,98 maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa pada kelas kontrol sama dengan kemampuan awal kelas eksperimen. Setelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata postes kelas kontrol 41,41 dan kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata postes 46,82 kemudian dilakukan uji normalitas pada kelas kontrol diperoleh Lhitung=0,1326 < Ltabel=0,1519, dan pada kelas eksperimen diperoleh Lhitung=0,1480 < Ltabel=0,1519. Setelah itu, dilakukan uji homogenitas diperoleh Fhitung=1,01 < Ftabel=1,75. Dengan demikian terpenuhi persyaratan untuk melakukan uji t. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung> ttabel yaitu 2,62 > 1,67pada taraf signifikansi α = 0,05. Dari data yang diperoleh maka Haditerima yang berarti ada pengaruh yang signifikan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS berbantuan animasi macromedia flash pada hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis di kelas x semester II SMA Negeri 1 PollungT.A. 2013/2014. Aktivitas siswa selama pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvesional pada kelas kontrol pada pertemuan I=20,22, II=26,47 dan III=26,28 sedangkan pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada pertemuan I=33,33, II=46,20 dan III=45,83. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen lebih aktif.
(6)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Lampiran ix
Daftar Tabel x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 6
1.3. Batasan Masalah 6
1.4. Rumusan Masalah 7
1.5. Tujuan Penelitian 7
1.6. Manfaat Penelitian 8
1.7. Defenisi Operasional 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 10
2.1.1. Pengertian Belajar 10
2.1.2. Hasil Belajar 12
2.1.3. Aktifitas Belajar 13
2.1.4.Model Pembelajaran 14
2.1.4.1. Pembelajaran Konvensional 14 2.1.4.2. Model Pembelajaran Kooperatif 15 2.1.4.3. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatit 18 2.1.4.4.Model Kooperatif Tipe TPS 19 2.1.5. Media Pembelajaran Macromedia Flash 21
2.1.6. Materi Pembelajaran 23
2.1.6.1.Listrik Dinamis 23
2.1.6.2. Alat-Alat Ukur Listrik 23
2.1.6.3. Kuat Arus Listrik 27
2.1.6.4. Beda Potensial 28
2.1.6.5. Hukum Ohm 29
2.1.6.6. Rangkaian Listrik Searah 31 2.1.6.7. Rangkaian Hambatan Listrik 33
2.1.6.8. Hukum I Kirchoof 36
2.1.6.9. Hukum II Kirchoof 36
2.1.7. Peneliti Relevan 39
2.2. Kerangka Konseptual 41
(7)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian 43
3.2.Populasi dan Sampel Penelitian 43
3.2.1. Populasi Penelitian 43
3.2.2. Sampel Penelitian 43
3.3.Variabel Penelitian 43
3.4.Jenis dan Desain Penelitian 43 3.5. Alat dan Teknik Pengumpulan Data 44 3.6 Prosedur Penelitia 47
3.7. Teknik Pengolahan Data 48
3.7.1. Uji Normalitas 49
3.7.2. Uji Homogenitas 49
3.7.3. Uji Kesamaan rata-rata Pretes (uji dua pihak) 50 3.7.4. Uji Hipotesissatu pihak 51
3.7.5. Analisis Data Observasi 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 53
4.1.1 Deskripsi Penelitian 53
4.1.2 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 53 4.1.3 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 54
4.1.4 Uji Analisis Data 57
4.1.4.1 Uji Normalitas 57
4.1.4.2 Uji Homogenitas 57
4.1.4.3 Uji Hipotesis 58
4.1.5 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa 59
4.2 Pembahasan 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 65
5.2 Saran 66
DAFTAR PUSTAKA 67
(8)
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
18
Tabel 2.2 Langkah-langkah penyelenggaraan model diskusi TPS
20
Tabel 2.3 Peneliti yang relevan
39
Tabel 3.1 Desain Penelitian
44
Tabel 3.2 Tabel spesifikasi tes pada materi pokok listrik dinamis
45
Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa
46
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian hasil belajar
48
Tabel 4.1Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Eksperimen
53
Tabel 4.2Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Kontrol
54
Tabel 4.3Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelas Eksperimen
55
Tabel 4.4Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelas Kontrol
55
Tabel 4.5Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi, Dan Varians
Pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
56
Tabel 4.6Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
57
Tabel 4.7Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas
57
Tabel 4.8 Ringkasan perhitungan uji t
59
Tabel 4.9 Hasil Aktivitas Siswa pada Kelas Eksperimen
59
(9)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Pengukuran Kuat Arus dengan Amperemeter
23
Gambar 2.2
Rangkaian Sederhana
23
Gambar 2.3
Rangkaian Menggunakan Amperemeter
24
Gambar 2.4
Pengukuran Tegangan dengan Voltmeter
24
Gambar 2.5
Mengukur Tegangan
25
Gambar 2.6
Rangkaian Terbuka dan Tertutup
26
Gambar 2.7
Aliran Muatan
26
Gambar 2.8
Cara Memasang Amperemeter
27
Gambar 2.9
Muatan Listrik Beberapa Benda
28
Gambar 2.10 Hubungan kuat arus dengan tegangan
29
Gambar 2.11 Rangkaian Seri
34
Gambar 2.12 Rangkaian Paralel
35
Gambar 2.13 Diagram hukum I Kichoff
36
Gambar2.14
Tanda Positif dan Negatif GGL
37
Gambar 2.15 Rangkaian Tertutup
37
Gambar 2.16 Rangkaian 1 Loop
38
(10)
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Rencana pelaksanaan pembelajaran
69
Lampiran 2.
Lembar kerja siswa
110
Lampiran3.
Instrumen Penelitian
123
Lampiran 4.
Kisi-kisi hasil tes belajar
129
Lampiran 5.
Lembar Observasi
145
Lampiran 6.
Data pretes kelas kontrol
146
Lampiran 7.
Data pretes kelas eksperimen
147
Lampiran 8.
Perhitungan rata-rata dan standard deviasi pada pretes
148
Lampiran 9.
Uji normalitas dan homogenitas data nilai pretes
149
Lampiran 10. Analisis kemampuan awal (pretes)
152
Lampiran 11. Data postes kelas kontrol
154
Lampiran 12. Data postes kelas eksperimen
155
Lampiran 13. Perhitungan rata-rata dan standard deviasi pada postes
156
Lampiran 14. Uji normalitas dan homogenitas data nilai postes
157
Lampiran 15. Uji hipotesis
160
Lampiran 16. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
162
Lampiran 17. Dokumentasi penelitian
164
Lampiran 18. Daftar nilai kritis untuk Uji Lilifors
169
Lampiran 19. Nilai-nilai dalam distribusi t (Tabel t )
170
(11)
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan secara tepat dalam berbagai lingkungan hidup yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi secara optimal dan memainkan peranan sosial secara tepat.
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.
Tujuan Pendidikan Nasional, sesuai dengan Tap MPRS No.XXVI/MPRS/1966 tentang Agama, pendidikan dan kebudayaan, maka dirumuskan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk membentuk manusia Pancasila sejati berdasarkan pembukaan UUD 1945. Selanjutnya dalam UU No. 2 tahun 1989 ditegaskan lagi bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pelajaran Fisika merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang penting bagi siswa. Hal ini tercantum dalam fungsi dan tujuan mata
(12)
2
pelajaran fisika di tingkat SMA yang menyatakan bahwa mata pelajaran fisika merupakan sarana; (Depdiknas, 2006)
"(i)Menyadarkan keindahan dan keteraturan alam untuk meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (ii)Memupuk sikap ilmiah yang mencakup jujur dan objektif terhadap data, terbuka dalam menerima pendapat berdasarkan bukti-bukti tertentu, kritis terhadap pernyataan ilmiah, dan dapat bekerja sama dengan orang lain, (iii)Memberi pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan; merancang dan merakit instrumen pencobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, menyusun laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan secara tertulis dan lisan, (iv)Mengembangkan kemampuan berfikir analitis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif dan kuantitatif, (v)Menguasai pengetahuan, konsep dan prinsip fisika serta memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap ilmiah”.
Dari penjabaran di atas, jelas bahwa penyelenggaraan mata pelajaran fisika merupakan sebuah sarana untuk mengembangkan dan melatih siswa agar dapat menguasai bahan,konsep dan prinsip fisika, memiliki kecakapan ilmiah dan keterampilan berfikir kritis. Hal ini menunjukkan bahwa dengan belajar fisika maka keterampilan berfikir kritis siswa dapat dikembangkan.
Berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu guru SMA N 1 Pollung bahwa banyak masalah yang dihadapi siswa dalam belajar fisika dan hampir sama dengan pengalaman peneliti saat PPLT. Hasil belajar fisika masih rendah, sebagian siswa yang nilainya tinggi dan sebagian lagi masih rendah dari 34 siswa dalam satu kelas berkisar 10 orang yang lulus dengan KKM 75. Siswa mengatakan bahwa pelajaran fisika itu sangat sulit karena mereka terfokus ke rumus-rumus yang diberikan guru. Mereka cenderung menghapal rumus tanpa mengerti konsep dasar dari materi pelajaran fisika tersebut. Tingkat pemahaman siswa dalam menerima pelajaran berbeda-beda ditambah lagi siswa kurang dalam berhitung dan hanya sebagian siswa yang aktif dalam proses pembelajaran sehingga guru kewalahan dalam mengajarkan materi fisika.
Faktor lain yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar fisika adalah yaitu alat-alat laboratorium kurang lengkap sehingga jarang atau tidak pernah sama sekali dalam pelaksanaan praktikum sehingga siswa susah untuk mengerti materi
(13)
fisika. Cara mengajar guru fisika yang kurang bervariasi. Guru sudah menerapkan model, tetapi dalam penerapan langkah-langkah pembelajaran masih kurang konsisten. Ditambah lagi media pembelajaran dalam mengajar kurang sehingga minat siswa sangat rendah dan belajar fisika itu tidak menarik. Padahal sebenarnya fisika merupakan pelajaran yang menarik, karena mempelajari peristiwa-peristiwa yang ada dalam kehidupan.
Pada kenyataannya, siswa menginginkan guru mengajar dengan metode yang lebih bervariasi sehingga siswa dapat belajar dengan suasana yang menyenangkan dan mengasyikkan. Siswa juga mengharapkan suasana kelas yang lebih rileks dan tidak kaku. Guru perlu memiliki pengetahuan tentang pendekatan dan teknik-teknik mengajar yang baik dan tepat sehingga kegiatan belajar yang efektif dan efisien dapat berlangsung sesuai tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar siswa yang dapat mengakibatkan hasil belajar siswa kurang memuaskan, maka untuk meningkatan hasil belajar pada siswa itu tidak terlepas dari peran seorang pengajar. Guru yang memiliki kemampaun variasi mengajar, terlebih dahulu ditentukan oleh penguasaannya terhadap seluruh elemen-elemen pengajaran seperti meteri, metode, media, pendekatan dan teknik pengajaran. (Saudagar, 2007)
Seorang guru diharapkan mampu untuk merencanakan kegiatan belajar-mengajar secara efektif.Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang prinsip-prinsip belajar sebagai dasar dalam merancang kegiatan belajar mengajar, seperti merumuskan tujuan,memilih bahan, memilih metode, menetapkan evaluasi dan sebagainya. (Slameto, 2010)
Untuk mengatasi permasalahan di atas perlu diupayakan pemecahannya, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif, yang dapat meningkatkan minat, semangat, kemampuan untuk dapat bekerja bersama teman dalam menemukan suatu permasalahan, dan kegembiraan siswa serta dengan sendirinya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Teori belajar konstruktivis banyak digunakan dalam pendidikan sains untuk menyajikan gagassan interaksi lingkungan dengan pengetahuan sendiri dalam pikirannya
(14)
4
untuk memenuhi suatu tujuan. Menurut teori belajar ini tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi atau pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan perubahannya. Karena itu belajar menurut kognitisme dapat juga diartikan sebagai perubahan persepsi atau pemahaman.
Adapun model pembelajaran yang perlu dikembangkan yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan bekerja sama memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya dan saling mendiskusikan masalah tersebut dengan teman-temannya yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Zamromi (2000) mengemukakan bahwa manfaat menerapkan belajar kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya dalam wujud input pada level individual. Di samping itu, belajar kooperatif dapat mengembangkan solidaritas sosial di kalangan siswa. Dengan belajar kooperatif diharapkan kelak akan muncul generasi baru yang memiliki prestasi akademik yang cemerlang dan memiliki solidaritas yang kuat. Adapun model pembelajaran kooperatif yang diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think pair share. (Trianto, 2011)
Think-Pair-Share, strategi think-pair-share timbul dari penelitian tentang cooperative learning dan wait-time. Pendekatan yang dideskripsikan disini, yang awalnya dikembangkan oleh frank Lyman (1985) dan rekan-rekannya di university of merylan adalah cara efektif untuk mengubah pola wacana dalam kelas. Pendekatan ini menantang asumsi bahwa semua oresitasi atau diskusi perlu dilakukan dalam setting seluruh kelompok dan memiliki prosedur-prosedur built-in untuk memberikan lebih banyak waktu kepada siswa untuk berpikir, untuk merespon, dan untuk saling membantu. Keuntungan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS memberi siswa waktu lebih banyak untuk berfikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain. (Arends, 2008)
Adapun peneliti sebelumnya yaitu Melda Hasibuan dengan judul pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik statis di kelas IX semester 1 SMP N 29 MedanT.A 2008/2009 dan hasil penelitiannya adalah rtabel=0,308 ternyata rhitung>rtabel artinya ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap hasil belajar
(15)
siswa materi pokok listrik statis. Cahya Ningsih denga judul pengaruh model koperatif tipe tps dengan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII sem ganjil SMP N I Meranti T.A 2012/2013. Dari hasil perhitungan uji r diperoleh rhitung=0,49. Dibandingkan dengan r tabel pada taraf nyata α=0,05 dengan jumlah sampel 43 diperoleh rtabel=0,308 ternyata rhitung>rtabel artinya ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap hasil belajar siswa materi pokok listrik statis. Dallas Sitinjak dengan judul pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tps terhadap peningkatan aktifitas belajar dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kalor di kelas vii smp swasta bakti mulia Onanrunggu. Hasil pengujian hipotesis postes kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan menggunakan uji t satu pihak dengan taraf signifikan α=0,05 diperoleh
thitung=3.6016 sedangkan ttabel=1,99 yang berarti dalam penelitian ini Ha diterima sekaligus berpengaruh terhadap hasil belajar.
Kelemahan dalam penelitian sebelumnya adalah penggunaan waktu kurang efektif saat pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam penelitian ini adalah dengan menginformasikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran kepada siswa agar dalam proses pembelajaran kegiatan yang dilakukan siswa dapat lebih terarah dengan kegiatan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, lebih memperhatikan siswa pada saat mengerjakan LKS, supaya pengerjaannya tepat, dan melakukan persiapan yang matang dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TPS dan juga meminta orang lain untuk menjadi observer dalam penelitian.
Adapun perbedaan penelitian ini dengan peneliti sebelumnya adalah pada penyampaian materi menggunakan animasi macromedia flash. Dengan penggunaan macromedia flash dapat mempermudah peserta didik untuk dapat belajar mandiri, selain itu bagi guru juga mempermudah dalam menyampaikan materi, sehingga diharapkan efektivitas dalam mengajar akan meningkat, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Macromedia flash dapat digunakan untuk menampilkan materi pembelajaran secara menarik dan interaktif.
(16)
6
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think pair share) Berbantuan Animasi Macromedia FlashTerhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Pollung T.A. 2013/2014”.
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:
1. Hasil belajar fisika siswa yang masih rendah.
2. Siswa beranggapan fisika itu sulit karena terlalu fokus pada rumus-rumus 3. Alat-alat praktikum kurang lengkap
4. Tingkat pemahaman siswa yang berbeda-beda. 5. Cara guru mengajar kurang bervariasi
6. Kurangnya peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar 7. Minimnya media pembelajaran
1.3 Batasan Masalah
Karena luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan, waktu dan biaya maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester II SMA N 1 Pollung Tahun Ajaran 2013/2014.
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS.
3. Hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X Semester II SMA N 1 Pollung Tahun Ajaran 2013/2014.
(17)
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Pollung T.A. 2013/2014?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS berbantuan animasi Macromedia flashpada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Pollung T.A. 2013/2014? 3. Bagaimana aktifitas belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Pollung T.A. 2013/2014?
4. Bagaimana aktifitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS berbantuan animasi Macromedia flashpada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester SMA Negeri 1 Pollung T.A. 2013/2014? 5. Apakah ada pengaruh yang signifikan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS berbantuan animasi Macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Pollung T.A. 2013/2014?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada
materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Pollung Tahun Ajaran 2013/2014
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS berbantuan animasi Macromedia flashpada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Pollung Tahun Ajaran 2013/2014
(18)
8
3. Aktifitas belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Pollung Tahun Ajaran 2013/2014
4. Aktifitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS berbantuan animasi Macromedia flash pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Pollung Tahun Ajaran 2013/2014
5. Apakah ada pengaruh yang signifikan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS Berbantuan Animasi Macromedia flashterhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Pollung Tahun Ajaran 2013/2014.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah ;
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS berbantuan animasi macromedia flash pada materi listrik dinamis kelas x semester II SMA Negeri 1 Pollung T.A 2013/2014
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran 1.7. Defenisi Operasional
Model pembelajaran kooperatif tipe Think-pair-share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam think-pair-share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu.
Animasi adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembali serangkaian gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan. Berdasarkan arti harfiah, animasi adalah menghidupkan. Yaitu usaha untuk menggerakkan sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri. Animasi pada
(19)
macromedia flash sama halnya dengan film secara fisik, yang tersusun dari banyak frame dengan gambar-gambar penyusunnya. Frame yang mendefinisikan adanya perubahan pada objek disebut dengan keyframe. Dalam dunia animasi Web, teknologi Flash kini seolah meraja, bagaimana tidak keunggulan-keunggulan yang ditonjolkan membuat hampir semua hal yang terlihat rumit menjadi sedemikian simple dan gampang.
Menurut Sudjana (2009) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dalam sistem pendidikan nasional menggunakan klasifikasi hasil belajar yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.
(20)
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan analisis data dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar siswa pada kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvesional dengan rata-rata pretes 26,00 dan setelah dilaksanakan pembelajaran konvesional didapat rata-rata postes 41,41 pada materi listrik dinamis kelas x semester II SMA Negeri 1 Pollung.
2. Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share berbantuan animasi macromedia flash dengan rata-rata pretes 28,71 setelah dilaksanakan model pembelajaran didapat rata-rata postes 46,82 pada materi listrik dinamis kelas x semester II SMA Negeri 1 Pollung.
3. Hasil observasi aktifitas siswa pada kelas kontrol masih sangat kurang, tetapi jika dilihat dari setiap pertemuan mengalami peningkatan pada materi listrik dinamis kelas x semester II SMA Negeri 1 Pollung.
4. Hasil observasi aktifitas siswa pada kelas eksperimen masih dalam kategori sangat kurang, tetapi jika dilihat dari setiap pertemuan peningkatannya lebih baik dari kelas kontrol pada materi listrik dinamis kelas x semester II SMA Negeri 1 Pollung.
5. Ada pengaruh yang signifikan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share berbantuan animasi macromedia flash pada materi listrik dinamis kelas x semester II SMA Negeri 1 Pollung T.A.2013/2014.
(21)
5.2 Saran
Berdasarkan kelemahan yang dialami peneliti, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar lebih memberikan perhatian kepada siswa yang kurang aktif khususnya dalam tahap percobaan yang akan dilaksanakan.
2. Diharapkan kepada pembaca supaya lebih memperhatikan keefektipan dan keefisienan waktu khususnya pada tahap percobaan sesuai dengan apa yang diharapkan.
3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya supaya mempraktekkan percobaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakannya penelitian.
(22)
67
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman, (2012), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Arends, R., (2008), Learning to Teach, Pustaka Belajar, Yogyakarta
Arikunto, S, (2006),Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek,Rineka Cipta
Foster, B., (2004), Fisika SMA untuk Kelas X, Erlangga, Jakarta
Harjanto, (2008), Perencanaan Pengajaran,Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Jakarta,
Hasibuan, M., (2008), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe THINK
PAIR SHARE Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Statis di kelas IX semester II SMP N 29 Medan T.A 2008/2009., Skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan
Ibrahim, M., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Grasindo, Surabaya Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung Kanginan, M., (2007),Fisika X untuk SMA kelas X, Erlangga, Jakarta
Lie, A., (2008), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta :Penerbit PT Grasindo.
Ningsih, C., (2012), Pengaruh Model Koperatif tipe TPS dengan pendekatan
pembelajaran aktif,kreatif,efektif dan menyenangkan terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII sem ganjil SMP N I MERANTI T.A 2012/2013., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sagala, S., (2009), Konsep Dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta,
Bandung
Sanjaya, W., (2005), Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
(23)
Sardiman, (2011), Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Saudagar, F., dan Ali, Idrus, (2009),Pengembangan Profesionalitas Guru, Gaung
Persada, Jakarta
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-fakror Yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta
Slavin, E. R., (2010),Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung
Sitinjak, D., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS terhadap
peningkatan aktifitas belajar dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kalor di kelas VII SMP SWASTA Bakti Mulia Onanrunggu T.A.2012/2013. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja
Rosdakarya, Bandung
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung
Taharuddin, (2012), Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash Terhadap
Motivasi dan Prestasi belajar Mata dan Las Busur Manual di SMK 2 Pengasih. Skripsi, FT, UNY, Yogyakarta.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta
Zaelani, A., dkk, (2006), 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Fisika untuk
(1)
3. Aktifitas belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Pollung Tahun Ajaran 2013/2014
4. Aktifitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS berbantuan animasi Macromedia flash pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Pollung Tahun Ajaran 2013/2014
5. Apakah ada pengaruh yang signifikan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS Berbantuan Animasi Macromedia flashterhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Pollung Tahun Ajaran 2013/2014.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah ;
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS berbantuan animasi macromedia flash pada materi listrik dinamis kelas x semester II SMA Negeri 1 Pollung T.A 2013/2014
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran 1.7. Defenisi Operasional
Model pembelajaran kooperatif tipe Think-pair-share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam think-pair-share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu.
Animasi adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembali serangkaian gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan. Berdasarkan arti harfiah, animasi adalah menghidupkan. Yaitu usaha untuk menggerakkan sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri. Animasi pada
(2)
macromedia flash sama halnya dengan film secara fisik, yang tersusun dari banyak frame dengan gambar-gambar penyusunnya. Frame yang mendefinisikan adanya perubahan pada objek disebut dengan keyframe. Dalam dunia animasi Web, teknologi Flash kini seolah meraja, bagaimana tidak keunggulan-keunggulan yang ditonjolkan membuat hampir semua hal yang terlihat rumit menjadi sedemikian simple dan gampang.
Menurut Sudjana (2009) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dalam sistem pendidikan nasional menggunakan klasifikasi hasil belajar yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan analisis data dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar siswa pada kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvesional dengan rata-rata pretes 26,00 dan setelah dilaksanakan pembelajaran konvesional didapat rata-rata postes 41,41 pada materi listrik dinamis kelas x semester II SMA Negeri 1 Pollung.
2. Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share berbantuan animasi macromedia flash dengan rata-rata pretes 28,71 setelah dilaksanakan model pembelajaran didapat rata-rata postes 46,82 pada materi listrik dinamis kelas x semester II SMA Negeri 1 Pollung.
3. Hasil observasi aktifitas siswa pada kelas kontrol masih sangat kurang, tetapi jika dilihat dari setiap pertemuan mengalami peningkatan pada materi listrik dinamis kelas x semester II SMA Negeri 1 Pollung.
4. Hasil observasi aktifitas siswa pada kelas eksperimen masih dalam kategori sangat kurang, tetapi jika dilihat dari setiap pertemuan peningkatannya lebih baik dari kelas kontrol pada materi listrik dinamis kelas x semester II SMA Negeri 1 Pollung.
5. Ada pengaruh yang signifikan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share berbantuan animasi macromedia flash pada materi listrik dinamis kelas x semester II SMA Negeri 1 Pollung T.A.2013/2014.
(4)
5.2 Saran
Berdasarkan kelemahan yang dialami peneliti, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar lebih memberikan perhatian kepada siswa yang kurang aktif khususnya dalam tahap percobaan yang akan dilaksanakan.
2. Diharapkan kepada pembaca supaya lebih memperhatikan keefektipan dan keefisienan waktu khususnya pada tahap percobaan sesuai dengan apa yang diharapkan.
3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya supaya mempraktekkan percobaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakannya penelitian.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman, (2012), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung Arends, R., (2008), Learning to Teach, Pustaka Belajar, Yogyakarta
Arikunto, S, (2006),Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek,Rineka Cipta Foster, B., (2004), Fisika SMA untuk Kelas X, Erlangga, Jakarta
Harjanto, (2008), Perencanaan Pengajaran,Penerbit Rineka Cipta, Jakarta Jakarta,
Hasibuan, M., (2008), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe THINK PAIR SHARE Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Statis di kelas IX semester II SMP N 29 Medan T.A 2008/2009., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Ibrahim, M., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Grasindo, Surabaya Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung Kanginan, M., (2007),Fisika X untuk SMA kelas X, Erlangga, Jakarta
Lie, A., (2008), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta :Penerbit PT Grasindo.
Ningsih, C., (2012), Pengaruh Model Koperatif tipe TPS dengan pendekatan pembelajaran aktif,kreatif,efektif dan menyenangkan terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok zat dan wujudnya di kelas VII sem ganjil SMP N I MERANTI T.A 2012/2013., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. Sagala, S., (2009), Konsep Dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta,
Bandung
Sanjaya, W., (2005), Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
(6)
Sardiman, (2011), Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Saudagar, F., dan Ali, Idrus, (2009),Pengembangan Profesionalitas Guru, Gaung Persada, Jakarta
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-fakror Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta
Slavin, E. R., (2010),Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung
Sitinjak, D., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS terhadap peningkatan aktifitas belajar dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kalor di kelas VII SMP SWASTA Bakti Mulia Onanrunggu T.A.2012/2013. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung
Taharuddin, (2012), Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash Terhadap Motivasi dan Prestasi belajar Mata dan Las Busur Manual di SMK 2 Pengasih. Skripsi, FT, UNY, Yogyakarta.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Zaelani, A., dkk, (2006), 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Fisika untuk SMA, Yrama Widya, Bandung