Pengertian kecerdasan emosional Kecerdasan Emosional

Menurut Daniel Goleman, mengatakan bahwa kecerdasan emosional mengandung beberapa pengertian. Pertama, kecerdasan emosional tidak hanya berarti sikap ramah. Pada saat-saat tertentu yang diperlukan mungkin bukan sikap ramah, melainkan misalnya sikap tegas yang barangkali memang tidak menyenangkan, tetapi mengungkapkan kebenaran yang selama ini dihindari. Kedua, kecerdasan emosional bukan berarti memberikan kebebasan kepada perasaan untuk berkuasa memanjakan perasaan, melainkan mengelola perasaan sedemikian rupa sehingga terekspresikan secara tepat dan efektif, yang memungkinkan orang bekerja sama dengan lancar menuju sasaran bersama. 45 Kata- kata “kekuatan-kekuatan lain” inilah yang disebut oleh Daniel Goleman sebagai kecerdasan emosional, yaitu kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, berempati dan berdo’a. 46 Seseorang dikatakan cerdas secara emosional apabila memiliki kemampuan dalam mengendalikan diri dan selaraskan setiap gejolak emosi dalam diri, serta kemampuan untuk berinteraksi dengan baik dalam lingkungannya. 45 Daniel Goleman, Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000, hal. 9. 46 Ibid, hal.45. Daniel goleman berpendapat bahwa peserta didik yang memiliki kecerdasan emosional dapat dilihat dari indikasi tersebut di bawah ini: 1. Kesadaran diri maksudnya kesadaran terhadap perasaan sendiri dan kemampuan untuk mengenali dan mengelola perasaan itu, 2. Elastisitas emosional maksudnya kemampuan untuk berkinerja secara baik dan konsisten di berbagai situasi dan tekanan, 3. Motivasi maksudnya dorongan dan energi yang ada pada diri untuk mencapai hasil, menyeimbangkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang dan mengupayakan cita-cita diri walaupun menghadapi aneka tantangan dan penolakan, 4. Sensitivitas antarpribadi maksudnya kemampuan untuk merasakan kebutuhan dan perasaan orang lain dan untuk menggunakan kemampuan itu secara efektif dalam berinteraksi dengan pegawai dan dalam mengambil keputusan yang mempengaruhi pegawai, 5. Pengaruh maksudnya kemampuan untuk membujuk orang lain agar mengubah sudut pandang terhadap suatu masalah, persoalan, atau keputusan, 6. Tanggap maksudnya kemampuan untuk menggunakan wawasan dan interaksi untuk sampai pada dan menerapkan keputusan saat dihadapkan dengan informasi yang ambigu atau tidak lengkap, 7. Tanggung jawab dan integritas maksudnya kemampuan untuk menunjukkan komitmen terhadap suatu tindakan saat menghadapi tantangan, dan untuk bertindak secara konsisten dan sesuai dengan persyaratan etika yang dipahami. 47

2. Hakikat kecerdasan emosional

Hakikat kecerdasan emosional mempunyai 5 hakikat kecerdasan emosional menurut Robert K. Cooper Agustian A.G antara lain: 1. Mengenali emosi diri, maksudnya kesadaran untuk memantau dan mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi yang merupakan dasar kecerdasan emosional dan kemampuan tersebut merupakan hal penting bagi wawasan psikologi dan pemahaman diri. 2. Mengelola emosi, maksudnya adalah menangani perasaan agar dapat terungkap dengan pas dan terkontrol secara baik dan efektif dengan kecakapan yang bergantung pada kesadaran diri. 3. Memotivasi diri sendiri, maksudnya adalah menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah dalam hal yang sangat penting dalam kaitannya untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri, menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi 4. Mengenali emosi orang lain, maksudnya adalah kemampuan yang juga bergantung pada kesadaran dan emosional yang merupakan keterampilan bergaul dasar orang yang empati, agar lebih mampu 47 Daniel Goleman, Keerdasan Emosional, Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama,2007, hal. 171 menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain. 5. Membina hubungan, maksudnya adalah seni membina hubungan yang sebagian besar merupakan keterampilan mengelola emosi orang lain, ini merupakan keterampilan yang menunjang popularitas , kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi. 48 Kecerdasan merupakan kata benda yang menerangkan kata kerja atau keterangan. Seseorang menunjukkan kecerdasannya ketika ia bertindak atau berbuat dalam suatu situasi secara cerdas atau bodoh, kecerdasan seseorang dapat dilihat dalam caranya orang tersebut berbuat atau bertindak. 49 Suharsono menyebutkan bahwa “kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan masalah secara benar, yang secara relatif lebih cepat dibandingkan dengan usia biologisnya.” 50 Devid Wechsler, seorang penguji kecerdasan. Menurutnya, kecerdasan adalah; “kemampuan sempurna komprehensif seseorang untuk berprilaku terarah, berpikir logis, dan berinteraksi secara baik dengan lingkungannya”. 51 Berdasarkan hasil penelitiannya, J.P. Chapilin merumuskan tiga definisi kecerdasan, yaitu: 48 Ibid, hal. 44. 49 M. Alisuf Sabri, Psikologi pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2010, hal. 115. 50 Suharsono, Mencerdaskan Anak Depok, Inisiasi press, 2003 , hal.43. 51 Makmun Mubayidh, Kecerdasan dan Kesehatan Emosional Anak, Terj. Dari adz- dzaka’ Al- Athifi wa Ash-Shihhah Al-Athifiyah oleh Muhammad Muchson Anasy, Jakarta: Puataka Al- Kautsar 2010, hal.13. 1 Kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif. 2 Kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif, yang meliputi empat unsur, seperti memahami, berpendapat, mengontrol dan mengkritik. 3 Kemampuan memahami pertalian-pertalian dan belajar dengan cepat sekali. 52 Pada mulanya, para ahli beranggapan bahwa kecerdasan hanya berkaitan dengan kemampuan struktur akal dalam menangkap gejala sesuatu, sehingga kecerdasan hanya bersentuhan dengan aspek-aspek kognitif.

3. Fungsi Kecerdasan Emosional

Sebenarnya berbicara tentang fungsi kecerdasan emosi apabila ditinjau secara umum sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, yaitu agar seseorang dapat meraih kesuksesan dalam hidupnya. Walaupun kesuksesan itu sendiri masih dianggap sebagai sesuatu yang belum jelas, apakah kesuksesan dari segi materi atau non materi. Bertolak dari pemikiran seperti di atas, kesuksesan bagi seorang siswa di sekolah seringkali diasumsikan sebagai yang berhasil dalam prestasi akademiknya. Sehingga sangatlah wajar apabila dari siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi diharapkan dapat diperoleh prestasi belajar yang 52 J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, Terj. Kartini Kartono, judul asli, Dictionary of Paychology Jakarta: Rajawali pres, 2008, hal. 253.

Dokumen yang terkait

Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Kecerdasan Emosional Siswa Di Sma Martia Bhakti Bekasi

0 16 149

Peran Kepala Sekolah dan Guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SMP PGRI 6 Bandar Lampung

0 20 153

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENGEMBANGAN EMOSI PESERTA DIDIK DI SMP ISLAM SIDOARJO.

0 4 94

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI MA UNGGULAN BANDUNG TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 16

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN A. Peran guru Pendidikan Agama Islam sebagai Pengajar dalam meningkatkan Perkembangan Emosional Peserta Didik di SMK Islam 1 Durenan - PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PERKEMBANGAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK DI

0 1 13

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Peran Kepala Sekolah dan Guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SMP PGRI 6 Bandar Lampung - Raden Intan Repository

0 0 23

BAB III METODE PENELITIAN - Peran Kepala Sekolah dan Guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SMP PGRI 6 Bandar Lampung - Raden Intan Repository

0 0 14

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Profil Sekolah SMP PGRI 6 Bandar Lampung - Peran Kepala Sekolah dan Guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SMP PGRI 6 Bandar Lampung - Raden Intan Repository

0 0 45

Peranan guru pendidikan agama islam dalam pembentukan pribadi peserta didik Smp Negeri 21 Bandar Lampung - Raden Intan Repository

0 0 142

STRATEGI PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN AKHLAKUL KARIMAH PESERTA DIDIK DI SMP IT FITRAH INSANI BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

1 5 118